Sunday, April 28, 2013

10. DEMAND and SUPPLY


Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh: Tim III
Errie Kusriadie (ME), Harun Al-Rasyid (ME), Rinaldy Resinanda (MT), Renni Ekaputri (MT)


Teori Malthus (1798) mengatakan bahwa akan terjadi pertambahan deret hitung pada produksi pangan dan deret ukur pada pertumbuhan penduduk. Hal ini berarti akan terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand akan pangan.

Hukum Say–Jean Baptiste – ahli ekonomi Perancis dan seorang businessman, mengkaji hal-hal terkait kompetisi dan perdagangan bebas. J.B.Say mengatakan: supply creates its own demandsupply constitute its own demand.

Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai: pertama, nilai guna (value in use); kedua, nilai tukar (value in exchange).

Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi dari produsen atau pemilik komoditi.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Permintaan (demand) dan Supply (penawaranmerupakan hubungan di pasar, antara calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. 

Hukum Permintaan dan Penawaran

  1. Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus), jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya. 
  2. Semua terjadi karena ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Faktor yang mempengaruhi permintaan:

  1. Harga Barang yang dimaksud 
  2. Harga barang substitusi 
  3. Barang substitusi 
  4. Rata-rata pendapatan 
  5. Jumlah populasi 
  6. Estimasi atau forecasting 
  7. Selera, lokasi dan distribusi, dan lain-lain.

Hukum Permintaan (The Law of Downward Sloping Demand)

Bila harga (P) naik, maka permintaan (Qd) turun. Dan bila P turun, maka Qd naik, asumsi ceteris paribus (the other things on held constant).


Faktor yang mempengaruhi penawaran: 

  1. Harga Barang yang dimaksud 
  2. Barang substitusi 
  3. Struktur biaya atau harga bahan baku 
  4. Orientasi produksi 
  5. Estimasi atau perkiraan harga, kebijakan pemerintah, dan lain-lain

Hukum Penawaran (The Law of Supply)

Bila harga (P) naik maka penawaran (Qs) relatif akan naik. Dan bila P turun, maka Qs turun, asumsi ceteris paribus (the other things on held constant).


Pengertian Pasar 

Pasar merupakan pertemuan antaran permintaan (demand) dan penawaran (supply). Interaksi permintaan dan penawaran pada titik keseimbangan (equilibrium) akan menciptakan harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan.


Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Pajak adalah bentuk pungutan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat berdasarkan ketentuan undang-undang. Sedangkan subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.


Pajak
Subsidi
Bentuk
· Ad valorem (proporsional, progresif, degresif), yaitu pajak yang dipungut dengan prosentase tertentu.
· Spesifik (lump sum), yaitu pajak yang dipungut per unit barang.

·   Subsidi per unit barang.
·   Pemerintah memberikan bantuan sejumlah dana   kepada pengusaha tanpa mempertimbangkan jumlah output yang dihasilkan.

Pengaruh
·   Produsenà meningkatkan harga jual
· Konsumenà dengan naiknya harga berakibat menurunnya daya beli konsumen.
·  Produsenà mengurangi beban biaya produksi, sehingga dapat menurunkan harga jual.
· Konsumenà dengan turunnya harga berakibat meningkatnya daya beli konsumen.


Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas Permintaan 

merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.

Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas:
  1. Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak merubah permintaan barang. 
  2. Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga. 
  3. Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi. 
  4. Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil. 
  5. Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar.

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Beberapa faktor yang menentukan elastisitas permintaan adalah:

  1. Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar.
    Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan prosentase yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya. Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.
  2. Potensi pendapatan yang dibelanjakan.
    Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
  3. Jangka waktu analisis permintaan
    Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama. Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.

Elastisitas Penawaran


merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.

Jenis elastisitas penawaran:
  1. Penawaran elastisitas sempurna
  2. Penawaran elastisitas tidak sempurna
  3. Penawaran dengan elastisitas uniter
  4. Penawaran tidak elastic
  5. Penawaran elastis

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

Beberapa faktor yang menentukan elastisitas penawaran adalah:
  1. Sifat perubahan biaya produksi
    Penawaran yang tidak elastis, jika kenaikan penawaran (supply) dilakukan dengan biaya produksi yang sangat tinggi.
  2. Jangka waktu analisis penawaran
    Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena perusahaan dapat melakukan perubahan baik harga, disain produk dan sebagainya. Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena perusahaan tidak mampu melakukan perubahan.


Artikel Terkait

41 comments:

  1. Mari kita diskusikn, apakah topik ini ada hubungannya dengan topik-topik manajemen strategis sebelumnya. Jika ada, topik apa yang paling relevan dengan topik yang satu ini.

    ReplyDelete
  2. Teringat pada kasus goldman yang mempengaruhi harga emas.

    Marcus Goldman (pendiri investment bank GOLDMAN SACHS) yang sering dijadikan "investment guru" oleh warren buffet.

    Dari kasus tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa : pelepasan cadang emas, mendorong bertambahnya "supply" emas dipasaran. Maka dengan adanya penambahan "supply", ketika "demand" relatif stabil, hal ini akan berdampak pada "turunnya harga emas".

    Seperti dalam pengertian istilah CETERIS PARIBUS:
    - Dengan hal-hal lainnya tetap sama
    - All other things being equal
    - Penyederhanaan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
    Contoh: HARGA daging meningkat, bila KUANTITAS daging yang diminta pembeli juga meningkat.

    Menurut Paul McCulley (direktor manager PIMCO): "...cutting back in US & UK because supply &demand dynamics are likely to be negatively agffected as borrowing rises and central bank buying declines".

    Maka dapat kita simpulkan bahawa DEMAND-SUPPLY merupakan "aktor utama" bagi pengambilan keputusan.

    Wassalamu`alaykum wr.wb.

    RENNI EKAPUTRI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju dengan Mba Renni ,
      Bahawa Demand - Suply meruakan aktor utama bagi pengambil keputusan. Tetapi sedikit catatan bahwa selain memperhatikan faktor demand , maka satu hal lagi yang harus dijadikan patokan , adalah faktor "keunggulan kompetitive" . Artinya kita harus memperharitakan faktor kompetisi , peluang demand pasti akan di manfaatkan oleh banyak suplier untuk mendeliver barang yang sama. Nah disini kita bermain dengan faktor keunggulan produk tersebut. Jika Produk yang dihasilkan sama , maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah price , jika price pun sama maka turunan berikutnya adalah faktor after sales.
      Faktor terakhir yang biasanya banyak dilupakan oleh para spekulan, sehingga mereka hanya terjebak pada keuntungan sesaat tanpa memperhatikan kelangsungan dari bisnis yang dijalankan.
      demikian tambahan dari saya .

      salam ManStra

      Delete
  3. Mau Menambahkan sedikit.

    Beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi kondisi permintaan/demand:
    1. Income - Secara Umum, apabila income/pendapatan naik maka kita akan mampu untuk membeli lebih banyak barang. Pada kondisi saat Income naik, menyebabkan permintaan/demand terhadap suatu barang naik, maka disebut sebagai "normal good". Tetapi apabila saat income naik, permintaan/demand terhadap suatu barang malah menurun, maka barang itu akan disebut sebagai "inferior good"

    2. Harga produk-produk sejenis - ada 2 kategori "produk sejenis" yaitu:
    - substitutes --> merupakan produk yang bisa dijadikan sebagai produk alternatif, misalnya seperti cola dan pepsi, atau butter dan margarin. Kebanyakan, orang akan lebih memilih dan beralih barang alternatif apabila harganya lebih murah.
    - complements --> merupakan produk yang digunakan bersamaan dengan produk lainnya, misalnya seperti pensil dengan penghapus, sepatu kanan dengan sepatu kiri, atau kopi/teh dengan gula.

    3. Selera dan Pilihan - Selera (Tastes) biasanya akan menjadi penentu utama penyebab permintaan terhadap suatu produk, tetapi kondisi itu biasanya tidak akan berubah dalam jangka pendek.

    4. Harapan (Expectation) - Bila kita berharap atau berfikir bahwa harga suatu barang akan naik kedepannya, maka kita akan cenderung untuk menaikkan permintaan kita saat ini.


    Faktor utama yang mempengaruhi Supply (Penawaran) adalah "Biaya Produksi/COst of Production" yang merupakan:
    1. Input Prices - meliputi harga tenaga kerja, bahan baku, penambahan modal, produksi yang cenderung kurang menguntungkan dan kurangnya barang yang harus diproduksi. Dimana hal-hal tersebut akan berdampak dan mengakibatkan menurunnya penawaran.

    2. Technology - Teknologi berkaitan dengan metode transformasi dari input menjadi output. Perbaikan/pengembangan teknologi akan mengurangi biaya produksi dan membuat penjualan lebih menguntungkan sehingga cenderung dapat meningkatkan pasokan.

    3. Expectation - Jika perusahaan mengharapkan harga suatu produk untuk naik kedepannya, maka perusahaan tersebut harus mengurangi produksinya saat sekarang dan memperbanyak produksi kedepannya.


    Terima Kasih.

    -Vince Nova-

    ReplyDelete
  4. Topik permintaan dan penawaran ini erat kaitannya dengan harga dan kuantitas barang yang ada di pasar.

    Pada kurva permintaan : semakin tinggi harga, maka semakin rendah permintaan terhadap suatu barang / jasa.
    Pada kurva penawaran : semakin tinggi harga, maka semakin tinggi pula penawaran pada suatu barang / jasa.

    Kedua kurva ini bertemu pada satu titik kesepakatan harga yaitu titik equilibrium. Jadi titik ini yang membuat suatu pelaku bisnis tidak bisa seenaknya menentukan harga di pasar. Penentuan harga ini akan mempengaruhi nilai investasi yang ditanamkan pada suatu strategi. Jadi topik ini menjadi bahan pertimbangan dalam berinvestasi setelah suatu strategi dipilih / dirumuskan dan sebelum proses implementasi berjalan.

    Saya ingin mendiskusikan studi kasus yang sangat familiar dengan kita :

    Kenaikan harga menjelang Lebaran adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi rakyat Indonesia. Sesuai hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, di mana ada peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.

    Bagaimanakah opini anda dan bagaimana peran operator telekomunikasi dalam fenomena tersebut?

    Mari kita diskusikan bersama.. :)

    - Rinto Hariwijaya -

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Mas Rinto ,
      Menanggapi dari apa yg disampaikan mas Rinto , peran operator dalam case ini , menurut saya tidak atau sedikit relevansinya.
      Mengapa demikian ? operator telco bukanlah pengatur kebijakan mengenai perdagangan. Perdagangan berada dalam koordinasi DEPERINDAG (Departemen Perindustrian dan Perdagangan).
      Kalau kita membicarakan peran operator telco , sejauh mana bisa berperan dalam naik turunnya harga barang , mungkin perannya adalah percepatan informasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan hal tersebut.
      demikian tanggapan saya ,CMIIW

      Salam ManStra.

      Delete
  5. Q-1/2014
    Jika teori biasa digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara general dalam kondisi ideal, fenomena apa yang ingin dijelaskan oleh teori demand and supply disini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya lebih melihat bahwa kebutuhan pasar yang menjadi faktor utama munculnya teory demand and supply. Barang yang diproduksi akan dinyatakan gagal jika tidak bisa diterima oleh pasar, dan hal ini akan merugikan supplier/produsen barang tersebut. Dengan adanya teory supply dan demand, maka kita bisa mempelajari kebutuhan pasar seperti apa dan nantinya akan disesuaikan dengan product seperti apa yang diproduksi untuk dipasarkan.

      Delete
    2. teory demand and supply terkadang tidak sesuai dengan yang terjadi di pasar. hal ini dapat terlihat dari fenomena harga bawang pada bulan maret 2013. Harga bawang pada waktu itu meroket padahal dari sisi penawaran dan permintaan tidak ada masalah. (sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/2013/03/16/34/727958/ekonom-heran-dengan-fenomena-harga-bawang)

      Delete
    3. teori demand and supply disini menjelaskan tentang tingkat elastisitas penawaran dari suatu permintaan. Karena kita perlu memperhatikan elastisitas dalam penerapan demand and supply karena menurut sumber.Kuantitas yang diminta adalah jumlah produk orang yang mau membeli pada harga tertentu, hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dikenal sebagai hubungan permintaan. Pasokan mewakili berapa banyak pasar dapat menawarkan. Kuantitas yang ditawarkan mengacu pada jumlah dari produsen tertentu yang baik bersedia untuk memasok saat menerima harga tertentu. Korelasi antara harga dan berapa banyak pelayanan yang baik atau dipasok ke pasar ini dikenal sebagai hubungan suplai. Harga, oleh karena itu, merupakan cerminan dari penawaran dan permintaan.

      sumber

      Delete
    4. Menurut saya dalam kondisi ideal, teori demand and supply ini menjelaskan bahwa kekuatan permintaan dan penawaran adalah penentu keseimbangan harga. Pada titik keseimbangan (equilibrium), yaitu titik bertemunya suply dan demand merupakan titik ideal. Namun jika ada kecendrungan pergerakan kearah tertentu, maka pasar akan meresponnya. Misalkan jika produksi itu berlebih, maka pasar akan merespon dengan penurunan harga. Demikian pula sebaliknya ketika suatu produk langka, maka harganya akan menjadi tinggi.

      Delete
    5. Fenomena yang ingin dijelaskan adalah bahwa pakem yang berlaku secara umum adalah jumlah permintaan berbanding terbalik dengan harga penawaran. Namun demikian perilakunya kepada beberapa jenis barang berbeda-beda, dapat dilihat contoh kasus:

      1) Permintaan tidak elastis sempurna biasanya berlaku untuk barang dimana konsumen tidak memiliki kuasa daya tawar. Contohnya adalah obat, karena tetap harus dibeli untuk mengatasi penyakit tertentu. Contoh lainnya adalah bahan bakar pesawat (avtur), karena berapa pun harganya tetap saja dibutuhkan pesawat untuk terbang.

      2) Permintaan elastis sempurna bisa mengambil contoh pada alat tulis. Jika harga pensil merek A naik, maka konsumen bisa langsung beralih ke pensil merek B dengan fungsi yang sama

      3) Permintaan tidak elastis biasanya berlaku untuk barang-barang sifatnya kebutuhan pokok. Contoh adalah beras, karena meskipun harganya naik, konsumen tetap butuh makan nasi...namun mungkin porsi nasinya dikurangi, atau interval makannya dikurangi dari 3 kali/hari menjadi 2 kali/hari

      4) Permintaan elastis biasanya berlaku untuk barang yang memiliki banyak substitusi. Semakin banyak barang substitusinya, maka semakin elastis. Contohnya adalah daging sapi sebagai bahan lauk makanan. Ketika harga daging naik, maka permintaan daging menurun dan konsumen beralih ke daging ayam

      5) Permintaan elastis uniter....saya belum menemukan contoh yang mungkin

      Delete
    6. Sekedar menambahkan dari penjelasanya pak apip, biasanya sebelum suatu barang masuk ke pasar akan dilakukan riset pasar, dari hasil riset tersebut akan ditentukan strategi pemasaran yang tujuannya untuk meminimalisasikan kegagalan produk baru tersebut.

      Delete
    7. Teori demand & supply sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita karena banyaknya realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menggambarkan teori tersebut sehingga kita dapat melihat bahwa permintaan, penawaran dan harga merupakan variabel yang saling berkaitan
      Kita bisa melihat baju misalnya pada hari-hari biasa. Omset para pedagang baju dipasar seharinya kira-kira sekitar 30-60% seharinya itupun saat dagangan sedang ramai karena kecenderungan orang dalam membeli baju sedikit dan persediaan barang para pedagang kadang bertambah semakin banyak karena tidak laku atau kebanyakan stok. Maka penawaran akan semakin naik dan akan sangat mempengaruhi harga. Maka bila penawaran naik maka harga akan turun. Sedangkan pada hari-hari besar misalnya lebaran, keidentikan membeli baju pada hari lebaran sangat mempengaruhi permintaan dan tentunya omset para pedagang baju akan naik beberapa kali lipat.dan penawaran akan semakin berkurang karena semua orang berbondong-bondong ingin membeli baju. Maka persediaan baju para pedagang akan semakin habis dan orang yang akan membeli baju semakin bertambah banyak sehingga penawaran menurun dan permintaan bertambah menyebabkan harga naik. Fenomena seperti inilah yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan menggambarkan teori demand & supply

      Delete
    8. Secara general teori "demand and supply" (permintaan dan penawaran) merupakan hubungan di pasar (market) antara pembeli dan penjual dari suatu kebutuhan barang atau jasa. Nah fenomena yang dapat dilihat pada teori tersebut, bahwa produksi dan penawaran harus menyesuaikan kebutuhan dan permintaan dari customer/pelanggan. Di sinilah tantangannya bagi pebisnis atau penjual untuk dapat secara kreatif dapat melihat atau memprediksi kebutuhan konsumen dan secara kreatif pula dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan memanfaatkan segala resource yang dimiliki baik teknologi, material, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya.

      Delete
    9. Jika yang dimaksud kondisi ideal di sini adalah keseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan, maka kondisi tersebut dapat dicapai jika harga secara bebas ditentukan oleh pasar dimana terjadi tawar menawar antara calon pembeli dengan penjual yang memiliki nilai subyektif masing-masing.
      Keseimbangan umumnya terjadi dengan penyesuaian jumlah penawaran terhadap permintaan. Contohnya seperti ini: suatu produsen hanya mampu membuat 8 buah mobil yang menurut analisa hanya seharga Rp100jt, akan tetapi jika permintaan mobil tsb lebih dari 8 pembeli, katakanlah 12, maka harga mobil tsb akan naik. Ketika harga naik, maka produsen memiliki kesempatan untuk menaikkan jumlah produksinya untuk mengejar defisin permintaan. Hal ini terus terjadi sampai terjadi keseimbangan dimana jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan.

      Begitu juga sebaliknya, jika jumlah permintaan sedikit, maka harga produk akan turun dan produsen akan menurunkan jumlah produksinya supaya tidak mengalami kerugian.

      Thanks & regards,
      Antonius MT'13

      Delete
    10. Menurut saya,
      Teori demand and supply digunakan dalam suatu fenomena dimana terjadi ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar berdasarkan elastisitasnya.

      M. Wildan
      ManTel2013

      Delete
    11. Teori penawaran dan permintaan menjelaskan hubungan para calon pembeli dan penjual dari suatu barang pada suatu paras. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Pada suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalahkeseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang memungkinkan terjadi perubahan keseimbangan seperti teori elastisitas permintaan dan penawaran.

      Delete
    12. Jika teori demand and supply biasa digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara general dalam kondisi ideal,
      maka teori demand and supply ini memaparkan kondisi yang seimbang antara kesesuaian jumlah penawaran dan permintaan
      Sedangkan fenomena yang ingin dijelaskan oleh teori demand and supply disini adalah fenomena KETIDAKSEIMBANGAN antara supply dan demand.
      Sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi suppy dan demand, elastisitas supply dan demand, faktor penentu elastisitas supply dan demand
      dimana berguna untuk memberikan pemahaman pada faktor-faktor yang menyebabkan KETIDAKSEIMBANGAN tersebut.

      Delete
    13. Jika teori biasa digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena secara general dalam kondisi ideal, fenomena apa yang ingin dijelaskan oleh teori demand and supply disini?

      Seperti yang telah dijelaskan oleh beberapa rekan, menurut saya, fenomena Demand and Supply menjelaskan tentang KESEIMBANGAN antara penawaran dengan permintaan. Kondisi "seimbang" ini sebetulnya menurut saya adalah sesuatu yang mendasar yang merupakan konsekuensi dari munculnya uang dengan tiga fungsi aslinya yaitu berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran, sebagai satuan hitung (unit of account), dan sebagai alat penyimpan nilai (valuta). Kenapa saya katakan demikian, sebab dalam sistem barter fenomena demand and supply sangat tidak terasa.

      Marcell 1306360605

      Delete
    14. Menambahkan apa yang sudah dijelaskan oleh rekan-rekan sebelumnya bahwa fenomena yang ingin dijelaskan dalam teori demand & supply adalah terdapatnya perubahan kuantitas terhadap supply & demand suatu barang ataupun jasa, yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti :
      - ketersediaan barang substitusi
      - kenaikan pendapatan dari si pembeli
      - perubahan biaya produksi karena teknologi baru atau efisiensi proses produksi
      Perubahan terhadap supply dan demand tersebut akan mempengaruhi terhadap keseimbangan antara harga dan kuantitas barang.

      Delete
  6. Q-2/2014
    Keputusan-keputusan apa yang dipengaruhi oleh teori ini dan dapatkah Anda memberi contoh untuk memperkuat penjelasan yang diberikan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teori demand dan supply banyak mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Hal kongkritnya misalnya saja menjelang hari hari besar keagaaman, dimana kebutuhan konsumsi sangat tinggi maka pihak pihak tertentu cendrung menahan penjualan barang dengan harapan semakin mendekati hari H, harganya akan semakin tinggi. Dengan nilai produksi atau nilai beli yang sama, namun dijual dengan harga yang tinggi, tentu saja keuntungan yang didapat akan cukup besar.

      Delete
    2. Keputusan yang terpengaruh oleh teori ini antara lain:
      1) Harga jual barang
      2) Struktur biaya atau harga bahan baku, kaitannya dengan penyedia bahan baku yang mampu memberikan harga lebih rendah, dan efisiensi biaya proses produksi sehingga harga jual bisa lebih kompetitif
      3) Orientasi produksi suatu barang
      4) Kebijakan pemerintah untuk memfasilitasi supply chain

      Delete
    3. Mungkin bisa diambil contoh keputusan indosat yang memilih untuk modernisasi jaringan 3G pada freq 900Mhz, ketimbang melakukan trial LTE seperti dua operator seluler-nya dimana yang menjadi pertimbangannya adalah pasar yang masih dikuasai layanan suara sebesar 70% (layanan data 30%) - dimana hal tersebut ditunjukannya dengan masyarakat kita yang masih banyak sekali menggunakan HP dengan freq 900Mhz/1800Mhz. Selain pertimbangan pasar, yang kedua adalah keunggulan dari 3G U900 dimana coverage lebih luas, kapasitas lebih besar, sewa menara lebih rendah, optimasi lebih cepat, daya BTS lebih kecil, dan luas lahan site lebih kecil.
      Sementara di trial LTE, tak akan optimal kala jasa suara dan data berjalan bersamaan mengingat keterbatasan frekuensi. Dan seperti yang sering di singgung di kelas, kondisi telekomunikasi kita sedang menurun apakah dengan adanya LTE yang membutuhkan CAPEX dan OPEX besar akan menjadi solusi..

      Delete
    4. Teori supply and demand merupakan suatu teori yang cukup krusial yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk menentukan keputusan-keputusan terkait system operasi perusahaan. Berikut keputusan-keputusan yang dapat dipengaruhi oleh teori tersebut:
      • Keputusan terkait sistem produksi
      Hal-hal yang berkaitan dengan sistem produksi sangat terpengaruh oleh penawaran dan permintaan dari barang/jasa yang di produksi tersebut. Ketika permintaan meningkat, suatu perusahaan akan cenderung untuk meningkatkan produksinya dan sebaliknya. Jumlah barang yang diproduksi dan bagaimana perusahaan tersebut memproduksi barang tersebut sudah sepatutnya bercermin dari kondisi penawaran dan permintaan produk itu sendiri
      • Keputusan terkait sistem distribusi
      Sistem distribusi dari suatu produk juga merupakan hal yang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, dimana perubahan strategi dan tujuan distribusi mungkin dilakukan oleh perusahaan menuju ke area dimana produknya memiliki permintaan yang tinggi sedangkan stoknya terbatas sehingga kebutuhan pasar dapat terpenuhi
      • Keputusan terkait penetapan harga
      Penawaran dan permintaan juga mempengaruhi pada tingkatan harga berapa perusahaan tersebut dimungkinkan untuk meng-offer barang/jasanya. Secara umum, semakin besar rasio permintaan terhadap penawaran, maka akan semakin tinggi harga yang dapat ditetapkan untuk prodk tersebut. Akan tetapi, barang subsitusi juga perlu dipertimbangkan karena akan mempengaruhi nilai dari produk/jasa tersebut. Semakin banyak barang sejenis yang beredar di pasar maka harga barang-barang tersebut akan saling mempengaruhi
      • Keputusan terkait tenaga kerja
      Kerika konsep penawaran dan permintaan merujuk kepada penawaran dan permintaan untuk sebuah produk/service, maka konsep tersebut dapat juga digunakan sebagai acuan penawaran dan permintaan untuk skill atau posisi pekerjaan yang spesifik di pabrik/perusahaan tersebut. Secara umum, ketika penawaran untuk suatu barang/jasa menurun sedangkan permintaan meningkat, maka orang-orang dengan skill yang menunjang untuk system produksi barang/jasa tersebut akan semakin ‘bernilai’ tinggi sehingga upah kerja seseorang akan sangat dipengaruhi oleh skill tertentu yang dimilikinya yang sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan oleh perusahaan tersebut

      Sebagai contoh saya ambil yang simpel saja yaitu industri penerbangan di Indonesia. Ketika permintaan untuk terbang dari suatu tempat ke tempat lain meningkat maka semakin banyak maskapai-maskapai perusahaan yang bermunculan di tanah air dengan segmen dan target pasar yang bervariasi. Suatu maskapai condong untuk melayani penerbangan antar kota-kota besar di seluruh Indonesia, sedangkan di sisi lain terdapat maskapai yang lebih menargetkan untuk menjaring customer dari kota kecil ke kota kecil lainnya melalui penerbangan perintis karena melihat adanya permintaan di daerah-daerah tersebut. Penetapan harga dari maskapai penerbangan juga dipengaruhi oleh teori demand & supply. Jika demand meningkat, pada musim Lebaran misalnya, tiket pesawat untuk tujuan, kelas dan layanan yang sama harganya bisa menjadi berlipat-lipat dibandingkan harga normalnya. Dari sisi tenaga kerja, pilot misalnya, memiliki gaji yang relative lebih besar dibandingkan profesi lainnya. Selain dikarenakan resiko pekerjaan yang besar, pilot merupakan profesi dengan skill yang khusus, yang dapat diperoleh hanya melalui pendidikan formal dan jam terbang yang tinggi, sehingga bernilai’ tinggi pula.
      Demikian saya melihat bahwa konsep demand & supply dapat mempengaruhi keputusan perusahaan terkait produksi, distribusi, harga dan sistem ketenagakerjaan

      Delete
    5. Keputusan-keputusan yang dipengaruhi oleh teori "demand & supply" adalah sbb :
      1. Keputusan dalam penentuan jenis produk dan jasa. Contohnya : Aqua pertama kali memproduksi air mineral dalam kemasan. Dulu pemikiran ini dianggap sesuatu yang lucu dan dianggap menghasilkan produksi yang tidak dibutuhkan oleh konsumen karena air mudah untuk diperoleh. Tapi kenyataan prediksi yang jeli terhadap kebutuhn konsumen akan air bersih siap minum ini ternyata di kemudian hari menjadi sangat penting. Contoh lain adalah Teh botol yang fenomenanya mirip Aqua karena menganggap membuat teh adalah hal yang mudah, tapi ternyata kebutuhan akan minuman teh dalam kemasan juga permintaan dan kebutuhannya sangat tinggi.
      2. Keputusan dalam hal pemilihan jenis teknologi. Keputusan ini penting untuk menunjang jenis produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Contoh untuk kebutuhan telekomunikasi seluler, ternyata pilihan terhadap teknologi AMPS, GSM, CDMA dan WiMAX direspon berbeda oleh pasar.
      3. Keputusan dalam hal penerimaan sumber daya manusia sesuai keahlian yang dibutuhkan untuk menunjang produk atau jasa. Keputusan ini penting mengingat SDM lah yang akan menjalankan proses di segala bidang untuk menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
      4. Keputusan dalam hal penentuan harga suatu barang atau jasa. Keputusan ini menyesuaikan kemampuan rata-rata konsumen pada suatu tingkat optimal disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut, sehingga dapat terjangkau oleh konsumen.

      Delete
    6. Yang saya tahu, keputusan yang berdasarkan teori demand and supply ini salah satunya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga oleh Bank Indonesia. Ketika inflasi meningkat (jumlah uang > jumlah barang), maka BI akan menaikkan suku bunga. Dengan naiknya suku bunga, maka permintaan kredit akan menurun, hal ini berarti jumlah uang yang beredar akan berkurang dan masyarakat akan menunda untuk membeli barang sehingga inflasi dapat ditekan.

      Hal berbeda dilakukan jika terjadi deflasi, dimana bank sentral tidak hanya menurunkan suku bunga tetapi juga membeli surat hutang pihak swasta dan menukarnya dengan uang tunai, dengan demikian pihak swasta akan memiliki cukup dana untuk memulai usaha dengan membeli bahan baku, sehingga dapat menurunkan deflasi dan mengangkat perekonomian.

      Thanks & regards,
      Antonius MT'13

      Delete
    7. Dari sisi pemerintah, teori ini menentukan keputusan penerbitan kebijakan atau regulasi untuk menciptakan keseimbangan pasar, contohnya kebijakan yang mengatur tarif interkonesi SMS berbasis biaya (cost base) yang semula berdasarkan skema sender keep all (SKA) yang berlaku sebelumnya dinilai tidak adil dan menciptakan pasar tidak sehat. Keuntungan hanya dinikmati operator pengirim SMS, sedangkan operator penerima tidak mendapatkan keuntungan dan hanya kebanjiran lalu lintas SMS. Padahal, penggunaan jaringan membutuhkan biaya operasional, dengan SMS berbasis biaya ini, operator penerima SMS akan mendapat Rp 23 per SMS. Contoh lainnya yaitu penerbitan UU Telekomuniasi yang merubah pasar yang semula monopoli menjadi kompetisi penuh sehingga harga atau tarif telekomunikasi akan menjadi lebih kompetitif sehingga konsumen/user diuntungkan.

      Delete
    8. Setuju dengan pemaparan rekan-rekan Mantel terhadap keputusan-keputusan yang dipengaruhi oleh Demand and Supply ini, sedikit menambahkan
      keputusan yang sangat prioritas terjadi karena pengaruh Demand and Supply yaitu keputusan penentuan HARGA, Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan harga jual produk, tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan.Penentuan harga jual yang salah bisa berakibat fatal pada masalah keuangan perusahaan dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan tersebut seperti kerugian terus menerus. Perubahan harga jual mempunyai tujuan untuk menyesuaikan agar harga baru yang ditetapkan dapat mencerminkan biaya saat ini (current cost) atau biaya masa depan (future cost),
      return yang diinginkan oleh perusahaan, reaksi pesaing dan sebagainya.

      Contoh Kasus:
      http://www.kemenkeu.go.id/Berita/pemerintah-tidak-tanggung-kerugian-akibat-penetapan-harga-elpiji-12-kg

      Delete
    9. mengambil kesimpulan dari informasi rekan-rekan mantel, bahwa demand and supply mengambil keputusan, demand and supply sangat erat hubungan nya dengan harga jual dan permintaan customer juga kondisi pasar. sehingga perlu diperhatikan bahwa semua aspek perlu diperhatikan agar dalam memenuhi permintaan dan penawaran tidak menjadi rugi ke depan nya. Terkait Sistem yang nanti nya mengatur penawaran dan permintaan ini, harus lah diperhatikan, karena dengan sistem maka kita akan mendapatkan keuntungan yang bagus. Hubungan demand and supply sangat erat dan bisa disimpulkan seperti ini :\

      If price falls, demand will increase and supply will decrease.
      If price rises, demand will decrease and supply will increase.

      Delete
  7. Q-3/2014
    Identifikasi kondisi ideal yang digunakan teori ini, lalu apakah jika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka teori ini tidak dapat digunakan dan apa argumentasinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam teorinya jika harga (Price) tinggi maka permintaan (Demand) akan turun atau sebaliknya jika harga rendah maka permintaan tinggi (asumsi ceteris paribus). Tapi dalam kondisi tertentu jika permintaan (demand) tinggi, sementara barang terbatas, justru harga barang akan naik, nah di sinilah pentingnya peran supply (penawaran dan pemenuhan). Jika supply terpenuhi dan mampu memenuhi volume kebutuhan konsumen, maka harga (price) dapat dikendalikan.

      Delete
    2. Kondisi ideal yang digunakan teori ini adalah kondisi keseimbangan harga atau harga ekuilibrium, yang dalam ekonomi merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Kondisi keseimbangan harga akan terpenuhi jika teori demand and supply ini diterapkan dengan tepat, dalam artian analisa dan penerapannya sesuai.

      Delete
    3. sekedar sharing,

      When demand is greater than supply, a shortage occurs.
      When supply is greater than demand, a surplus occurs.
      Prices will rise in a shortage and fall in a surplus.

      apabila dalam kondisi yang tidak memungkinkan demand and supply harus lah mengikuti permintaan pasar, karena pasar dan customer lah yang menentukan akan laku tidak nya suatu barang., sehingga apapun kita buat penawaran, apabila customer tidak tertarik maka permintaan pun akan semakin sedikit, sehingga perlu diperhatikan kondisi pasar juga.,

      Delete
    4. Dear Pak Fajar,
      Kondisi ideal adalah kondisi dimana jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan pada harga tertentu, yang disebut sebaga harga ekuilibrium. Jika kondisi tidak terpenuhi, dalam hal ini tidak tercapai harga ekuilibrium, maka pasar secara otomatis akan merespons apakah akan terjadi kenaikan atau penurunan harga sampai tercapai harga ekuilibrium.

      Thanks & regards,
      Antonius MT'13

      Delete
    5. Opini saya: kondisi ideal dari teori pada bab ini adalah dimana ada kebutuhan/demand, maka disitu akan ada supply. demand dan supply harus seimbang sehingga kebutuhan akan terpenuhi. jika ada ketimpangan dari keduanya maka sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomy di daerah tersebut.

      Delete
    6. Kondisi idealnya yaitu di saat barang tetap mampu dibeli dengan harga yang layak oleh banyak orang. Permintaan dan penawaran pada titik seimbang yaitu dengan bekerjanya dengan baik fungsi SUPPLY.

      Marcell 1306360605

      Delete
    7. Kondisi ideal yang dipakai dalam teori ini adalah bahwa produk barang atau jasa yang dijual adalah merupakan barang konsumsi umum. Jika barang atau jasa yang ditawarkan merupakan barang eksklusif, sebagai contoh barang mewah, maka teori supply and demand ini tidak berlaku.
      Sebagai contoh adalah mobil mewah, dimana demand untuk barang ini tidak berubah signifikan dengan adanya perubahan kenaikan harga yang cukup signifikan, sehingga supply dapat tetap dikontrol oleh produsen.

      Delete
  8. Rekan-rekan sekalian, saya pernah membaca (maaf saya lupa sumbernya) bahwa fenomena Demand and Supply sama sekali TIDAK BERLAKU bagi "pemadat dan pemabuk". Yang mau dimaksudkan mungkin bahwa kebutuhan akan rokok dan minuman keras sama sekali tidak dipengaruhi harga dan supply selalu ada. Yang ingin saya angkat yaitu kenapa demikian? Dan kondisi seperti apa yg sama ciri-cirinya dengan kondisi ini?

    Marcell 1306360605

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali Pak Marcel, teori Demand & Supply tidak berlaku untuk barang 'obat terlarang', dimana jika harga semakin tinggi maka demand akan menurun dan supply bertambah. Saya akan mencoba jelaskan mengapa teori tersebut tidak berlaku.

      Demand terhadap obat terlarang sifatnya inelastic (tidak mengalami perubahan), sehingga nantinya akan mempengaruhi terhadap harga dan supply.
      Dalam kasus ini, pemerintah menetapkan 2 kebijakan terhadap penanganan obat terlarang, yaitu:
      1. Larangan terhadap penyalahgunaan obat terlarang
      2. Melaksanakan pencegahan dengan cara edukasi kepada pengguna

      Dengan adanya 2 kebijakan tersebut, fenomena terhadap demand & supply dari barang obat terlarang adalah sebagai berikut:
      1. Larangan obat terlarang memberikan impact terhadap penjual daripada pembeli.
      Artinya kurva supply mengalami pergeseran karena demand tidak berubah sehingga equilibrium harga akan naik dan equilibrium kuantitas akan menurun.
      2. Edukasi obat terlarang memberikan impact terhadap pembeli daripada penjual.
      Artinya kurva demand mengalami pergeseran karena supply tidak berubah sehingga equilibrium atas harga dan kuantitas menurun.

      Semoga cukup jelas.

      Delete

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger