Tuesday, April 9, 2013

07. MENERAPKAN Strategi : Isu-isu Manajemen dan Operasi

Seri Konsep Manajemen Strategis

oleh Tim VII
Reznia Febianty, Putu Eka Suarjaya, Aris Sudarto, Widya Adi Nugroho

(artikel sejenis baca disini)

Hakikat Penerapan Strategi

Perumusan strategi yang berhasil tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil. Walaupun terkait erat, secara mendasar penerapan strategi berbeda dari perumusan strategi. Perumusan dan penerapan strategi berbeda dalam hal-hal berikut :
  • Perumusan strategi memosisikan kekuatan sebelum tindakan 
  • Penerapan strategi mengelola kekuatan selama tindakan 
  • Perumusan strategi berfokus pada keefektifan 
  • Penerapan strategi berfokus pada keefisienan 
  • Perumusan strategi terutama merupakan proses intelektual 
  • Penerapan strategi terutama merupakan proses operasional 
  • Perumusan strategi membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis yang bagus 
  • Penerapan strategi membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang khusus 
  • Perumusan strategi membutuhkan koordinasi antar beberapa individu 
  • Penerapan strategi membutuhkan koordinasi antar banyak individu 
Di semua organisasi, kecuali yang paling kecil, transisi dari perumusan ke penerapan strategi membutuhkan peralihan tanggung jawab dari para penyusun strategi kepada para manajer divisional dan fungsional. 

Persoalan-persoalan penerapan bisa muncul karena peralihan tanggung jawab ini, terutama bila keputusan perumusan strategi diterima secara tiba-tiba oleh manajer tingkat menengah dan bawah. 

Oleh karena itu, sangat penting bahwa para manajer divisional dan fungsional dilibatkan sejauh mungkin di dalam aktivitas perumusan strategi. Hal yang juga sama pentingnya adalah para penyusun strategi harus sebisa mungkin dilibatkan di dalam aktivitas penerapan strategi.

Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi :
  1. Penetapan tujuan tahunan 
  2. Pembuatan kebijakan 
  3. Alokasi sumber daya 
  4. Perubahan struktur organisasi yang ada 
  5. Restrukturisasi dan rekayasa ulang 
  6. Perbaikan program penghargaan dan insentif 
  7. Minimalisasi penolakan terhadap perubahan 
  8. Pengenalan manajer pada strategi 
  9. Pengembangan budaya yang mendukung strategi 
  10. Adaptasi proses produksi/operasi 
  11. Pengembangan fungsi sumber daya manusia yang efektif 
Perubahan manajemen dipastikan lebih ekstensif ketika strategi yang diterapkan membawa perusahaan kearah yang sama sekali baru.

Tujuan Tahunan

Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi.

Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena :
  1. Merupakan landasan untuk alokasi sumber daya 
  2. Merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer 
  3. Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang 
  4. Menetapkan prioritas organisasional, divisional dan departemental 
Waktu dan tenaga yang besar perlu diluangkan untuk memastikan bahwa tujuan tahunan direncanakan dengan baik, sejalan dengan tujuan jangka panjang, dan mendukung strategi yang hendak diterapkan.

Kebijakan

Perubahan dalam arah strategis perusahaan tidak terjadi secara otomatis. 

Dalam kenyataan sehari-hari, kebijakan dibutuhkan untuk membuat suatu strategi berjalan

Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan memandu penerapan strategi. Apa pun cakupan dan bentuknya, kebijakan berfungsi sebagai mekanisme untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan. 

Sebisa mungkin, kebijakan harus dinyatakan dalam bentuk tulisan. Kebijakan merepresentasikan sarana untuk menjalankan keputusan strategis.

Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya merupakan aktivitas (kegiatan) utama manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan. 

Tidak ada yang lebih menghambat manajemen strategis dan keberhasilan organisasi melebihi sumber daya yang dialokasikan secara tidak konsisten dengan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan

Semua organisasi mempunyai setidaknya empat jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan : 
  1. sumber daya keuangan, 
  2. sumber daya fisik, 
  3. sumber daya manusia, dan 
  4. sumber daya teknologi. 

Mengelola Konflik 

Interdependensi tujuan dan kompetisi untuk sumber daya yang terbatas seringkali mengakibatkan konflik. Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa isu atau masalah

Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori : 
  1. penghindaran, 
  2. defusi, dan 
  3. konfrontasi. 

Mencocokkan Struktur dengan Strategi 

Ada dua alasan utama perubahan dalam strategi sering kali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur yaitu :
  1. Struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan ditetapkan 
  2. Struktur mendikte bagaimana sumber daya akan dialokasikan 
Perubahan dalam strategi menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi

Struktur seharusnya dirancang untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan dan karenanya mengikuti strategi tersebut. 

Kita mencermati isu ini dengan cara berfokus pada tujuh jenis struktur organisasi dasar : 
  1. fungsional, 
  2. divisional, 
  3. unit bisnis strategis (Strategic business unit-SBU) dan 
  4. matriks. 

Restrukturisasi dan Rekayasa Ulang 

Restrukturisasi menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, serta jumlah tingkat hierarkis dalam struktur organisasi perusahaan.

Pengurangan dalam hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Restrukturisasi berkaitan terutama dengan kepentingan pemegang saham (shareholder) dan bukannya kepentingan karyawan.

Rekayasa ulang lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen daripada kepentingan pemegang saham. 

Rekayasa ulang menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas layanan, dan kecepatan. Rekayasa ulang biasanya tidak memengaruhi struktur atau bagan organisasi, dan juga tidak mengimplikasikan hilangnya pekerjaan atau pemecatan karyawan.

Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi 

Kebanyakan perusahaan saat ini menggunakan bentuk kompensasi atas dasar kinerja untuk para manajer dan karyawan. 

Sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan dewasa ini menawarkan bentuk-bentuk program bonus tertentu, yang menyediakan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menghemat biaya selama masa-masa sulit dan berbagi laba selama masa-masa baik. Banyak perusahaan juga menggolongkan karyawan atas dasar kinerja alih-alih fungsi pekerjaan mereka sebab perusahaan ingin menarik dan mempertahankan karyawan terbaik.

Mengelola Resistensi terhadap Perubahan 

Resistensi terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. 

Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau di tingkat manapun dari proses penerapan strategi. 

Meskipun ada beragam pendekatan untuk menerapkan perubahan, tiga strategi yang lazim digunakan adalah:
  1. strategi perubahan paksa, 
  2. strategi perubahan edukatif, dan 
  3. strategi perubahan rasional atau demi kepentingan sendiri. 

Mengelola Lingkungan Hidup

Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkungan hidup. 

Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis ramah lingkungan, divestasi atau beralih dari bisnis yang merusak lingkungan, upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui minimalisasi limbah dan konservasi energi, serta pelaksanaan strategi diferensiasi melalui fitur produk yang hijau.

Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi 

Para penyusun strategi harus berusaha keras untuk melestarikan, menekankan, dan membangun berdasarkan aspek-aspek budaya (culture) yang ada yang mendukung strategi baru yang diusulkan. 

Banyak riset mengindikasikan bahwa strategi baru sering kali digerakkan oleh pasar dan didikte oleh berbagai kekuatan kompetitif. 

Oleh karena alasan ini, mengubah budaya sebuah perusahaan agar sesuai dengan strategi baru biasanya lebih efektif daripada mengubah strategi agar sesuai dengan budaya yang ada. Beragam teknik tersedia untuk mengubah budaya suatu perusahaan, diantaranya rekrutmen, pelatihan, transfer, promosi, restrukturisasi rancangan organisasi, model peran, dan penegasan positif.

Masalah-masalah Produksi/Operasi Ketika Menerapkan Strategi 

Kapabilitas, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasi dapat secara signifikan membantu atau menghambat pencapaian tujuan. 

Proses produksi biasanya merupakan lebih dari 70 persen total aset sebuah perusahaan. 

Bagian terbesar dari proses penerapan strategi terjadi di bagian produksi. Keputusan-keputusan yang terkait dengan produksi dapat memiliki dampak yang dramatis terhadap keberhasilan atau kegagalan upaya-upaya penerapan strategis.

Masalah-masalah Sumber Daya Manusia Ketika Menerapkan Strategi 

Sistem manajemen strategis yang dirancang dengan baik bisa gagal jika tidak ada perhatian yang memadai pada dimensi sumber daya manusia. 

Masalah-masalah sumber daya manusia yang muncul ketika bisnis menerapkan strategi biasanya dapat dilacak pada salah satu dari tiga penyebab berikut :
  • Gangguan struktur sosial dan politik 
  • Kegagalan untuk memadukan keahlian seseorang dengan tugas-tugas penerapan, dan 
  • Kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktivitas penerapan 

Kesimpulan

Perumusan strategi yang berhasil sama sekali tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil

Walaupun senantiasa saling tergantung, perumusan strategi dan penerapan strategi secara karakterisitik berbeda. Secara singkat, penerapan strategi berarti perubahan. Secara luas berarti ”pekerjaan yang sesungguhnya dimulai setelah strategi dirumuskan”. 

Penerapan strategi yang berhasil membutuhkan dukungan, sekaligus disiplin dan kerja keras, dari manajer dan karyawan yang memiliki motivasi tinggi. Merumuskan strategi yang tepat tidaklah cukup, sebab manajer dan karyawan harus termotivasi untuk menerapkan strategi tersebut.



Sumber:
David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009

Artikel Terkait

99 comments:

  1. Mengubah budaya sebuah perusahaan agar sesuai dengan strategi baru lebih efektif daripada mengubah strategi untuk meyesuaikan dengan budaya yang ada, tetapi dalam pelaksanaanya tidak mudah. Budaya perusahaan dapat dibedakan dari dua tingkatan atau level. Pada tingkatan yang lebih dalam dan lebih sulit dilihat, budaya perusahaan mengacu kepada nilai yang ada diantara orang-orang di dalam kelompok serta memiliki tendensi atau kecenderungan untuk tetap ada, meskipun anggota-anggota kelompok berganti-ganti. Pada tingkatan ini budaya sangat sulit diubah, sebagian karena anggota kelompok pada umumnya tidak menyadari nilai-nilai apa saja yang telah menyatukan mereka.

    Pada tingkatan yang lebih jelas untuk dilihat, budaya merepresentasikan pola perilaku atau gaya dari perusahaan dimana pegawai baru akan secara otomatis terdorong untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh pegawai-pegawai lama. Pada tingkatan ini, budaya tetap sulit untuk diubah,, akan tetapi masih lebih mudah dibandingkan tingkatan pertama yang disebutkan.

    Tidak mudah untuk melakukan perubahan, organisasi dan para anggotanya cenderung menolak perubahan, Penolakan bisa pada tingkat individual maupun tingkat organisasi karena hampir setiap perubahan dalam struktur, teknologi, manusia, atau strategi mempunyai potensi untuk menggangu pola interaksi yang sudah nyaman. Akan lebih mudah bagi manajemen mengelola penolakan secara terbuka atas perubahan tertentu seperti pemogokan, memperlambat kegiatan, menyampaikan keluhan. Tantangan akan lebih berat apabila penolan yang bersifat implisit seperti menurunnya loyalitas, hilangnya motivasi bekerja, meningkatnya kesalahan dalam bekerja, kemangkiran yang lebih sulit untuk dikenali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju dengan statement mas Bloko bahwa memang tidak mudah untuk melakukan perubahan budaya suatu perusahaan. Terlebih jika perusahaan tersebut sudah lama berdiri. Berikut hubungan antara etika dan budaya perusahaan :

      - Perilaku etis dapat menimbulkan saling percaya antara perusahaan dengan stakeholder.
      - Perilaku etis dapat mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
      - Budaya perusahaan memberi kontribusi signifikan terhadap pembentukan perilaku etis.
      - Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku etis atau sebaliknya dapat mendorong terciptanya perilaku tidak etis.

      Faktor yang menyebabkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan:
      - Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
      - Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya.
      - Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai.

      Jadi jika ingin mengubah budaya suatu perusahaan kita harus belajar mengubah etika terlebih dahulu, setidaknya nilai-nilai seperti keterbukaan, kejujuran, kejelasan komunikasi atasan ke bawahan atau sebaliknya dan keadilan dapat ditegakkan. Jika nilai-nilai sudah bisa ditegakkan, maka bukan tidak mungkin jika suatu budaya perusahaan bisa diubah perlahan ke arah yang lebih baik.

      sumber : maksi.unsoed.ac.id

      Delete
    2. Setuju. Persoalan yang sama saat terjadi merger. Implementasi strategi bisa lebih sulit karena perpaduan dua budaya memerlukan waktu yang panjang selain tidak mudah. Merger yang diikuti dengan restrukturisasi barangkali bisa menjadi pilihan....

      Delete
    3. Dear Manajemen Telekomunikasi,

      Jadi ingin bertanya, jika pada kasus merger, restrukturisasi bisa menjadi salah satu opsi maka bagaimana dengan perubahan struktur organisasi yang terjadi ketika berganti masa kepemimpinan top level management? Apakah sudah menjadi suatu hal yang lumrah untuk selalu mengubah struktur organisasi ketika terjadi perubahan top level management? bagaimanakah idealnya?
      Terima kasih

      Delete
    4. perubahan top management memang lebih sering dengan terjadinya restrukturisasi organisasi dari perusahaan itu sendiri. menurut saya hal ini justru adalah hal yang ideal karena dengan adanya merger, jika tidak dilakukan restrukturisasi, maka akan ada pendudukan posisi ganda pada sebuah jabatan. adanya restrukturisasi ini juga adalah langkah yang biasa diambil top manajemen untuk assessment ulang para pegawai yang dimiliki, dan tentu top manajemen menginginkan pegawai yang lebih fit untuk posisi tersebut jika memang ada yang lebih baik

      Delete
  2. Menambahkan untuk kriteria lain yang juga digunakan luas untuk menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi adalah pembagian hasil. Pembagian hasil mendorong karyawan atau departemen menetapkan target kinerja: jika hasil aktualnya melampaui tujuan, seluruh anggota mendapatkan bonus.

    Kriteria seperti penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan juga bisa menjadi dasar untuk sistem bonus yang efektif. Jika sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang disepakati bersama, setiap anggotanya berhak untuk menikmati hasilnya. SIstem bonus dapat menjadi sebuah alat yang efektif untuk memotivasi individu guna mendukung upaya - upaya penerapan strategi.

    Selain sistem bonus ganda, kombinasi berbagai insentif strategi penghargaan, seperti kenaikan gaji, opsi saham, tunjangan - tunjangan karyawan, promosi, pujian, pengakuan, kritik, rasa takut, otonomi pekerjaan yang lebih besar, dan hadiah, dapat digunakan untuk mendorong manajer dan karyawan bekerja lebih keras demi penerapan strategi yang berhasil.

    Sumber: David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009


    Regards,
    Lia Astari

    ReplyDelete
  3. Saya akan menambahkan terkait [b]Mengelola Resistensi terhadap Perubahan[/b].
    Manajemen Perubahan atau change management mempunyai beberapa tantangan , yaitu :
    1.Orang yang menolak dengan perubahan tersebut , sehingga untuk manajemen harus mempunyai treatment khusus untuk kelompok orang ini. Tindakan yang paling tegas adalah dengan meninggalkan atau PHK terhadap kelompok orang seperti ini jika sudah tidak bisa di lakukan penyamaan persepsi.
    2.Orang yang ragu-ragu terhadap perubahan , perlakukan untuk kelompok orang ini adalah dengan meyakinkan kepada mereka bahwa perubahan tersebut bertujuan untuk kebaikan .
    3.Orang yang selaras dengan perubahan tersebut , ini adalah kelompok orang yang sangat kooperative dalam menyikapi perubahan.
    Dengan kondisi tersebut diatas , maka yang sangat penting adalah membuat sekelompok orang dalam kelompok change agency. Tugasnya adalah menjadi perpanjangan tangan dari manajemen untuk memastikan perubahan dapat berjalan sesuai rencana.

    Wasalam

    ReplyDelete
  4. Salah satu isu manajemen dan operasional yang cukup dominan muncul dalam penerapan strategi adalah pengelolaan konflik. Konflik dapat muncul pada setiap tahapan seperti pada saat penetapan tujuan tahunan maupun pada saat implementasi dan evaluasi dari strategi yang digariskan.

    Secara sudut pandang positif konflik dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang selama ini kurang terlihat pada level manajemen, selama tidak mengganggu kinerja organisasi.

    Pada operator telekomunikasi di Indonesia, sebagaimana perusahaan di bidang industri lain, konflik yang sering terdengar adalah antar divisi bidang yang mewakili divisi penghasil uang dan divisi yang menghabiskan uang, atau divisi penunjang.

    Konflik yang berlarut –larut antar divisi ini akan merusak rasa keterikatan dalam organisasi dan berpotensi memunculkan aktivitas saling sabotase antar divisi, perebutan kekuasaan maupun saling melaporkan kecurangan.

    Mekanisme konfrontasi yang diwujudkan lewat rotasi di kalangan manager merupakan salah satu cara yang ampuh untuk meredam konflik jenis ini, karena pihak-pihak yang cenderung berkonflik akan saling bertukar posisi sehingga tidak tercipta suatu kelompok yang langgeng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menambahkan sedikit terkait Konflik...

      Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli:

      1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berkelanjutan.

      2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.

      3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

      4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.

      5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.

      6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).

      7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).

      8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).

      9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).

      10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda (Devito, 1995:381)

      Beberapa faktor penyebab terjadinya konflik:
      1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
      2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
      3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
      4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

      Beberapa hal yang bisa menjadi sumber terjadinya konflik:
      1. Faktor komunikasi (communication factors)
      2. Faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization)
      3. Faktor yang bersifat personal (personal factors)
      4. Faktor lingkungan (environmental factors)

      Delete
  5. Q-01/2014
    Jika topik ini diabaikan, apa saja potensi masalah yang akan muncul dan berapa fatal akibatnya? Mohon dijelaskan ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seperti kalimat pembuka pada artikel ini: "Perumusan strategi yang berhasil tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil." Karena antara perumusan dan penerapan adalah dua hal yang berbeda, dimana salah satu perbedaaannya adalah ketika merumuskan strategi berarti memposisikan kekuatan sebelum bertindak sedangkan ketika menerapkan strategi berarti mengelola kekuatan sebelum bertindak. Ketika topik isu dalam menerapkan strategi diabaikan, maka bisa jadi strategi yang dirumuskan tidak dapat diimplementasikan karena adanya isu - isu dalam penerapan strategi ini yang tidak bisa dihadapi. Dengan mengetahui bagaimana menerapkan strategi, isu apa yang biasa dihadapi, dan apa saja yang harus ditetapkan dalam menjalankan strategi, maka akan memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikan strateginya, mengantisipasi kesalahan, dan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat dengan cepat mengatasinya.

      Delete
    2. Mencoba menjawab, isu-isu manajemen & operasi diabaikan dalam menerapkan strategi akan menimbulkan potensi strategi menjadi tidak maksimal saat dieksekusi karena ketidak awareness kita terhadap isu manajemen dan operasi yang dimiliki. Sehingga sebaik apapun strategi yang sudah dirumuskan namun resource yang digunakan untuk melakukan/eksekusi strategi tidak siap maka hasil dari strategi tidak akan sesuai dengan harapan. Seperti yang dideskripsikan di kesimpulan "pekerjaan yang sesungguhnya dimulai setelah strategi dirumuskan".

      Delete
    3. Jika topik “manajemen strategi : isu isu manajemen dan operasi” di abaikan maka perusahaan tidak dapat mengetahui isu-isu yang dapat menghambat strategi yang telah di buat perusahaan. Bahkan dapat menggagalkan sebuah strategi perusaahaan jika isu isu manajemen dan operasi tidak di perhatikan.

      Delete
    4. Apabila strategi yang telah ditetapkan sebelumnya diabaikan, maka berpotensi menimbulkan bencana bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kegagalan dalam mencapai target tahunan adalah salah satu resiko yang timbul. Akan banyak sumber daya yang tidak digunakan secara effisien sehingga menimbulkan peningkatan biaya operasional (OPEX) yang artinya memperburuk kinerja keuangan. Bahkan dengan memburuknya kinerja keuangan bisa berakibat kebangkrutan apabila tidak segera dilakukan corrective action.

      Delete
    5. Dalam proses manajemen strategi, setelah memformulasikan sebuah strategi yang dianggap tepat dan sesuai dengan kondisi eksternal dan internal,
      maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikan strategi tersebut.
      Pada 1999, Majalah Fortune menyebutkan bahwa kegagalan 70% chief executive officer (CEO) bukan sebagai hasil dari strategi yang buruk, akan tetapi
      pada eksekusi yang buruk (Niven, 2002, 9). Sebuah studi terhadap 275 manajer portofolio menyatakan bahwa kemampuan mengeksekusi strategi lebih penting
      dibandingkan kualitas dari strategi itu sendiri.
      Kemudian hal ini menjadi pertanyaan besar saya, lantas apakah dengan konsistensi eksekusi strategi menjadi faktor penenty keberhasilan perusahaan? Apakah formulas strategi yang ditetapkan
      ini menjadi contraint baku yang wajib dijalankan perusahaan/pimpinan dimana tidak tersedia ruang fleksibilitas sama sekali?

      Delete
    6. Fokus utama pengendalian manajemen adalah penerapan strategi. Dalam penerapan strategi, pengendalian manajemen dibantu oleh beberapa perangkat, yaitu:

      1. Struktur Organisasi, berguna membentuk pola pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
      2. Manajemen Sumber Daya Manusia, berguna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.
      3. Budaya, berguna mengarahkan tindakan manajerial dalam suatu organisasi.

      Dengan mekanisme penerapan strategi tersebut akan menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Sehingga jika mekanisme penerapan strategi diabaikan, maka kinerja perusahaan tidak akan tercapai.

      Delete
    7. Jika hal ini diabaikan, strategi yang dirumuskan akan menjadi sia-sia, tujuan perusahaan tidak tercapai ataupun tidak sesuai waktu yang diitentukan. Sehingga topik sangat penting untuk dibahas. Agar strategi yang telah dirumuskan dapat diterapkan dengan tepat dan lancar.

      Delete
  6. Sebagai operator telekomunikasi seluler yang memiliki pasar layanan Broadband serta infrastruktur jaringan terbesar di Indonesia, Telkomsel membangun 45 Data Center (IT & Telco Equipment Room) di seluruh pelosok Indonesia seiring pertumbuhan beragam produk layanan baru. Sebagai perusahaan yang peduli lingkungan dan efisiensi konsumsi energi, Telkomsel melakukan penelitian dan pengembangan Green Data Center yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia dimulai pada bulan Februari 2012 lalu.

    Green Data Center merupakan tempat penyimpanan perangkat dengan sistem pendingin, elektrikal, pencahayaan dan IT dirancang untuk memaksimumkan efisiensi energi dan meminimumkan dampak lingkungan. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan misalnya AC dan ventilasi, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik.

    Tanpa adanya kepedulian terhadap lingkungan hidup maka Data Center pada umumnya mengkonsumsi lebih banyak energi, lebih panas, dan akan berdampak kepada bertambahnya karbon emisi, disertai dengan penggunaan daya listrik dan biaya operasional yang meningkat secara signifikan. Sebuah Data Center besar diperkirakan dapat mengkonsumsi energi listrik sama banyaknya seperti sebuah kota kecil.

    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Mas Andri, Saya jadi ingin bertanya. Bagaimana menurut pendapat Mas Andri untuk mengatasi hal tersebut?
      Karena rata-rata data center memang seperti itu. Bahkan ruangan-ruangan server di beberapa perusahaan juga seperti itu. Mengkonsumsi daya yang tidak sedikit.

      Delete
    2. Pertanyaan saya sama dengan Mas Rezi, data center pasti mengkonsumsi daya yang besar, mulai dari server, hub, switch, Ac ,dll yang semuanya membutuhkan daya besar. Terkait dengan Green Data center, secara sederhana seperti apakah modelnya? adakah aturan yang mengharuskan data center harus green? mungkin teman-teman ada yang bisa jelaskan

      Delete
    3. Green Data Center adalah adalah sebuah data center yang mampu beroperasi dengan efisiensi energi yang maksimal namun memiliki dampak lingkungan yang minimal. Hal ini termasuk mechanical, electrical, dan peralatan IT (server, storage, jaringan, dll). Didalam organisasi, fokus konsep green data center adalah untuk adanya keinginan untuk mengurangi biaya listrik yang tinggi yang berkaitan dengan operasional sebuah data center.

      Ciri-ciri dari Green Data Center adalah:
      1. Menggunakan sistem komponen baik software maupun hardware yang sangat efisien dalam pemakaian daya/power namun dapat berperforma optimal.
      2. Menggunakan power yang berbasiskan energi terbarukan sebagai pengganti batere untuk UPS dengan tujuan untuk mengurangi polusi atau limbah carbon yang dihasilkan oleh penggunaan batere.
      3. Menggunakan energi terbarukan ( clean, renewable dan green energy ) seperti penggunaan pembangkit listrik tenaga solar atau pembangkit tenaga angin sebagai pengganti penggunaan sumber listrik tenaga fosil didalam menyediakan sumber listrik bagi operasional data center.
      4. Design bangunan yang ramah lingkungan dan mendukung didalam efisiensi pengunaan tenaga listrik dan daya .( Dalam hal ini terkait memenuhi kriteria untuk mendapatkan sertifikasi bangunan sejenis LEED atau Sertifikasi Green Building dari GBIC/Green Building Council Indonesia). LEED ( Leadership in Energy and Environmental Design ) merupakan program dikembangkan oleh US Green Building Council untuk mensertifikasi setiap gedung yang menjunjung efisiensi air, material dan sumber daya dan ruangan yang berwawasan lingkungan.
      5. Menerapkan air flow system dengan teknologi yang canggih, yang dapat memisahkan alur udara panas dan dingin sehingga dapat data center dapat bekerja secara optimal namun menggunakan energi seminimal mungkin. Seperti menggunakan cuaca/iklim dingin atau air untuk mengatur alur hawa panas dan dingin di dalam data center.
      6. Menerapkan teknologi canggih seperti sensor gerak dan kelembapan (Ultrasonic Humidification System) di dalam ruang data center, sehingga dapat mengefisienkan penggunaan daya untuk pencahayaan,dsb. Menyesuaikan dengan spesifikasi ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers)
      7. Dapat menggunakan biodiesel untuk standby generator, penggunaan air untuk mendukung proses pendinginan
      8. Menggunakan sistem distribusi power yang canggih sehingga dapat meminimalisasi kebutuhan power secara keseluruhan

      Terima Kasih.
      Andrianto AW
      Mantel 2014

      Delete
    4. Menjawab pertanyaan Rezi dan Anke, klo yang saya pahami tentang konsep green data center adalah data center yang dirancang untuk ramah lingkungan. Maksudnya data center ini dirancang sedemikian rupa sehingga penggunaan energinya bisa seefisien mungkin dengan dampak terhadap lingkungan hidup seminimal mungkin. Untuk itu pembangunan green data center melibatkan teknologi dan strategi yang maju seperti : meminimalisir dampak atau polusi dari gedung, menggunakan material bangunan seperti karpet dan cat yang rendah emisi, mendaur ulang emisi atau sampah, pemasangan konventer katalis pada backup generator, menggunakan teknologi energi alternatif sebagai sumber listrik seperti evaporative cooling, heat pumps dan photovoltaic.

      Delete
    5. Membaca dari penjelasan dari mas andrianto, apakah sharing infrastruktur bisa menjadi salah satu solusi? Setiap operator tidak perlu membuat data center sendiri, namun ada operator data center yang mensharing infrastrukturnya dan operator telekomunikasi tidak perlu berinvestasi pada aset cukup membayar sewa saja pada operator data center.

      Delete
    6. Menanggapi opini dari Pak Syaiful, terkait infrastruktur sharing. Cloud computing merupakan salah satu bentuk infrastructure sharing yang bertujuan untuk menekan biaya operasi di suatu perusahaan. Terdapat platform layanan infrastruktur yaitu Iaas (infrastructure as a service) yang memungkinankan pengguna untuk sharing infrastructure. Jadi beberapa datacenter kecil baiknya dilebur menjadi satu datacenter besar dengan tujuan menghemat daya yang digunakan. kendala yang muncul dengan melebur beberapa datacenter menjadi satu ini adalah lokasi yang terpusat yang dapat menyebabkan jarak jangkau menjadi sangat jauh di beberapa lokasi. Kendala lainnya, mungkin tidak dapat dipakai sharing untuk beberapa operator dengan pertimbangan kemanan dan kerahasiaan data.

      Delete
  7. Salah satu dampak yang ditanggung oleh perusahaan apabila dalam menjalankan kegiatan operasionalnya mengabaikan lingkungan hidup adalah eksternalitas. Dimana eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung, yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas sering disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi.

    Contoh eksternalitas yaitu pencemaran udara yang mengganggu kesehatan dan lingkungan dan semua itu harus ditanggung oleh masyarakat sendiri. Jika eksternalitas telah jelas terlihat, maka pelaku aktivitas ekonomi dapat diberikan pilihan atau diwajibkan untuk membayar dampak tersebut melalui undang-undang yang berlaku. Atau pelaku aktivitas ekonomi dapat mengubah produk atau metode produksinya untuk meminimalisir dampak negatif eksternal (Sumber: id.wikipedia.org).


    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit menambahkan.Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang bertindak. Disebut eksternal karena mekanisme pasar tidak dapat memasukkan semua biaya, yaitu biaya sosial, biaya sebenarnya dari barang tersebut dalam penentuan harga barang (true cost). Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi apabila pengaruh sampingan sifatnya membangun. Salah satu contohnya yaitu pembangunan jaringan jalan raya. Sedangkan eksternalitas negatif akan terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil hingga ancaman besar. Contohnya antara lain, polusi udara dan air, kerusakan karena pertambangan terbuka, limbah-limbah berbahaya, obat-obatan dan makanan yang membahayakan dan bahan-bahan radio aktif.

      Delete
  8. Sebutkan contoh-contoh eksternalitas dalam bidang telekomunikasi. Jelaskan.

    Terima Kasih.
    Andrianto A.W.
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salah satu contoh yang bisa dimasukkan dalam eksternalitas dalam telekomunikasi adalah radiasi,
      Sampai saat ini issue radiasi oleh perangkat telekomunikasi banyak dibahas dan dikatergorikan merugikan (eksternalitas negatif),

      Sartika Setiawan
      MT 2014

      Delete
    2. Eksternalitas jaringan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pasar karena jaringan tidak dapat mencapai optimal, dan pasar tidak menetapkan standar yang dapat memberikan produk yang lebih baik dengan efektif. Eksternal jaringan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan teknologi maupun produk baru.
      Walaupun pasar mengalami kegagalan, intervensi pemerintah tidak tepat untuk dilaksanakan karena ekternalitas jaringan tidak dapat diidentifikasi melalui tindakan pemerintah sehingga akan mengeluarkan lebih banyak biaya dari pada mencegah kegagalan pasar.
      Eksternalitas jaringan yang positif dalam penggunaan teknologi jaringan memberikan margin keuntungan ekonomi lebih rendah dari keuntungan sosialnya.Konsekuensi utama keberadaan eksternalitas jaringan adalah pengaruhnya terhadap persaingan di antara para penjual produk karena eksternalitas jaringan hanya menguntungkan satu atau beberapa penjual.
      Banyaknya inefisiensi yang terjadi akibat eksternalitas jaringan mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi melalui kebijakannya. Karena hanya memberikan keuntungan pada satu perusahaan yang mendominasi pasar, maka eksternalitas jaringan dapat menimbulkan monopolisasi.

      Delete
    3. Setuju dengan Mas Wawan. Radiasi memang isu dalam eksternalitas telekomunikasi. Tapi muncul sedikit pertanyaan, Apakah infrastruktur telekomunikasi yang roboh atau jatuh termasuk dalam eksternalitas dalam telekomunikasi?

      Delete
    4. Salah-satunya adalah melemahnya nilai tukar rupiah. Banyak sekali efeknya dalam bidang telekomunikasi, terutama jumlah hutang yang semakin meningkat karena menggunakan mata uang asing sebagai alat pembayaran. Hal ini sebenarnya tidak ada kaitan secara langsung terhadap dunia telekomunikasi, tetapi efek dari depresiasi nilai tukar yang besar akan menyebabkan kinerja keuangan perusahaan menurun karena persentase keuntungan menjadi semakin kecil karena beban depresiasi mata uang tersebut. Risiko terbesarnya, perusahaan telekomunikasi akan kehilangan kepercayaan stakeholders.

      Delete
    5. Menanggapi pertanyaan saudara Rezi. Berdasarkan pengertian eksternalitas yang dikemukakan oleh teman-teman sebelumnya bahwa eksternalitas adalah kegiatan ekonomi yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Sehingga untuk masalah infrastruktur yang roboh atau jatuh otomatis juga akan memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar yang tentu di luar dugaan/tidak diperkirakan sebelumnya. Apalagi jika infrastruktur berada di daerah padat penduduk. Operator/perusahaan akan mengeluarkan cost baru seperti: ganti rugi kepada lingkungan dan pembiayaan untuk pembangunan baru, dll. Ini merupakan eksternalitas yang negatif

      Delete
    6. Dalam bidang telekomunikasi, beberapa contoh eksternalitas yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut:

      1. Radiasi, karena kita tahu bahwa infrastruktur telekomunikasi banyak menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi dan daya cukup tinggi. Hal ini masih diperdebatkan secara saintifik hingga saat ini

      2. Kerusakan infrastruktur dan tata kota, bisa diakibatkan karena pembangunan jaringan fiber-optic atau tower. Saat ini khususnya di Indonesia, regulasi yang mengatur pembangunan tower dan penggalian fiber optic belum kuat, sehingga terjadi hal seperti operator merusak jalan untuk pembangunan saluran fiber.

      Delete
    7. Menanggapi pertanyaan mas Rezi dan pernyataan mas Hamdi dan Mas Alwyn, Berarti akan ada yang namanya eksternalitas yang negatif dan positif. Contohnya sudah sangat baik diberikan oleh Mas Alwyn. Saya hanya menambahkan satu contoh di faktor eksternalitas yang negatif, (berdasarkan kerjaan saya) saat ini tower-tower di Indonesia rawan pencurian. Mulai dari pencurian baterry, module hingga feeder. Hal ini yang akan merugikan operator dan akan menambahkan cost lagi.

      Terima Kasih.
      Michael Purba
      MT2014

      Delete
  9. Dalam dunia pekerjaan yang saya jalani sekarang, saya banyak menemui "konflik" yang sengaja diciptakan untuk meningkatkan persaingan antar divisi, misalnya : pemberian reward kepada divisi yang achieve target dan punishment terhadap divisi yang gagal.
    Dalam hal ini manajement beranggapan bahwa konflik tersebut akan memacu produktifitas masing-masing divisi untuk bersaing, dan inline akan meningkatkan kinerja perusahaan.

    Bagaimana menurut pandangan teman-teman terhadap konflik yang sengaja diciptakan tersebut ? dan apakah langkah tersebut sesuai dengan kaidah manajemen strategi ? Jelaskan

    Sartika Setiawan
    MT 2015

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konflik disebuah organisasi/perusahaan pasti saja akan terjadi, baik itu disengaja ataupun alamiah. Sepanjang konflik yang diciptakan seperti yang Mas wawan contohkan, menurut pandangan saya boleh-boleh saja dilakukan karena dapat meningkatkan kompetisi yang sehat. Asalkan tujuan akhirnya positif dan baik, hal tersebut tidak menyalahi kaidah manajemen strategis, tetapi manajemen juga harus mengetahui waktu yang tepat untuk menciptakan / mengakhiri konflik tersebut.

      Delete
    2. Isu ini sangat menarik mas wawan, mengingat banyak sekali yang menerapkan hal demikian. Namun menurut saya hal ini harus dengan pengawasan yang cukup. Karena juga berpotensi untuk menimbulkan persaingan negatif antar divisi.

      Mohamad Fiqri
      MT 2014

      Delete
    3. untuk hal ini sangat positif untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan melakukan beberapa ide yg mendukung strategi perusahaan. salah satu pendorong utama engagement (keterikatan) karyawan, salah satunya adalah faktor kompensasi dan benefit. Selain terdapat fokus kepada pelanggan dan komunikasi. Sementara itu keterikatan karyawan yang tinggi dapat mendorong pencapaian performa keuangan superior perusahaan, yang selanjutnya menentukan kesuksesan bisnis.

      Delete
    4. "Konflik" seperti yang mas Wawan utarakan menurut saya sah-sah saja. Namun sebenarnya hal itu sangat waja dimana ada divisi yang mencapai target akan mendapat reward. ini bisa memacu divisi lain agar lebih kompetitif sehingga diharapkan semangat dan kinerja pegawai akan meningkat.

      Delete
    5. Menurut saya metode "Reward and Punishment" cocok ditetapkan pada divisi-divisi tertentu, terutama pada divisi yang dikejar target penjualan, sehingga dapat memicu kinerja. Dalam hal ini, metode ini perlu dipersepsikan sebagai bentuk penghargaan kepada divisi yang paling baik dan pemicu bagi divisi yang lain agar lebih aktif. Tidak dipersepsikan sebagai konflik. Namun, salah satu hal yang harus digarisbawahi, yaitu setiap perusahaan harus tetap menjaga etika bisnis dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai target,

      Delete
    6. ‘Konflik’ yang sengaja diciptakan seperti yang di contohkan oleh Mas Wawan dia atas adalah salah satu contoh konflik yang positif dengan tujuan untuk memberikan keadilan pada semua Divisi. Dalam sisi Manajemen Strategi hal ini adalah hal yang baik karena akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Terkadang ada pimpinan yang tidak memahami rasa adil dengan meciptakan ‘konflik’ di lingkungan internal perusahaan, dengan mensamaratakan reward kepada semua divisi, tanpa memperhatikan kinerja masing-masing divisi. Jika hal ini didiamkan akan menimbulkan masalah internal yang berujung pada penurunan kinerja.

      Delete
    7. kalau saya simpulkan dari pernyataan Mas Mardi dan Mas Fiqri, konflik yang diciptakan itu sah-sah saja, dan bisa jadi meningkatkan kompetisi yang sehat. Namun harus tetap diawasi dengan pengawasan yang cukup.
      Saya cukup setuju dengan pernyataan ini, namun sebenarnya setiap divisi memiliki bobot masing-masing yang tidak bisa disamakan. Sehingga kalau menurut saya, strategi konflik ini kurang tepat.

      Delete
    8. Pemberian reward dan punishment adalah strategi yang banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kineja perusahaan. Hal tersebut sangat efektif terutama dalam meningkatkan moitvasi para anggota tim. Namun demikian perlu digaris bawahi bahwa dalam penerapan reward dan punishment perlu standar penilaian yang jelas dan tranparan. Apabila penilaian dilakukan secara subyektif pimpinan tanpa adanya dasar yang jelas maka akan terjadi disparitas tim dan kegalan dalam mencapai target.

      Delete
    9. "konflik" yang sengaja diciptakan untuk meningkatkan kompetisi, sah-sah saja dilaksanakan selama dapat dikelola dan diselesaikan dengan baik. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori :

      1. Penghindaran;
      2. Defusi; dan
      3. Konfrontasi.

      Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula. Teori konflik muncul sebagai reaksi dari munculnya teori struktural fungsional. Teori konflik menyediakan alternatif terhadap teori struktural fungsional. (Sumber: Wikipedia)

      Delete
    10. saya pribadi setuju dengan pemberian reward , tetapi tidak begitu setuju dengan pemberian punishment, kalau hanya untuk meningkatkan kompetisi, reward sudah lebih dari cukup untuk meningkatkan kompetisi, dengan meningkatnya kompetisi tentu akan memicu terjadi konflik, sehingga jika di berlakukan "punishment" tentunya hanya akan meningkatkan konflik yang sudah ada (imbas dari reward)

      Delete
  10. Literatur Ekonomi memberikan dua alasan pokok pada regulasi layanan telekomunikasi (Davis, 1994). Pertama, terdapat lingkup dan skala ekonomi dalam menghasilkan layanan telekomunikasi yang dapat membuat pasar telekomunikasi menjadi natural monopoli. Kedua, penggunaan dan langganan layanan telekomunikasi diminta untuk menghasilkan dua macam penggunaan eksternalitas secara positif. Alasan pertama dikenal dengan panggilan eksternalitas, . Alasan kedua disebut jaringan eksternalitas: ketika pelanggan baru masuk, pelanggan lama mendapatkan keuntungan, tanpa membayar biaya tambahan, dari panggilan pelanggan baru dan dapat melakukan panggilan kepada mereka. Kepemilikan monopoli natural dan jaringan eksternalitas dapat mengarahkan kekuatan pasat kepada satu incumbent penyedia layana telekomunikasi. Pemerintah memberikan keuntungan kepada incumbent melalui monopoli, sementara itu pemain baru harus menghadapi tingginya hambatan untuk memasuki industri tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada kalanya monopoli itu bukan menjadi keinginan/itikad dan perilaku suatu operator. Namun, pasarlah yang memang membuatnya demikian sehingga pemerintah bukan memberikan keuntungan pada operator incumbent melalui monopoli.
      Pada posisi ini, pemerintah mengawasi ketat adanya dugaan perilaku monopoli suatu operator karena akan merugikan banyak pihak terutama pelanggan.
      Utamanya pengawasan dilakukan dalam bentuk penetapan tarif, kualitas dan membuka kesempatan ruang kompetisi bagi pesaingnya.
      Memang benar, berbagai kendala dan hambatan menjadi entry barrier untuk masuk ke market bagi new entrant. Namun demikian, entry barrier itulah yang seyogyanya dievaluasi pemerintah, dengan harapan dapat melahirkan pemain baru yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.

      Delete
    2. ketika kita berbicara tentang entry barrier memang kadang membuat perdebatan tersendiri. adanya entry barrier yang kuat akan menjadikan adanya monopoli sebuah perusahaan akan suatu produk. namun hal ini didukung akan adanya produk yang tidak kompetitif dan cenderung mahal. tetapi dengan adanya entry barrier yang lemah akan menyebabkan produk jadi over kompetitif yang sebenarnya disukai pasar namun tidak disukai dari para pemain awal. hal ini juga akan menjadikan kemunduran perusahaan yang bersaing karena akan memperkecil profit margin dari perusahaan perusahaan tersebut. langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah seharusnya membatasi jumlah pemain dari sebuah sektor bisnis, dimana tidak terjadi monopoli tetapi tetap menjaga kesehatan keuangan para perusahaan pemain bidang tersebut

      Delete
  11. Terdapat 2 macam inovasi yaitu open innovation (misalnya : Linux, Android) dan closed innovation (misalnya : Windows, Blackberry). Mengapa open innovation dapat lebih tumbuh dan berkembang bila dibandingkan dengan closed innovation ? Jelaskan.

    Terima Kasih.
    Andrianto AW
    Mantel 2014

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut saya yg lebih berkembang adalah open innovation, karena perusahaan menggunakan ide baik dari internal maupun eksternal, selain itu banyak ide yang berkembang dengan melakukan strategi inovasi tersebut

      Delete
    2. Open inovation tumbuh dan berkembang karena bisa diakses dan dikembangkan oleh semua orang sehingga OS android secara tidak langsung dikembangkan oleh pasar itu sendiri. berbeda dengan Close Inovation yang hanya bisa dikembangkan oleh perusahaan tersebut.

      Delete
    3. open innovation lebih tumbuh dan berkembang karena 1 hal, yaitu Berbagi. seperti yang diajarkan Pak Fajar, Dosen Manajemen Strategis.
      open innovation membebaskan semua orang untuk saling mengembangkan innovasi, sehingga bisa saling meningkatkan inovasi yang ada. sedang inovasi tertutup hanya pihak tertentu saja yang bisa mengembangkan inovasi tersebut dengan kata lain tidak berbagi

      Delete
    4. Open innovation dapat lebih berkembang karena model inovasi ini dimiliki oleh semua orang, sehingga pengembangannya dapat dilakukan oleh semua orang di dunia tanpa ada batasan usia, negara, ataupun waktu. Berbeda dengan closed innovation yang hanya dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tertentu sehingga pengembangannya hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Kelebihan lainnya dari open innovation adalah setiap orang dapat menambah value suatu inovasi karena ide yang diberikan untuk inovasi tersebut berasal dari banyak orang, sedangkan pada closed innovation ide yang muncul hanya dari beberapa orang yang memiliki kewajiban untuk mengembangkan inovasi tersebut.

      Delete
    5. Dear Mas Andrianto,
      Untuk menjawab pertanyaan tersebut, rasanya kita dapat melihat dari sisi akses dan resource. Open innovation memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan akses terhadap suatu teknologi, dengan biaya yang relatif lebih murah/free. Dengan lebih banyak SDM (resource) dan resource yang mereka miliki (waktu, teknologi, dana, ide), maka inovasi yang bersifat terbuka akan berkembang dengan lebih cepat.

      Salah satu contohnya adalah perkembangan antara Google Android dan Apple iOS dan berbagai aplikasi pendukungnya, baik dari sisi teknologi, jumlah aplikasi dan pengembang aplikasi, dan perkembangan market share.

      Delete
    6. Menurut saya, open innovation lebih tumbuh dan berkembang dan akan terus berkembang karena lebih menekankan pada kolaborasi. Hal ini memungkinkan setiap user untuk berbagi informasi secepat mungkin dan mengecek error yang mungkin muncul pada sistem. Konsepnya seperti User Generated Content (UGC), co. youtube, yang memberi kesempatan pada user untuk berbagi content dan memberi komentar satu sama lain.

      Delete
    7. Dari bahasa nya open innovation, sebenarnya ada pesan tersirat didalamnya. Hal ini berarti mengedepankan adanya keterbukaan dan kolaborasi. Semua orang bisa ikut ambil bagian dan dengan mudah berbagi informasi. Dengan adanya kolaborasi dari seluruh pihak dan kemudahan akses, tentunya hal ini semakin cepat berkembang.

      Jadi ingat, jaman dulu orang sangat sulit memperoleh informasi, sedangkan sekarang ini informasi digelar dipublish dimana-mana. Hal ini karena semua informasi seakan bersifat open.

      Delete
    8. Open Innovation itu ketika perusahaan mencoba untuk lebih terbuka pada masyarakat sekitarnya terutama dalam hal pemikiran/buah ide dari luar perusahaan dan dapat menghasilkan inovasi baru. Dengan demikian maka perusahaan tersebut akan mendapatkan lebih banyak ide karena ide-ide tersebut tidak hanya dari SDM perusahaan yang dimiliki tetapi juga dari masyarakat luas. Hal inilah yang membuat open innovation lebih berkembang dibandingkan dengan closed innovation.

      Delete
    9. Yang lebih cepat berkembang adalah open source, karena open source memiliki beberapa kelebihan yaitu
      a. Legal
      Open Source, dengan berbagai kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source di seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkatpembajakan software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%
      b. Penyelamatan Devisa Negara
      Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat
      c. Keamanan Negara /Perusahaan
      Software Open Source bebas dari bahaya ini,karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya..contoh nyata nya Di tahun 1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa
      gas Uni Sovyet di Siberia. Kekuatan ledakan tersebutsekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir Hiroshima.16 tahun kemudian baru diketahui oleh publik bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh softwarekomputer proprietary / tertutup yang telah diubah oleh CIA.
      e. Hemat biaya
      sebagian besar developer ini tidak dibayar. Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.
      f. Kesalahan
      (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki, hal ini dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarianbugs yang paling efektif. Selain itu, source code yang tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor

      Delete
    10. Mencoba menambahkan penjelasan dari teman-teman, open innovation lebih berkembang karena memiliki management resource yang lebih banyak, karena open sehingga semua orang bisa mengakses dan menggunakan sesuai dengan keperluan masing-masing. Karena open innovation bekerja pada level community yang lebih besar memberi kelebihan tersendiri salah satu contohnya adalah fast respon dibandingkan dengan close innovation. Maksud fast respon disini saya contohkan bila suatu produk/program memiliki defect/bug waktu perbaikan produk/program tersebut lebih cepat karena resource yang bekerja lebih banyak. Hal ini yang membuat open innovation lebih berkembang

      Delete
    11. kalau mengacu pada pertanyaan pertama mengapa open innov lebih cepat berkembang yah tentunya dikarenakan open innov memiliki input yang lebih dibanding closed innov,

      tetapi jika harus memilih mana yang lebih baik tentunya banyak pertimbangannya yang harus di lihat, salah satunya mungkin resource yang ada, kita ambil contoh android dengan open innov nya dan IOS dengan closed innov , saya rasa persoalan mana yang lebih baik masih menjadi perdebatan hingga saat ini,

      Delete
    12. Kalau menggunakan istilah pak fajar, open innovation lebih dapat berkembang dengan cepat karena kolaborasi yang dilakukan melibatkan orang yang lebih banyak dibanding dengan close innovation.

      Delete
    13. Menurut saya pada awalnya penggunaan closed inovation akan lebih terlihat lebih berkembang karena dengan perekutan individu-individu yang berkompeten oleh pihak Closed Inovation. Tetapi dengan salah satu keuntungan utama menggunaan Open Inovation yaitu pengembangan Inovatin yang dilakukan oleh seluruh lapisan pelaku bisnis Inovation tersebut secara pasti akan menyusul closed inovation yang cenderung stabil. Hal tersebut terbukti sebagai contoh dengan mulai terlihat meraja relanya Android saat ini di bandingkan sistem IOS. Kita ketahui bersama pada awalnya IOS menguasai sebagian besar pasar bisnis di core mereka tersebut. Tetapi dengan tekanan Android yang terus menurus dikembangkan seluruh lapisan, dewasa ini kita dapat melihat Android sudah mulai menyusul.

      Delete
  12. karena dengan open innovation perusahaan akan lebih membuka diri akan masukan dan kritik. Jenis-jenis ide yang muncul jauh lebih beragam dan optimal baik dari internal ataupun eksternal sehingga inovasi yang dihasilkan akan lebih baik dari close innovation.

    ReplyDelete
  13. Perancangan strategi sangat dibutuhkan, hal ini terkai dengan keinginan perusahaan untuk memiliki pedoman dalam pengambilan keputusan, baik pada level korporat, level bisnis, ataupun level fungsional. Suatu studi menunjukkan bahwa paling tidak ada 7 penyebab strategi tidak terimplementasi. Pertama adalah perubahan pasar yang tidak diantisipasi. Strategi seringkali gagal akibat dari perubahan yang terjadi di pasar bahkan sebelum strategi diimplementasikan, hal ini kemungkinan besar terjadi pada industri yang berbasis tekhnologi, perubahan tekhnologi yang terus menerus membuat daur hidup produk menjadi pendek, sehingga kondisi pasar pada waktu perancangan strategi dan implementasi dapat berubah dengan drastis. Melakukan riset secara berkala merupakan salah satu cara untuk menanggulangi dampak dari perubahan pasar, namun cara yang paling efektif adalah dengan perancangan strategi yang fleksibel, sehingga strategi dapat berubah dari waktu ke waktu berdasarkan dengan situasi lingkungan.
    Kedua adalah kompetitor merespon strategi dengan cepat. Di tengah kondisi persaingan yang kompetitif, respon dari pesaing seringkali sudah terjadi bahkan ketika perusahaan baru melakukan implementasi terhadap strategi yang dirancang, sehingga seringkali implementasi strategi menjadi tidak efektif. Melakukan perancangan strategi dengan menyadari posisi perusahaan di tengah persaingan merupakan salah satu cara meminimalisir kondisi ini, sehingga perusahaan memiliki pedoman yang jelas dalam merumuskan strategi bersaingnya.
    Ketiga, perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas untuk implementasi. Seringkali strategi yang dirancang tidak mempertimbangkan kebutuhan sumber daya dalam pengimplementasinya, sehingga banyak strategi ‘kehabisan bensin’ sebelum implementasi strateginya tercapai secara efektif. Melakukan evaluasi finansial secara simultan dengan perancangan strategi tentunya akan membantu permasalahan kekurangan sumber daya dengan baik.
    Keempat, tidak diterimanya atau tidak dimengertinya strategi secara luas. Seringkali strategi tidak dimengerti atau diterima oleh semua lapisan organisasi terutama untuk level dibawah manajer, bahkan strategi bisnis seringkali dipandang sebagai ‘ide pemilik’ sehingga seringkali pemahaman tentang strategi bisnis tersebut hanya terbatas pada kalangan senior manajer ataupun direksi.
    Kelima, tidak ada orientasi waktu dan keunikan. Banyak strategi yang dibuat tidak berorientasi waktu, artinya strategi yang dirancang tidak memiliki tenggat waktu impelementasi yang jelas.
    Keenam, kurang fokus. Pada strategi bisnis terdapat beberapa macam inisiatif implementasi, dan perusahaan ingin melakukan banyak hal sekaligus, hal ini seringkali menyebabkan perusahaan kurang fokus dalam implementasi, hal ini berimbas kepada penggunaan sumber daya yang kurang terencana. Untuk mengatasi masalah tersebut, seiring dengan dirancangnya strategi bisnis, perlu pula dirancang sebuah action plan, yang akan berguna untuk menentukan prioritas dalam implementasi strategi,
    Terakhir, kualitas strategi yang buruk. Terkadang implementasi tidak berjalan dengan baik karena kualitas dari strategi yang dirancang memang buruk. Buruk disini dapat berarti strategi yang dirancang salah dalam menentukan posisi kompetitif perusahaan atau salah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan pesaing.
    Merancang strategi tentunya merupakan sebuah hal yang penting, terutama untuk menentukan arah atau pedoman bagi pengambilan keputusan, namun hal yang lebih penting adalah memastikan implementasinya.Tanpa implementasi, eksekutif bak bermain game simulasi di komputer.
    (Source: http://ppm-manajemen.ac.id)

    Terima Kasih.
    Michael Purba
    MT2014

    ReplyDelete
  14. Dari artikel di atas, ada statement yang menarik pada Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi poin 1 yaitu: Penetapan tujuan tahunan.

    Apakah di dalam dunia ICT masih dapatkah di ajukan "Penetapan tujuan Tahunan" dalam menghadapi tantangan perkembangan bisnis ICT global khususnya bagi pelaku ICT di Indonesia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencoba menjawab pertanyaan Pak Dimas, sangat perlu menentukan tujuan tahuna perusahaan , karena, itu akan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan. dan juga menjadi faktor penilaian perusahaan bagi para investor dan pesaing.

      Delete
  15. ada beberapa jenis struktur yaitu fungsional, divisional, unit bisnis strategis dan matriks. pada saat kapan kita menggunakan struktur tersebut? dan manakah yang terbaik diantaranya?

    ReplyDelete
  16. Q-01/2016

    Jelaskan mengapa struktur organisasi begitu penting di dalam penerapan strategi? Dan dengan adanya perubahan strategi, mengapa kita enggan menyesuaikan organisasi? Mohon pencerahannya ya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencocokkan struktur organisasi dengan strategi adalah penting. Oleh karena 2 alasan utama, perubahan dalam strategi seringkali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur.

      Pertama, struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan diterapkan. Sebagai contoh, tujuan dan kebijakan yang ditetapkan menurut struktur organisasi geografis disampaikan dalam istilah-istilah geografis. Contohnya pada subsidiary dari
      Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. in Singapore (Telin Singapore), Telekomunikasi Indonesia International (HongKong) Limited (Telin Hong Kong), Telekomunikasi Indonesia International (TL) S.A. (Telin Timor-Leste), Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty. Ltd. (Telkom Australia), Telkom Macau Limited (Telkom Macau), Telkom Taiwan Limited (Telkom Taiwan), Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd (Telin Malaysia), Telekomunikasi Indonesia International (USA), Inc. (Telkom USA). Apabila tujuan dan kebijakan yang sebagian besar menurut istilah-istilah produk, dalam struktur organisasinya didasarkan pada pengelompokkan produk, contohnya Telkom divisi Telkom Flexi, Telkom divisi multimedia, dll. Bentuk struktural untuk pengembangan tujuan dan kebijakan bisa secara signifikan mempengaruhi semua aktifitas penerapan strategi yang lain.

      Kedua, struktur mendikte bagaimana sumber daya akan dialokasikan.

      Penyesuaian struktur organisasi menjadi enggan untuk dilakukan karena akan terjadi perubahan budaya kerja dan reorientasi struktural. Tidak semua orang suka dengan perubahan dan apabila tidak semua orang mau berubah untuk 1 tujuan dan strategi baru maka akan menghambat suksesnya strategi yang akan diimplementasikan.

      Delete
    2. Seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Mba Anna bahwa struktur organisasi sangat erat kaitannya dengan sumber daya (resources) yang akan di alokasikan perusahaan guna mencapai tujuan baru yang telah ditetapkan. Salah satu hal terpenting dalam resources perusahaan adalah pegawai yang dimilikinya. Rekrutan dan penempatan pegawai dan jumlah pegawai yang dimiliki pasti akan disesuaikan strategi dan beban kerja perusahaan.

      Ketika terjadi perubahan strategi, maka alokasi sumber daya tersebut(pegawai) akan dilakukan berbadasarkan skala prioritas mencapai strategi yang ditetapkan. Penyesuaian struktur organisasi merupakan sebuah keniscayaan. Dalam perubahan struktur tersebut, faktor manusia memerlukan penanganan khusus. Ketika terjadi perubahan dari kondisi yang belum dikenal maka kemungkinkan terjadi kendala seperti konflik budaya kerja yang baru, rekan kerja yang berbeda atau penurunan efektifitas. Hal-hal tersebut umumnya yang menyebabkan muncul keengganan dalam penyesuaian organisasi.

      Terhadap hal tersebut, kiranya perubahan struktur organisasi perlu dilakukan secara matang dan diinformasikan secara terbuka sehingga terjadi satu tujuan baik dari sisi level manajemen tingkat atas dan pegawai dalam mencapai tujuan terbaru perusahaan.

      Jaka - Mantel 2015

      Delete
    3. Pada dasarnya organisasi merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai target dari strategi yang akan dicapai. Tanpa adanya organisasi, perusahaan tidak memiliki kerangka yang tepat dalam menjalankan strategi perusahaan. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang melakukan koordinasi untuk mencapai suatu maksud/tujuan bersama melalui pembagian tugas dan fungsi, serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab.

      Pada umumnya struktur organisasi selalu diikuti dengan penulisan job description untuk menjelaskan apa saja tanggung jawab, kewenangan dan pertanggungjawaban dari setiap jabatan yang ada di dalam struktur organisasi. Tujuan adanya struktur organisasi dan job description sebenarnya adalah menjadi tools untuk memberikan kejelasan arah strategi perusahaan bagi karyawan, sehingga karyawan dapat memahami peran masing-masing bagi perusahaan. Dengan memahami peran tersebut, ritme jalannya organisasi dapat di “set up” sesuai dengan strategi yang ingin dicapai oleh perusahaan.

      Salam,
      Achmad Rasjidi Imran

      Delete
    4. (a) Mengapa struktur penting dalam penerapan strategis?
      YPIA dalam bukunya Perilaku Organisasi menjelaskan bahwa:

      Komponen utama organisasi adalah orang dan sistem, dimana syarat disebut organisasi adalah saat entitas memiliki visi, misi, budaya organisasi, dan sasaran. Sasaran berkorelasi langsung terhadap efektivitas organisasi/perusahaan dalam menjalankan bisnis prosesnya. Sedangkan Visi, misi, dan budaya organisasi merupakan komponen utama yang mempengaruhi struktur organisasi.

      Selanjutnya, Robbins menjelaskan struktur organisasi dengan: "how job task are formally divided, grouped, and coordinated". Dengan demikian, dapat diketahui jika struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada dalam organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai "tujuan organisasi".

      - Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui jika struktur organisasi berkorelasi langsung dengan visi dan misi perusahaan, maka dari itu salah menentukan desain dan struktur organisasi dapat berpengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan.

      (b) Adanya perubahan strategis, Mengapa enggan menyesuaikan organisasi?
      Mintzberg menjelaskan terdapat 6 key element dalam mendesain struktur organisasi antara lain: work specialization, departementalization, chain of command, span of control, centralization-decentralization, formalization.

      Perubahan strategi mengharuskan komponen perusahaan untuk merombak struktur organisasinya. Karena pada umumnya perubahan strategi diikuti dengan adanya kebutuhan spesialisasi SDM dengan kompentensi khusus, ditambah lagi sistem tata kelola perusahaan yang berubah (perubahan departementalisasi dan perubahan alur pelaporan ke atasan). Beberapa kondisi seperti ini yang membuat komponen perusahaan enggan menyesuaikan.

      Sumber:
      1. Robbins, Stephen. 2005. Organizational Behavior. 11th ed. Upper Sadle River. Prentice-Hall, Inc

      Delete
    5. Struktur organisasi begitu penting dalam penerapan strategi, karena struktur organisasi dirancang untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan maka perubahan struktur organisasi akan mengikuti perubahan strategi. Dengan pertimbangan, struktur organisasi menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan ditetapkan, serta bagaimana alokasi sumber daya.

      Terima kasih.
      Fery A.
      MT 2015

      Delete
  17. Q-02/2016

    Dalam kondisi apa struktur organisasi fungsional lebih unggul dibandingkan dengan struktur organisasi divisional?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Struktur organisasi fungsional adalah struktur organisasi dimana ada pembagian kerja berdasarkan fungsi manajemennya seperti keuangan, SDM, pemasaran, dll.
      Struktur organisasi divisional adalah struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis.
      Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi divisional lebih banyak membutuhkan resources dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional. Untuk perusahaan skala kecil, struktur organisasi fungsional lebih dianjurkan karena dengan resources sedikit dapat menekan cost.
      source : http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/

      Delete
    2. Struktur fungsional baik jika dibutuhkan:
      1. spesialisasi tenaga kerja;
      2. peningkatan efisiensi talenta manajerial dan teknis;
      3. meminimalkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang pelik/jarang ada/tidak biasa;
      4. pengambilan keputusan yang cepat.

      Delete
    3. Struktur organisasi fungsional lebih unggul atau tepat jika diterapkan pada organisasi atau perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan dan biasanya berskala kecil hingga menengah. Hal ini dikarenakan biaya operasional yang harus dikeluarkan pada struktur organisasi fungsional tidak sebesar jika menggunakan struktur organisasi divisional.

      Lucia Ika Susanti - MT 2015

      Delete
    4. Struktur organisasi fungsional lebih unggul diterapkan ketika perusahaan baru berkembang. Dalam kondisi tersebut, perusahaan membutuhkan akselerasi komunikasi yang cepat dan efisien untuk mengembangkan bisnis udahanya. Ketika sakala perusahaan semakin membesar, maka struktur organisasi divisional lebih unggul dibanding fungsional.

      Delete
    5. Strutur oraganisasi fungsional cocok diterapkan kepada perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang consulting atau jasa, dimana lebih menekankan pada bidang keahlian masing masing. Sehingga hal ini mampu menekan jumlah tenaga yang dibutuhkan dan bisa secara efektif menekan cost.

      Delete
    6. Struktur organisasi fungsional umumnya di gunakan di suatu organisasi yang kecil dimana pegawai memiliki keahlian dibidang tertentu untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Organisasi fungsional memiliki kelebihan yaitu keahlian masing-masing pegawai dipergunakan semaksimal mungkin serta koordinasi masing- masing pegawai sangat mudah diterapkan.

      -Jhony Mangiring-
      MT 2015

      Delete
    7. Struktur organisasi fungsional lebih tepat digunakan pada perusahaan dengan skala kecil yaitu perusahaan dengan jenis usaha / produk yang sedikit, cost yang minim dan dengan jumlah karyawan yang sangat terbatas. Sehingga masing-masing pekerjaan yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya.

      Regard,
      Andrianus Radipta - MT2015

      Delete
    8. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi dimana Pembagian kerja dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia sedangkan Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. struktur organisasi fungsional lebih unggul dari struktur organisasi divisional pada perusahaan skala kecil dan menengah dengan SDM yang relatif sedikit karena beberapa keunggulan dari struktur organisasi fungsional ini adalah sbb:
      - Penggunaan sumberdaya yang efisien, tidak tumpang tindih
      - Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan
      - Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas

      Delete
    9. Saya setuju dengan pendapat pendapats ebelumnya organisasi fungsional lebih unggul dikarenakan karyawan karyawan dengan skill dan tugas yang sama akan dikelompokkan kedalam kelompok yang sama, dimana jika ada pembagian tugas atau hal kerjaan bisa langsung sharing dikarenakan ilmu dan skill yang dimengerti sama, sehingga mudah untuk saling diskusi dan bahkan jika memecahkan permasalahan akan lebih cepat di eskalasi nya.
      Salam,
      Osphanie Mentari Mantel 2015

      Delete
    10. Organisasi fungsional adalah struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi diberikan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Sedangkan Organisasi Divisional adalah struktur organisasi berdasarkan kesamaan program, produk, atau letak geografis. Struktur organisasi fungsional akan lebih tepat di terapkan pada perusahaan kecil atau menengah dimana hanya memiliki sedikit produk atau layanan. Hal ini terkait dengan biaya / resources yang di gunakan akan besar jika menggunakan struktur organisasi divisional.

      Insan Laksana Pribadi
      1506696640
      MT 2015

      Delete
    11. Struktur organisasi fungsional lebih unggul dibanding struktur organisasi divisional ketika organisasi lebih membutuhkan keahlian dari para personilnya, sehingga pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.

      Delete
    12. Struktur organisasi fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam suatu organisasi. Pada struktur organisasi fungsional pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda. Struktur organisasi fungsional cocok diterapkan pada perusahaan yang seperti pada Pak Panji share sebelumnya yaitu perusahaan yang bergerak pada bida jasa atau consulting.

      salam,
      Rizky Damiri Putra
      1506776566
      Manajemen Telekomunikasi 2015

      Delete
  18. Q-03/2016

    Ada yang mengatakan bahwa penerapan struktur organisasi matrikx lebih fleksibel dalam merespon pasar namun sulit untuk dilaksanakan. Mengapa demikian? Mohon pencerahannya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Struktur matriks (matrix structure) adalah yang paling kompleks dari semua rancangan sebab bergantung baik pada alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horisontal (karenanya digunakan istilah matriks). Sebaliknya, struktur fungsional dan divisional bergantung terutama pada alur otoritas dan komunikasi yang vertikal.

      Struktur matriks sulit dilaksanakan karena:
      1. dapat mengakibatkan overhead yang lebih tinggi karena menciptakan lebih banyak posisi manajemen;
      2. adanya jalur kewenangan ganda (pelanggaran terhadap prinsip kesatuan komando);
      3. sumber penghargaan dan hukuman yang ganda;
      4. kepemimpinan ganda;
      5. saluran pelaporan ganda; dan
      6. membutuhkan sistem komunikasi yang ekstensif dan efektif.

      Delete
    2. Menjawab pertanyaan Q-03/2016

      Struktur organisasi matriks berguna untuk pengembangan dan pelaksanaan berbagai proyek dalam suatu perusahaan. Anggota dari pelaksana proyek ini terdiri atas anggota divisi-divisi tetap dalam perusahaan, namun dipimpin oleh seorang manajer proyek yang bukan merupakan pimpinan dari masing-masing divisi tersebut. Kesulitan utama dalam pelaksanaan struktur matriks adalah dualisme kepemimpinan dalam sumberdaya, baik pemimpin divisi dan pemimpin proyek memiliki tujuan yang ingin di capai.
      Kemudian sumber daya manusia yang diberdayakan tersebut memiliki 2 buah tanggung jawab, yaitu di divisi nya sendiri dan di proyek, sehingga manajemen waktu yang efektif juga harus dapat dilakukan oleh masing2 orang. Oleh karena itu demi keberhasilan struktur matriks dibutuhkan toleransi dan komunikasi yang baik dan efektif.

      Farah Daniaji
      1506696571 - MT'15

      Delete
    3. Menjawab pertanyaan Q-03/2016:

      Struktur organisasi matriks digunakan secara luas di banyak industri. Karena anggoanya terdiri atas anggota dari divisi yang berbeda-beda, dalam pelaksanaan struktur matriks akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid apabila manajer proyek tidak dapat mengkoordinir anggota yang berbeda-beda divisi tersebut. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang kuat. Selain itu, strukturnya yang rumit, biaya yang relatif tinggi, dan memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan.

      Terima kasih.

      Gilang Permata/MT-2015

      Delete
    4. Mencoba menjawab pertanyaan Q-03/2016

      Penerapan struktur organisasi matriks lebih fleksibel namun cukup sulit untuk dilaksanakan karena akan banyak timbul dualisme kepemimpinan dan pertanggungjawaban. Struktur ini rentan mengakibatkan perpecahan internal perusahaan akibat miskomunikasi/miskoordinasi. Menurut saya, untuk dapat menjalankan tipe ini, diperlukan suatu komunikasi yang baik antar lapisan divisi dan suatu sistem pembagian kinerja berupa alokasi SDM yang baik (agar utilisasi SDM efektif), karena SDM sangat terbatas.

      BR,
      Kharisma Muhammad/MT-15

      Delete
    5. Mencoba menjawab pertanyaan, beberapa kelemahan dari implementasi struktur organisasi matriks diantaranya adalah :
      1. Pertanggungan jawab ganda sehiingga dapat menyebabkan kebingungan antar departemen/divisi serta memicu munculnya kebijakan yang kontradiktif
      2. Alur koordinasi menjadi banyak karena memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal
      3. Dapat memicu pada konflik antar departemen/divisi dalam perusahaan.
      Salam
      Febrina Amir – MT 2014

      Delete
    6. Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Kebaikan organisasi matrik terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik, organisasi ini juga tidak mengganggu struktur organisasi yang ada. Sedangkan kelemahannya yaitu apabila manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut, maka dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid. Kelebihan dan kekurangan organisasi matriks antara lain,
      Kelebihan organisasi matriks antara lain:
      • Ada fleksibilitas pada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas,
      • Mendorong kerjasama antar berbagai keterampilan, dan
      • Merupakan tempat latihan manajer-manajer stratejik.
      • Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
      • Tujuan proyek menjadi lebih jelas
      • Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
      • Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
      • Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas
      Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
      • Strukturnya sangat rumit
      • Biaya relatif tinggi
      • Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
      • Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat
      • Dapat mengarah pada konflik antar bagian.

      Salam,
      Dewi Yanti ~ MT 2015

      Delete
    7. Struktur matriks lebih fleksibel dalam merespons pasar dikarenakan banyak jalur saluran komunikasi baik vertikal (karyawan – project manajeger – manajer – direktur ) dan horizontal (antar karyawan dari tiap divisi). Sama seperti jawaban mbak Farah dalam melakukan proyek anggota proyek bisa terdiri dari lintas divisi. Dan ini menjadi kendala bagi seseorang di dalam divisinya sendiri. Terdapat dua kewajiban dan wewenang yang harus diselesaikan sehingga perlu kemampuan dalam menyelesaikan dengan baik dalam waktu yang sudah ditentukan kepada dua atasan. Jika manajer proyek tidak bisa mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut maka dapat menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang solid.

      Delete
    8. Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan, dengan memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk.

      Keuntungan: memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran, dan memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk. Struktur Matriks ini berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.

      Kerugian: karena karakteristiknya yang mematahkan konsep kesatuan komando, sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan, yaitu manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda yang berpotensi menimbulkan konflik. Di sinilah letak kesulitan untuk penerapan struktur organisasi matriks ini.

      Sumber: Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224

      Wahyu Raditya - MT 2015

      Delete
    9. Struktur organisasi matriks memadukan garis wewenang vertikal dan horizontal, menggabungkan struktur produk dan fungsional. Dalam organisasi matriks, wewenang didelegasikan baik kebawah maupun mendatar, dimana manager proyek dan manager fungsional mempunyai wewenang yang sama. Sementara karyawan dapat berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain tanpa terikat pada departemen fungsional tertentu.
      Kelebihan dari struktur matrix adalah dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya sesuai keahlian yang dimiliki. Selain itu, struktur ini sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif, memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak. Oleh karena itu struktur matrix dikatakan lebih fleksibel dalam merespon pasar.
      Disamping itu, struktur matrix ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu struktur organisasi sangat rumit, berpeluang menimbulkan role ambiguity dan dualisme kepemimpinan, sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan pola koordinasi yang tepat.

      Insania - MT 2015

      Delete
    10. Struktur organisasi matrix lebih fleksibel dalam merespon pasar karena memiliki mekanisme pertukaran informasi yang efisien. Antar departemen bekerja sama secara erat dan sering berkomunikasi untuk memecahkan masalah. Efisiensi pada garis komunikasi membawa peningkatan produktifitas dan mempercepat pengambilan keputusan.
      Struktur matriks ini sulit untuk dilaksanakan karena memerlukan biaya yang mahal. Hal ini salah satunya disebabkan karena adanya posisi manajemen ganda. Kekurangan lain dari struktur matriks ini antara lain adalah kompleksitas internal. Hal ini diakibatkan ketika karyawan menerima perintah yang berbeda mengenai suatu hal yang sama dari dua departemen yang berbeda. Otoritas ganda dan masalah komunikasi dapat menyebabkan perpecahan pada karyawan dan manajer. Miskomunikasi dan pengelolaan yang tidak efektif dapat menyebabkan kekecewaan karyawan yang dapat mengakibatkan tingginya turnover pegawai.

      Delete
  19. Menjawab pertanyaan Q-03/2016.

    Struktur organisasi matriks merupakan struktur yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien, yang apabila berjalan dengan baik maka akan mendorong perusahaan untuk dapat bersaing dan berkelanjutan dalam menghadapi era persaingan industri.

    Namun demikian, sering dijumpai fenomena-fenomena berikut ini dalam penerapan struktur organisasi matriks, yaitu:
    1. adanya wewenang ganda yang memunculkan kebingungan pekerja,
    2. membutuhkan koordinasi yang sangat baik antar divisi,
    3. hanya bisa berjalan baik jika hubungan antar divisi bisa bersifat kolegial dan bukan vertikal.

    Struktur organisasi matriks mencapai keseimbangannya karena ada tekanan dari kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan. Memang organisasi matriks lahir dari budaya Barat, di mana kemajuan dibangun melalui pertentangan. Organisasi menjadi seimbang karena adanya pertentangan antara pihak yang memperebutkan sumber yang terbatas. Dan, pertentangan itu juga yang menyebabkan berbagai pihak berpikir lebih cermat. Akibatnya, pertentangan tersebut menyebabkan mereka menjadi lebih maju, berhemat dan juga menjadi terpaksa untuk berpikir lebih cermat. Nah, sifat pertentangan ini yang menyebabkan ada orang yang mengatakan bahwa, struktur organisasi matriks sulit untuk diterapkan. Karena dalam dalam budaya Timur di mana keserasian atau harmoni menjadi dasarnya pergaulan, dan pertentangan merupakan suatu hal yang dihindarkan. Apalagi jika kita menganut budaya ewuh pakewuh, di mana berbagai pihak, walaupun sebenarnya membutuhkan sumber daya tetapi ternyata tidak akan saling menuntut. Dalam budaya semacam itu, jangankan untuk saling menuntut, bahkan menunjukkan pihak lain keliru saja sudah dianggap sebagai perilaku yang kurang sopan. Akibatnya, pertentangan yang menjadi dasar bagi terjadinya keseimbangan tidak akan muncul, sehingga organisasi matriks dianggap sulit untuk dilaksanakan.


    Terima Kasih.
    Ria Soraya - MT 2015

    ReplyDelete
  20. Ada yang mengatakan bahwa penerapan struktur organisasi matrikx lebih fleksibel dalam merespon pasar namun sulit untuk dilaksanakan. Mengapa demikian?

    Menurut PMBOK Guide, Struktur organisasi matrik adalah struktur organisasi campuran dari projectized dan fungsional.

    Faktor-faktor mengapa struktur organisasi matriks sulit untuk dilaksanakan antara lain:
    1. Karyawan mungkin harus membuat dua laporan, biasanya terjadi pada organisasi matriks yang seimbang dimana kedua bos memiliki kewenangan dan kekuasaan yang sama.
    2. Konflik dapat timbul/terjadi antara dua manajer yaitu manajer proyek dan manager fungsional mengenai kewenangan dan kekuasaan.
    3. Jika prioritas perusahaan tidak jelas, karyawan akan mengalami kebingungan tentang peran dan tanggung jawab mereka. Hal ini khususnya terjadi jika karyawan tersebut diberikan tugas proyek yang berbeda dengan fungsi yang mereka lakukan.
    4. Pada perusahaan dengan sumber daya manusia yang terbatas, akan ada kompetisi untuk menggunakan karyawan dan dapat menyebabkan permusuhan ditempat kerja yang bisa/mungkin akan mempengaruhi kinerja operasional.
    5. Biaya overhead yang tinggi karena struktur organisasi matriks memiliki manajer yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
    6. Beban kerja cenderung tinggi, karena karyawan harus mengerjakan pekerjaan rutin mereka bersamaan dengan pekerjaan proyek yang ditugaskan. Dampak buruknya karyawan tersebut dapat mengabaikan baik tanggung jawab fungsional ataupun tanggung jawab manajemen proyek.
    7. Struktur organisasi matriks memakan biaya mahal untuk menjaganya tetap berlangsung, perusahaan harus membayar ekstra untuk menjaga sumber daya.

    Referensi:
    - Project Management A Managerial Approach, Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel, 2006.
    - A Matrix Organization Structure, Fahad Usmani, PMStudyCircle, 2012.
    - PMBOK Guide, PM Institute, 2013

    Salam.
    Bagus Riyowiyoso MT2015

    ReplyDelete

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger