Monday, September 23, 2013

04. APPLICATION of Time-Money Relationships

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 6
Rininta, Catur J, Wildan M, Indrawan N, Arif 

Uang dan waktu memiliki korelasi yang sangat erat. Suatu bisnis sangat memerlukan suatu perencanaan dimana dua komponen dasar tersebut menjadi hal yang paling krusial untuk meraih keberhasilan. Untuk memahami aplikasi hubungan antara uang dan waktu, perlu kita pelajari suatu metode penilaian investasi, dimnadiantaranya adalah penetapan atas tingkat minimum pengembalian (MARR; Minimum Attractive Rate of Return).


Pengertian

Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan dengan baik. 

Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul pertanyaan, 
Apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis?
Apakah kita bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? 
Pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan usaha. Rencana usaha tidaklah semata mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai hal yang perlu dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan bukan sebaliknya menyebabkan kerugian.

Oleh karena itu, rencana usaha harus dikaji secara mendalam melalui studi kelayakan usaha dimana hasil dari studi tersebut akan membantu Anda apakah rencana uasaha layak atau tidak untuk dilaksanakan. 

Usaha yang diteliti bisa bersklala besar atau kecil, seperti usaha pembangunan tenaga nuklir, sampai dengan usaha jasa fotocopy. 

Tentu saja semakin besar program yang dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis maupun sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial (social cost and social benefit). 

Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan usaha akan menyangkut 3 aspek, yaitu :
  1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha itu dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko usaha tersebut.
  2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara. Sering juga disebut manfaat ekonomi nasional, yang menunjukkan usaha tersebut bermanfaat bagi ekonomi makro suatu Negara.
  3. Manfaat sosial usaha bagi masyarakat sekitar, ini merupakan studi yang paling sulit dilakukan.
Studi kelayakan bisnis sering disebut sebagai feasibility study. Studi ini merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah menerima/menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan. Suatu usaha yang diusulkan/direncanakan dikatakan layak jika dalam pelaksanaannya dapat memberikan manfaat finansial maupun sosial.

Bahan Diskusi:

  1. Sebutkan metode lain yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha?
  2. Bagaimana cara mengetahui layak atau tidaknya investasi tersebut?

Studi Kasus

Suatu usaha pengolahan pangan membutuhkan investasi sebesar Rp. 20 juta dengan lama waktu investasi 10 tahun. Selama kurun waktu tersebut diperlukan biaya rutin per tahun untuk perawatan dan perbaikan sebesar Rp. 2,5 juta dan biaya pendukung usaha pada tahun ke 5 dan 8 masing masing sebesar Rp. 2 juta dan Rp. 3 juta. 

Usaha tersebut memberikan pendapatan operasi yang berfluktuasi sesuai dengan permintaan, masing masing Rp. 8,5 juta pada tahun ke 1 hingga tahun ke 5, kemudian Rp. 10 juta pada tahun ke 6 hingga tahun ke 8. Pada tahun ke 9 dan ke 10 masing masing Rp 9 juta dan Rp. 5 juta. 

Dengan MARR sebesar 5% per tahun dan nilai sisa mesin mesin yang digunakan adalah sebesar Rp. 10 juta.. Apakah usaha tersebut layak secara ekonomi dilihat dari NPV dan IRR nya?

Artikel Terkait

95 comments:

  1. 1. Sebutkan metode lain yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selain MARR, metode lain yang dapat dipakai adalah IRR (Internal Rate of Return) yaitu dan ERR (External Rate of Return), Present Worth, Future Worth, Annual Worth dan Payback Period.

      Delete
    2. Metode lain bagaimana maksudnya ya... :)

      Delete
    3. - PW (Present Worth) ditentukan dengan mendiskontokan semua arus kas masuk dan arus kas keluar untuk saat ini pada tingkat bunga yang umumnya MARR.
      - FW (Future Worth) didasarkan pada nilai setara dengan semua arus kas masuk dan arus kas keluar pada akhir masa studi pada tingkat bunga yang umumnya MARR.
      - AW (Annual Worth) adalah senilai tahunan adalah seri periodik sama jumlah dolar yang setara dengan arus kas masuk dan arus kas keluar, pada tingkat bunga yang umumnya MARR.
      - IRR (Internal Rate of Return) adalah metode yang paling banyak digunakan untuk penghitungan metode pengembalian dalam melakukan analisis ekonomi teknik.
      - ERR (External Rate of Return) adalah metode yang memperhitungkan suku bunga eksternal untuk sebuah proyek/investasi, dimana arus kas bersih yang dihasilkan atau yang diperlukan selama proyek berlangsung dapat diinvestasikan kembali.
      - Payback (payout) period adalah perhitungan waktu pengembalian modal, dimana jumlah tahun dibutuhkan untuk arus kas masuk untuk menjadi sama dengan arus kas keluar.

      Delete
    4. Tambahan untuk definisi MARR (Minimum Attractive Rate of Return) adalah tingkat pengembalian yang menarik/menguntungkan pada sebuah proyek/inventasi yang modalnya harus memberikan pengembalian yang melebihi tingkat minimum yang ditetapkan oleh organisasi/perusahaan.
      Biasanya suatu issue kebijakan diselesaikan oleh top management dalam sebuah organisasi/perusahaan dengan mempertimbangkan : uang yang akan digunakan untuk investasi, jumlah project yang baik untuk investasi, jumlah resiko yang masih dapat diterima untuk peluang investasi dan tipe organisasi yang terlibat (pemerintah, public, private industry).

      Delete
    5. Sebagaimana sudah dijelaskan oleh Bang Enov, hal yang menarik adalah mengapa IRR lebih umum digunakan dalam melakukan feasibility study suatu proyek dibanding ERR. Mungkin ada yang bisa bantu contoh proyek yang lebih menitikberatkan penggunaan ERR dibanding IRR?

      Delete
    6. Sesuai dengan kuliah pada minggu kemaren, MARR biasanya digunakan untuk jika ada beberapa alternative pilihan. MARR dengan bahasa sederhana adalah pedoman atau border line untuk mennetukan maximum suatu project memperoleh keuntungan dengan "As low possible cost" yang berarti effisiensi.
      Secara kondisi ideal IRR seharusnya lebih besar dari MARR yang menunjukan suatu project mempunyai tingkat efisiensi yang baik atau tinggi, sedangkan ada kalanya IRR < MARR dengan perhitungan normal dan ideal, disini yang bermain adalah manajemen strategi,seperti re-nego dengan pihak lender dan investor, atau menaikan revenue dengancara menaikan harga jual jika memungkinkan, sehingga apda periode awal IRR < MARR dan pada beberapa periode berikutnya IRR > MARR.

      Sebagai tambahan:
      MARR = (1+Inflasi) X (1+Intersest) - 1

      Maaf kelompok kami tidak membahas detail dan terlalu jauh membahas manajemen startegi karena selain belum mendapatkan pengetahuan ke arah manajemen startegi juga biar tidak melebar jauh dari topik ini. .

      Catur
      Manajemen Energi 2013

      Delete
    7. Menanggapi pertanyaan Mas Beni mengenai IRR yang lebih umum digunakan dalam feasibility study suatu proyek dibanding ERR, menurut saya karena Metode IRR mengasumsikan bahwa semua hasil dari investasi atau proyek akan langsung dipakai untuk menambah modal dari proyek tersebut (diinvestasikan di tempat yang sama). Misalnya operator telekomunikasi A melakukan ekspansi jaringan existingnya untuk menambah kapasitas existing networknya.

      Sedangkan pada ERR, return dari hasil investasi suatu perusahaan akan diinvestasikan kembali pada proyek lain di luar organisasi/perusahaan itu sendiri yang ROR-nya berbeda dengan ROR investasinya saat ini. Misalnya jika perusahaan itu menyimpan dananya di bank atau membeli saham perusahaan lain, sehingga akan mendapatkan return dari investasi diluar bisnis utamanya.

      Melihat perbedaan di atas IRR lebih umum digunakan karena dalam penerapannya tidak melibatkan faktor eksternal. Sedangkan untuk ERR, harus mempertimbangkan tingkat bunga eksternal .

      Delete
    8. Jika dilihat dari sudut pandang investasi dengan penerapan konsep uang terhadap waktu, metode Present Worth (PW) dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan kelayakan usaha. Nilai positif dari PW menunjukkan jumlah profit yang melebihi jumlah minimum yang diperlukan investor. Jika nilai PW positif, maka suatu usaha dinilai layak untuk dijalankan.

      Delete
    9. Dengan penerapan konsep uang terhadap waktu, Future Worth (FW) juga dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan kelayakan usaha. Metode FW ini digunakan karena sasaran utama semua nilai waktu dari uang adalah untuk memaksimalkan kemakmuran perusahaan di masa yang akan datang. FW ini dihitung berdasarkan nilai equivalent dari semua cash masuk dan cash keluar pada akhir bidang perencanaan (periode studi). Jika nilai FW positif, maka suatu usaha dinilai layak untuk dijalankan.

      Delete
    10. Selain 5 metode yang dipaparkan dalam buku panduan: PW, FW, AW, IRR/ERR, PayBack, saya belum menemukan metode lainnya yang dapat dipergunakan untuk menilai kelayakan ekonomis/investasi usaha

      Delete
    11. setuju dengan pak apip, apakah masih ada metode lain selain diatas rekan2 ? tetapi menurut saya MARR dan PW bagus digunakan sebagai faktor untuk menilai kelayakan ekonomi.

      Delete
    12. sedikit share dari saya...untuk metoda payback periode....lebih menitik beratkan pada likuiditas bukan pada keuntungan ( mengukur tingkat resiko proyek dan kapan waktu proyek/ perusahaan mendapatkan kembali modal/investasinya...mungkin sama dengan BEP). Pada prinsipnya semakin lama proyek mendapatkan kembali investasi yang sudah dikeluarkan, semakin tinggi resiko proyek tersebut....trimsss...

      Delete
    13. bersumber dari blog

      Kriteria lain untuk mengukur kelayakan ekononomi untuk investasi suatu usaha adalah dengan menggunakan metode Profitabilitas Index (PI).
      Rumusnya adalah sebagai berikut
      PI = PV dari cash inflow / Initial cash outlay
      = PV (C 1)/Co
      Kriteria nilai Pofitabilitas Index adalah sebagai berikut :

      Terima jika PI > 1
      Tolak jika PI < 1
      Kemungkinan diterima jika NPV = 1

      Pada saat nilai PI lebih besar daripada 1, rencana investasi tersebut akan memiliki nilai net present value positif. Sedangkan apabila nilai PI lebih kecil daripada 1, maka rencana investasi tersebut memiliki nilai net
      present value negatif. Rencana investasi kemungkinan dapat dilanjutkan apabila nilai PI sama dengan nol.

      Hal ini berarti bahwa total nilai present value dari selama umur projek memiliki jumlah yang sama dengan biaya investasi (initial investment).

      Delete
    14. Ada juga metode yang belum disebutkan diatas tapi sering digunakan untuk menilai kelayakan investasi usaha. Yaitu NPV (Net Present Value) dan PI (Profitability Index).

      Delete
    15. Menambahkan untuk keterangan metode PI,
      metode PI bisa disebut juga dengan Cost Benefit Ratio (CBR). metode ini untuk mengukur manfaat per unit biaya didasarkan atas nilai waktu dari uang sekarang. Jadi hasil dari presentase PI, misal 1,1 berarti untuk setiap investasi sebesar Rp 1, akan menciptakan tambahan nilai sebesar Rp 0,1 (yakni Rp 1,1 – Rp 1 nilai investasi).
      Metode ini termasuk metode yang sederhana , mudah dipahami dan hasil dari metode ini sangat mendekati dengan metode NPV, namun hasil penggunaan metode ini dapat mengarah pada keputusan yang keliru saat membandingkan investasi yang bersifat mutually exclusive (investasi yang tidak bisa dilakukan secara bersama-sama dalam satu waktu).

      Delete
  2. 2. Bagaimana cara mengetahui layak atau tidaknya investasi tersebut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suatu proyek atau investasi dinyatakan layak apabila Present Worth (atau Future Worth, Annual Worth) lebih besar atau sama dengan 0. Descision rule lainnya adalah jika Interest Rate dari ERR maupun IRR lebih besar atau sama dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return)

      Delete
    2. Mungkin maksudnya jika PW, FW, AW positif dan IRR atau ERR > MARR

      Delete
    3. Terima kasih Pak Fajar atas koreksinya

      Delete
    4. Pak berkaitan dengan IRR dan ERR, apakah yang membedakan interest di IRR dengan interest di ERR?

      Delete
    5. Secara metode perhitungan hampir mip antara IRR dan ERR , yang meberdakan ERR memperhitungkan suku bunga external.

      Sedangkan metode IRR mengasumsikan bahwa semua hasil dari investasi atau proyek akan langsung dipakai untuk menambah modal dari proyek tersebut.

      Kedua-keduanya >= MARR sehingga nilai suku bunga keduanya akan hampir sama.

      Ada rekan-rekan telekomunikasi dan energi yang mau memberikan pencerahan dengan kata-kata lebih sederhana dan contohnya?

      Catur Janhari
      Manajemen Energi 2013

      Delete
    6. Menambahkan apa yang sudah dijelaskan tentang IRR, seperti kita ketahui bahwa IRR adalah tingkat pengembalian atau "rate of return" dimana net present value (NPV) dari seluruh cash flow, baik cash inflows dan outflows, yang timbul dari sebuah investasi menjadi nol.
      Sehingga dalam pengambilan keputusan, secara simple bisa dikatakan bahwa "semakin tinggi nilai IRR terhadap MARR (IRR > MARR), maka semakin layak proyek atau investasi tersebut dipilih untuk dijalankan".
      Namun dalam kasus kita dihadapkan dalam pemilihan beberapa alternatif investasi, perlu pertimbangan yang lebih detail.

      Satu contoh kasus adalah sebagai berikut :
      Investasi A = investasi awal sebesar $500 dan mendapatkan keuntungan $1000 dalam 2 tahun
      Investasi B = investasi awal sebesar $1000 dan mendapatkan keuntungan $1900 dalam 2 tahun
      Secara perhitungan IRR, maka Investasi A punya IRR = 41% dibandingkan dengan Investasi B dengan IRR = 38%.
      Tapi mengapa Investasi B lebih baik daripada Investasi A?

      Diasumsikan bahwa kita memiliki cukup modal, yaitu $1000 untuk melakukan investasi A atau B.
      Pilihan yang dapat kita lakukan adalah :
      - Memilih Investasi A dan sisa modal kita investasi ke bank
      - Memilih Investasi B

      Dalam hal ini, kita harus menghitung tambahan rate of return yaitu investasi awal $500 dan keuntungan $900 dalam 2 tahun.
      Maka diperoleh IRR sebesar 34%, yang mana lebih menguntungkan daripada diinvestasikan ke bank.
      Jadi kita sebaiknya memilih Investasi B daripada A, berdasarkan analisa keuntungan ekonomi diatas.
      Meskipun Investasi B memiliki IRR yang lebih kecil tapi NPV yang lebih besar, maka Investasi B yang lebih dipilih.

      Liberty
      ManTel 2013

      Delete
    7. Kelayakan suatu investasi terhadap project dapat ditentukan dengan perhitungan PW dan FW yang benilai positif. Karena jika PW dan atau FW posistif maka project tersebut sudah bisa dipastikan profitable

      Delete
    8. mengenai kelayakan suatu investasi dapat di perkirakan dari PW yang positif dan untuk IRR seperti penjelasan kuliah kemarin, tidak boleh diambil keputusan memilih projek memakai IRR, Mohon koreksi nya teman2.

      Delete
    9. Sesuai dengan jawaban saya di pertanyaan pertama :

      Jika menggunakan Profitabilitas Indeks, maka Kriteria nilai Pofitabilitas Index adalah sebagai berikut :

      - Terima jika PI > 1
      - Tolak jika PI < 1
      - Kemungkinan diterima jika NPV = 1

      Pada saat nilai PI lebih besar daripada 1, rencana investasi tersebut akan memiliki nilai net present value positif. Sedangkan apabila nilai PI lebih kecil daripada 1, maka rencana investasi tersebut memiliki nilai net
      present value negatif. Rencana investasi kemungkinan dapat dilanjutkan apabila nilai PI sama dengan nol.

      Delete
    10. Untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi bisa juga dilihat dari NPV dan PI. Jika NPV > 0, maka investasi layak diterima. Jika NPV < 0, maka investasi tidak layak. Untuk PI, jika PI >= 1 maka dinilai layak. Jika PI < 1 maka dianggap tidak layak.

      Delete
    11. untuk mengetahui kelayakan investasi selain PW, FW, AW positif dan IRR/ERR > dari MARR, menurut saya perlu juga di ketahui waktu/period investasi yang sudah dikeluarkan bisa kembali (balik modal) berdasarkan cash inflow karena semakin lama waktu balik modal akan semakin besar resikonya...

      Delete
    12. Aspek-aspek analisis kelayakan proyek :

      1. Aspek teknis: mencakup penggunaan komponen input dan output, dalam bentuk barang atau jasa. Dalam hal ini perlu ditentukan jumlah, waktu/kapan digunakan, serta tenaga yang diperlukan.

      2. Aspek manajemen dan administrasi: mencakup dua hal, yaitu kemampuan tenaga yang akan menangani proyek, serta keterlibatan masyarakat setempat.

      3. Aspek kelembagaan: membahas masalah hubungan kerjasama antara pelaksanaan proyek dengan pemerintah daerah setempat.

      4. Aspek komersial: membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan cara mendapatkan input yang diperlukan dan bagaimana cara memasarkan output yang akan dihasilkan oleh proyek.

      5. Aspek finansial: membahas masalah cara untuk memperoleh modal/dana yang diperlukan, serta bagaimana proyek dapat mengembalikan dana yang telah diperolehnya (dalam betuk kredit)

      6. Aspek ekonomis dilakukan untuk melihat apakah proyek yang akan dilaksanakan akan dapat memberi manfaat yang menguntungkan kepada masyarakat secara keseluruhan.

      Sedangkan untuk menilai investasi dar segi ekonomi biasany menggunakan :
      1. Net Present Value (NPV)

      2. Internal Rate of Return (IRR)

      3. Benefit Cost Ratio (BC Ratio)

      4. Payback period

      Ke-empat cara tersebut dapat digunakan tersendiri secara terpisah atau bersama-sama.

      Delete
    13. Muncul sedikit pertanyaan,
      jika PI > 1 jelas akan diterima
      jika PI < 1 jelas akan di tolak,,
      Nah jika PI >= 1 dianggap layak. Dan secara logika, PI=1 adalah berada di tengah-tengah ketidakpastian dalam pengambilan keputusan apakah proyek tersebut dapat kita ambil atau tidak. Yang ingin saya tanyakan, apa dampak yang kira-kira resiko yang akan muncul jika kita mengambil proyek yang PI = 1 tersebut?, karena kondisi nya berada di tengah-tengah antara layak di ambil dan tidak layak diambil. Mohon pencerahannya.
      Terima kasih

      Delete
    14. mencoba menjawab pertanyaan pak Rezi Muharmen , untuk nilai Profitability Index = 1 , menurut saya project masih bisa diterima , atau dalam kategori layak. Namun dalam penentuan kelayakan suatu proyek baiknya kita tidak hanya menggunakan 1 metode dalam hal ini adalah PI, dalam waktu bersamaan kita dapat menggunakan metode yang lain misalnya NPV (Net Present Value), PW , FW dan IRR, sehingga meningkatkan confident level kita dalam menjalankan proyek.

      Delete
    15. Cara mengetahui layak atau tidaknya investasi yaitu kita harus menghitung dulu Nilai IRR dan MARR. Rencana investasi dikatakan layak jika IRR > MARR. Utk dua alternatif rencana investasi: hitung incremental rate of return (delta ROR) pada increment investasi antara dua alternatif tersebut.
      1.Jika delta ROR > MARR, pilih alternatif cost terbesar;
      2.Jika delta ROR < MARR, pilih cost terendah.

      Delete
    16. Dari sumber berikut npv dapat digunakan sebagai cara untuk mengetahui kelayakan suatu project. Dengan melakukan perhitungan NPV, kelayakan project bisa diketahui, bila NPV > 0 maka project tersebut layak dan yang harus dilakukan adalah ambil project tersebut. Namun bilau nilai NPV < 0 maka keputusan yang paling baik tidak mengambil project tersebut. Kasus tertentu dimana NPV = 0, keputusan diambil dari parameter lain apakah project tersebut layak atau tidak.

      Delete
  3. 3. Dalam kondisi apa kita memilih salah satu dari metode tersebut di atas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam metode MARR biasanya digunakan oleh top manajemen untuk mempertimbangkan kondisi sbb :
      1. Jumlah uang yang tersedia untuk investasi baik modal maupun hutang.
      2. Banyaknya alternative project yang tersedia untuk investasi.
      3. Kemungkinan resiko yang dapat terjadi dengan peluang investasi yang tersedia.
      4. Ragam organisasi/perusahaan yang terlibat (pemerintah, public, perusahaan maupun industri).

      Delete
    2. Menurut saya, pemilihan metode penilaian kelayakan utamanya ditentukan oleh:
      1. Jenis usaha yang ditawarkan/direncanakan
      2. Jumlah dan status dari pemodalan
      3. Jumlah alternatif yang tersedia

      Delete
    3. Pada dasarnya saya setuju sama pak enov n pak benny...hanya nambah keterangan :
      1. Cost of Capital (Biaya Modal)
      Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan. Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pula.

      2. Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan atas alternatif yang dipilih)
      Penentuan MARR harus mempertimbangkan biaya hilangnya kesempatan yang tidak diambil karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada alternatif lain.
      Misalkan TELKOM tahun 1998 memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10 Trilyun dengan modal sendiri, maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan TELKOM untuk memperoleh return
      pada alternatif investasi lainnya, misalnya membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7 Trilyun /tahun).

      3. Risk Investment
      Suatu investasi akan mengandung resiko, berapapun kecilnya resiko tersebut. Besar kecilnya resiko akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen (investor) dalam memiliki atau mencari informasi – informasi yang relevan dengan kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin sedikit informasi yang dimiliki semakin besar resiko investasi yang harus ditanggung, demikian sebaliknya.

      4. Jenis Organisasi dan Usaha
      Suatu organisasi akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda dalam melakukan kegiatan investasi dengan organisasi lainnya. Demikian halnya dengan jenis usaha yang dimasuki. Jenis usaha manufaktur dimungkinkan memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian, perhotelan, dsb. Proyek pememrintah akan memiliki MARR yang berbeda dengan jenis sektor industri yang kompetitif

      Delete
    4. Pemilihan metode penilaian kelayakan yaitu berdasarkan pola investasi modal, pendapatan dan cashflow biaya.

      Delete
    5. Pemilihan metode akan dipengaruhi lebih kearah apa yang akan kita hitung atau kita rencanakan.
      Jika kita ingin mengetahui seberapa besar nilai investasi awal, maka lebih pasti dengan menghitung PW.
      Jika kita ingin mengetahui seberapa besar uang kita nanti-nya, maka kita bisa menghitungkan FW.
      Tidak lupa juga untuk mempertimbangkan: tingkat sukubunga/inflasi, waktu/periode, dll

      Delete
    6. MARR berdasarkan tingkat suku bunga, dan IRR tidak boleh digunakan dalam mengambil keputusan untuk project.

      Delete
    7. Kita memilih salah satu metode sesuai dengan apa yang ingin kita dapatkan dari hasil analisa yang kita lakukan. Jika kita ingin mengetahui nilai saat ini dari pemasukan atau pengeluaran uang di masa depan, maka kita bisa melakukan analisa PW. Jika ingin mengetahui waktu periode yang diperlukan untuk mengembalikan investasi dari pendapatan maka bisa digunakan Payback Periode. Metode-metode tsb digunakan sesuai kebutuhan kita.

      Delete
    8. Terlepas dari kondisi apa yang tepat pada saat pengambilan keputusan serta jika diliat dari kekurangan dan kelebihan dari metode-motode diatas, sepertinya NPV merupakan metode yang lebih representatif hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa kasus yang dengan metode lain tidak diterapkan, selain dengan menggunakan metode NPV.

      Delete
    9. Ketika metode yang digunakan NPV (Net Present Value) maka kondisi disebut 'worth it' jika perhitungan NPV (pertimbangkan interest rate) bernilai positif. Metode NPV dipilih untuk mempertimbangkan kemungkinan keuntungan yang didapat di masa depan (Future Value) berdasarkan investasi yang akan dibayarkan di waktu sekarang (Present Value).

      Delete
    10. Ketika dalam kondisi dihadapkan pada beberapa alternatif. Dalam pemilihan alternatif, maka untuk mengetahui mana alternatif yang harus diambil/dalam pengambilan keputusannya menggunakan salah satu metode yang sudah dijabarkan diatas. Umumnya dengan keterbatasan dana/resources dan untuk memperbesar suatu keberhasilan project sehingga memunculkan alternatif-alternatif tersebut.

      Delete
  4. Untuk pertanyaan studi kasus di atas, usaha tersebut layak dilakukan secara ekonomi (jika external rate = MARR), maka didapatkan interest rate nya lebih besar dari pada MARR, disamping itu IRR maupun NPV lebih besar daripada 0.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Koreksi, maksudnya IRR dan NPV bernilai positive dan lebih besar daripada MARR.

      Delete
  5. Fenomena yang sangat menarik jika kita melihat relasi uang dan waktu.

    Media sosial menghemat waktu dan interaksi antar orang yang satu dengan yang lain di media sosial akan mempengaruhi sifat uang jika melakukan transaksi.

    Jika kita amati, paradigma ekonomi yang berdasarkan waktu / time-based (waktu sebagai sumber daya yang langka) dapat terjadi. Perbedaan dengan yang terjadi saat ini (money-based) adalah orang-orang akan lebih berinteraksi dengan waktu dibandingkan uang. Dari aplikasi media sosial di internet yang terus berkembang, value / nilai yang didapat baik bagi operator maupun pelanggan berdasarkan seberapa banyak waktu yang digunakan atau tidak. Waktu seperti punya nilai tersendiri, sehingga mengakibatkan orang akan berperilaku seberapa banyak waktu yang bernilai bagi mereka.

    Model bisnis baru akan bersaing dari waktu ke waktu, bukan harga. Kualitas akan diukur oleh siapapun, presisi dan akurasi akan dihargai dan siapa yang mencoba untuk melakukan manipulasi akan dihukum. Pada akhirnya, uang adalah waktu dan kualitas dari waktu adalah kualitas dari uang.

    sumber : http://www.relationship-economy.com/2010/04/does-money-time/

    ReplyDelete
  6. Mohon tanggapan: Dari beberapa kuliah kemaren, kita mengenal istilah balance sheet, profit and loss, cash flow. Apakah istilah-istilah tersebut dapat kita pergunakan untuk penilaian kelayakan sebuah project atau sebuah perusahaan? Dan apakah keterkaitannya terhadap 5 metode di atas?

    ReplyDelete
  7. 1. Saya ada pertanyaan, jika suku bunga yang diberikan oleh peminjam adalah sama untuk semua besar pinjaman, misalnya i%, apakah MARR-nya otomatis menjadi i%?
    Karena contoh kasus di buku adanya peningkatan suku bunga setiap penambahan jumlah pinjaman dalam jumlah tertentu.
    Terima kasih,
    Antonius Kristiawan, MT’13

    ReplyDelete
  8. Pak Apip yang super....menurut pendapat saya :
    1. loss digunakan untuk mencari Capital Recovery (CR) pada rumus Annual Worth dimana dalam mencari CR terdapat unsur Salvage (Investment - loss).
    2. Cash Flow(cash inflow dan cash outflow) dibutuhkan untuk mengetahui +/- nilai PW,AW,FW atau ERR dan IRR > atau < dari MARR.
    3. Dari pengurangan Cash in dan Cash out akan didapatkan profit yang diperlukan dalam penghitungan PW
    4. untuk balance sheet mungkin apakah yang dimaksud spreadsheet ya?

    ReplyDelete
  9. Di dalam contoh contoh kasus yang ada di buku Engineering Economy, MARR pada umumnya selalu diketahui (given). Pada kasus sebenar nya, faktor-faktor apa yang digunakan oleh Top Manajemen dari sebuah perusahaan dalam menetukan nilai MARR ini ?

    J. Setiyabudi
    MT2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Johanes yang baik, menurut pengetahuan saya…MARR itu biasanya mengacu kepada keuntungan yang diinginkan perusahaan. Misalnya Perusahaan menginginkan keuntungan 12% per tahun, maka secara otomatis IRR harus lebih besar daripada MARR sehingga memberikan jaminan bagi perusahaan bahwa proyek menguntungkan untuk dijalankan. Nah, selain itu MARR biasanya akan dipengaruhi oleh suku bunga Bank (contohnya suku bunga pinjaman bank atau deposito bank, sehingga akan terlihat, lebih menguntungkan mana uang digunakan sebagai modal proyek atau jika didepositokan? atau apabila perusahaan menggunakan uang bank sbg modal, dia perlu menghitung dan memastikan bahwa keuntungan proyek mampu digunakan utk mengembalikan pinjaman dan bunga dari bank tsb).

      Delete
    2. Dalam penentuan MARR yang diinginkan ada banyak hal yang perlu diperhatikan, misalnya cost of capital, cost of opportunity lost, resiko investasi, dan jenis organisasi dan usaha. Alasannya karena nilai MARR harus mampu menutupi nilai belanja modal juga untuk menghindari potensi - potensi kerugian.

      Delete
    3. Pak Jose,

      Dalam menentukan nilai MARR ditetapkan secara subjective dengan beberapa pertimbangan, yaitu :

      - Suku bunga investasi
      - Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk investasi tersebut
      - Faktor resiko investasi: sifat resiko usaha, tingkat persaingan usaha sejenis, manajemen style pimpinan perusahaan

      Selain itu terdapat metode pendekatan dalam menentukan MARR, yaitu:

      -Cost of Borrowed Money
      -Cost Of Capital
      -Opportunity Cost

      Terima Kasih
      Andrianto AW
      MT 2014

      Delete
    4. Menambahkan dari Mas Thoriq :
      Metode tingkat suku bunga pengembalian modal (rate of return analysis) atau lebih dikenal dengan nama IRR (Internal Rate of Return). IRR adalah suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar suku bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive Rate of return / MARR). Pada suku bunga IRR akan diperoleh NPV = 0, dengan perkataan lain bahwa IRR tersebut mengandung makna suku bunga yang dapat diberikan investasi, yang akan memberikan NPV = 0. Syarat kelayakannya yaitu apabila IRR > suku bunga MARR.

      Delete
  10. Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan. Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pula.

    ReplyDelete
  11. Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
    Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang

    Kerugiannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Disamping itu, apakah kerugian lainnya terkait perhitungan time value of money ?

    Terima Kasih
    Andrianto AW
    MT 2014

    ReplyDelete
  12. PBP (pay back period atau lama pengembalian modal) adalah menghitung seberapa cepat waktu yang dibutuhkan proyek untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Kelayakan proyek dari adanya PBP ini adalah jika nilai PBP lebih pendek dari waktu yang disyaratkan. Sedangkan apabila PBP lebih lama dari yang disyaratkan maka proyek tidak layak. Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alternatif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin.

    Terdapat 2 metode perhitungan payback period, yaitu :
    1. Time value of money
    2. Non time value of money

    Menurut Anda dalam menganalisis kelayakan suatu proyek, pendekatan mana yang lebih baik ? Jelaskan alasannya.

    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    MT 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. mencoba menjawab pertanyaan dari mas andrianto
      menurut saya metode perhitungan payback periode menggunakan pendekatan time value of money lebih baik karena dengan konsep time value of money, kita memperhitungkan nilai uang di masa yang akan datang dengan suku bunga yang berlaku saat ini.
      seperti diketahui payback periode merupakan salah satu analisis kelayakan investasi yang berkaitan erat dengan waktu, sehingga melakukan perhitungan dengan menggunakan time value of money akan memberikan gambaran yang lebih real dibandingkan dengan metode non time value of money yang tidak memperhitungkan nilai waktu terhadap uang

      Terima Kaish
      Febrina Amir
      Mantel 2014

      Delete
    2. Dalam melakukan uji kelayakan suatu proyek kita juga sebaiknya mempertimbangkan parameter Internal Rate of Return,
      di mana nilai persentase IRR tergantung pada discount rate dari tahun ke-0 sampai tahun ke-n yang artinya kita butuh konsep time value money juga di sini. Nilai IRR memberikan informasi mengenai tingkat kemampuan cashflow dalam mengembalikan investasi yang dinotasikan dalam benuk %/periode waktu.


      Salam,
      Putri Dwi Noor RS.
      Mantel 2014.

      Delete
    3. Dari pertanyaan Pak Andri, menurut saya yang lebih baik digunakan sebagai metode perhitungan kelayakan adalah Time Value of Money. Seperti yang telah dijelaskan pada chapter 3, TVM ini menngantisipasi keadaan masa datang, dimana nilai uang sekarang akan berbeda dengan masa yang akan datang.
      PBP berhubungan dengan jangka waktu tertentu investasi kembali, maka diperlukan perhitungan yang menggunakan variable waktu di dalamnya, yaitu TVM.

      Delete
    4. Menurut saya pendekatan dengan menggunakan time value money lebih tepat untuk diaplikasikan untuk perhitungan pay back period karena dengan melibatkan parameter waktu akan mendapatkan hasil yang lebih realistis sesuai nilai ekonomi yang berlaku seperti tingkat suku bunga, harga emas, fluktuasi mata uang asing, dan lain sebagainya.

      Delete
  13. Dalam mengelola dan mengendalikan suatu proyek, kita harus dapat memperhitungkan resiko-resiko apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana langkah-langkah mitigasi resiko tersebut. Sebutkan contoh-contoh resiko yang dihadapi dalam proyek telekomunikasi di Indonesia yang berkaitan dengan time value of money.

    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    MT 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencoba menjawab pertanyaan Pak Andrianto.

      Faktor yang mempengaruhi nilai uang terhadap waktu pada proyek telekomunikasi, beberapa di antaranya yaitu bunga bank, kurs, kebijakan pemerintah, kondisi politik dan ekonomi dll. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima dalam suatu proyek.

      Delete
  14. Mengapa ada ”time value of money” ?
    Jawabnya adalah masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Dalam hal ini, manusia umumnya lebih mengedepankan kepuasan saat ini, dibandingkan kepuasan yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian. Berbicara masalah nilai waktu uang ini, Anwar Iqbal Qureshi (1991) menjelaskan mengenai fenomena bunga dengan rumusan yang dikenal ”menurunnya nilai barang di waktu mendatang dibanding dengan nilai barang di waktu kini.”

    Boehm Bawerk sebagai pendukung pendapat tersebut mengemukakan tiga alasan mengapa nilai barang di waktu yang mendatang akan berkurang, yaitu sebagai berikut:

    1) Keuntungan di masa yang akan datang diragukan. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan datang, sedangkan keuntungan masa kini sangat jelas dan pasti

    2) Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih bernilai bagi manusia daripada kepuasan mereka pada waktu yang akan datang. Pada masa yang akan datang, mungkin saja seseorang tidak mempunyai kehendak semacam sekarang.

    3) Kenyataannya, barang-barang pada waktu kini lebih penting dan berguna. Dengan demikian, barang-barang tersebut mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding dengan barang-barang pada waktu yang akan datang.

    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    MT 2014

    ReplyDelete
  15. KELOMPOK 6 MT-2015

    1. Mengapa perhitungan IRR/ERR masih dilakukan ketika melakukan evaluasi kelayakan suatu investasi walau nilai AW atau PW sudah menunjukkan nilai positif?

    2. Apa kelebihan dan kekurangan dari perhitungan IRR dan ERR?

    3. Bagaimanakah metode menentukan nilai MARR suatu perusahaan? Dapatkah nilai MARR perusahaan berubah-ubah? Apa saja yang mempengaruhinya ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Bagaimanakah metode menentukan nilai MARR suatu perusahaan? Dapatkah nilai MARR perusahaan berubah-ubah? Apa saja yang mempengaruhinya ya....

      Untuk menentukan nilai MARR, ada 3 metode pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu:
      1. Cost of Borrowed Money
      2. Cost Of Capital
      3. Opportunity Cost

      Untuk menentukan MARR dapat didasarkan pada biaya modal atau biaya hutang. Bila pembiayaan investasi berasal dari modal sendiri dan hutang maka penentuan MARR didasarkan pada WACC (Weighted Average Cost of Capital).

      1. Biaya Hutang
      2. Biaya Modal
      3. Biaya Modal Saham Baru
      4. Koefisien Beta (β)

      Dimana koefisien beta(β) merupakan indeks yang menunjukkan tingkat perubahan pengembalian aset yang dimiliki yang disebabkan oleh setiap perubahan pada tingkat pengembalian pasar.

      Nilai MARR dapat berubah-ubah, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini:
      - Suku bunga investasi
      - Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk investasi tersebut
      - Faktor resiko investasi



      Terima Kasih.
      Ria Soraya
      Mantel 2015 (1506776540)

      Delete
    2. IRR merupakan indicator tingkat efisiensi dari suatu investasi. IRR digunakan unuk menentukan apakah investasi menguntungkan atau tidak dan acuannya terhadap nilai MARR suatu perusahaan. MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi dan nilainya dengan tiap perusahaan akan berbeda.
      Kenapa IRR masih diperhitungkan karena keuntungan utama dari metode ini adalah penerimaan secara luas oleh industri, di mana berbagai jenis tingkat pengembalian dan rasio secara rutin digunakan dalam membuat pilihan proyek. Nilai ini yang meyakinkan pemberi pinjaman untuk berinvestasi dalam sebuah proyek dan juga sebagai pengukuran kalo investasi yang dilakukan bersifat aman atau sedikit resiko.
      Oleh : MT 2015 – Hanimaulia - 1506776383

      Delete
    3. Perhitungan IRR/ERR tetap dilakukan meskipun nilai AW atau PW menunjukkan nilai positif karena selain nilai AW/PW harus bernilai positif, salah satu syarat untuk membuat keputusan dalam hal mengambil atau tidaknya suatu investasi berdasarkan hasil dari investasi itu sendiri dengan kata lain nilai investasi minimal sama dengan atau harus lebih besar dari laju pengembalian minimum (MARR).
      Dengan demikian metode evaluasi AW/PW/FW dan IRR/ERR keduanya harus dihitung untuk mengevaluasi nilai ekonomi dari sebuah investasi atau proyek.
      Tabel Decision Rule
      Metode Evaluasi Keterangan Decision Rule
      AW,PW,FW Semua fungsi MARR Jika PW, AW, FW ≥ 0 proyek/investasi diterima
      Jika tidak proyek ditolak
      IRR, ERR Solusi jika suku bunga ( i ) tidak diketahui Jika i ≥ MARR, proyek/investasi diterima
      Jika tidak proyek ditolak

      Terima Kasih

      Delete
    4. Menjawab Pertanyaan Nomor 1
      Perhitungan IRR/ERR tetap dilakukan meskipun nilai AW atau PW menunjukkan nilai positif karena selain nilai AW/PW harus bernilai positif, salah satu syarat untuk membuat keputusan dalam hal mengambil atau tidaknya suatu investasi berdasarkan hasil dari investasi itu sendiri dengan kata lain nilai investasi minimal sama dengan atau harus lebih besar dari laju pengembalian minimum (MARR).
      Dengan demikian metode evaluasi AW/PW/FW dan IRR/ERR keduanya harus dihitung untuk mengevaluasi nilai ekonomi dari sebuah investasi atau proyek.
      Tabel Decision Rule
      Metode Evaluasi Keterangan Decision Rule
      AW,PW,FW Semua fungsi MARR Jika PW, AW, FW ≥ 0 proyek/investasi diterima
      Jika tidak proyek ditolak
      IRR, ERR Solusi jika suku bunga ( i ) tidak diketahui Jika i ≥ MARR, proyek/investasi diterima
      Jika tidak proyek ditolak

      Terima Kasih

      Delete
    5. Mencoba menjawab no.1

      suatu proyek dikatakan layak apabila PW > 0, FW > 0, atau AW > 0 dimana metode ini hanya mempertimbangkan konsep nilai ekuivalensi dari semua arus kas masuk dan keluar.
      IRR atau Internal Rate of Return, merupakan instrument evaluasi yang digunakan untuk memutuskan apakah suatu pemilik modal ingin melakukan investasi atau tidak. pada umumnya pengambilan keputusan berdasarkan present worth dan IRR akan memberikan hasil yang sama, artinya apabila suatu usulan investasi dinilai layak berdasarkan NPV, maka usulan tersebut juga dinilai
      layak berdasarkan IRR. perhitungan IRR/ERR masih dilakukan ketika melakukan evaluasi kelayakan suatu investasi walaupun nilai AW atau PW sudah menunjukkan nilai positif karena umumnya para investor lebih tertarik menggunakan IRR, karena IRR dapat segera dibandingkan dengan cost of capital dimana nilai IRR disajikan dalam bentuk percentage sehingga dapat langsung dibandingkan dengan suku bunga bank untuk menentukan kelayakan investasi

      Lolo Ardy B
      MT 2015

      Delete
    6. Menjawab pertanyaan nomor 1 tentang mengapa tetap melakukan perhitungan IRR atau ERR walau perhitungan AW atau PW sudah menunjukan tingkat kelayakan suatu investasi, menurut saya sangat erat kaitannya dengan nilai MARR atau laju pengembalian minimum dari suatu investasi serta tingkat suku bunga. Dalam melakukan perhitungan AW ataupun PW indikator suatu investasi dikatakan layak hanya ketika hasil perhitungan positif, dengan turut melakukan perhitungan IRR atau ERR kita akan menambahkan indikator kelayakan suatu investasi dengan mempertimbangkan pengembalian minimum yang dapat diterima oleh perusahaan terkait atau MARR. Dengan melakukan perhitungan IRR atau ERR walau telah menghitung AW atau PW kita akan mendapatkan tingkat kelayakan yang lebih baik atas suatu investasi.

      Salam,
      Dimas A Prasetyo
      MT 2015

      Delete
    7. Menjawab pertanyaan nomor 3,,,

      MARR pada dasar nya merupakan target keuntungan yang di inginkan sebuah perusahaan. Sebagai contoh, jika perusahaan menginginkan keuntungan sebesar 10%, maka otomatis nilai IRR harus lebih besar dari 10% agar proyek tersebut dapat menguntungkan jika dilaksanakan. Nilai MARR tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain suku bunga bank, harga jual beli saham, biaya operasional, dll. Dan ya, nilai MARR sebuah perusahaan dapat berubah – rubah tergantung dari proyeksi profit yang di inginkan dan perubahan nilai faktor – faktor tersebut.

      Regards,,,
      Insan Laksana - 1506696640
      MTUI 2015

      Delete
    8. Menjawab pertanyaan nomor 3:

      Dalam manajemen mengambil keputusan penentuan MARR, hal yang harus dipertimbangkan antara lain:
      1. Biaya modal, jika sumber biaya yang digunakan berasal dari dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan tingkat suku bunga pinjaman + faktor risiko investasi
      2. Risk Investment, dalam melakukan investasi pasti ada risiko. Semakin besar informasi yang kita peroleh dalam pengambilan alternatif (semakin detail) akan memperkecil risiko yg dapat terjadi
      3. Jenis Organisasi / Proyek, penentuan MARR pada proyek yang dilakukan oleh pemerintah dibandingkan dengan swasta jelas berbeda

      MARR berubah? menurut saya penentuan MARR dilakukan pada saat penentuan alternatif, dimana kita membandingkan nilai MARR pada alternatif yang akan kita pilih. Maka dari itu, penentuan MARR adalah opsioanal awal dalam pengambilan keputusan alternatif.
      Jika yang dimaksud adalah dengan mengubah perhitungan MARR saat alternatif sudah ditentukan, hal yang harus dilakukan pastinya menghitung lagi kemungkinan2 yang dapat terjadi

      Mandala A.F
      MMT 2015
      1506696716

      Delete
    9. @pak Insan Laksanapribadi:

      apa betul begitu teorinya.... coba periksa lagi di buku referensi dan koreksi jawabannya

      Delete
    10. Mohon maaf ada koreksi,
      Minimum Attractive Rate of Return (MARR) merupakan tingkat suku bunga yang biasa dijadikan patokan oleh management untuk mengambil keputusan terkait alternatif – alternatif pada suatu proyek. Nilai MARR sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
      - Cost Capital / Biaya Modal
      Perhitungan ini diperlukan ketika sumber biaya modal di dapat dari dana pinjaman, sehingga pengembalian yang diperoleh minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan.
      - Cost of Opportunity Lost / Biaya Hilangnya Kesempatan
      Merupakan pertimbangan biaya hilangnya kesempatan yang tidak dipilih karena harus memilih satu alternatif di antara alternatif – alternatif lainnya
      - Resiko Investasi
      Setiap investasi pasti memiliki adanya kemungkinan resiko, kecil atau besar. Dan kecil besar nya resiko tersebut dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam mencari informasi terkait investasi yang di lakukan.
      - Tipe perusahaan dan usaha
      Tipe perusahaan dan usaha akan mempengaruhi nilai MARR karena memiliki opportunity dan resiko yang berbeda – beda
      Lalu, apakah nilai MARR dapat berubah? Ya, mungkin saja. Nilai MARR yang telah di tetapkan oleh management di awal dapat berubah jika terjadi perubahan suku bunga modal, dan juga kemungkinan resiko yang akan muncul terkait investasi yang dilakukan.

      Regards,,,
      Insan Laksana - 1506696640
      MTUI 2015

      Delete
    11. Mencoba menjawab pertanyaan nomor 1:

      Analisis kelayakan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan PW/AW/FW dimana perhitungan dilakukan dengan menggunakan teknik arus kas yang didiskontokan. Dengan catatan, investasi dikatakan layak apabila PW >0, AW>0 atau FW > 0 (positif). Metode IRR dilakukan untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. IRR merupakan indikator tingkat efisiensi atas investasi, dimana nilai acuan i > MARR (Minimum atractive rate of return / laju pengembalian minimum dari suatu investasi) menyatakan investasi dikatakan layak. Mengapa perhitungan IRR masih dilakukan ketika melakukan evaluasi kelayakan suatu investasi walau nilai AW atau PW sudah menunjukkan nilai positif, karena dapat memberikan tambahan penilaian atas kelayakan investasi berdasarkan tingkat efisiensi dari investasi tersebut.

      Adhitya Widyatama
      Mantel 2015 (1506696325)

      Delete
    12. Mencoba menjawab pertanyaan 1:

      Ketika investor melakukan investasi terhadap suatu proyek, maka investor tersebut sudah memiliki proyeksi terhadap ekspektasi keuntungan minimum atas investasi yang dilakukan. Walaupun AW atau PW sudah menunjukkan nilai positif, tidak berarti bahwa investasi tersebut memenuhi ekspektasi keuntungan minimum yang diharapkan. Alasan melakukan perhitungan IRR dan ERR adalah untuk menentukan apakah proyek tersebut memenuhi ekspektasi keuntungan minimum yang diharapkan oleh investor. Tentunya semua perhitungan yang dilakukan adalah untuk menambah tingkat keyakinan investor, mengingat semua perhitungan yang dilakukan adalah estimasi.

      Terima Kasih
      Jaka S Permana - 1506776414
      Mantel 2015

      Delete
    13. 1. Mengapa perhitungan IRR/ERR masih dilakukan ketika melakukan evaluasi kelayakan suatu investasi walau nilai AW atau PW sudah menunjukkan nilai positif?

      Untuk menilai kelayakan suatu investasi, kita perlu menilai sesuatu yang kita investasikan. Untuk mengetahui nilai kelayakan tersebut, kita dapat menggunakan perhitungan seperti yang disebutkan di atas Annual Worth (AW) atau Present Worth (PW), jika nilai AW atau PW tersebut lebih besar dari 0 atau positif maka investasi tersebut layak. IRR adalah tingkat suatu pengembalian investasi, biasanya ditampilkan dalam prosentase. Jika tingkat pengembalian IRR tersebut lebih besar daripada tingkat pengembalian minimum suatu investasi atau biasanya disebut MARR, maka investasi tersebut layak. Jadi perhitungan IRR dapat menjadi masukan tambahan selain melihat dari nilai AW atau PW untuk melakukan suatu investasi.

      Salam,
      Rizky Damiri Putra (1506776566)
      Manajemen Telekomunikasi 2015

      Delete
    14. 2.Apa kelebihan dan kekurangan dari perhitungan IRR dan ERR?

      Internal Rate of Return
      Kelebihan :
      1.Memperhatikan time value of money.
      2.Cash flow sebagai dasar perhitungan.
      3.Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.
      4.Direct dan simple menggunakan spreadsheet solution.
      Kekurangan:
      1.Bersifat trial and error (computational difficulty), perhitungan secara manual sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and error).
      2.Tidak dapat digunakan pada mutually exclusive project.
      3.Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran (ignored size of project).
      4.Mengabaikan tingkat reinvestasi, IRR memungkinkan untuk menghitung nilai future cash flow sehingga membuat asumsi bahwa cash flow dapat diinvestasikan kembali pada tingkat yang sama.
      5.Mengabaikan biaya masa depan, IRR mengabaikan biaya masa depan yang berpotensial mempengaruhi keuntungan.

      External Rate of Return
      Kelebihan :
      1.Tidak pernah terjadi multiple ERR.
      2.ERR lebih mudah dihitung secara manual (computations easier).
      3.Memperhatikan tingkat reinvestasi (calculate reinvestment rates).

      Kekurangan:
      1.Harus mempertimbangkan tingkat bunga external.
      2.Lebih comprehensive, banyak aspek yang diperhitungkan.


      Referensi :
      •Sullivan, William G., Elin M. Wicks & James T. Luxhoj. 2006. Engineering Economy, Thirteenth Edition. Upper Saddle River, New Jersey : Pearson Prentice Hall.
      •Advantages and disadvantages of internal rate of return (IRR). 29 Desember 2015. http://www.efinancemanagement.com/investment-decisions/advantages-and-disadvantages-of-internal-rate-of-return-irr
      •Rate of Return. 29 Desember 2015. http://www.ucs.louisiana.edu/~jhr7815/EngrEcon/Overhead/Ch11.pdf

      Bagus Riyowiyoso – 1506696432 – MT 2015

      Delete
    15. Menjawab pertanyaan nomor 3. Terdapat beberapa metode untuk menentukan nilai MARR (MARR: Engineering Economic Theory and Practice, Lisa Prescott, Thesis Faculty Graduate Studies and Research Dept. of Mechanical Eng., University Alberta,1999), diantaranya adalah:
      1. Cost of Equity (Net Equity Flow, Tobin’s q ratio, Capital Asset Pricing Model)
      2. Cost of Capital (Weighted Average Cost of Capital, Marginal Cost Capital)
      3. Ranking on Internal Rate of Return (IRR)
      4. Perfect Market Model
      Nilai MARR dapat berbeda antara satu proyek dan yang lainnya seiring berjalannya waktu dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
      - Resiko proyek. Semakin tinggi resiko suatu proyek, maka nilai MARR akan semakin tinggi.
      - Peluang investasi. Suatu penurunan nilai MARR dapat mendorong adanya suatu proyek.
      - Struktur pajak. Semakin tinggi pajak, nilai MARR juga akan semakin tinggi.
      - Keterbatasan modal. Semakin terbatas modal, semakin tinggi nilai MARR terkait dengan supply dan demand dari sumber modal.
      - Market rate pada perusahaan lain. Jika perusahaan pesaing merubah nilai MARR mereka, maka perusahaan akan mendapat tekanan untuk melakukan hal yang sama.

      Delete
    16. Mencoba menjawab point no.3

      Dalam menentukan MARR, ada 3 nilai yang sering dijadikan pertimbangan yaitu :
      1. Cost of borrowed money.
      2. Cost of capital, yang merupakan biaya gabungan dari komponen-komponen modal keseluruhan perusahaan.
      3. Opportunity cost, yang merupakan biaya kesempatan yang hilang (Rate of return dari project dengan
      investasi terbaik yang telah ditolak).

      Dari ketiga nilai tersebut, nilai MARR harus sama dengan nilai yang paling tinggi dari ketiga nilai tersebut.
      Nilai MARR dapat berubah ketika terdapat resiko dan ketidakpastian yang melebihi sebelumnya terhadap proyek di perusahaan tsb.
      Untuk menyesuaikan terhadap risiko dan ketidakpastian, beberapa perusahaan mengantisipasinya dengan cara menaikkan MARR.

      Regards,
      Kharisma Muhammad
      MT-1506696685

      Delete
    17. 3.Bagaimanakah metode menentukan nilai MARR suatu perusahaan? Dapatkah nilai MARR perusahaan berubah-ubah? Apa saja yang mempengaruhinya ya....
      MARR sendiri memiliki kepanjangan dari Minimum Alternative Rate Of Return, dimana untuk menetukan MARR sendiri dengan cara yaitu menggunakan suku bunga sebagai dasar perhitunganya, dimana dengan catatan Jika IRR < MARR maka project tersebut tidak layak untuk dilanjutkan, jika sebaliknya maka layak untuk dilanjutkan, Lalu untuk menentukan MARR sendiri kita diharuskan menambahkan presentasi pada ongkos modal atau lebih dikenal dengan Cost Of Capital perusahaan, lalu gunakanlah MARR yang berbeda untuk perencanaan yang berbeda dari investasi awal, dan gunakan rata rata tingkat pengembalian modal para pemilik saham dengan note kita mengelompokan dengan kelompok industri yang sama.
      Faktor yang mempengaruhi MARR adalah:
      1.Modal
      2.Kesempatan
      3.Kondisi Bisnis
      4.Inflasi
      5.Pajak
      6.Tingkat Resiko

      Thanks.
      Muhammad Yusuf (1506696792)
      Mantel UI 2015

      Delete
  16. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2:

    IRR (Internal Rate of Return)

    Kelebihan IRR:
    1. Sudah memperhatikan time value of money dalam melakukan evaluasi suatu proyek
    2. Memperhatikan cost of capital pada perhitungannya
    3. Hasil perhitungan IRR dapat memberikan informasi mengenai penambahan value pada perusahaan dalam bentuk presentase

    Kekurangan IRR:
    1. Perhitungan lebih rumit dibanding metode lainnya, karena di IRR bersifat trial and error
    2. Hasil perhitungan IRR tidak dapat memberikan informasi mengenai return suatu proyek bagi perusahaan yang dinyatakan dalam jumlah uang
    3. Perhitungan memungkinkan menghasilkan nilai i lebih dari satu (multiple result), yang membingungkan untuk memilih i mana yang akan digunakan

    ERR (External Rate of Return)

    Kelebihan ERR:
    1. Perhitungan tidak menghasilkan nilai i lebih dari satu
    2. Lebih mudah perhitungannya jika dibandingkan metode IRR

    Kekurangan ERR:
    1. Harus memperhatikan tingkat bunga eksternal cash flow yang dihasilkan suatu proyek. Hal ini karena pada perhitungan ERR, return dari hasil investasi suatu perusahaan akan diinvestasikan kembali pada proyek lain di luar organisasi/perusahaan itu sendiri yang ROR-nya berbeda dengan ROR investasinya saat ini.

    Lucia Ika
    MT - 2015

    ReplyDelete
  17. Mencoba menjawab pertanyaan kelompok 6 point 2 mengenai kelebihan dan kekurangan dari perhitungan IRR dan ERR
    IRR digunakan apabila diasumsikan bahwa setiap hasil yang diperoleh langsung diinvestasikan kembali dengan tingkat ROR yang sama. Bila hasil yang diperoleh diinvestasikan pada proyek yang lain dengan ROR yang berbeda maka rate of return ini disebut ERR. Metode ERR adalah metode yang mempertimbangkan kemungkinan ketidakabsahan hasil IRR sehingga merupakan suatu koreksi terhadap metode IRR apabila kondisi tersebut memang terjadi

    Kelebihan Perhitungan ERR
    1. Aliran kas yang dihasilkan oleh proyek setelah umur ekonomisnya, bisa diinvestasikan kembali dari luar perusahaan.
    2. Semua hasil dari investasi atau proyek akan langsung dipakai untuk menambah modal dari proyek tersebut (diinvestasikan di tempat yang sama)

    Kekurangan Perhitungan ERR
    1. Harus mempertimbangkan tingkat bunga eksternal (e)

    Kelebihan Perhitungan IRR
    1. Memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan dalam bentuk percentase
    2. Sudah mempertimbangkan cost of capital
    3. Sudah mempertimbangkan time value of money
    4. Mempertimbankan semua cash flow

    Kekurangan Perhitungan IRR
    1. Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
    2. Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung IRR.
    3. Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan ketika digunakan untuk membandingkan proyek yang mutually exclusive.
    4. Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing
    5. Tidak bisa digunakan dalam situasi di mana project mempunyai cash flow yang berubah misalnya dari positif ke negative.

    Secara metode perhitungan hampir mirip antara IRR dan ERR , yang meberdakan ERR memperhitungkan suku bunga external. Sedangkan metode IRR mengasumsikan bahwa semua hasil dari investasi atau proyek akan langsung dipakai untuk menambah modal dari proyek tersebut. Kedua-keduanya >= MARR sehingga nilai suku bunga keduanya akan hampir sama.

    Terimakasih
    Dewi Yanti
    MT 2015

    ReplyDelete
  18. untuk pertanyaan nomor 2. saya sependapat dengan sdr. Lucia Ika, saya akan menambahkan beberapa poin saja.

    IRR (Internal Rate of Return)
    IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol. Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasarkan pada cahsflow yang diperkirakan

    Kelebihan metode Internal Rate Of Return :
    - Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
    - Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
    - Mengutamakan Initial Cash Flow dari pada Terminal cashflow

    Kelemahan metode Internal Rate Of Return :
    - Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin
    - Lebih sulit dalam melakukan perhitungan

    ERR (External Rate of Return)
    proyek akan layak dilaksanakan apabila i% yang diperoleh dari perhitungan ERR lebih besar atau sama dengan MARR perusahaan.

    Kelebihan ERR :
    - cahsflow yang dihasilkan oleh proyek setelah umur ekonomisnya, bisa diinvestasikan kembali dari luar perusahaan
    - Perhitungan metode ERR lebih mudah ddibandingkan dengan IRR

    Kekurangan ERR :
    - Harus mempertimbangkan tingkat suku bunga eksternal

    Jhony Mangiring
    MT-2015

    ReplyDelete
  19. Internal Rate of Return dalah tingkat diskonto ( discount rate ) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai investasi discount rate/tingkat diskonto yang menunjukkan net present value atau sama besarnya dengan nol.
    Kelebihan:
    1.IRR lebih menarik investor karena membandingkan dengan cost of capital
    2.Memperhatikan nilai waktu dari uang
    3.Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan
    4.Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui.
    Kelemahan:
    1.IRR memiliki kelemahan dimana IRR umumnya digunakan untuk pengambilan keputusan untuk single project bukan mutually exclussive project (proyek yang saling menghilangkan)
    2.Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and error)
    3.Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan investasi
    4.Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project dalam bentuk jumlah uang.
    5.Mungkin tidak memberikan keputusan yang memaksimalkan value perusahaan saat
    digunakan untuk memilih proyek bila berhubungan dengan capital rationing
    5.Tidak bisa digunakan dalam situasi di mana project mempunyai cash flow yang berubah
    misalnya dari positif ke negative.

    External Rate of Return ditentukan oleh suku bunga yang dibayarkan dan suku bunga
    yang diterima dari arus dana
    Kelebihan :
    1.Bisa digunakan untuk menghitung selisih arus dana alternative dan bisa juga digunakan untuk arus dana non konvensional
    Kekurangan:
    1.Harus mempertimbangkan tingkat suku bunga eksternal

    BR//
    Osphanie Mentari P
    1506696804

    ReplyDelete
  20. 2. Kelebihan IRR (Internal Rate of Return):
    •Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
    •Memperhitungkan time value of money
    •Mengutamakan aliran kas awal daripadaaliran kas akhir
    Kekurangan IRR :
    •Memerlukan perhitungan cost of capital sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai
    •Perhitungan sulit
    Kelebihan ERR (External Rate of Return):
    •Tidak menggunakan trial dan error yang sederhana dalam menentukan tingkat pengembalian yang tidak diketahui sehingga hasil perhitungan lebih tepat
    •Tidak tunduk pada kemungkinan beberapa tingkat pengembalian bahkan ketika ada beberapa perubahan tanda di profil arus kas
    Kekurangan ERR :
    •Perhitungan sulit

    Dina Estining Tyas L - 1506696533 - Mantel 2015

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh cantumkan referensi untuk melengkapi jawabannya ya....

      Delete
  21. Menanggapi pertanyaan 3. Bagaimanakah metode menentukan nilai MARR suatu perusahaan? Dapatkah nilai MARR perusahaan berubah-ubah? Apa saja yang mempengaruhinya ya....

    Dikutip dari buku Engineering Economy oleh William Sullivan, untuk menentukan nilai MARR, top management suatu perusahaan mempertimbangkan berbagai hal sebagai berikut :
    -jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan, semakin sedikit semakin tinggi nilai MARR
    -beberapa proyek yang telah tersedia untuk diinvestasi, bisa digunakan sebagai baseline bagi rencana investasi baru yang akan diajukan untuk disetujui
    -besar resiko yang diterima perusahaan
    -jenis organisasi dari perusahaan tersebut (perusahaan swasta, pemerintah, fasilitas umum, dsb)

    Menambahkan jawaban dari sdri. Ria Soraya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai MARR. Selain naik-turunnya suku bunga pinjaman bank dan resiko investasi yang akan diterima perusahaan, adalah tingkat inflasi yang telah diperkirakan/diperhitungkan (forecasting) oleh perusahaan tersebut.

    Fery Andriyanto
    MT 2015

    ReplyDelete
  22. MARR suatu perusahaan harus memaksimalkan kesejahteraan ekonomis perusahaan (William G. Sulivan,2001,p135-138). MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of Capital. Besarnya MARR perusahaan dapat berubah-ubah dandipengaruhi oleh :
    - Ketersediaan modal
    -Peluang investasi
    -Iklim bisnis
    -Tingkat inflasi
    -Peraturan pemerintah (contoh : peraturan pajak)
    -Analisis resiko ketidakpastian yang akan dihadapi

    ReplyDelete
  23. Mencoba menjawab pertanyaan no.3
    Pada dasarnya MARR merupakan tingkat suku bunga minimum menarik yang dijadikan acuan atau indikator keputusan oleh jajaran manajemen untuk pemilihan alternatif biaya (Cost Alternatives), alternatif manfaat (benefit Alternatives) ataupun kelayakan suatu investasi (feasibility study).
    Penentuan MARR harus mempertimbangkan sumber-sumber modal diantaranya:
    - Uang yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan
    - Sumber dana eksternal (misalnya pinjaman ke bank, dsb)
    - Uang yang dipinjamkan (piutang)
    - Penjualan hutang obligasi
    - Penjualan saham modal

    Sementara nilai MARR dapat berubah, bisa dipengaruhi oleh:
    - Suku bunga investasi
    - Laju Inflasi
    - Peluang / resiko usaha

    Jadi batas minimum untuk MARR merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi proyek tertentu. Misalnya, sangat ridak dianjurkan apabila kita pinjam uang ke bank pada tingkat suku bunga 7% sedangkan investasi dari proyek tersebut hanya mampu mengembalikan dengan suku bunga 5%. Dapat disimpulkan bahwa MARR haruslah sama dengan atau melebihi biaya piutang, biaya modal, ataupun biaya peluang.

    Terima kasih
    Achmad Rasjidi Imran
    MT 2015

    ReplyDelete
  24. Menjawab pertanyaan no 3

    Penentuan MARR harus mempertimbangkan sumber-sumber modal yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan (uang yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan, uang yang dipinjamkan (piutang), penjualan hutang obligasi dan penjualan saham modal).
    1. Biaya piutang (Cost of Borrowed Money)
    Penentuan MARR adalah dengan menentukan tarif suku bunga terhadap uang yang dapat dipinjamkan. Biasanya perusahaan akan meminjam uang pada saat prime rate, dimana suku bunga yang dikenakan bank ditentukan berdasarkan pinjaman yang paling banyak dicari oleh pelanggan. Selain itu, kemampuan keuangan, lamanya pinjaman, dan kemampuan untuk membayar pinjaman juga menjadi pertimbangan dalam menentukan suku bunga.
    2. Biaya modal (Cost of Capital)
    Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena pengembalian dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan.
    3. Biaya Peluang (Opportunity Cost)
    Peluang investasi biasanya melebihi ketersedian uang yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan dihadapkan pada pilihan. Diperlukan sebuah kepastian apakah proyek yang dipilih adalah lebih baik dari proyek-proyek yang tidak disetujui. Opportunity cost adalah cost of the best opportunity forgone atau tarif pengembalian (rate of return) dari proyek yang tidak disetujui. Penentuan MARR harus memperhitungkan hal ini.


    Batas minimum untuk MARR merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan investasi proyek tertentu. Sebagai ilustrasi, tidak benar jika meminjam uang pada tingkat suku bunga 8% sedangkan investasi proyek tersebut hanya menghasilkan pengembalian dengan suku bunga 6%. Penetapan MARR haruslah sama dengan atau melebihi biaya piutang, biaya modal dan biaya peluang.

    Nilai MARR dapat berubah dipengaruhi hal-hal berikut:
    - Perubahan sumber modal
    - Suku bunga
    - Resiko investasi
    - Tingkat inflasi

    Insania Khoiriah (MT 2015)

    ReplyDelete
  25. sunethz.blogspot.co.id, ece.uvic.ca

    ReplyDelete
  26. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3: "Bagaimanakah metode menentukan nilai MARR suatu perusahaan? Dapatkah nilai MARR perusahaan berubah-ubah? Apa saja yang mempengaruhinya ya...."

    MARR (Minimum Attractive Rate of Return) adalah suatu tingkat bunga yang digunakan untuk acuan dalam pengambilan keputusan (setelah mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif) pada suatu proyek. MARR ini adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian bunga yang bisa diterima oleh investor. Dengan kata lain bila suatu investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian (Rate of Return) yang lebih kecil dari MARR, maka investasi tersebut dinilai tidak ekonomis sehingga tidak layak untuk dikerjakan.

    Nilai MARR biasanya diputuskan oleh pihak manajemen. Pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan pembandingan atau pengevaluasian profitabilitas proyek terhadap MARR.

    Dalam teori menurut William G. Sulivan (2001, p135-138) sering disebut juga tingkat tarif haruslah dipilih untuk memaksimumkan kesejahteraan ekonomis suatu organisasi. Nilai MARR akan berbeda pada jenis industri yang satu dengan industri yang lain. Biasanya perusahaan menetapkan suatu standardnya sendiri sebagai bahan untuk mempertimbangkan investasi yang akan dilakukan dimana nilai MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of Capital. Nilai MARR harus mencerminkan ongkos kesempatan, yaitu ongkos yang terjadi akibat tidak terpilihnya suatu alternatif investasi karena terpilihnya alternatif lainnya.

    Besarnya MARR akan berubah dengan dipengaruhi oleh adanya ketersediaan modal, ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian menanggung risiko bagi yang mengambil keputusan, tingkat risiko atau ketidakpastian yang dihadapi dan lain sebagainya.

    MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak. Hubungan keduanya dapat dinyatakan “MARR (sebelum pajak) ≈ MARR (sesudah pajak) / (1-t)”, dimana t adalah tingkat pajak pendapatan kombinasi baik yang dikenakan oleh pemerintah pusat ataupun daerah dalam prosentase (%).

    Untuk kasus sederhana pengertian MARR dapat diasumsikan sebagai tingkat pendapatan yang aman pada suatu proyek yang biasanya dibandingkan dengan bunga bank. Contohnya adalah seseorang mempunyai modal sebesar 50 juta rupiah ditawari untuk menjalankan suatu proyek dengan keuntungan sebesar 5 juta pada akhir tahunnya. Jika bunga bank saat itu sebesar 12% setahun, maka dapat dilakukan pengujian kelayakan proyek tersebut. Dengan menabung modal di bank selama setahun maka uang yang dimiliki seseorang itu akan bertambah sebesar 6 juta rupiah dan apabila modal digunakan untuk menjalankan proyek, keuntungan yang diperoleh hanya sebesar 5 juta rupiah. Dari kasus sederhana tersebut dapat disimpulkan bahwa penghasilan proyek adalah IRR yang besarnya 5 juta rupiah dan penghasilan dari bunga bank adalah MARR yang besarnya 6 juta rupiah, dan besarnya IRR < MARR, oleh karena itu proyek tidak layak dijalankan karena menghasilkan profit yang tidak lebih besar dari bunga bank,yang dimana jika modal ditabung akan aman dan tanpa risiko.

    Salam,
    Anna Christina Situmorang
    Mantel 2015

    ReplyDelete

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger