Seri Kapita Selekta
oleh: Kelompok 1
Mustain, RintoHariwijaya, Fauzan Baskoro
Dalam kanvas model bisnis tersebut dapat terlihat bahwa VP yang ditawarkan berupa berita dengan CS masyarakat umum atau lokal suatu daerah dan iklan untuk CS perusahaan atau institusi atau juga perseorangan.
Penyebab utama kolapsnya media cetak tersebut adalah mahalnya biaya cetak dan biaya untuk mendapatkan informasi (news).
Dan berikut ini kinerja keuangan The Washington Post berdasarkan laporan tahun 2012 :
oleh: Kelompok 1
Mustain, RintoHariwijaya, Fauzan Baskoro
Media publik yang dikenal adalah koran, majalah, radio, dan televisi.
Industri ini dalam kesulitan yang besar saat ini. Produksi menurun seiring penurunan pendapatan dan meningkatnya biaya-biaya. Faktor-faktor eksternal mengubah industri ini.
Sejumlah operator telekomunikasi saat ini juga mengalami gejala yang sama.
Berhasilkah media publik mensiasati situasi ini?
Pengantar
Media massa cetak merupakan alat komunikasi satu arah yang diterbitkan di Eropa pada abad ke-17 dan berkembang sejak alat cetak pertama ditemukan yang mengantikan hand-writing news sheet.
Namun sejak era digital, ditandai dengan tumbuhnya layanan jaringan internet, media cetak konvensional ini mulai ditinggalkan penggunanya.Masyarakat bukan meninggalkan informasi, namun beralih ke teknologi yang menyajikan informasi dengan cara yang lebih praktis, cepat, up-to-date, dan dua arah.
Di Indonesia sendiri, surat kabar berkembang dan mempunyai peranannya sendiri di tengah masyarakat hingga sekarang. Pertumbuhan media massa cetak sangat pesat sebelum datangnya era digital. Kebutuhan manusia akan informasi menjadi salah satu pendorong media cetak berjaya dengan margin laba yang menarik. Sumber utama pendapatan media umumnya berasal dari iklan dan pelanggan.
Namun sejak era digital, ditandai dengan tumbuhnya layanan jaringan internet, media cetak konvensional ini mulai ditinggalkan penggunanya.Masyarakat bukan meninggalkan informasi, namun beralih ke teknologi yang menyajikan informasi dengan cara yang lebih praktis, cepat, up-to-date, dan dua arah.
Berdasarkan informasi dari American Newspaper Association, revenue media cetak terus terjun dari awal tahun 2000-an.
(sumber: Newspaper Association in Amerika - September 2012) |
Model Bisnis Media Massa Konvensional (Cetak)
Model bisnis yang ditampilkan di sini berupa model bisnis media massa cetak konvensional.Model Bisnis Media Massa Cetak Konvensional |
VP dan CS ini menghasilkan pendapatan dari jumlah eksemplar yang terjual ditambah dengan jumlah iklan yang dimuat dalam surat kabar tersebut.
Aktivitas utama (KA) dan sumberdaya kunci (KR) menghasilkan beberapa jenis biaya sebagai berikut :
Sedangkan untuk KP terdiri dari :perusahaan periklanan, para kontributor, perusahaan percetakan dan operator telekomunikasi (menggunakan layanan telekomunikasi terutama untuk mendukung kegiatan jurnalistik, pengiriman berita, dan proses percetakan ke beberapa kantor cabang).
- Biaya untuk jurnalis, editor dan kontributor
- Biaya pokok percetakan yang berupa biaya kertas dengan rumus total kertas yang terpakai : (jumlah lembar kertas x panjang x lebar x berat gr/m2) / 10.000 dan juga biaya tinta dengan rumus pemakaian tinta : (A x O x D x V x P x I) / 10.000 = … gram tinta.
- Biaya gudang (gaji karyawan bagian gudang, pemeliharaan dan perbaikan gudang)
- Biaya penerbitan
- Biaya ekspedisi / pengiriman (biaya pengepakan, pengiriman, karyawan bagian expedisi, biaya tidak langsung.
Mengapa Media Cetak Kolaps?
Sepanjang tahun 2011, The New York Times (NYT) perusahaan koran tertua di Amerika mengalami penurunan pendapatan luar biasa dari iklan dan dinyatakan kolaps pada akhir 2011. Hal ini menjadi pukulan besar bagi seluruh pengusaha media cetak di seluruh dunia.
NYT akhirnya melego 16 suratkabar daerah miliknya kepada Halifax Media Holdings senilai USD 143 juta.
Selama 9 bulan pertama 2011, pendapatan perusahaan koran tersebut turun sebanyak 7 persen dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan biaya untuk mempertahankan tingkat keuntungan.
Kinerja Keuangan NYT |
Koran adalah bisnis. Dengan asumsi biaya cetak Rp. 1000 per eksemplar. Ini berarti perusahaan suratkabar membutuhkan 100 juta untukmemproduksi 100.000 eksemplar. Untuk bisa terbit selama satu bulan penuh, maka dibutuhkan modal kira-kira 3 milyar rupiah.
Penyebab lainnya adalah media online.
Penyebab lainnya adalah media online.
Sistem yang mengedepankan teknologi internet ini lebih efisien, murah dan efektif dibandingkan dengan media cetak konvensional. Faktor kecepatan dan keakurasian menjadi andalan dari pemberitaan yang berbasiskan pada media online interaktif yang melibatkan publik sebagai sumber berita (citizen journalism) sekaligus pengguna berita.
Disamping itu media online juga lebih ramah lingkungan. (sumber: Kompasiana). Pasalnya media online tidak membutuhkan kertas, yang berasal dari pohon-pohon hutan.
Dan berikut ini kinerja keuangan The Washington Post berdasarkan laporan tahun 2012 :
Ilustrasi Kinerja Keuangan The Washiongton Post 2012 |
Bahan Diskusi
Berdasarkan fenomena tersebut, muncul sejumlah pertanyaan :- Apakah kejatuhan media cetak konvensional ini benar-benar karena kehadiran media online?
- Seberapa hebat sistem online yang nota bene berdiri di atas jaringan telekomunikasi bisa menjatuhkan sistem konvensional yang sudah beratus tahun eksis?
- Apakah industri telekomunikasi diuntungkan dengan jatuhnya industri media dan tumbuhnya media onlune ini? Jika tidak, apa yang salah?
- Sejumlah media konvensional telah mengembangkan media online untuk menyesuaikan diri tetapi ini juga tidak mendorong pertumbuhan pendapatan mereka. Mengapa?