Tuesday, April 2, 2013

06. ANALISIS dan PILIHAN STRATEGI

Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh: Tim IV
Dewi Asri, Haris, Mustain dan Very Budiman


(artikel sejenis baca disini)

Tujuan Bab ini : 

  1. Mendiskripsikan kerangka 3 tahap untuk memilih diantara strategi-strategi alternatif 
  2. Menjelaskan cara mengembangkan : Matrik SWOT, Matrik BCG, Matrik IE, dan QSPM. 
  3. Mengindentifikasi pertimbangan : perilaku, politik, etika dan tanggung jawab social dalam analisi dan pilihan strategi. 
  4. Membahas peran intuisi dalam analis dan pilihan strategi 
  5. Membahas peran budaya organisasi dalam analisi dan pemilihan strategi 
  6. Membahas peran dewan direksi dalam memilih strategi-strategi alternatif 

Hakikat Analisis dan Pilihan Strategi

Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan keputusan subyektif berdasarkan informasi objektif. Analisis dan pemilihan strategi berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang akan dijalankan didalam mewujudkan misi dan tujuan perusahaan.

Strategi, tujuan, dan misi perusahaan dan misi perusahaan ditambah dengan informasi audit internal dan eksternal memberikan landasan untuk menciptakan dan mengevaluasi strategi alternatif yang masuk akal. Strategi alternatif cenderung menggambarkan langkah-langkah berjenjang yang membawa perusahaan ke posisi masa depan yang diinginkan, kecuali jika perusahaan menghadapi situasi yang berat. 

Strategi ini berasal dari visi, misi, tujuan, audit internal dan audit eksternal perusahaan, strategi ini sejalan dengan atau dibangun dengan strategi masa lalu yang terbukti berhasil.

Proses Menciptakan dan Memilih Strategi.

Mengindentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif alternatif hendaknya melibatkan banyak manajer dan karyawan, perwakilan dari departemen dan divisi dalam perusahaan harus diikutsertakan dalam proses ini yang telah merumuskan pernyataan visi dan misi organisasi serta audit eksternal dan internal. 

Partisipasi mereka (partisipan) memberi peluang terbaik bagi manajer dan karyawan untuk memperoleh pemahaman tentang apa yang perusahaan lakukan dan mengapa dilakukan serta untuk berkomitmen dalam membantu perusahaan mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan.

Seluruh partisipan dalam memberikan analisis dan pemilihan strategi harus memiliki informasi audit eksternal dan internal dihadapan mereka. Strategi-strategi alternatif yang diajukan para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat. Dan harus disusun dalam bentuk tertulis.

Kerangka Perumusan Strategi Yang Komprehensif

Kerangka Analisis dan Perumusan Strategi dibagi dalam 3 (tiga) tahap:

1. TAHAP INPUT (Input Stage)

Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri atas :
  • Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) 
  • Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan 
  • Matrik Profil Kompetitif (CPM) 

2. TAHAP PENCOCOKAN (Matching Stage)

Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi:
  • Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts–Weakness-Opportunities-Threats - SWOT) 
  • Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action Evaluation - SPACE) 
  • Matrik Boston Consulting Group (BCG) 
  • Matrik Strategi Besar (Grand Strategic Matrix). 

3. TAHAP KEPUTUSAN (Decision Stage)

Melibatkan satu teknik saja yakni:
  • Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif ( Quantitative Startegic Planning Matrix - QSPM) . 

Kesembilan teknik dalam kerangka perumusan strategi di atas membutuhkan gabungan institusi dan analisis.

Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) 

Matrik SWOT adalah alat untuk pencocokan yang sangat penting bagi para manajer mengembangkan 4 (empat) jenis strategi:
  • Strategi SO (Kekuatan-Peluang) : Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.. 
  • Strategi WO (Kelemahan-Peluang) : Memperbaiki kelemag=han internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluangeksternal. 
  • Strategi ST (Kekuatan-Ancaman) : Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau menngurangi dampak ancaman eksternal. 
  • Strategi WT (Kelemahan-Ancaman) : Merupakan taktif defnesif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal. 

Terdapat 8 (delapan) langkah dalam membentuk sebuah Matrik SWOT: 
  1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan. 
  2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan 
  3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan 
  4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan 
  5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel Strategi SO. 
  6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel Strategi WO. 
  7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel Strategi ST. 
  8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel Strategi WT. 

Matrik Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE)

Matrik ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu. Matrik SPACE menunjukkan:
  • Dua dimensi internal kekuatan finansial (Financial Strength FS) dan keunggulan kompetitif (Competitive Advantage - CA) dan 
  • Dua dimensi eksternal stabilitas lingkungan (Environmental Stability - ES) dan kekuatan industry (Industry Strength - IS). 
Langkah langkah yang dibutuhkan dalam mengembangkan Matrik SPACE:
  1. Pilih serangkaian variable untuk menentukan keluatan financial (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES) dan kekuatan industry (IS) 
  2. Nilaivariable-variabel tersebut munggunakan skala 1 (paling buruk) sampai nomer 6 (paling baik) untuk FS dan IS dan -6 (paling buruk sampai -1 (paling baik) untuk ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA kita buat perbandingan dengan pesaing serta pada sumbu ES dan IS kita buat perbandingan dengan industry lain. 
  3. Hitung rata rata dari FS,CA,IS dan ES dengan menjumlahkan nilai yang kita berikan pada setiap variable dan kemudian membaginya dengan jumlah variable dalam dimensi yang bersangkutan. 
  4. Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES dan CA pada sumbu yang sesuai dengan Matrik SPACE. 
  5. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA,IS) dan petakan hasilnya pada sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS,ES) dan petakan hasilnya dalam sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut. 
  6. Gambarkan arah vector (directional vector) dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategi yang disarankan bagi organisasi : agresif, kompetitif, defensive atau konservatif. 

Matrik Boston Consulting Group (BCG Matrix)

Matrik BCG dan Matrik IE atau biasa disebut Matrik Portofolio secara khusus dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan multidimensional dalam merumuskan strategi. BCG adalah sebuah perusahaan konsultasi manajemen swasta yang berbasis di BOSTON dan memperkerjakan 1.400 konsultan di seluruh dunia.

Secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matrik BCG memungkinkan sebuah organisasi multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industry dari setiap divisi relatif terhadap semua divisi dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif didefinisikan sebagai rasio pangsa pasar (atau pendapatan) suatu divisi di sebuah industri tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh perusahaan pesain terbesar di industri tersebut.

Manfaat terbesar dari Matrik BCG adalah menarik perhatian kita pada arus kas, karakteristik investasi dan kebutuhan berbagai divisi dalam organisasi.

Matrik Internal-External (IE Matrix)

Matrik IE memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matrik IE dan Matrik BCG menempatkan divisi-divisi dalam organisasi dalam sebuah diagram sistematis; untuk itulah alasan mengapa keduanya disebut “matrik portofolio”. 

Akan tetapi ada perbedaan penting antara matrix BCG dan matrik IE. Pertama sumbunya tidak sama dan juga matrik IE membutuhkan lebih banyak informasi mengenai divisi daripada matrik BCG. Selain itu implikasi strategis dari matrik berbeda, untuk itu sebagian penyusun strategi diberbagai perusahaan multidivional sering mengembangkan kedua matrik ini dalam merumuskan strategi alternatif.

Matrik IE didasarkan pada dua dimensi kunci : skor bobot IFE total pada sumbu X dan skor bobot EFE total pada sumbu Y . Kita ingat kembali skor bobot pada topic bahasan yang lalu, skor bobot : IFE total 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal lemah; 2,00 sampai 2,99 sedang; 3,00 sampai 4,00 adalah kuat. Serupa dengan EFE total 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi eksternal lemah; 2,00 sampai 2,99 sedang; 3,00 sampai 4,00 adalah kuat.

Matrik Strategi Besar (Grand Startegy Matrix)

Selain Matrik SWOT, Matrik SPACE, Matrik BCG dan Matrik IE, Matrik Strategi Besar telah menjadi alat yang popular untuk merumuskan strategi alternatif. Semua organisasi dapat diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matrik Strategi Besar. Matrik GS didasrakan pada dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan openjualan tahunannya melebihi 5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan organisasi ditampilkan dalam urutan daya tarik disetiap kuadran matrik tersbut.

TAHAP KEPUTUSAN

Adalah tahap ketiga dari kerangka tiga tahap dalam pemilihan strategi-strategi alternatif. Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan strategi setelah melalui teknik-teknik pada tahap PENCOCOKAN (matching stage).

Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Teknik matrik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM strategi menggunakan analisis INPUT dari TAHAP 1 dan hasil PENCOCOKAN dari analisis TAHAP 2 untuk secara objectif dijalankan diantara strategi-strategi alternatif. 

QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang telah diindentifikasi sebelumnya. Seperti halnya alat analitis strategi yang lain, QSPM membutuhkan penilain intuitif yang baik. 

Langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan QSPM:

Langkah 1. 
Buatlah daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama dikolom kiri QSPM.

Langkah 2. 
Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut.

Langkah 3. 
Cermatilah matrik-matrik Tahap 2 (pencocokan) dan mengindentifikasi berbagai strategi alternatif yang dipertimbangkan.

Langkah 4. 
Tentukan Skor Daya Tarik (Attractiveness Score-AS) .
Skor Daya Tarik
1 = tidak memiliki daya tarik; 2 = daya tarik rendah; 3 = daya tarik sedang; dan 4 = daya tarik tinggi.

Langkah 5. 
Hitunglah Skor Daya Tarik Total (Total Attractiveness Score - TAS). Didefinisikan sebagai hasil kali antara Langkah 2 dan Langkah 4. Semakin tinggi skor daya tarik totalnya semakin menarik pula skor alternatifnya.

Langkah 6. 
Hitunglah jumlah keseluruhan Daya Tarik Total. Jumlah Keseluruhan Skor Daya Tarik Total (Sum Total Attractiveness Score - STAS) menunjukkan strategi yang paling yang paling menarik disetiap rangakaian alternatif.

Aspek Budaya Dari Pemilihan Strategi.

Semua organisasi memiliki budaya. Budaya (culture) disini mencakup serangkaian nilai, sikap, kebiasaan, norma, kepribadian yang menggambarkan sebuah organisasi sebuah perusahaan. 

Budaya merupakan dimensi manusiawidan cara unik suatu organisasi menjalankan bisnisnya. Merupakan hal yang menguntungkan untuk melihat manajemen strategis dari perspektif budaya akrena keberhasilan seringkali bergantung pada seberapa besar dukungan yang diperolehstrategi titu dari budaya sebuah perusahaan.

Politik Pemilihan Strategi

Semua organisasi itu politis. Kecuali dikelola, manuver politik menghabiskan banyak waktu, mensubversikan tujuan operasional, mengalihkan energi manusia, dan mengakibatkan hilangnya beberapa karyawan yang berharga. 

Kadang bias politik dan preferensi personal melekat erat dalam keputusan pemilihan startegi. Politik internal mempengaruhi pilihan strategi di semua organisasi. Taktik-taktik yang sering digunakan para politikus:
  • Ekuifinalitas 
  • Memuaskan 
  • Generalisasi 
  • Fokus pada isu-isu yang lebih tinggi 
  • Menyediakan Akses Politis pada Isu-isu yang Penting 

Isu-Isu Tata Kelola

Menurut kamus Webster “direktur” adalah seseorang yang diberi kepercayaan yang member pengarahan bagi keseluruhan tata kelola perusahaan. 

‘Dewan direksi atau dewan direktur” atau Board of Director adalah sekelompok individu yang dipilih oleh pemilik suatu perusahaan untuk mengawasi dan memandu manajemen serta memperjuangkan kepentingan pemegang saham.

Tindakan pengawasan dan pengarahan ini disebut Tata Kelola (Governance).

Kesimpulan

Esensi dari perumusan strategi adalah penilaian apakah suatu organisasi melakukan hal yang tepat dan lebih efektif dalam penerapannya. Organisasi yang tidak mempunyai kesadaran arah atau koherensi strategi akan bubar dengan sendirinya. 

Berbagai alat dan konsep telah dijelaskan sebelumnya yakni matrik : SWOT, SPACE,BCG, IE dan QSPM serta Aspek Budaya dan Politik selalu menjadi SANGAT PENTING untuk dipertimbangkan. 

ooOOoo 

Tujuan bukanlah perintah; tujuan adalah komitmen. Tujuan tidak menentukan masa depan; tujuan adalah sarana untuk menggerakkan sumber daya dan energi suatu organisasi membangun masa depan : Peter DRUCKER Quote

Sumber:
David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009 

Artikel Terkait

112 comments:

  1. Assalamu`alaykum

    Seperti kita semua ketahui, level strategi dibagi menjadi 3: corporate strategy, business strategy, dan functional strategy.Ketiga level tersebut menentukan scope serta pihak-pihak yang harus concern terhadap kompetisi perusahaan.

    Elemen yang menentukan kesuksesan strategi--bagaimana efektifitas ketika kita mengimplementasikan strategi tersebut--sebagai berikut:
    1. Long term, simple and agreed upon objectives
    2. Profound understanding of the competitive environment
    3. Objective appraisal of resources

    Strategi diupayakan untuk mencapai profit, baik secara stakeholder approach maupun shareholder approach.

    Memaksimalkan profit seringkali menjadi tujuan yang ambigu, misal:
    1. Total profit vs. rate of profit
    2. Untuk jangka waktu berapa lama ?
    3. Accounting profit vs. economic profit (contoh: economic value added:post-tax operating profit less cost of capital)

    Formula sederhana untuk memaksimalkan "value" dalam strategi adalah:
    1. Identifikasi strategi alternatif
    2. Estimasikan cash flow yang berasosiasi dengan cash strategy
    3. Estimasikan cost of capital untuk setiap strategi
    4. Pilih strategi yang bisa mengenerate NPV (net present value) terbesar.

    Kendalanya adalah:
    1. Terkadang estimasi cash flow untuk 2-3 tahun sangat sulit
    2. value dari sebuah perusahaan kadang tergantung pada option value yang dikenal dengan DCF value (discounted cash flow)*.

    *Discounted cash flow merupakan metode untuk menilai suatu project, perusahaan, ataupun aset dengan menggunakan konsep "time value of money".


    Untuk mencapai superior performance, sederhanya jika ingin mendapatkan profit diatas normal adalah dengan cara:
    1. Avoid competitor: dengan membuat attractive industry, entry barrier, attractive strategic group, mobility barrier, attractive niche, maupun isolating mechanism.
    2. Be better than competitor: cost advantage, differentiation advantage.


    Wassalamu`alaykum

    TIM 3

    Errie Kusriadie (ME)
    Harun Al-Rasyid (ME)
    Rinaldy Resinanda (MT)
    Renni Ekaputri (MT)

    ReplyDelete
    Replies
    1. menambahkan sedikit referensi >>>

      Menurut Arthur A. Thompson and Strickland dalam bukunya yang bertajuk Strategic Management: Concepts and Cases, terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatikan ketika menyusun strategi perusahaan, faktor-faktor dimaksud adalah:

      1. Pertimbangan regulasi dan kebijakan pemerintah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam kebijakan strategi perusahaan selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan pemerintah.

      2. Kondisi persaingan dan daya tarik industri secara keseluruhan, apabila kondisi persaingan meningkat secara signifikan, maka perusahaan harus meresponnya dengan tindakan strategis untuk melindungi posisinya.

      3. Peluang pasar dan ancaman eksternal perusahaan, peluang bisnis dan perkembangan eksternal memberikan pengaruh dalam proses penyusunan strategi.

      4. Kekuatan sumber daya perusahaan, kompetensi, dan kemampuan kompetitif. Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting adalah apakah perusahaan memiliki sumber daya, kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi dengan optimal.

      5. Ambisi pribadi, filsafat perusahaan, dan kepercayaan etis manajer. Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik perusahaan. Business owner memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana memposisikan perusahaan, serta image apa yang ingin dibentuk.

      6. Pengaruh shared values dan company culture dalam strategi. Nilai budaya kerja dan keyakinan tertentu dapat terpatri dalam pemikiran dan tindakan top manajemen, hal ini pada giliran berikutnya akan ikut mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.

      7. Menguji Strategi Bisnis Terbaik, digunakan untuk menentukan apakah strategi berhasil atau tidak.

      8. Mengembangkan Strategic Vision, strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi.

      9. Menetapkan Tujuan Strategis, setiap unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur, sehingga diharapkan iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.

      10. Merumuskan Strategi Bisnis, strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah "hasil akhirnya" dan strategi adalah "alat" untuk mencapainya.

      11. Eksekusi Strategi, untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi.

      12. Evaluasi Strategi Bisnis, Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Tindakan korektif (coorective action and responses) dilakukan agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana.

      YN

      Delete
  2. Dear All,

    Numpang comment ya teman :)

    **Jika di Sakata bersinar (kota Homma), maka berawan di Dojima (perdagangan beras Dojima di Osaka) dan hujan di Kuramae (perdagangan Kuremau di Edo)**

    Flashback beberapa puluh tahun yang lalu, Jepang, jika terdapat panen beras yang bagus di Sakata, harga beras turun di perdagangan beras Dojima dan jatuh di Edo. Lagu diatas menceritakan besarnya pengaruh kekuasaan HOMMA dan strateginya di pasar perdagangan besar.

    Tahun 1970-an beras menjadi penukaran defakto menengah. Daimyo (tuan feodal) merasakan masalah pajak yang sangat besar, sehingga mereka menjual "kupon beras" --beras kosong yang tidak memiliki bentuk fisik sesungguhnya--untuk menghindari pajak pengiriman beras berikutnya dari pemerintah (pajak sebesar 40%-60% harus ditanggung daimyo sesuai panen). Hal ini sering disebut sebagai "world's first future contracts".

    Sampai kemudian muncul MUNEHISA HOMMA (1724-1803), dia sangat piawai memahami pergerakan pasar yang kemudian diterapkan dalam strategi bisnisnya. Dia mengumpulkan laporan CUACA TAHUNAN, juga TRANSAKSI BERAS di Yodoya, hingga mempelajari PSIKOLOGI INVESTOR, hal simple pun pernah dia lakukan dengan MELETAKKAN PEKERJA DIATAS ATAP DENGAN MENGIRIM SINYAL PERDAGANGAN BERAS.

    Hal-hal tersebut membuatnya mendominasi perdagangan di Osaka hingga regional Edo (=sekarang Tokyo).

    Lebih lanjut lagi, jika kita lihat operator telekomunikasi INDOSAT, kita dapat melihat:
    1. Strengths-Opportunities Strategy: Indosat akan membuka beberapa galeri Indosat yang dijaga oleh SPG-SPG yg menarik, bekerjasama dengan operator lain dalam penggunaan BTS bersama, layanan terintegrasi dengan beberapa komunitas maya di Indonesia (kaskus).
    2. Strengths-Threats Strategy: teknologi WIMAX yang mempunyai keunggulan yang signifkan daripada teknologi yang ada sekarang, hingga kualitas dan kecepatan data semakin baik sehingga akan makin memanjakan pelanggan.
    3. Weakness-Opportunities Strategy: Indosat akan menyediakan BTS terapung di beberapa perairan Indonesia, rencana meluncurkan satelit yang akan meningkatkan frekuensi dan kualitas data.
    4. Weakness-Threats Strategy:melakukan penelitian di bidang telekomunikasi yang meminimalkan hambatan cuaca dan geografis di Indonesia.

    Apapun strategi yang dipilih diharapkan successful leaders will not forget 3 levels : perception, probability, and possibility.


    Wassalamu`alaykum

    TIM 3

    Errie Kusriadie (ME)
    Harun Al-Rasyid (ME)
    Rinaldy Resinanda (MT)
    Renni Ekaputri (MT)

    ReplyDelete
  3. Rekans..
    Sekedar ingin menambahkan untuk Matriks Grand Strategy

    Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif (Competititive position) dan pertumbuhan pasar (market growth). Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks.
    Matrik Grand Strategy mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu perusahaan. Pada Kuadran I mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi kompetitif yang kuat. Perusahaan pada kuadran ini mempunyai posisi yang sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Tidak bijak untuk perusahaan di Kuadran I untuk bergerak jauh dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya saat ini. Ketika organisasi pada Kuadran I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu berkomitmen pada pada suatu produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi resiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit.
    Perusahaan pada Kuadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan ,mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah dengan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Karena perusahaan pada Kuadran II berada pada industri yang pasarnya tumbuh secara cepat, strategi intensif (bukannya integrative atau diversifikasi) biasanya menjadi pilihan pertama yang dipikirkan. Tetapi, jika perusahaan tidak memiliki kompetensi yang unik atau keunggulan kompetitif, maka integrasi horizontal sering menjadi alternatif yang disukai. Sebagai jalan terakhir Divestasi dan likuidasi merupakan cara yang dapat dipertimbangkan. Divestasi dapat memberikan dana yang dibutuhkan untuk memmbeli bisnis lain atau membeli kembali saham perusahaan.
    Perusahaan di Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan asset dan biaya secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu. Alternatif lain yaitu melakukan diverifikasi untuk mengalihkan sumber daya dari bisnis ke bidang lain, jika gagal alternatif seperti seperti divestasi atau likuidasi dapat dilakukan.
    Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diverifikasi dengan sukses. Perusahaan tersebut juga dapat menjalankan usaha patungan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menambahkan untuk Grand Strategy, yang bisa ditemukan dalam 2 model, yaitu:

      1. Grand Strategy Cluster Model
      [im]http://i1233.photobucket.com/albums/ff391/sahabatbundain2011/GrandStrategyClusterModel.jpg[/im]
      Yang sudah dengan jelas dideskripsikan oleh Mas Bobby Demeianto diatas.

      2. Grand Strategy Selection Matrix Model
      [im]http://i1233.photobucket.com/albums/ff391/sahabatbundain2011/GrandStrategySelectionMatrix.jpg[/im]
      Hal dasar dari matrix tersebut adalah dua variable yang menjadi fokus dalam proses seleksi, yaitu tujuan utama dari Grand Strategy itu sendiri dan penekanan/fokus pada kelemahan atau kekuatan eksternal atau internal perusahaan tersebut, sehingga mereka bisa menetapkan strategi sesuai untuk pencapaian pertumbuhan atau profit yang mereka harapkan dengan menetapkan langkah-langkah yang sesuai dengan kuadran mana posisi/kondisi perusahaan mereka saat ini.

      Delete
  4. Dear Rekans,

    Terkait tugas paper kemarin, ada beberapa kontradiktif antara suatu tren yang memiliki dwi-fungsi sebagai peluang sekaligus ancaman :

    1. Jumlah pengguna internet yang semakin meningkat namun pertumbuhannya semakin menurun yang menurut www.eMarketer.com pertumbuhan penetrasi internet di Indonesia akan terus menurun hingga 10,1% di tahun 2016.

    [im]http://i1289.photobucket.com/albums/b503/rhariwijaya/136985_zps0e166291.gif[/im]

    2. Menurut sumber dari FCC (Federal Communications Commission) ternyata penambahan kecepatan pada tiap teknologi tidak selalu memberi dampak positif. Penggunaan bandwidth dan variasi layanan internet semakin meningkat juga yang berdampak pada berkurangnya kapasitas frekuensi pada tiap sel. Menurut data Cisco (CSCO, Fortune 500) akan timbul lalu lintas baru mengenai video online yang membutuhkan bandwidth besar. Hal ini menjadi ancaman yang harus diantisipasi bagi para operator agar tidak terjadi overload pada kapasitas frekuensi yang ada.

    [im]http://i1289.photobucket.com/albums/b503/rhariwijaya/chart_wireless_data_2_zpsf3da3ab6.gif[/im]

    Dari kedua contoh tren tersebut kita bisa belajar bahwa suatu peluang bisa menjadi ancaman jika kita tidak jeli dalam mempelajari pengaruh dari peluang tersebut dalam jangka panjang. Begitu juga dengan kelemahan dan kekuatan internal pun bisa bersifat relatif. Kasus ini menjadi menarik ketika kita memasukkannya ke dalam suatu tools analisis seperti SWOT ataupun analisis dengan pembobotan seperti IE Matrix yang juga diperlukan penilaian secara intuitif terhadap pengaruhnya pada perusahaan.

    Mari kita diskusikan..

    Terima kasih.

    by :

    Kelompok 2
    Yunan Nasikhin (1206182240)
    Eko Hariyanto (1206323180)
    Riyanto Widodo (1206323211)
    Rinto Hariwijaya (1206181780)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pilihan stratejik tidak bisa dilepaskan dari asumsi-asumsi yang digunakan oleh para penentu stratejik tentang kondisi masa depan yang dihadapinya, betapapun telitinya para pengambil keputusan memperkirakan situasi masa depan yang akan dihadapi, masa depan tetap mengandung ketidakpastian, timbulnya sesuatu yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Contoh dari tren yang disampaikan diatas pertumbuhan pengguna internet mengakibatkan spektrum defisit, atau peluang pertumbuhan pengguna internet sekaligus mengancam pendapatan operator atas keberadaan layanan OTT, atau layanan WIMAX yang diprediksi dapat mengalahkan layanan 3G di indonesia karena keunggulan dari sisi investasi dari bandwidth yang efisien ternyata tidak menjadi kenyataan.
      Oleh karena itu perlunya perusahaan menggunakan pendekatan kontijensi dalam menjatuhkan pilihannya atas berbagai alternatif yang telah dipertimbangkan. Pendekatan kontijensi berarti :
      1.Mengidentifikasikan berbagai asumsi yangsifatnya kritikal atas mana keberhasilan strategi terpilih bergantung
      2.Mengidentifikasikan berbagi kondisi terutama yang negatif sifatnya, yang berbeda dari kondisi yang diperkirakan timbul berdasarkan asumsi tertentu.
      3.Mengenali faktor-faktor kontinjensi yang harus diperhitungkan seperti perubahan dalam ekonomi, contohnya: mogok buruh, peningkatan suku bunga kredit, makin langkanya bahan baku atau bahan mentah, terobosan di bidang teknologi, perubahan mendasar dalam pola kebijaksanaan pemerintah

      Delete
  5. Matriks BCG merupakan salah satu tools yang baik dalam tahapan pencocokan dalam pemilihan strategi ketika divisi-didvisi suatu perusahaan bersaing di industri yang berbeda. Hal ini menjadi semakin relevan ketika kita lihat industri telekomunikasi khususnya operator berlomba-lomba merambah bidang-bidang baru yang sebenarnya bukan merupakan comfort zone area mereka. Pada tataran ini kita melihat kemunculan berbagai unit-unit bisnis baru dibawah payung operator telekomunikasi yang sering disebut dengan istilah new business.

    Operator mulai menciptakan divisi-divisi baru yang mengurusi machine to machine, mobile banking, electronic money, over the top content (OTT), mobile advertising, digital media activation, mobile payment, tv berlangganan, video on demand dan lain sebagainya.

    Sementara itu divisi-divisi tradisional yang telah ada sebelumnya seperti network development cenderung untuk dilepaskan menjadi bentuk perusahaan managed services yang independen dan fokus pada keahliannya.

    Kembali kepada BCG, matriks ini cocok untuk menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Di industri telekomunikasi kita lihat aspek pemeliharaan infrastruktur terutama infrastruktur 2G cenderung stagnan sedangkan bisnis-bisnis baru semakin menjanjikan revenue yang terus meningkat.

    Dari uraian di atas dapat kita simpulkan sektor tradisional yang diwakili divisi yang mengelola bisnis voice dan SMS bisa kita letakkan di Kuadran III (Cash Cows) dimana divisi-divisi ini harus dikelola untuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Sedangkan bisnis data yang menempati Kuadran II (Star) harus memperoleh investasi yang substansial untuk memperkuat posisi dominan mereka. Divisi ini sudah cukup diuntungkan dengan pertumbuhan tinggi dan pangsa pasar relatif yang juga tinggi.

    Sementara divisi-divisi di Kuadran I (Question Mark) yang diwakili oleh unit-unit new business harus diperkuat dengan strategi bisnis yang intensif dengan harapan dapat berubah menjadi Star. Operator juga disarankan untuk mengambil tindakan terhadap divisi-divis di Kuadran IV (Dog) yang pertumbuhannya amat rendah, apakah akan dilikuidasi atau didivestasi, contohnya adalah unit bisnis yang menangani SMS Premium.

    -Zulfadli (Kelompok 9)-

    ReplyDelete
  6. Sedikit Menambahkan tentang BCG Matriks

    [im]http://i1323.photobucket.com/albums/u593/suarjaya/BCG_zps5fc8d195.jpg[/im]

    Penjelasan dari setiap kuadran dalam matriks BCG :

    Question Marks: divisi-divisi di kuadran I memiliki posisi pangsa pasar yang relatif rendah, namun mereka bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Bisnis ini dinamakan tanda tanya (Question Marks) karena organisasi harus memutuskan apakah hendak memperkuat bisnis dengan strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk), atau menjualnya.

    Star: Bisnis-bisnis di kuadran II (Bintang atau “Star”) menggambarkan peluang pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi. Divisi dengan pangsa pasar yang relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus memperkuat investasi yang substansial untuk memperkuat atau mempertahankan posisi dominan mereka.

    Cash Cow: divisi-divisi yang berada di kuadran III memiliki posisi pangsa pasar yang relatif tinggi tetapi bersaing di Industri dengan tingkat pertumbuhan yang rendah. Dinamakan Sapi Perah Kas (Cash cow) karena divisi ini menghasilkan cash-inflow yg melebihi kebutuhan dan sering “diperah”. Pengembangan produk atau diversifikasi bisa menjadi strategi yang menarik, namun ketika Cash Cow melemah, penciutan atau divestasi bisa jadi lebih sesuai.

    Dog: Divisi-divisi di Kuadran IV organisasi memiliki posisi pangsa pasar yang relatif rendah dan bersaing dalam industri yang tumbuh lambat atau sama sekali tidak tumbuh. Divisi-divisi inilah yang dinamakan Anjing (Dog) dalam portofolio perusahaan. Oleh karena posisi internal dan eksternal mereka yang lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, didivestasi atau dipangkas melalui penciutan.

    Regards,
    Putu Eka

    ReplyDelete
  7. Dear Rekan's ManStra,
    Disini saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan mendasar .
    1. Apakah beda perilaku antara big company dengan medium atau bahkan low company (ukuran di lihat dari jumlah karyawan) dalam menentukan pilihan strategi yang akan dijalankan ??
    2. Bagaimana antisipasi jika terjadi kegagalan setelah menjalankan strategi yang dipilih , apakah ada panduan yang baku ?

    2 pertanyaan tersebut saya lontarkan karena saat ini saya sedang mengamati kejadian di lapangan terhadap 1 perusahaan telco (kategori big company) dimana pengamatan saya perusahaan tersebut mengalami kegagalan dalam menjalankan strategi yang sudah dipilih . Tetapi pada saat mau merubah atau kembali kepada strategi yang lama , perusahaan tersebut mengalami banyak kendala dan hambatan.

    Mohon share dari rekan-rekan jika mempunyai pandangan terhadap 2 pertanyaan mendasar tadi.

    Demikian
    salam ManStra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menanggapi Mas pertanyaan mas Mustain,

      Secara general, Perusahaan kecil bisa digambarkan:
      - Umumnya dikelola pemilik
      - Struktur organisasi sederhana
      - Pemilik mengenal karyawan
      - Kepemimpinan dari usaha kecil memiliki hubungan baik dengan bawahan, saling berkolaborasi, dan biasanya sering menghasilkan kemenangan kecil
      - Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
      - Kekurangan manajer yang ahli
      - Modal jangka panjang sulit diperoleh
      - Gaya manajerial lebih hanya ke arah trial and error
      - Jaringan kerja usaha kecil masih sederhana dan jika lobi bisnis biasanya langsung ke pemilik
      - Komunikasi sangat efektif, tidak berbelit2 seperti di perusaan besar dan keputusan bisa cepat dibuat
      - New technology can be easily adopted. Kalau ada hal-hal baru, akan sangat mudah diimplementasikan tanpa harus verifikasi ini itu
      - Efisien, tentunya biaya untuk memproduksi suatu produk/service akan lebih kecil sehingga akan lebih murah

      Gambaran umum Perusahaan Besar:
      - Umumnya dikelola bukan oleh pemilik
      - Struktur organisasi kompleks
      - Pemilik mengenal sedikit karyawan
      - Prosentasi kegagalan rendah
      - Banyak ahli manajemen
      - Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
      - Pengaturan keuangan sudah memakai manajemen yang rapi
      - Pembagian kerja lebih rapi sesuai dengan bagiannya dan dilakukan oleh orang yang sudah ahli di bagian tersebut
      - Jaringan kerjanya luas

      Dari perbedaan gambaran diatas, kita bisa ketahui perusahaan besar akan lebih sulit dan lebih lama dalam mengambil keputusan untuk menetukan strategi apa yang akan mereka gunakan, karena strukturisasi mereka lebih kompleks. Pengelola perusahaan besar belum tentu/tidak bisa untuk langsung mengambil keputusan, karena mereka harus memproleh persetujuan dari si pemilik, sementara pemilik tidak ingin perusahaannya dijalankan dengan strategi yang salah, tetapi pemilik itu sendiri tidak tahu bagaimana detail kondisi perusahaannya saat itu.

      Biasanya perusahaan besar memiliki alternatif strategi, sehingga kalau strategi awal gagal, maka mereka sudah punya strategi yang lain sebagai antisipasinya. Karena kondisi dan keadaan selalu berubah, baik secara internal maupun eksternal, yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga akan berdampak kepada perusahaan, menurut saya hal utama yang harus dilakukan perusahaan dalam menetapkan strateginya adalah...peka terhadap perubahan, apapun itu, dan memberikan respon yang cepat terhadap perubahan itu. Itu menurut persepsi saya, kalau ada pendapat lain dari teman-teman, tolong sharingnya... :)

      Terima Kasih

      Vince Nova (Group 9)

      Delete
    2. Untuk perbedaan small, medium, dan big company didasarkan pada ukuran jumlah karyawan, menurut saya terdapat perbedaan dalam perilaku menentukan pilihan strategi (dalam komentar ini saya hanya meninjau dari segi struktur organisasi, mungkin rekan yang lain bisa menambahkan dari sudut pandang yang berbeda).

      Karena adanya perbedaan ukuran jumlah karyawan, maka struktur organisasi company pun berbeda. Big company memiliki vertical structure dengan jumlah divisi / department yang lebih banyak yang masing - masing memiliki head of dengan kewenangan masing - masing dan CEO berada pada top making decision. Sementara untuk small company dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit memiliki struktur yang lebih sederhana, dimana makin sedikit jumlah karyawan akan cenderung pada struktur organisasi horizontal (flat). Dengan perbedaan ini maka struktural yang terlibat dalam proses pemilihan strategi, prosesnya itu sendiri maupun implementasi pelaksanaan strategi termasuk unit – unit yang terlibat juga berbeda.

      Related dengan pertanyaan kedua (belum menjawab namun menyampaikan hal yang berkorelasi dengan hal ini), saya ingin menambahkan resume mengenai audit strategi tahunan seperti yang dipaparkan dalam buku Fred R David “Konsep Managemen Strategis”.

      Dewan Direksi perlu melakukan audit strategi tahunan dengan cara yang kurang lebih sama dengan audit keuangan tahunan. Dengan audit strategi ini maka direksi dapat terus tetap mengetahui situasi terkini serta melaksanakan tanggung jawab mereka. Dalam melaksanakan audit ini, dewan dapat bekerjasama dengan manajemen operasional dan / atau meminta bantuan dari penasihat luar. Mereka perlu memberikan input dan nasihat dalam proses strategi. Hal ini dijalankan melalui pembentukan tiga komisi dewan yang khusus: Komisi Nominasi, untuk mengusulkan kandidat anggota dewan dan pejabat senior perusahaan; Komisi Kompensasi, untuk mengevaluasi kinerja eksekutif puncak serta menentukan syarat dan ketentuan kerja; Komisi Audit, untuk memberikan perhatian tingkat dewan kepada kebijakan dan kinerja akuntansi serta keuangan perusahaan.

      Regards,
      Lia Astari

      Delete
    3. Terimakasih Mba Vince & Mba Lia ,
      menyimpulkan dari apa yang disampaikan diatas ,maka saya bisa memberikan kesimpulan bahwa dalam menerapkan suatu strategy bagi perusahaan besar akan sangat berbeda dengan sebuah peruhaan kecil. Untuk perusahaan besar menentukan strategy akan lebih komplek karena melibatkan banyak pihak . Sementara untuk perusahaan kecil tidak terlalu komplek dalam mengambil sebuah strategy. Tetapi dari pengambilan atau penentuan strategy yang dipilih mempunyai langkah-langkah monitoring yang sama yaitu harus ada evaluasi berkala.

      Delete
  8. Dalam mencari berbagai alternatif strategi yang akan dipertimbangkan dan dalam melakukan analisis untuk mengenali kekuatan dan kelemahan setiap alternatif dan bahkan dalam menjatuhkan pilihan pada satu alternatif tertentu, tentunya harus dapat memperhitungkan reaksi yang akan timbul dari pesaingnya. Dengan kata lain apabila perusahaan memilih strategi yang agresif yang secara langsung menantang pesaing kunci tertentu, dapat dipastikan bahwa pesaing akan melancarkan strategi tandingan yang agresif pula. Sebagai contoh ketika operator seluler XL menjadi menjalankan strategi keunggulan biaya dengan price innovation-nya sekaligus menjadi pioneer dengan pricing yang kreatif dan murah dengan menurunkan tarif harga hingga 80% pada tahun 2008, seketika itu juga pesaing melakukan hal yang serupa yang kita kenal dengan perang harga. Karena itu para penentu strategi perusahaan harus mampu memperkirakan bentuk, jenis dan intensitas reaksi tersebut. Dengan demikian akan diketahui dengan tingkat kepastian yang tinggi apakah strategi terpilih akan berhasil atau tidak dalam pelaksanaannya. Tingkat Churn Rate di industri telekomunikasi Indonesia cukup tinggi sekitar 15%-20% per operator (source: Indonesia finance today) apakah ini menunjukkan perusahan tidak responsif terhadap strategi pesaing atau ada faktor lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit menambahkan opini mas Bloko,

      Churn rate adalah istilah yang digunakan dalam dunia telepon seluler, yang artinya adalah tingkat (persentase) berhentinya pelanggan dari operator tertentu karena alasan tertentu dalam satuan waktu tertentu (misalnya tahun). Jadi, bila pada akhir tahun suatu operator memiliki 100.000.000 pelanggan dan angka churn rate 2%, itu artinya pada tahun tersebut ada 2.000.000 pelanggan yang hengkang dari operator tersebut. Churn rate adalah indikator ringkat kemapanan operator; makin rendah angka churn rate, makin bagus kinerjanya.

      Beberapa hal berikut penyebab penggguna berganti nomor telepon :
      - Pengguna yang cuma mau memanfaatkan besaran nilai pulsa (beli SIM seharga Rp 5.000, dapat pulsa Rp 15.000). Bandingkan dengan bila top-up (beli pulsa nomor sendiri) senilai Rp 10.000, misalnya. Ini adalah jenis pengguna sekali pakai.
      - Nomor yang digunakan untuk penipuan, mengingat akhir-akhir ini banyak penipuan yang dilakukan terutama melalui SMS. Nomor yang digunakan untuk mengirim SMS biasanya sekali pakai agar tak terlacak.
      - Pengguna yang memiliki satu handset, tablet atau gadget lain (dengan jaringan internet, misalnya) yang memanfaatkan layanan lebih ekonomis dan efisien dengan operator tertentu, sehingga ia pindah ke operator tersebut.
      - Pengguna yang terikat secara sosial dengan pengguna lain sesama operator, agar lebih murah, misalnya IM-3 di kalangan anak muda, keperluan keluarga dan sebagainya.
      - Fakta bahwa rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari satu pesawat telepon (rata-rata 1.8 pesawat telepon dan ganti pesawat telepon setiap 8 bulan, menurut Frost and Sullivan). Pengguna macam ini biasanya punya satu nomor yang setia pada operator tertentu, dan satu telepon lagi bisa untuk gonta-ganti dengan berbagai keperluan.
      - Pelanggan yang sengaja ganti nomor karena masalah-masalah tertentu (misalnya menghilangkan jejak dari kejaran penagih hutang)
      - Pelanggan yang gagal mempertahankan nomor teleponnya karena hal-hal tertentu (lupa top-up, misalnya)
      - Pelanggan yang pindah ke nomor-nomor cantik.


      Regards,
      Putu Eka Suarjaya

      Delete
  9. Q-01/2014
    Jika topik ini diabaikan, apa saja potensi masalah yang akan muncul dan berapa fatal akibatnya? Mohon dijelaskan ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tanpa adanya penysunan dan pemilihan strategi yang tepat, perusahaan akan kehilangan daya saingnya dalam bisnis yang dikerjakan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan menghadapi faktor external karena strategi yang tidak cocok. Juga pemanfaatan yang tidak optimal terhadap kekuatan internalnya dapat menyebabkan pemakaian biaya yang sia sia. Abkibat paling fatalnya dalah kebangkrutan perusahaan.

      Delete
    2. Bila analisis dan pemilihan strategi diabaikan, perusahaan tidak akan memiliki tujuan dan pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri perusahaan, dan juga ancaman maupun kesempatan yang datang dari luar. Hal tersebut akan membuat keputusan yang diambil tidak maksimal dan akhirnya akan merugikan perusahaan sendiri, dalam skala maksimal dapat menyebabkan perusahaan pailit.

      Sartika Setiawan
      MT2014

      Delete
    3. Perusahaan tidak benar-benar mengetahui dengan baik strategi apa yang akan dijalankan. Bisa-bisa yang terjadi adalah salah menjalankan strategi, ketika strategi yang harusnya dijalankan adalah efesiensi modal, tetapi karena ketidakmampuan analisis dan penyususnan strategi justru yang dipilih adalah ekspansi, yang terjadi adalah ketidakstabilan keuangan,dll. Dengan analisis dan penyusunan strategi yang baik dapat diketuhui strategi yang tepat sebelum di-eksekusi.

      Delete
    4. Bila topik ini diabaikan, maka perusahaan bisa saja strategi yang dijalankan salah. Dan untuk mengukur kesalahan strategi ini bisa dengan kerugian yang dinilai dengan pengeluaran tak terduga. Misalnya pengeluaran untuk melakukan perbaikan. Untuk itu analisis pilihan strategi sangat diperlukan, karena analisis ini didasari dari keadaan perusahaan sendiri. Sehingga perusahaan bisa menentukan langkah mana yang tepat, yang sesuai dengan keadaan perusahaan.

      Delete
    5. menurut saya bila analisis pemilihan strategi tidak dibuat maka otomatis strategi yang dijalankan tanpa analisis terlebih dahulu tersebut akan kurang memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan serta peluang maupun tantangan perusahaan kedepanya. Jika hal ini terjadi maka risiko kegagalan strategi bisa saja terjadi dan perusahaan tersebut akan kesulitan untuk melakukan evaluasi karena ada tahap-tahap analisis awal faktor internal maupun eksternal tidak dilakukan.

      Delete
    6. Jika topik ini di abaikan perusahaan tidak bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi apa yang di jalankan oleh perusahaan, sesuai atau tidak dengan analsis yang ada. Sehingga perusahaan akan salah mengabil strategi dan akan berakibat fatal bagi kelangsungan perusahaan tersebut.

      Delete
    7. Jika analisis dan pemilihan strategi diabaikan maka akan merugikan perusahaan. Salah satunya adalah tidak dapat meramalkan hal yang akn terjadi kedepan (Forecast). Contoh kasusnya adalah Nokia dan Blackberry. Nokia tidak siap untu melawan kehadiran android dan smartphone saat ini sehingga mereka kalah bersaing dengan product lain. Sedangkan Blackberry terlambat untuk mengembangkan blackberry storenya dan perancangan model smartphone yang selalu monotone.

      Terima Kasih.
      Michael Purba
      MT2014

      Delete
    8. Dalam model manajemen strategis komprehensif topik ini masuk dalam tataran implementasi strategi. Oleh karena itu, topik ini merupakan tahap kelanjutan dan terkait dengan bab sebelumnya, yaitu evaluasi eksternal dan internal, dan strategi tindakannya.
      Bilamana topik ini diabaikan, maka akan muncul potensi masalah antara lain :
      - Perusahaan/organisasi tidak memiliki strategi yang sesuai profil internal/eksternalnya.
      - Kinerja perusahaan yang dijalankan menjadi sporadis, tidak terukur dan sulit dilakukan evaluasi
      - Tidak tercapainya target, tujuan, visi dan misi yang ditetapkan perusahaan

      Delete
    9. Jika Topik ini di abaikan, Perusahaan akan kesulitan dalam menjalankan Strategi mereka ke depannya. Perusahaan akan kelabakan menghadapi beberapa Thread dan Weakness yang timbul dalam faktor Eksternal dan Internal. Serta akan melewatkan beberapa Opportunity dan Strenght yang seharusnya dapat mereka manfaatkan. Oleh karena itu Analisis dan Pemilihan Strategi yang jelas penting untuk di perhatikan.

      Delete
    10. jika topik ini diabaikan sama saja bunuh diri, tinggal menunggu waktu kehancuran perusahaan tersebut.

      Delete
    11. Jika topik ini diabaikan, dapat menyebabkan kesalahan dalam menjalankan strategi perusahaan yang tepat terhadap kondisi eksternal dan internal perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan tidak akan tercapai, kalah dalam persaingan usaha dan kerugian.

      Delete
  10. menurut pendapat saya jika topik ini diabaikan potensi masalah yang muncul adalah:
    1. Kerugian yang membuat perusahaan mundur
    contohnya adalah ketika PT CSM yang awalnya berjaya di industri vsat memutuskan untuk ikut bermain di segment WiMax. Mereka berinvestasi besar-besaran disektor ini supaya bisa menambah lini bisnis usahanya. namun seiring dengan berjalannya waktu teknologi WiMax di Indonesia tidak berkembang bahkan cenderung stagnan dikarenakan ekosistemnya tidak kunjung terbentuk. Hal tersebut membuat PT CSM tidak mendapatkna pengembalian dari investasi besar yang sudah mereka lakukan.
    2. Kebangkrutan perusahaan
    contohnya adalah kebangkrutan yang dialami oleh blackberry yang salah melakukan strategi dalam peluncuran inovasi baru (menunda peluncuran BB10). mereka tidak melihat adanya ancaman eksternal berupa munculnya platform baru (android) yang masuk ke pasaran. blackberry terlalu percaya diri akan platformnya dan menganggap pelanggan akan setia dengan produk mereka.

    ReplyDelete
  11. Pada umumnya tujuan pendirian perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi para pemiliknya. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka setiap perusahaan harus mampu menerapkan strategi management yang tepat, tergantung dari jenis perusahaan yang dijalankan. Pada dasarnya ada beberapa jenis perusahaan yakni perusahaan padat tenaga kerja, perusahaan padat modal dan perusahaan padat asset.

    Pada jenis perusahaan padat tenaga kerja, management biasanya dihadapkan pada masalah kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tenaga kerja, agar tenaga kerja yang ada merupakan tenaga kerja yang terbaik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk jenis perusahan padat modal, management biasanya dihadapkan pada masalah pengelolaan modal yang baik, misalnya seberapa besar modal yang harus dikeluarkan, pemilihan modal, dan pengelolaan modal yang tepat baik untuk rencana jangka pendek maupun untuk rencana jangka panjang sehingga modal yang ada merupakan nilai terbaik bagi kemajuan perusahaan. Sedangkan pada jenis perusahaan pada asset, management dituntut agar mampu mengelola asset yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Hal ini sangat penting sekali karena nilai asset perusahaan biasanya bernilai materil yang besar dan berguna untuk kelangsungan perusahaan untuk jangka panjang.

    Tanpa pemilihan strategi management yang tepat maka perusahaan tidak dapat mengelola, memelihara dan memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya, sehingga pada saat terdapat perubahan eksternal, ancaman dari luar, resiko-resiko yang muncul, perusahaan tidak siap dalam menghadapinya, tentunya akan sangat merugikan dan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan.

    Terima Kasih.
    Andrianto AW
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari penjelasan mas andrianto diatas, muncul pertanyaan dipikiran saya bagaimana dengan perusahaan yang memiliki tipe lebih dari 2 misalnya perusahaan padat modal dan padat tenaga kerja seperti perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur, atau perusahaan dengan padat modal dan padat aset. Apakah bisa menerapkan dua strategi manajemen disuatu perusahaan?

      Delete
  12. Melalui analisis SWOT kita akan memahami apa dan bagaimana perusahaan kita, serta bagaimana cara menggerakannya. SWOT sangatlah efesien dan dapat digunakan untuk bentuk organisasi apa saja. Yang dibutuhkan hanyalah keterbukaan terhadap berbagai informasi untuk didiagnosis. Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta merta menciptakan budaya kerja yang efektif bagi keseluruan aktivitas organisasi. Perusahaan yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui kemana ia akan melangkah.

    Disamping kelebihan dan keunggulan yang ditawarkan, terdapat pula kelemahan dari analisis SWOT. Jelaskan.

    Terima Kasih,
    Andrianto A.W.
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. dalam menyusun analisis SWOT sangat diperlukan keterbukaan informasi dan jauh dari konflik kepentingan karena salah satu kelemahan analisis SWOT yaitu cenderung bersifat subjektif. Penilaian masing-masing individu dapat berbeda dengan yang lain.
      Apakah ada solusi untuk penyusunan analisis SWOT yang baik dan bisa mewakili pandangan masing2 pihak?

      Delete
    2. Menambahkan kekurangan analisis SWOT selain subjektifitas yang disebutkan Mas Hamdi, adanya ketidak akuratan daftar analisis juga besar kemungkinan terjadi karena biasanya SWOT analisis hanya didasarkan perkiraan saja. Sekaligus menjawab pertanyaan Mas Hamdi, dasar penentuan faktor internal seharusnya bukan ‘kira-kira’ dan penetapan faktor eksternal juga semestinya bukan ‘kayaknya’. Harus ada kelompok / pihak lain (independen lebih baik) yang memberikan analisis kepada perusahaan kita secara lebih objektif, salah satu metodenya adalah dengan melakukan survey atau polling. Memang metode ini menjadikan analisis SWOT kurang sederhana, tetapi hal itu lebih baik daripada analisis yang dilakukan tidak objektif dan tidak hanya berdasarkan intuisi.

      Delete
    3. Menambahkan, selain itu dibandingkan dengan metode-metode lainnya, metode SWOT bersifat kualitatif bukan kuantitatif, sehingga tidak ada nilai yang bisa menjadi acuan seberapa penting sebuah faktor dan seberapa besar nilai dari strategi yang akan diambil.

      Delete
    4. Saya memiliki pendapat bahwa kesederhanaan yang menjadi kelebihan metode SWOT itu juga dapat menjadi kelemahan metode itu sendiri. Alasannya adalah sbb:

      1. Parameter penilaian bersifat kualitatif: parameter yang dinilai adalah parameter yang dapat dilihat oleh penilai, yang bisa jadi tidak sesuai dengan keadaan real, atau dapat juga melupakan variabel lain.
      2. Metode penilaian tidak objektif: tidak ada skala penilaian dalam metode SWOT, hanya berdasarkan perkiraan baik atau tidak baik oleh orang yang melakukan analisis.

      Delete
    5. Menambahkan pendapat teman-teman sebelumnya, Analisis SWOT lebih mudah untuk dirumuskan jika melihat dari perspektif faktor internal dan eksternal dibandingkan dengan pemahaman sederhana seperti kekuatan, peluang, dan ancaman. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang akurat akan membuat analisis SWOT yang akurat dan mendalam sehingga memberikan keputusan yang lebih tepat guna. Menurut teori, analisis SWOT dapat dibuat mendalam dengan memperhitungkan berbagai variabel yang mempengaruhi perusahaan. Namun pada implementasinya, analisis SWOT mesti dibuat sesederhana mungkin untuk mempersempit ruang lingkup pergerakan perusahaan sehingga tidak menghabiskan banyak resource.
      Kekurangan analisis swot adalah Data dan kajian yang mendalam sebenarnya bisa saja diterapkan dalam membuat analisis SWOT, namun kadang justru menyebabkan analisis SWOT menjadi tidak sederhana. Dasar penentuan faktor internal seharusnya bukan ‘kira-kira’. Dasar penetapan faktor eksternal juga semestinya bukan ‘kayaknya’. Demikian pula dengan strategi yang dihasilkan, tidak bisa diperoleh hanya dari intuisi. Sebisa mungkin analisis harus objektif dengan data dan fakta akurat.

      Terima Kasih.
      Michael Purba
      MT2014

      Delete
    6. menambahkan mas michael,
      memang metode swot adalah metode yang membutuhkan data yang rumit dalam pengerjaan nya, tapi sebenarnya untuk kebaikan perusahaan dimasa datang juga, tidak satu data pun bisa dimanipulasi karena jelas akan membuat perbedaan hasil akhir. pengambilan keputusan adalah hal yang tidak sederhana, jadi hal ini perlu diberi pemikiran yang mendalam tanpa memberi data yang hanya dikira kira

      Delete
  13. Dalam tahap pencocokan dengan menggunakan beberapa metode seperti :
    -Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts–Weakness-Opportunities-Threats - SWOT)
    -Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action Evaluation - SPACE)
    -Matrik Boston Consulting Group (BCG)
    -Matrik Strategi Besar (Grand Strategic Matrix).
    Apakah dimungkinkan mendapat hasil atau kecenderungan yang berbeda ?

    Dan dalam tahap pencocokan ini berapakah minimum metode yang kita gunakan agar analisa kita tepat ?

    Sartika Setiawan
    MT 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencoba menjawab pertanyaan Mas Wawan. Dengan menggunakan 4 metode diatas pada satu permasalahan yang sama, tidak akan mendapatakn hasil yang sama persis. karena parameter dan tujuan tiap metode yang berbeda.

      Dalam setipa case yang dihadapai perlu diindetifikasi, kemudian baru bisa menentukan metode pencocokan yang akan digunakan. Untuk jumlah minumun metode untuk mendapat hasil yang tepat saya kurang paham, apakah dengan semakin banyak metode yang digunakan, hasilnya akan semakin tepat? :)

      Delete
    2. saya juga ingin menanyakan hal yang kurang lebih sama dengan pertanyaan pak wawan, kalau logika sederhananya yang paling familiar pengambilan keputusan dengan metode SWOT,
      tapi terkadang implementasi suka berbeda jauh dengan teorinya, contohny adalah perusahaan batubara milik sepupu saya mendadak jatuh, (mungkin) dikarenakan oleh salah satu faktor eksternal soal smelter, padahal disana ada beberapa SDM yang juga pastinya mengerti akan hal ini,

      Rama, MT 2014

      Delete
    3. Mas Wawan,
      Menurut pendapat saya, semakin banyak metode yang digunakan makas akan semakin baik. Karena masing-masing metode memiliki kelebihan masing-masing.

      Delete
    4. Paling tidak diperlukan dua metode untuk pencocokan.
      namun yang paling penting sebenarnya bukan hanya metode pencocokannya, tetapi dari penentuan bobot IFE dan EFE, karena sifatnya yang subjektif sehingga harus dibuat rata-rata, agar hasil yang diperoleh bisa obyektif.

      Delete
    5. Mencoba menambahkan, dari deskripsi dari mas wawan matrik SWOT, SPACE, BCG dan matriks strategi besar adalah sebuah tool sehingga tidak ada ukuran pasti berapa metode yang harus dipakai. Namun baiknya 2 atau 3 metode digunakan dalam tahap pencocokan ini. Alasannya adalah bahwa semakin banyak metode yang digunakan bisa mengakibatkan terlalu banyak parameter yang harus dinilai dalam pengambilan keputusan, kemudian bisa saja hasil dari setiap metode tidak saling mendukung satu sama lain yang akhirnya bisa membingungkan kita saat mengambil keputusan.

      Delete
    6. Sepertinya memang tidak ada standar berapa jumlah minimum metode yang akan digunakan dalam analisis.Beberapa metode diatas hanyalah sebuah tool dengan segala kelebihan dan kekurangannya semata-mata
      untuk menemukan strategi yang akan dijalankan suatu perusahaan.
      Menurut saya pribadi, gunakanlah beberapa metode diatas sebanyak mungkin, dengan harapan akan semakin banyak pilihan alternatif strategi yang lahir.
      Kekurangan dari hasil yang didapatkan satu metode akan ditutupi dengan metode lainnya, demikian juga kelebihan satu metode akan ditutupi dengan hasil yang lebih baik lagi dari metode lainnya.
      Kemudian, dalam menetapkan satu strategi yang akan dijalankan, hendaknya melalui konsensus diantara para top management dan karyawan apabila memungkinkan sehingga para top management dan karyawan secara bersama dan sinkron akan setuju untuk menjalankan strategi perusahaan yang akan didapatkan.

      Delete
    7. Saya sependapat dengan mas rezi, semakin banyak metode yang digunakan maka akan semakin baik. Karena masing-masing metode memiliki kelebihan masing-masing. Dimana dalam merumuskan strategi, tidak hanya berdasarkan analisis data yang ada tetapi dibutuhkan juga intuisi dari pengambil keputusan. Ketajaman intuisi seseorang yang dapat menjadi salah satu faktor ketepatan dalam perumusan strategi. Oleh karena itu, analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan keputusan subyektif berdasarkan informasi objektif. Analisis dan pemilihan strategi berusaha menentukan tindakan alternatif yang paling baik yang akan dijalankan didalam mewujudkan misi dan tujuan perusahaan.

      Delete
    8. Menambahkan dari Bu Mutiara Prima, untuk pembobotan matriks IFE dan EFE apakah sebaiknya menggunakan suatu metoda Kuisoner atau pun Poling beberapa pelaku bisnis sehingga hasilnya dapat lebih Objektif. Hal tersebut menurut saya dapat juga untuk penentuan Faktor-faktor Internal maupun Eksternal nya.

      Delete
    9. menurut saya metode tersebut tidak dapat digunakan semua dalam satu waktu, sebab karakteristik dari masing-masing metode berbeda, akan kehilangan fokus jika semua metode digunakan, perumusan strategi tidak mengerucut pada satu strategi yang paling tepat karna banyaknya alternatif yang akan muncul, jadi pilihlah strategi yang paling tepat dan paling mendekati pencapaian tujuan, disini salah satu pentingnya kemampuan intuisi.

      Delete
  14. SWOT tidak memberikan jawaban secara khusus.Dalam proses perencanaan dengan analisis SWOT, perusahaan harus menghabiskan sebagian waktunya guna memikirkan hal-hal positif (strengths, opportunities) dan sebagiannya lagi untuk mengurusi hal-hal negatif (weaknesses, threats). Namun kenyataannya, manusia cenderung lebih suka menonjolkan hal-hal negatif (weaknesses, threats). Padahal, kita cenderung lebih suka melupakan kekurangan dan pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu. Kita akan lebih termotivasi manakala menyadari bahwa kelebihan atau kekuatan yang kita miliki dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menanggapi Mas Erik dan teman-teman terkait Analisis SWOT, berikut kutipan dari http://www.ciputraentrepreneurship.com/rencana-bisnis/menganalisa-kekuatan-dan-kelemahan-bisnis-anda



      Metode yang paling umum digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis dengan melakukan analisis SWOT alias strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis ini dapat membantu Anda mengidentifikasi cara untuk meminimalkan pengaruh kelemahan sambil memaksimalkan kekuatan dalam bisnis Anda.

      Langkah menganalisis kekuatan pada dasarnya bertujuan untuk mendefinisikan keunggulan kompetitif bisnis Anda. Beberapa pertanyaan untuk dijawab meliputi:

      Apakah bisnis Anda berjalan dengan baik?
      Apakah bisnis Anda dikenal di pasar?
      Apa akses sumber daya yang Anda miliki (manusia, keuangan, kekayaan intelektual)?

      Sedangkan tujuan menganalisis kelemahan adalah untuk mencari titik-titik di mana Anda perlu melakukan peningkatan.
      Beberapa hal yang harus digali adalah:

      Apa yang tidak berjalan dengan baik pada bisnis Anda?
      Apa yang tidak disukai pelanggan dari produk atau jasa Anda?
      Dimana titik-titik tekanan dalam bisnis Anda?
      Apa yang lebih baik dari pesaing Anda?

      Sedangkan langkah analisis peluang bertujuan untuk menetapkan daerah di mana Anda bisa mengembangkan bisnis di masa depan. Beberapa pertanyaan untuk dijawab meliputi:
      Tren bisnis seperti apa yang mampu menjadi peluang bagi Anda (teknologi, perubahan demografi atau sosial, perubahan aturan)?

      Produk baru apa yang dibutuhkan pelanggan Anda?
      Apa yang akan melengkapi penawaran produk Anda saat ini?
      Wilayah mana yang bisa Anda targetkan?

      Pada tahapan terakhir, Anda harus mengkaji faktor eksternal dan internal yang dapat menciptakan masalah bagi bisnis. Beberapa pertanyaan untuk dijawab meliputi:

      Apakah Anda kekuarangan sumber daya untuk mengembangkan bisnis?
      Apakah pesaing mengancam bisnis Anda?
      Apakah tren industri seperti perubahan teknologi atau perubahan aturan merupakan ancaman bagi bisnis Anda?
      Apakah bisnis Anda rentan terhadap penurunan ekonomi atau perubahan ekonomi lainnya?

      Entah dengan menggunakan pendekatan dasar atau lebih maju dari analisis SWOT, Anda pasti akan menjalankan bisnis kembali dengan pengetahuan yang baru. Gunakan ini untuk meningkatkan efektivitas perusahaan Anda dan sebagai masukan ke dalam bisnis.

      Terimakasih

      Delete
  15. Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi menggunakan beberapa metode yg sudah disebutkan di atas, metode tersebut bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal.
    Setiap organisasi, apakah militer, berorientasi produk, berorientasi jasa, pemerintahan, atau bahkan olah raga, harus mengembangkan dan menjalankan strategi yang tepat agar berhasil. Serangan yang bagus tanpa pertahanan yang baik, atau sebaliknya, biasanya mengakibatkan kekalahan. Mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dapat dianggap sebuah serangan, sementara strategi yang dirancang untuk memperbaiki kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan sebagai pertahanan. Setiap organisasi memiliki peluang dan ancaman ekternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipelajari untuk merumuskan strategi alternatif yang masuk akal.

    ReplyDelete
  16. Dear Rekan-rekan semua.
    Ada sedikit pertanyaan.
    Bagaimana menurut pendapat rekan-rekan mengenai pimpinan perusahaan yang lebih mengutamakan intuisi daripada yang lain?
    kira-kira apa kelebihan dan kekurangannya ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menjawab pertanyaan saudara Rezi, Dalam teori pengambilan keputusan yang kita pelajari dijelaskan bahwa dalam mengambil sebuah keputusan sangat tergantung pada intuisi dan tingkat analisis yang dimiliki oleh seorang pemimpin, karena suatu keputusan muncul dari perpaduan antara intuisi dan analisis yang dimiliki seorang pemimpin. Intuisi adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami tanpa perlu berpikir dan mempelajari secara mendalam. Jika seorang pemimpin perusahaan lebih mengutamakan intuisinya dalam mengambil keputusan maka tepat atau tidak keputusan itu akan sangat tergantung pada tingkat ketajaman intuisi dari sang pemimpin tersebut. Dimana tingkat ketajaman intuisi seseorang terjadi secara alamiah. Salah satu pimpinan perusahaan yang punya intuisi kuat dan sukses dalam pengambilan keputusannya adalah Alm. Bob Sadino.

      Delete
    2. Menurut saya, pemimpin yang baik tidak akan mempertaruhkan nasib perusahaan beserta seluruh karyawan yang bekerja padanya hanya berdasarkan intuisi. Hanya menggunakan intuisi tidak jauh berbeda dengan berjudi, lebih banyak mengandalkan keberuntungan. Walaupun beberapa kali beruntung, tetapi pasti akan ada saatnya pejudi tersebut kalah, dan dia akan kehilangan semuanya karena tidak menyiapkan strategi cadangan pada saat mengalam hal tersebut. Yang paling tepat adalah menggabungkan intuisi dengan analisis berdasarkan data dan fakta, sehingga kita dapat mempersiapkan dari segala macam risiko dan ancaman yang akan terjadi dikemudian hari.

      Delete
    3. Setuju dengan mas Mardi, intuisi memang diperlukan namun seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan data dan fakta
      yang ada. data dan fakta ini adalah faktor-faktor seperti internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan ketika seorang pemimpin mengambil keputusan terkait nasib perusahaan.

      Delete
    4. Menurut saya, akan sangat beresiko ketika seorang pemimpin dalam mengambil keputusan hanya dengan mengandalkan intuisi tanpa berlandaskan data. Tetapi akan bertolak belakang ketika seorang pemimpin menentukan strategi dengan berlandaskan data yang akurat disertai dengan intuisi yang didapatkannya melalui pengalaman - pengalaman yang dimiliki. Ketika data dan intuisi digabungkan sebagai landasan dalam menentukan strategi maka manfaatnya akan lebih besar jika dibandingkan hanya dengan mengandalkan intuisi saja sehingga resiko yang ditanggung pun sudah lebih kecil. Kekurangan dari hanya mengandalkan intuisi saja adalah kebanyakan pemimpin yang biasa melakukan strategi intuitif, enggan mengakui kelemahan serta mengubah strategi intuitifnya dan tak jarang cenderung menolak informasi yang mengindikasikan intuisi mereka tidak tepat sehingga keputusan yang dihasilkan hanya berdasarkan satu sudut pandang saja.

      Delete
    5. Menurut saya, layaknya bidang keahlian lainnya, maka di bidang bisnis pun akan ada pemimpin yang memiliki gift untuk menghasilkan keputusan berdasarkan intuisi. Intuisi ini berasal dari Tacit Knowledge maupun kemampuan analisis dari pemimpin tersebut.
      Kelebihannya yaitu keputusan dapat diambil lebih cepat dibanding pengambilan keputusan dengan cara formal.
      Kekurangannya yaitu perusahaan akan tergantung pada pemimpin tersebut dan tidak memiliki kemampuan pengambilan keputusan.
      Oleh karena itu, bawahan dari pemimpin seperti itu, harus tetap menjalankan strategi dalam menilai suatu keputusan.

      Delete
    6. Menambahkan kekurangan analisis SWOT yang disampaikan oleh Mas Hamdi dan dan Mas Mardi, kekurangan analisis SWOT berikutnya adalah variabel negatif yang digunakan, yaitu kelemahan dan ancaman yang bisa jadi sebenarnya tidak ada. Tidak ada gelap, yang ada hanyalah kekurangan cahaya. Kelemahan juga tidak ada jika kita mampu mengubahnya menjadi kekuatan, sebagaimana tidak ada ancaman kalau kita dapat memposisikannya sebagai peluang. Bukankah banyak orang hebat yang kekurangannya justru menjadi kekuatannya? Bukankah banyak organisasi besar yang menjadikan potensi ancaman sebagai peluang untuk semakin besar dan kuat? kecenderungannya, dalam hal evaluasi orang akan lebih mudah melihat variabel negatif, sementara dalam penetapan strategi orang justru mengacu pada variabel positif dengan agak mengesampingkan variabel negatif. Dalam analisis, kolom strategi yang paling sulit diisi dalam SWOT Matrix adalah strategi WT, padahal kelemahan dan ancamannya mudah diisi. Salah satu alternatif analisis SWOT adalah SOAR (Strengthness, Opportunity, Aspiration, Result) yang lebih fokus ke variabel positif.

      Delete
    7. Mencoba menjawab pertanyaan mas rezi, perusahaan yang pemimpinnya lebih banyak menggunakan intuisi tidak cukup baik, seperti yang sudah diajarkan di manajemen strategi intuisi seseorang dibangun berdasarkan pengalaman dimasa lampau, perlu diketahui bahwa dimasa lampau faktor-faktor internal maupun external bisa saja berbeda. Hal ini bisa menimbulkan resiko kurang tepatnya mengambil kesimpulan.
      Kelebihannya adalah perusahaan tidak akan mengulangi kesalahan dimasa lampau karena intuisi yang baik akan memberikan solusi untuk menghindari kesalahan masa lampau.
      Kekurangannya adalah perusahaan hanya terfokus pada satu orang saja, karena intuisi dari pemimpinnya sehingga masukan dari para manajer memiliki kemungkinan sulit diterima oleh pemimpinnya.

      Delete
    8. Pada dasarnya saya setuju dengan teman teman diatas, Jika pimpinan mengutamakan intuisi dari yang lain itu sangat beresiko bagi perusahaan karena intuisi saja tidak cukup harus di dukung dengan penunjang-penunjang yang ahli di bidangnya. Adapun keuntungan dan kekurangannta adalah :
      Keuntugan :
      - Waktu yang di gunakan mengambik keputusan pendek
      - Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan

      Kekurangan :
      - Keputusan yang di hasilkan relatif kurang baik
      - Dasar dasar lain dalam pengambialan keputusan seringkali diabaikan
      - Sulit untuk mencari pembandingnya sehinga sulit di ukur kebenaran dan kesalahannya.

      Delete
    9. Pemimpin yang berpengalaman pada umumnya memiliki intuisi yang tajam yang berasal dari pengalaman dan pengetahuan. Namun akan lebih baik, setiap dari pengambilan strategi perusahaan yang diusulkan oleh pimpinan perusahaan diuji terlebih dahulu dengan analisa-analisa strategi seperti analasa IFE dan EFE. Kelebihan dari kepusutan strategis yang diambil secara intuisi adalah keputusan dapat diambil secara cepat. Sedangkan kekurangannya adalah keputusan strategis yang telah diambil harus dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa strategi telah sesuai karena bisa terjadi resiko-resiko yang belum diperhitungkan muncul ditengah perjalanan.

      Delete
    10. Pemimpin yang mengedepankan intuisi mungkin ada karena memilki segudang pengalaman pada bidang tersebut. Hal tersebut bukan juga berarti tidak baik karena berbekal pengalaman yang dimiliki bisa menjadi modal yang sangat cukup untuk memimpin perusahaan. Namun pemimpin yang baik pastinya menginginkan hasil yang terbaik untuk perusahaan. Dengan fokus tersebut, seorang pemimpin yang baik pasti akan mempertimbangkan faktor lain selain intuisi.

      Delete
  17. Matriks QSPM memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

    1. Merupakan satu-satunya teknik analisis yang dirancang untuk menetapkan daya tarik dan pilihan tindakan alternatif yang layak dikembangkan, serta evaluasi terhadap pilihan strategi dapat dilakukan secara obyektif.

    2. Faktor kunci dan strategi dapat dipertimbangkan secara berurutan atau bersamaan dengan tidak adanya batasan jumlah strategi yang dievaluasi.

    3. Pemaduan faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait merupakan dasar dalam proses pengambilan keputusan.

    4. Kemungkinan faktor kunci terabaikan sangat kecil.

    5. Dapat diterapkan pada tipe organisasi apapun.

    Terima Kasih.
    Andrianto AW
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adapun kelemahan matriks QSPM adalah sebagai berikut :

      1. Penilaian intuitif sangat diperlukan, tetapi menggunakan asumsi yang beralasan dan masuk akal

      2. Pemberian peringkat dan nilai daya tarik diperoleh secara subyektif, tetapi prosesnya memerlukan informasi obyektif yang pada akhirnya dapat menimbulkan perbedaan interpretasi informasi.

      3. Konsep QSPM hanya dapat sebaik informasi yang diperlukan dan analisis pencocokan menjadi landasannya.

      Terima Kasih.
      Andrianto AW
      Mantel 2014

      Delete
  18. Seperti yang telah banyak dijelaskan oleh pembahasan diatas perihal kerangka Analisis dan Perumusan Strategi, menurut Anda apakah metode technology forecasting (misalnya Delphi, Kurva S, Analogy, Extrapolation dll) dapat ikut disertakan ke dalam perumusan strategi perusahaan ? Jelaskan alasannya.

    Terima Kasih.
    Andrianto AW
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya forcasting tersebut diperlukan dalam penyusunan strategi, karena dari forcasting tersebut perusahaan dapat melihat kondisi bisnis ke depan dengan berdasarkan data sebelumnya. penerapan strategi harus mengetahui tujuan yang akan di capai di masa depan dengan merujuk pada histori sebelumnya sbg pondasi.

      Delete
    2. Menurut saya, metode technology forecasting seperti Delphi, Kurva S, dan lain -lain ini bisa diikut sertakan sebagai salah satu pertimbangan dalam merumuskan strategi, tetapi metode forecasting ini tidak bisa berdiri sendiri sebagai landasan dalam merumuskan strategi perusahaan. Hal ini karena dalam merumuskan strategi banyak faktor yang harus diperhatikan, misalnya faktor pesaing, kondisi politik, ataupun nilai tukar mata uang dimana faktor - faktor ini tidak disertakan dalam metode forecasting.

      Delete

    3. menurut saya metode technology forecasting bisa diikutsertakan dalam perumusan strategi perusahaan.
      metode forecasting tersebut ilmiah dengan data dan fakta yang nyata maka tentu hasilnya bisa dipertanggungjawabkan ketika hasilnya dimasukkan ke dalam perumusan strategi perusahaan ke depan.

      Delete
    4. Sebelum menjawab pertanyaan Mas Adrianto, perlu dijelaskan secara singkat tentang Definisi strategi secara umum adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004).
      Sedangkan perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
      Jadi menurut saya Tecnological forcasting hanya merupakan salah satu alat (tools) untuk menentukan tujuan dan strategi perusahan dengan mengevaluasi kondisi eksternal yang dihadapi.
      Sebagai tambahan Analisis technological forecasting didasarkan pada perhitungan empiris dan data-data ekternal yang nyata misal Delphi, Kurva S, Analogy, Extrapolation dll. Analisis technological forecasting dapat digunakan dalam aspek perencanaan operasi perusahaan di masa depan Peramalan teknologi (technological forecast), memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Perusahaan perusahaan-perusahaan besar lazim mengunakan hal ini untuk perencanaan strategi perusahaannya. Misal Cisco, Apple dll.

      Delete
    5. Menggunakan metode forecasting untuk jangka panjang jelas mengundang risiko. Asumsinya parameter yang mempengaruhi dianggap konstan.

      Pada kenyataannya tidak demikian.

      Lalu metode alternatif yang bisa digunakan apa ya.....

      Delete
    6. Pertanyaan menarik. Menurut saya, bisa. Metode technological forecasting seperti S-Curve, Delphi, dll dapat digunakan untuk membantu analisis terhadap faktor-faktor dalam metode-metode yang telah kita pelajari seperti matriks IFE/EFE, IE, dan QSPM. Contohnya adalah dalam menganalisis masa hidup sebuah produk dari perusahaan, atau menganalisis tren eksternal.

      Delete
    7. Alternatif yang dapat digunkan untuk strategi jangka panjang adalah dengan melakukan evaluasi strategi perusaahaan per lima tahunan dengan metode IFE, EFE, SWOT ataupun matriks BCG. Sehingga corrective action dapat segera dijalankan apabila memang diperlukan.

      Delete
    8. Penggunaan beberapa metode technology forecasting dapat menjadi parameter input dalam memformulasikan strategis perusahaan baik terutama untuk evaluasi eksternal bila suatu perusahaan sebagai konsumen untuk suatu teknologi.
      Berbicara eksternal menjadi suatu hal yang beyond control dari perusahaan. Namun, dapat memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. Oleh karenanya, peramalan teknologi patut dicermati untuk memperoleh business opportunity yang lebih baik demi keberlangsungan bisnis perusahaan.

      Delete
    9. Metode technology forecasting (misalnya Delphi, Kurva S, Analogy, Extrapolation dll) dapat digunakan dalam membantu perumusan strategi yaitu pada tahap penilaian eksternal dan internal. Misalnya dalam mem-forecasting umur suatu teknologi, minat pasar terhadap suatu produk, daya jual produk tertentu, dll. Hal tersebut sangatlah dibutuhkan untuk dapat memprediksi tren di masa yang akan datang untuk kemudian di analisis guna sebagai salah satu alternatif strategi.

      Dari beberapa metode technology forecasting tersebut mempunyai teknik yang berbeda-beda. Seperti contohnya Metode Delphi adalah teknik komunikasi yang terstruktur, awalnya dikembangkan sebagai metode peramalan interaktif sistematis yang mengandalkan panel ahli. Para ahli menjawab kuesioner dalam dua atau lebih putaran. Setiap putaran, fasilitator memberikan ringkasan anonim perkiraan para ahli dari babak sebelumnya serta alasan yang mereka berikan untuk penilaian mereka. Dengan demikian, para ahli didorong untuk merevisi jawaban mereka sebelumnya.

      Delete
    10. forecasting bisa saja di perlukan, karena salah satu fungsi forecasting adalah untuk melihat tren, yang tentunya bisa di jadikan salah satu acuan dalam teknik pengambilan keputusan tertentu

      Delete
    11. Kembali lagi kita perlu pahami bahwa metode- metode forcasting seperti Delphi, Kurva S, Analogy, Extrapolation dll adalah alat bantu atau "tools". Untuk merumuskan sebuah strategi, kita bisa menggunakan banyak tools. Jadi jelas, metode tersebut bisa digunakan untuk merumuskan sebuah strategi.

      Delete
    12. menambakan komen pak fajar, sebenarnya forecasting hanya sebuah tools yang mendekati kepastian dalam pengambilan keputusan lanjutan, tanpa adanya forecasting, pengambillan keputusan yang sepihak hanya akan membawa dampak tidak baik kepada perusahaan dimasa datang. pengambilan keputusan dengan forecasting bisa didukung dan ditambahkan EFE IFE yang berlaku saat pengambilan keputusan. ada beberapa teknik forecasting yang ada. bisa juga kita lakukan forecasting dengan beberapa tools tersebut dan mengambil keputusan yang banyak menghasilkan jawaban yang sama

      Delete
  19. Manajemen biasanya menggunakan kurva pengalaman untuk melakukan estimasi terhadap biaya-biaya produksi : (1) produk yang belum pernah dibuat dengan peralatan dan proses yang ada sebelumnya, atau (2) produk yang sudah ada yang dibauat dengan peralatan dan proses baru. Sehingga bs sebagai acuan untuk mementukan langkah strategis perusahaan dengan melihat potensi produk tersebut dimasa depan, dengen bbrp paremeter seperti tren pengguna, kondisi pasar dan kompetensi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ingin menanyakan sesuatu untuk deskrisi kurva pengalaman, untuk melihat potensi masa depan ada beberapa parameter seperti tren pengguna, kondisi pasar dan kompetensi. Dari semua parameter ini apakah ada rentang waktunya? Maksudnya untuk 5-10 tahun kedepan atau ada batasan waktu tertenu agar kurva pembelajaran bisa menjadi lebih baik lagi

      Delete
  20. Aspek budaya merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam analisis dan pemilihan strategi, mengapa demikian? Jika diabaikan apa potensi masalah yang ditimbulkan?
    terima kasih

    ReplyDelete
  21. Q-01/2016

    Ada 9 teknik dalam merumuskan strategi. Dapatkah disebutkan disini? Dan menurut Anda, adakah jumlah minimal teknik yang digunakan dalam merumuskan suatu strategi? Mohon pencerahannya ya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. TIM IV pada tanggal 2 April 2013 telah memberikan teori analisis dan pilihan strategis (artikel diatas). Dalam teori tersebut dapat disimpulkan bahwa 9 teknik dalam merumuskan strategi terdiri dari teknik matriks: EFE, CPM, IFE, SWOT, SPACE, BCG, IE, strategi besar, dan QSPM.

      Mohon koreksi dari teman-teman jika saya salah, menurut pendapat saya minimal 4 teknik yang digunakan dalam merumuskan suatu strategi, sebagai contoh 2 teknik (IFE dan EFE) pada tahap input, 1 teknik (matriks IE) pada tahap pencocokan, dan 1 teknik (QSPM) pada tahap keputusan.

      Sebagai informasi posisi 9 teknik dalam kerangka analitis perumusan strategi adalah sebagai berikut:

      TAHAP 1 --> TAHAP INPUT (INPUT STAGE)
      Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap 1 ini terdiri atas 3 matriks, yaitu:
      1. Matriks Evaluasi Faktor External (External Factor Evaluation / EFE);
      2. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation / IFE); dan
      3. Matriks Profil Kompetisi (Competitive Profile Matrix / CPM).

      TAHAP 2: --> TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE)
      Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal utama. Tahap 2 ini terdiri atas 5 matriks, yaitu:
      4. Matriks Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats / SWOT);
      5. Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and Action Evalution / SPACE);
      6. Matriks Boston Consulting Group / BCG;
      7. Matriks Internal Eksternal (Internal-External / IE); dan
      8. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix).

      TAHAP 3 --> TAHAP KEPUTUSAN (DECISION STAGE)
      Melibatkan 1 teknik saja, yaitu:
      9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix / QSPM).
      Teknik QSPM ini menggunakan informasi input dari Tahap 1 untuk secara obyektif mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diidentifikasi dalam Tahap 2. QSPM menunjukkan daya tarik relatif berbagai strategi alternatif dan dengan demikian memberikan landasan obyektif bagi pemilihan strategi alternatif.

      Delete
    2. Sependapat dengan apa yang disampaikan Mba Anna, secara singkat berikut adalah 9 teknik yang digunakan dalam merumuskan strategi, yang terbagi dalam 3 tahapan yaitu:

      Tahap Pertama: Tahap Masukan
      1. Matriks EFE (Exsternal Factor Evaluation)
      2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
      3. Matriks CPM (Competitive Profile Matrix)

      Tahap Kedua: Tahap Pencocokan
      4. Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)
      5. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)
      6. Matriks BCG (Boston Consulting Group)
      7. Matriks IE (Internal External)
      8. Matriks GS (Grand Strategy)

      Tahap Ketiga: Tahap Keputusan
      9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

      Mohon koreksinya jika ada yang perlu diluruskan, dalam merumuskan strategi kita bebas menentukan teknik yang akan digunakan dari masing-masing tahapan, yang tentunya disesuaikan dengan data yang dimiliki serta analisis yang akan dilakukan nantinya. Karena pada dasarnya masing-masing teknik tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan pada setiap prosesnya. Misalnya pada tahap masukan digunakan matriks EFE-IFE, pada tahap pencocokan digunakan matrik IE, dan di tahap keputusan digunakan matriks QSPM. Namun demikian, kesembilan teknik diatas membutuhkan gabungan institusi dan analisis dalam pengerjaannya.

      Salam,
      Achmad Rasjidi Imran

      Delete
    3. mencoba menjawab pertanyaan Q-01/2016, untuk teknik yang digunakan dalam merumuskan strategi saya sependapat dengan ibu anna. Untuk jumlah minimal teknik yang digunakan menurut saya tidak ada standarnya, setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga semakin banyak teknik yang digunakan semakin banyak pilihan alternatif strategi yang bisa dirumuskan namun dengan semakin banyak teknik yang digunakan maka terlalu banyak parameter yang harus dinilai dalam pengambilan keputusan sehingga bisa membingungkan dan akan kehilangan fokus. Oleh karena itu menurut saya cukup menggunakan 2-3 teknik dalam tahap input dan pencocokan ditambah 1 teknik dalam tahap keputusan.

      terima kasih,


      eko hin ari p

      Delete
  22. Q-02/2016

    Mengapa kita perlu mengetahui beberapa teknik? Apakah tidak cukup melakukan dengan satu strategi saja? Mohon pencerahannya ya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matriks SWOT, SPACE, BCG, IE, dan QSPM secara signifikan membantu meningkatkan kualitas keputusan strategis, namun matriks-matriks tersebut jangan pernah digunakan untuk mendikte pemilihan strategi sehingga tidak cukup hanya mengetahui satu strategi saja. Aspek-aspek perilaku, budaya (tata kelola), dan politik (ekuifinalitas, memuaskan, generalisasi, fokus pada isu-isu yang lebih tinggi, menyediakan akses politis pada isu-isu yang penting), dan tekanan hukum yang semakin kuat dari kelompok luar dapat mempengaruhi dewan direksi dalam mengambil peran analisis dan pemilihan strategi. Hal ini merupakan tren positif untuk organisasi.

      Delete
    2. Mencoba menjawab pertanyaan Q-02/2016

      Hal paling penting dalam menentukan pilihan strategi suatu perusahaan adalah faktor internal dan faktor eksternal yang terdiri atas atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Teknik matriks SWOT, SPACE, IE, BCG dan matriks strategi besar sebaiknya kita ketahui sebagai alat bantu dalam mencocokan kondisi eksternal internal dengan alternatif strategi yang dapat dipilih. Tidak harus semua diaplikasikan, minimal alat bantu yang digunakan 2 macam, demi meningkatkan kualitas pilihan strategi. Hal ini sangat penting karena kesalahan strategi akan berefek fatal bagi keunggulan dan ketahanan suatu perusahaan dalam jangka panjang.

      Farah Daniaji
      1506696571 - MT'15

      Delete
    3. Menjawab pertanyaan Q-02/2016.

      Saya setuju dengan jawaban Mba Anna di atas. Dan saya ingin menambahkan bahwa, fokus dari masing-masing teknik itu berbeda-beda, yaitu:

      - Matriks SWOT yang berfokus pada kekuatan dan kelemahan serta ancaman dan peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan matriks ini, manajer dapat mengembangkan 4 jenis strategi:
      a. memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan eksternal (SO)
      b. memperbaiki kelemahan internal dgn cara mengambil keuntungan eksternal (WO)
      c. menggunakan kekuatan internal untuk mengurangi dampak/ancaman eksternal (ST)
      d. mengurangi kekurangan internal untuk menghindari ancaman/dampak ekternal (WT)

      - Matriks SPACE yang berfokus pada posisi strategis dan evaluasi tindakan, apakah strategi agresif, konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi/perusahaan tertentu.
      Matriks SPACE akan menunjukan:
      Dua dimensi internal kekuatan finansial (Financial Strength – FS) dan keunggulan kompetitif (Competitive Advantage - CA), dan
      Dua dimensi eksternal stabilitas lingkungan (Environmental Stability - ES) dan kekuatan industry (Industry Strength - IS).

      - Sedangkan Matrik IE dan Matrik BCG (Matrik Portofolio) menempatkan divisi-divisi dalam organisasi dalam sebuah diagram sistematis.
      Akan tetapi ada perbedaan penting antara matrix BCG dan matrik IE. Pertama sumbunya tidak sama dan juga matrik IE membutuhkan lebih banyak informasi mengenai divisi daripada matrik BCG. Selain itu implikasi strategis dari matrik berbeda, untuk itu sebagian penyusun strategi diberbagai perusahaan multidivional sering mengembangkan kedua matrik ini dalam merumuskan strategi alternatif.
      Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antardivisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri.
      Manfaat terbesar dari Matrik BCG adalah menarik perhatian kita pada arus kas, karakteristik investasi dan kebutuhan berbagai divisi dalam organisasi.

      Teknik-teknik dalam kerangka perumusan strategi di atas membutuhkan gabungan institusi dan analisis.
      Semakin kita tahu menggunakan lebih dari satu teknik, maka akan lebih banyak pertimbangan2 yang akan kita miliki dalam proses perumusan strategi.

      Demikian.
      Terima Kasih.
      Ria Soraya - MT 2015

      Delete
    4. Teknik-teknik pemilihan strategi seprti matriks SWOT, SPACE, BCG, IE dan QSPM merupakan alat bantu untuk mempermudah manajemen untuk merencanakan dan mengevaluasi strategi apa yang harus dilakukan manajemen ke depan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
      Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penilaian sehingga diperlukan tidak hanya 1 teknik untuk mengetahui strategi yang harus diambil, maka diperlukan perbandingan beberapa tools untuk memastikan strategi yang diambil itu tepat sehingga kita bisa menjamin kepercayaan stakeholder.

      -Jhony Mangiring-
      MT 2015

      Delete
    5. Menambahkan jawaban-jawaban sebelumnya, bahwa seluruh teknik strategi dapat digunakan sehingga kita dapat melakukan pencocokan atau sinergi dari strategi-strategi yang akan diterapkan. Namun yang paling penting adalah menentukan apa saja faktor utama internal dan dan faktor utama eksternal yang harus dirumuskan secara bersama-sama secara komprehensif, dengan memperhatikan :
      Lingkungan Internal, yaitu :
      Tenaga kerja (Man)
      Modal (Money)
      Material/bahan baku (Material)
      Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
      Metode (Methods)
      Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.
      Lingkungan eksternal, yaitu :
      Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunity (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Faktor – faktor yang mempengaruhi :
      Pemerintah
      Pemegangsaham
      Kreditor
      Pesaing
      Publik
      Perantara
      Pemasok
      Konsumen
      Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi :
      Lingkungan ekonomi
      Lingkungan teknologi
      Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
      Lingkungan sosial kultur
      Lingkungan global
      Lingkungan bisnis
      Teknologi dan informasi

      Delete
    6. Mencoba menjawab pertanyaan Q-02/2016

      Teknik-teknik perumusan strategi dapat dipilih berdasarkan kondisi, ukuran, dan jenis organisasi. Akan tetapi, dari semua teknik ini, haruslah dapat diintegrasikan melalui keputusan tiga tahap yaitu :
      1. Tahap Input, dapat berupa EFE, IFE, CPM
      2. Tahap Pencocokan, dapat berupa SWOT, SPACE, BCG, IE, Matriks Strategi Besar
      3. Tahap Keputusan, berupa QSPM
      Dari teknik-teknik dalam kerangka tsb, dibutuhkan gabungan intuisi dan analisis yang bersumber dari seluruh partisipan dalam perencanaan strategi. Dan seluruh partisipan harus memiliki informasi audit eksternal dan internal di hadapan mereka, agar intuisi dan analisis mereka dapat di kristalisasi menjadi suatu strategi yang efektif.

      BR,
      Kharisma Muhammad/MT-15

      Delete
    7. karena semua teknik dapat membantu dalam analisis dari serangkaian strategi alternatif yang bisa dikelola untuk dikembangkan. Adapun teknik dalam menyusun kerangka perumusah strategi dibagi menjadi tiga :
      1. Tahap Input yaitu berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Disini kita bisa menggunakan Matriks EFE, Matriks IFE dan CPM
      2. Tahap Pencocokan yaitu berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal. Disini kita bisa menggunakan SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks Internal Eksternal dan Matriks Strategi Besar
      3. Tahap Keputusan yaitu menggunakan informasi input dari tahap 1 untuk secara obyektif mengevaluasi strategi - strategi alternatif yang diidentifikasi di tahap 2. Disini kita bisa menggunakan Matriks QSPM.

      Terima Kasih
      Hanimaulia

      Delete
    8. Menjawab pertanyaan Q-02/2016.
      Dari beberapa teknik tersebut dapat kita kelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu:
      a. Tahap Input (IFE, EFE, CPM)
      Informasi yang diperoleh dari ketiga matriks tersebut digunakan untuk informasi input dasar pada matriks-matriks tahap pencocokan dan keputusan.
      b. Tahap Pencocokan (SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy)
      Mencocokkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal untuk menciptakan strategi-strategi alternatif yang masuk akal.
      c. Tahap Keputusan (QSPM)
      QSPM secara objektif akan menunjukkan strategi mana yang terbaik.
      Dengan melalui ketiga tahap tersebut, kita dapat mengambil strategi terbaik yang dipilih dengan cara lebih terstruktur dan dapat dipertanggung jawabkan.

      Terima kasih.
      Fery A.
      MT 2015

      Delete
  23. Q-03/2016

    Apa saja kelebihan dan kekurangan matrik IE? Mohon pencerahannya ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelebihan Matriks IE:
      1. Dapat mengetahui posisi perusahaan berdasarkan informasi IFE (kekuatan internal) dan EFE (pengaruh eksternal).
      2. Dapat memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
      3. Digunakan oleh perusahaan multi-dimensional dalam mengembangkan strategi alternatif.

      Kekurangan matriks IE:
      Masih bergantung pada penilian intuitif dan asumsi yang mendasar. Pemeringkatan dan skor daya tarik membutuhkan keputusan penilaian yang obyektif. Jika penilaian menjadi subyektif, maka hasil pencocokan akan menyimpang.

      Delete
    2. saya ingin menambahkan jawaban mba Anna mengenai kelemahan matriks IE. Karena matriks ini didasarkan pada penilaian intuitif dan asumsi mendasar, sangat rentan terjadinya perbedaan antar individu ketika memposisikan perusahaan pada matriks IE. Perbedaan posisi dapat mengakibatkan perbedaan strategi alternatif.

      Delete
    3. Saya ingin menambahkan dari Mba Anna dan Mba Dina untuk kelebihan matrik IE:
      1. memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal, sehingga bisa memprediksi peluang peluang yang ada
      2. Bisa menciptakan strategi alternative yang masuk akal dengan cara mematchingkan keberhasilan penting eksternal dan internal
      3. Mampu mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dapat dianggap sebuah serangan, sementara strategi yang dirancang untuk memperbaiki kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan sebagai pertahanan
      Salam,
      Osphanie Mentari Mantel 2015

      Delete
    4. Menambahkan jawaban-jawaban sebelumnya, bahwa Matriks IE dalam hal tingkat keberhasilannya adalah terletak pada bagaimana kita merumuskan sejak awal Faktor-faktor Utama Internal dan Faktor-faktor Utama Eksternal bukan hanya berdasarkan intuisi namun juga berdasarkan data-data dan analisa ekonomi yang akurat, sehingga hasilnya dapat berupa strategi yang tepat untuk diterapkan.

      Delete
    5. Saya setuju dengan pendapat mba anna dan mba dina, matriks Internal Eksternal (IE) menurut teori Freddy Rangkuti memiliki kelemahan yang cukup signifikan yakni memberikan penilaian yang subyektif, sehingga hasil dari pemikiran tiap individu akan berbeda sesuai dengan kepantingannya masing-masing. Akan tetapi penggunaan matriks ini tetap dapat bermanfaat bila penilaiannya dilakukan secara bersama oleh masing-masing expert di bidangnya seperti menggunakan delphi methode, atau bisa juga dengan menggunakan tools lainnya untuk disandingkan menjadi masukan penetapan strategi perusahaan seperti matriks BCG.

      Salam
      Febrina Amir – MT 2014

      Delete
    6. Kelebihannya adalah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal dengan jelas disertai data-data yang valid. Kelemahannya adalah skoring terhadap keduanya lebih bersifat subjektif tergantung dengan evaluator IE-nya. Dan perubahan di sisi eksternal saat ini cenderung cepat dan dinamis, sehingga membutuhkan evaluasi yang lebih banyak dan berkala.

      Regard,
      Andrianus Radipta - MT2015

      Delete
    7. Kelebihan IFE EFE Matriks:
      1. Mudah dipahami. Dalam menginputkan faktor internal dan eksternal sangat jelas bagi orang didalam maupun diluar perusahaan.
      2. Mudah digunakan. Pembuatan matriks tidak membutuhkan kompetensi yang sangat khusus
      3. Fokus pada faktor eksternal dan internal. Berbeda dengan metode analisis yang lain (Contoh: Value Chain Analysis, dimana mengidentidikasi seluruh aktivitas pada kegiatan perusahaan tanpa memperhitungkan penting tidaknya kegiatan tsb). IFE EFE dapat dilakukan dengan menuliskan key factor yang mempengaruhi kondisi dan strategi perusahaan
      4. Multi-purpose. Metode ini dapat digunakan juga dalam membuat analisis yang lain seperti SWOT analysis

      Kekurangan:
      1. Mudah tergantikan. Metode analisis yang mirip dengan SWOT analysis, sehingga dapat digantikan oleh metode analisis yang lain
      2. Tidak berkorelasi/membantu langsung dalam formulasi strategi. Metode ini hanya mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor. Tapi tidak membantu perusahaan dalam merumuskan strategi selanjutnya atau bahkan strategi terbaik yang dapat dipilih.
      3. Inkonsistensi nilai. Jika nilai pada poin weakness lebih besar daripada strength atau threat lebih besar daripada opportunity, nilai IFE dan EFE semakin besar sehingga nilai yang didapatkan untuk merumuskan nilai IE tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya. Metode lain menggunakan nilai mirror atau menegatifkan nilai weakness dan threat, sehingga dapat diketahui apakah faktor internal atau eksternal perusahaan dalam kondisi positif atau negatif

      Delete
    8. Matriks IE merupakan salah satu cara untuk melihat kondisi suatu perusahaan, dilihat dengan skor yang didapat dari nilai External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE), kemudian dimapping pada suatu matriks, dan dapat terlihat strategi perusahaan yang dapat diambil apa, kelebihannya sudah jelas dapat terukur dengan angka, dapat dibandingkan juga dengan perusahaan lain jika ingin membandingkan skornya. Kekurangannya, parameter-parameter yang ditentukan dan skoringnya bersifat subjektif, jadi tergantung siapa yang menentukan parameternya dan menilai.

      Salam,
      Rizky Damiri Putra
      1506776566
      Manajemen Telekomunikasi 2015

      Delete
    9. Sependapat dengan rekan-rekan sebelumnya, kelemahan paling signifikan dari Matriks IE adalah subjektifitas dalam penentuan skor dan bobot dari Matriks IFE dan EFE yang menjadi dasar dari Matriks IE. Subjektifitas ini dapat mengakibatkan kesalahan penentuan posisi perusahaan yang juga mengakibatkan kesalahan pemilihan strategi yang akan diterapkan ke depannya.

      Delete
  24. Q-04/2016

    Bagaimana cara menentukan strategi yang digunakan menggunakan matrik BCG? Dan apa saja kelebihannya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara penentuan strategi menggunakan matriks BCG adalah memposisikan unit bisnis/produk/layanan berdasarkan relative market share dan market growth-nya. Ada 4 kuadran pada matriks tersebut :
      1. Bintang : Relative market share dan market growth sama-sama tinggi.
      2. Tanda tanya : Market growth tinggi, tetapi relative market share rendah.
      3. Sapi Perah : Relative market share tinggi, tetapi market growth rendah.
      4. Anjing : Relative market share dan market growth sama-sama rendah.

      Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi.

      Delete
    2. Metode analisis Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategis dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).

      Matrik BCG biasa digunakan oleh perusahaan multidivisional untuk merumuskan strategi dengan menggambarkan perbedaan antar divisi dalam posisi market share relatif (rasio pangsa pasar produk terhadap pangsa pasar kompetitor terbesar di industri)dan market growth (menggambarkan prosentase tingkat pertumbuhan industri).

      Langkah yang lakukan pada matriks BCG ini adalah:
      1.Mengidentifikasi dan membagi perusahaan dalam SBU (strategic business units).
      2.Menilai dan membandingkan prospek tiap SBU berdasarkan dua kriteria yaitu pangsa pasar relatifnya pada sumbu vertikal dan tingkat pertumbuhan industri relatif pada sumbu horisontal SBU tersebut.
      3.Mengklasifikasikan SBU pada matriks BCG.
      4.Mengembangkan strategi untuk tiap SBU.

      Kelebihan dari Matriks BCG adalah:
      Matriks BCG dapat membantu perusahaan multidimensional untuk mengalokasikan sumber daya dan dapat dijadikan sebagai alat analisis untuk mengetahui posisi bersaing perusahaan dan dapat menentukan pangsa pasar yang dapat dikembangkan, dipertahankan untuk kepentingan bisnis perusahaan.Matrik BCG ini merupakan alat pembuat keputusan yang paling mudah, dapat dilakukan hanya dengan membaca grafik dapat dengan mudah dilihat posisi manakah perusaan mereka berada serta matrik ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi.


      Lucia Ika Susanti/MT2015

      Delete
    3. Mencoba menambahkan jawaban dari Mbak Ika,
      Matrik BCG adalah konsep portfolio yang terkenal dengan beberapa tujuan-tujuan yang jelas. Matrik tersebut mudah dikuantisasi dan mudah digunakan. Cash cows, dogs, dan star merupakan cara penamaan yang mudah untuk mengingat produk atau unit bisnis perusahaan.
      Yang mendasari matrik BCG ini adalah konsep kurva pengalamannya di pangsa pasar. Perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi akan cenderung memiliki posisi kepemimpinan biaya berdasar skala ekonomis, di antara hal-hal lain. Apabila perusahaan menggunakan kurva pengalaman, perusahaan tersebut seharusnya mampu membuat dan menjual produk-produk baru pada harga yang cukup rendah untuk mengambil terlebih dahulu kepemimpinan pangsa pasar (dengan anggapan tidak ada pesaing yang berhasil menirunya). Ketika produk menjadi star, produk tersebut dapat menjadi produk yang sangat profitabel karena masa depannya sebagai cash cows tidak dapat dihindarkan.
      Setelah menempatkan posisi-posisi lini produk atau unit bisnis perusahaan saat ini, kita dapat memproyeksikan posisi di masa depan, dengan anggapan tidak ada perubahan strategi. Manajemen dapat menggunakan matrik yang sekarang dan yang diproyeksikan untuk membantu mengidentifikasi masalah-masalah strategis penting yang dihadap. Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mempertahankan portfolio yang seimbang, adanya aliran kas yang cukup dan kemampuan untuk menuai produk-produk jenuh dalam industri yang menurun guna mendukung produk-produk baru pada industri berkembang.

      Salam,
      Dewi Yanti ~ MT 2015

      Delete
    4. Matriks BCG adalah suatu diagram yang dibuat oleh Bruce D. Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 untuk membantu berbagai perusahaan untuk menganalisis unit bisnis atau lini produk mereka.
      cara menentukan strategi dengan BCG adalah
      - mengidentifikasi unit analisis
      - mengumpulkan data statistik yang diperlukan untuk analisis
      - menghitung pangsa pasar relatif
      - membuat plot pangsa pasar pada diagram matrik BCG

      kelebihan Matriks BCG adalah merupakan salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi

      terdapat 4 kuadran dalam matriks BCG
      - Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat
      - Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi
      - Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat
      - Anjing (Dog) dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh

      Lolo Ardy Boangmanalu
      MT 2015

      Delete
    5. Model BCG di dasarkan pada klasifikasi produk dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari partumbuhan pasar dan pansa pasar relatif terhadap pesaing terbesar. Kerangka kerja ini mengkategorikan produk dalam portofolio perusahaan sebagai bintang, sapi perah, anjing, atau tanda tanya sesuai dengan tingkat pertumbuhan, pangsa pasar, dan arus kas positif atau negatif. Dan setiap kategori tersebut memiliki alternatif strategi yang bisa di lakukan. Sebagai contoh : Posisi Bintang (Stars) memiliki kondisi dimana produk memiliki pangsa pasar tinggi di pasar berkembang. Pada kondisi ini, produk menjadi pemimpin suatu unit bisnis yang masih memerlukan dukungan promosi dan penempatan. Sehingga alternatif strategi yang bisa di gunakan adalah integrasi (ke depan/ke belakang/horizontal), penetrasi pasar, dan atau pengembangan produk. Salah satu kelebihan dari model BCG adalah di rancang khusus untuk perusahaan multidivisional yang memiliki portofolio bisnis yang beragam. Dan ketika portofolio – portofolio bisnis tersebut bersaing di industri yang berbeda, maka di perlukan juga strategi yang terpisah yang perlu di kembangkan untuk setiap portofolio bisnis.

      Insan Laksana Pribadi
      1506696640
      MT 2015

      Delete
    6. Matriks BCG dirancang untuk membantu perencanaan strategis jangka panjang, untuk membantu bisnis dengan mempertimbangkan peluang pertumbuhan serta meninjau portofolio produk, untuk memutuskan di mana untuk berinvestasi dan untuk menghentikan atau mengembangkan produk. Matriksnya dibagi menjadi 4 kuadaran dan dibagi ke dalam komponen market growth dan market share.
      1. Dogs: area ini merupakan wilayah produk dengan pertumbuhan lambat atau market share yang kecil.
      2. Question Mark: merupakan produk dengan pertumbuhan pasar tinggi dengan market share rendah.
      3. Stars: adalah area dimana pertumbuhan pasar tinggi dan market share tinggi.
      4. Cash cows: merupakan area dimana produk memiliki tingkat pertumbuhan pasar renda tetapi dengan market share tinggi.
      Kelebihan dari matriks BCG antara lain:
      1. Mudah untuk digunakan.
      2. Membantu untuk memahami posisi strategis dari portofolio bisnis.
      3. Merupakan starting point yang baik untuk analisis yang lebih dalam.

      Delete
  25. Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antar divisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan sebuah organisasi multidimensional mengelola portfolio bisnis/keragaman usahanya dengan cara mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif terhadap semua divisi lain di dalam organisasi.

    Manfaat terbesar dari matriks BCG adalah menarik perhatian kita pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi dalam organisasi.

    ReplyDelete
  26. Menentukan strategi dengan matriks BCG dapat ditempuh dengan 5 langkah berikut:
    Langkah 1. Memilih unit bisnis. BCG matriks dapat digunakan oleh perusahaan yang memiliki beberapa produk ataupun unit bisnis yang berbeda-beda.
    Langkah 2. Menentukan pasar. Mendefinisikan pasar adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan dalam analisis ini. Pasar yang didefinisikan secara tidak benar dapat menghasilkan klasifikasi yang salah. Sebagai contoh, jika kita akan menganalisa merk mobil Mercedes-Benz di pasar kendaraan penumpang dimana hanya memiliki kurang dari 20% pangsa pasar relatif, produk tersebut akan berada di posisi dog. Tetapi jika kita menempatkan di pasar yang benar yaitu pasar mobil mewah maka produk tersebut akan berada di posisi cash cow. Oleh karenanya, mendefinisikan pasar merupakan tahapan yang penting untuk dilakukan dengan benar.
    Langkah 3. Menghitung pangsa pasar relatif. Pangsa pasar relatif dapat dihitung dengan membagi pangsa pasar produk yang akan dianalisa dengan pangsa pasar dari pesaing terbesar di industri tersebut.
    Langkah 4. Menentukan tingkat pertumbuhan pasar. Tingkat pertumbuhan industri dapat ditemukan dalam industry report dan juga dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan pendapatan rata-rata dari perusahaan yang memimpin industri. tingkat pertumbuhan pasar diukur dalam persentase.
    Langkah 5. Menentukan posisi pada matriks. Setelah menghitung semua variable diatas, dapat ditentukan posisi produk pada matriks BCG. Strategi yang dapat diambil disesuaikan dengan posisi produk pada matriks tersebut, apakah berada di posisi question mark, star, cash cow ataupun dog.

    Kelebihan dari matriks BCG:
    Mudah untuk dilakukan
    Dapat membantu untuk memahami posisi strategis dari portfolio bisnis

    Insania - MT 2015

    ReplyDelete
  27. Bagaimana cara menentukan strategi yang digunakan menggunakan matrik BCG? Dan apa saja kelebihannya?

    Langkah-langkah membangun matriks BCG:
    1. Memilih unit yang akan dianalisis.
    2. Tentukan posisi pasar secara tepat.
    3. Tentukan posisi pangsa pasar relatif (sumbu x).
    4. Tentukan posisi tingkat pertumbuhan pasar (sumbu y).
    5. Tentukan posisi perusahaan pada kuadran matriks BCG.
    6. Tentukan strategi yang akan digunakan dari pilihan strategi.

    Kuadran dalam matriks BCG:
    1. Kuadran I : Question Marks
    Strategi : penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, divestasi.
    2. Kuadran II : Star
    Strategi : integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
    3. Kuadran III : Cash Cows
    Strategi : pengembangan produk, diversifikasi, penciutan, divestasi.
    4. Kuadran IV : Dog
    Strategi : penciutan, divestasi, likuidasi

    Kelebihan dari matriks BCG:
    1. Penggunaan sangat sederhana dan mudah dimengerti.
    2. Matriks BCG merupakan model strategi yang memiliki reputasi dan telah terbukti dalam menghadapi perubahan lingkungan yang kompetitif.
    3. Setiap kuadran memberikan panduan yang jelas dalam pendekatannya terhadap investasi dan dukungan unit bisnis.
    4. Matriks BCG lebih menguntungkan untuk operasi manufaktur skala besar karena manfaat kurva pengalanan dapat direalisasikan.
    5. Untuk siswa, memberikan pemahaman yang baik tentang konsep menyelaraskan kekuatan kompetitif dengan peluang pasar dalam pengembangan strategi yang cocok untuk organisasi.

    Referensi:
    - Strategic Management, Fred R. David, 2011.

    Salam.
    Bagus Riyowiyoso MT2015

    ReplyDelete

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger