Seri Kapita Selekta
oleh: Kelompok 3
Manufaktur merupakan salah satu industri yang pertama kali muncul di dunia. Manusia secara alami menghasilkan sebuah alat dengan menggunakan bahan mentah yang tersedia di alam. Industri ini lalu berkembang menjadi sangat maju. Di dalam perkembangannya industri manufaktur menyertakan layanan-layanan dari berbagai keilmuan, agar produksi dapat semakin efisien dan produk yang dihasilkan semakin baik. Salah satu keilmuan yang mendukung industri manufaktur adalah teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT). Saat kini layanan ICT sangat dibutuhkan di industri manufaktur.
Apa Itu Industri Manufaktur ?
Manufaktur adalah proses pengolahan sumber daya mentah menjadi sebuah produk yang memiliki manfaat dan nilai jual, dengan mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja di dalam prosesnya.Porter Generic Value Chain |
Secara umum manufaktur dapat didefinisikan sebagai
suatu aktifitas kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service dan customer service.
ICT di Industri Manufaktur
ICT (Information Communication Technology) tidak bisa lepas primary activities dan support activities dilihat dari Porter Generic Value Chain.
Dengan sistem informasi yang terintegrasi sebagai bagian dari ICT, memungkinkan industri manufaktur melakukan efisiensi di seluruh kegiatan utama dari inbound logistic, operation, outbound logistic, marketing and sales, dan support. Demikian juga di sisi kegiatan-kegiatan pendukung.
Layanan telekomuniksi mendukung sistem produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dari perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa melalui sistem informasi.
Dalam industri manufaktur sistem informasi antara lain mencakup perencanaan manufaktur, rencana produksi, rencana tenaga kerja, rencana kebutuhan baku dan sistem pengendalian manufaktur. ERP atau enterprise resource planning merupakan salh satu sistem informasi yang banyak digunakan di industri ini.
Perkembangan perusahaan-perusahaan manufaktur saat ini juga menyebar di berbagai daerah. Sejumlah layanan dari perusahaan telekomunikasi dalam membantu mengintegrasikan dan menghubungkan Kantor Pusat dengan kantor cabang dan gudang yang tersebar di sejumlah daerah maupun para pemasok di berbgai lokasi dalam dan luar negeri.
Ada beberapa faktor yang harus dicakup sehingga proses integrasi dapat berjalan, yaitu :
Di pertengahan tahun 1990, Nokia mulai merealisasikan aktivitas manufacturing sehingga diharapkan secara bertahap Nokia-China berkembang menjadi production base untuk Nokia di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, China tidak hanya menjadi sebagai pasar strategis bagi Nokia tetapi juga merupakan key production, R&D dan inovation base Nokia.
Nokia melanjutkan eksplorasi dan inovasi untuk mengkombinasikan mindset global dengan karakteristik China. Hanya berselang 12 tahun Nokia-China, Beijing dijadikan sebagai multinational corporation yang membawahi semua kantor di seluruh china, beberapa institusi R&D, production base dengan 12.000 staf.
Di dalam struktur fungsi internal Nokia-China mengikuti struktur HQ finlandia yang dapat direpresentatifkan sebagai berikut :
Bagan di atas menunjukkan Bisnis model Nokia di tahun 2008 yang merupakan salah satu masa kejayaan Nokia. Pada tahun ini Nokia meluncurkan banyak ponsel-ponsel inovatif, sebagai sebuah langkah dalam mengantisipasi produsen-produsen ponsel berbasi Android dan iOS.
Seluruh produk ini merupaka jawaban Nokia atas segmen pasarnya.
Pada masa ini juga Nokia menyediakan layanan Nokia Music Store dan juga N-Gage Game Service sebagai penunjang layanan multimedia pada handset Nokia. Selain produk handset Nokia juga menyediakan perangkat dan infrastruktur Telekomunikasi melalui Nokia Siemens Network (NSN).
Nokia-China menerapkan konsep Logistic Information System berbasiskan ICT sesuai bagan berikut di bawah ini.
Bagi perusahaan, Logistic Information System memiliki fungsi sebagai berikut :
Bagaimana mengaitkan kinerja industri telekomunikasi dengan industri manufaktur sebagai pihak yang memanfaatkan layanan. Sebagai gambaran berikut ini kinerja harga saham perusahaan manufaktur otomotif dan operator telekomunikasi terkemuka Indonesia.
Gambar di atas menunjukkan tren dan perbandingan kinerja saham Astra Autoparts yang mewakili industri manufaktur Indonesia, beserta 3 Operator Telekomunikasi raksasa Nasional.
Dari diagram di atas dapat dilihat ternyata Industri Manufaktur memiliki kinerja saham yang lebih baik dibandingkan operator-operator telekomunikasi Indonesia.
Melihat tren ini barangkali sudah waktunya bagi sektor telekomunikasi untuk memikirkan kembali model bisnisnya yang berjalan saat ini.
Sumber:
http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=5534
http://julianti.blog.binusian.org/2012/12/13/pemanfaatan-ict-pada-bidang-industri/
Layanan telekomuniksi mendukung sistem produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dari perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa melalui sistem informasi.
Dalam industri manufaktur sistem informasi antara lain mencakup perencanaan manufaktur, rencana produksi, rencana tenaga kerja, rencana kebutuhan baku dan sistem pengendalian manufaktur. ERP atau enterprise resource planning merupakan salh satu sistem informasi yang banyak digunakan di industri ini.
Manfaat
Manfaat digunakannya layanan telekomunikasi di dalam industri manufaktur antara lain adalah :- Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sisttem jaringan komputer sebagai alat prosesnya.
- Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
- Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
- Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotic, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
Perkembangan perusahaan-perusahaan manufaktur saat ini juga menyebar di berbagai daerah. Sejumlah layanan dari perusahaan telekomunikasi dalam membantu mengintegrasikan dan menghubungkan Kantor Pusat dengan kantor cabang dan gudang yang tersebar di sejumlah daerah maupun para pemasok di berbgai lokasi dalam dan luar negeri.
Ada beberapa faktor yang harus dicakup sehingga proses integrasi dapat berjalan, yaitu :
- Cakupan produk dan jasa komunikasi data yang dibutuhkan
- Coverage wilayah.
- Performansi
- Biaya
Case Study : Nokia-China Internal Logistic Management
Sejak tahun 1985, Nokia membuka kantor pertama di China, Beijing sebagai fase early development.Di pertengahan tahun 1990, Nokia mulai merealisasikan aktivitas manufacturing sehingga diharapkan secara bertahap Nokia-China berkembang menjadi production base untuk Nokia di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, China tidak hanya menjadi sebagai pasar strategis bagi Nokia tetapi juga merupakan key production, R&D dan inovation base Nokia.
Nokia melanjutkan eksplorasi dan inovasi untuk mengkombinasikan mindset global dengan karakteristik China. Hanya berselang 12 tahun Nokia-China, Beijing dijadikan sebagai multinational corporation yang membawahi semua kantor di seluruh china, beberapa institusi R&D, production base dengan 12.000 staf.
Di dalam struktur fungsi internal Nokia-China mengikuti struktur HQ finlandia yang dapat direpresentatifkan sebagai berikut :
- Unit Devices bertanggung jawab dalam hal mengembangkan device prototype sesuai dengan kebutuhan market.
- Unit Services & Software merefleksikan strategi pengembangan dan pertumbuhan layanan yang ditawarkan ke customer.
- Unit Market bertanggung jawab dalam hal manajemen supply chain, sales, channel serta aktifitas brand dan marketing.
- Nokia Siemens Networks (sekarang Nokia Solution Network) adalah bagian sub-perusahaan yang fokus pada penyediaan dan pengembangan network infrastructure bagi operator telekomunikasi.
BISNIS MODEL
Bisnis model Nokia hingga akhir 2008 dapat direpresentatifkan sebagai berikut ini.Model Bisnis NOKIA |
Seluruh produk ini merupaka jawaban Nokia atas segmen pasarnya.
Pada masa ini juga Nokia menyediakan layanan Nokia Music Store dan juga N-Gage Game Service sebagai penunjang layanan multimedia pada handset Nokia. Selain produk handset Nokia juga menyediakan perangkat dan infrastruktur Telekomunikasi melalui Nokia Siemens Network (NSN).
LOGISTIC INFORMATION SYSTEM
Nokia-China sebagai perusahaan yang pelanggannya ada di seluruh dunia, membangun banyak pabrik di beberapa wilayah China. Dibutuhkan sistem yang terintegrasi untuk mengatur logistic dan supply chain dengan tepat sasaran.Nokia-China menerapkan konsep Logistic Information System berbasiskan ICT sesuai bagan berikut di bawah ini.
Konsep Logistic Information System |
- Simplify Management Processes, meningkatkan efisiensi pertukaran informasi internal dan antar perusahaan
- Meningkatkan kecepatan operasi dalam perusahaan sehingga barang atau layanan sampai ke pelanggan dengan tepat waktu.
- Pengaturan resources utilization lebih optimal
- Sangat berguna untuk proses analisis informasi suppliers, customers dan partners dalam proses pengambilan keputusan.
Diagram Keterkaitan Pemanfaatan Logistic Information System |
FLOW DIAGRAMS
Berikut flow diagram bagaimana pendistribusian barang yang diterapkan Nokia-China berikut pertukaran dokumen / informasi untuk operasi dalam negeri, tujuan ekspor, dan kepabeanan.Operasi DalamNegeri |
Kegiatan Ekspor |
Operasi di Negara Tujuan |
Penutup
Sebagai penutup ada satu hal menarik yang semestinya dipikirkan.Bagaimana mengaitkan kinerja industri telekomunikasi dengan industri manufaktur sebagai pihak yang memanfaatkan layanan. Sebagai gambaran berikut ini kinerja harga saham perusahaan manufaktur otomotif dan operator telekomunikasi terkemuka Indonesia.
Pergerakan Harga Saham Perusahaan Manufaktur Otomotif dan Operator Telekomunikasi Indonesia |
Dari diagram di atas dapat dilihat ternyata Industri Manufaktur memiliki kinerja saham yang lebih baik dibandingkan operator-operator telekomunikasi Indonesia.
Melihat tren ini barangkali sudah waktunya bagi sektor telekomunikasi untuk memikirkan kembali model bisnisnya yang berjalan saat ini.
Sumber:
http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=5534
http://julianti.blog.binusian.org/2012/12/13/pemanfaatan-ict-pada-bidang-industri/
Strategi keunggulan apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan Manufaktur dengan memanfaatkan layanan telekomunikasi dan sistem informasi?
ReplyDeleteDear All ,
Deletemenurut saya ...perusahaan manufacture sangat identik dengan perusahaan padat karya, artinya membutuhkan banyak tenaga kerja, karena industri manufaktur adalah industri yang mengolah bahan atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.
Dengan memanfaatkan telelkomunikasi dan sistem informasi , tentunya yang dulunya dikerjakan manual oleh manusia bisa dijadikan automatis dengan menggunakan mesin. Untuk pemantauan tidak perlu di tungguin secara fisik , tetapi cukup di remote dari kantor pusat , tentu ini memanfaatkan telekomunikasi .
Jadi kesimpulanya telekomunikasi sangat berperan dalam industri manufaktur.
demikian tanggapan saya
salam
Layanan telekomunikasi dan sistem informasi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur dalam melakukan Intensive Strategy perusahaan, terutama untuk melakukan market penetration. Melalui teknologi ICT, upaya publisitas produk dapat menjangkau area yang lebih luas. Selain itu, ICT dapat memfasilitasi komunikasi untuk memperluas jaringan dan kerjasama antar perusahaan.
DeleteBR
Dear All
DeletePerusahaan manufaktur dapat memanfaatkan layanan ICT dalam meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi sumber daya yang tersedia. Secara umum kegiatan utama dari maunfaktur adalah :
1. Produksi
2. R&D
3. Promosi
4. Distribusi
Setiap kegiatan utama tersebut dapat mengaplikasikan layanan ICT di dalamnya. Dalam kegiatan produksi, perusahaan manufaktur dapat menggunakan berbagai layanan, contohnya adalah M2M. kegiatan R&D, dengan menggunakan ICT para pengembang dan peneliti dapat mengetahui kemauan pasar dan evaluasi produk mereka yang lalu dengan cepat. Kegiatan promosi, tentu menggunakan ICT sebagai media pemasaran dan promosi yang efektif. Dalam kegiatan distribusi, ICT berguna untuk mengetahui anak perusahaan mana yang pasokannya kurang, sehingga kegiatan ditribusi bisa lebih efektif. Karena itu secara umum ICT sangat dibutuhkan di dalam industri manufaktur, agar perusahaan manufaktur dapat berkembang lebih baik lagi.
Regards
Wendhy Munthe
Kelompk 3
Keduanya akan mengintegrasikan semua sumber daya perusahaan, baik person-to-person, machine-to-person, maupun machine-to-machine.
DeletePada kegiatan promosi, terlebih kepada kegiatan pre-sales maupun after-sales dari perusahaan itu sendiri, sistem informasi, akan mengintegrasikan semua pihak yang terlibat dalam mendukung sales, baik dari proses administrasi hingga analisa market. Sedangkan layanan telekomunikasi mempermudah semua proses itu berjalan, bahkan hingga ke area diluar dari core bisnis perusahaan, seperti loyalty program, channel komunikasi dengan pelanggan maupun mitra, dan sebagainya.
Sedikit menambahkan,
DeleteDari paparan diatas bisa disimpulkan bahwa peran ICT dalam perusahaan manufaktur sudah begitu besar. Maka dari itu peran teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses bisnis pada perusahaan manufaktur juga tidak bisa dibilang kecil. Beragam solusi aplikasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mewujudkan upaya ini. Dari sisi karyawan, solusi pengelolaan sumber daya manusia (HRM), memungkinkan terciptanya SDM yang efektif, dan kontrol administrasi yang relatif akurat. Sumber daya manusia di perusahaan dapat bekerja lebih optimal dan menghasilkan kinerja tinggi bagi perusahaan. Untuk pelanggan, perusahaan dapat menggunakan Selling Chain Management. Solusi ini memungkinkan perusahaan menjalankan aktivitas pemasaran (marketing) penjualan (sales) dan pelayanan pelanggan secara bersamaan menghasilkan output berupa pemanfaatan aplikasi Customer Relationship Management (CRM). Untuk para pemasok (supplier), perusahaan dapat memanfaatkan solusi Supply Chain Management yang memadukan aktivitas logistik, produksi, dan distribusi secara searah. Dan dengan didukung business intelegence yang kuat dan aplikasi enterprise yang terintegrasi, solusi aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP), menghasilkan laporan keuangan yang hasilnya dapat dibaca oleh para pemegang saham perusahaan.
Salam,
Eka - Kelompok 2
Kotler(2008) menjelaskan Sistem Intelegent Pemasaran adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manager untuk mendapatkan informasi harian tentang perkembangan dalam lingkungan pemasaran, dan yang beliau jelaskan salah satunya dari social media, ini yang sebetulnya menarik: pemasaran melalui socmed
DeleteMenambahkan Peranan ICT dalam bidang Industri Manufaktur, dapat kita simpulkan antara lain:
Delete1. Sebagai alat bantu untuk merancang produk baru secara cepat, mudah, dan tepat
2. Proses produksi dapat dilakukan dengan sesedikit mungkin tenaga manusia sehingga mengurangi resiko fisik yang dapat dialami oleh manusia
3. Mendukung pengintegrasian antara satu departemen dengan departmen yang lain sehingga tercipta proses bisnis yang efektif dan efisien.
Sedangkan Strategi penggunaan ICT di dalam industri manufaktur yang dapat digunakan antara lain :
1. Strategi Biaya, menciptakan harga jual yang bersaing dan kompetitif, dengan cara : menjadikan produsesn dengan biaya yang rendah, menurunkan biaya dari distributor.
2. Strategi Diferensiasi, melakukan riset agar produk yang dihasilkan berbeda dengan kompetitor sehingga konsumen tertarik menggunakan produk karena adanya manfaat/fitur yang unik.
3. Strategi Inovasi, melakukan pengembangan terhadap produk yang ada agar konsumen tidak jenuh, selain itu bisa juga dengan melakukan perubahan bisnis proses yang lebih efisien.
4. Strategi Pertumbuhan, mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi dll
5. Strategi Aliansi, membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing dan lainnya.
BR
Reznia-Kelompok 4
Penyusunan strategi sistem manufaktur harus menyesuaikan diri terhadap pola permintaan konsumen terhadap sebuah produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada beberapa tipe lingkungan manufaktur yang diklasifikasikan berdasar pola permintaan konsumen, antara lain : Make To Stock (MTS) , Make To Order (MTO) , Assemble To Order (ATO) , Engineering To Order (ETO) :
ReplyDeleteMake To Stock
Make To Stock adalah pola produksi yang bertujuan untuk disimpan. Untuk mengantisipasi permintaan konsumen, perusahaan memproduksi produk dalam jumlah yang besar. Strategi yang dilakukan dalam lingkungan manufaktur ini adalah mengusahakan agar jumlah produk yang dihasilkan meningkat jumlahnya dengan cara melakukan peramalan terhadap permintaan periode kedepan yang digunakan sebagai perencanaan produksi.
Make To Order
Make To Order adalah pola produksi yang dilakukan berdasarkan jumlah pesanan konsumen dan berdasar waktu yang telah ditentukan. Strategi yang dilakukan lingkungan produksi ini adalah menepati waktu (due date) akan pesanan dari konsumen.
Assamble To Order
Assamble To Order adalah pola produksi yang juga berdasarkan pesanan konsumen yang mana aktivitas produksinya hanya merakit part-part yang menyusun sebuah produk. Hampir sama dengan MTO akan tetapi memiliki lead time (waktu tenggang) yang lebih pendek. Strategi yang dilakukan sama seperti MTO yaitu menepati due date.
Engineering To Order
ETO adalah pola produksi yang juga berdasarkan pesanan konsumen yang mana aktivitas produksinya dimulai dari merancang dan mendesain hingga produk tersebut dihasilkan. Sehingga mempunyai lead time yang lebih lama dari MTO.
Dengan adanya layanan telekomunikasi dan sistem informasi akan sangat mendukung strategi-strategi tersebut sehingga perusahaan manufaktur tersebut akan memiliki keunggulan kompetitif terhadap para pesaingnya.
- Rinto Hariwijaya, Kelompok 1 -
Dear Kelompok 3,
ReplyDeletesaya justru tertarik dengan ulasan terakhir mengenai kondisi saham manufaktur (dengan contoh astra) , dimana diperlihatkan disitu saham astra semakin naik sementara saham telco relaitve stabil dan dibawah saham astra.
fenomena ini sama dengan saham bangkin jika dibanding dengan saham telco.
Saya melihat kondisi telco di Indonesi khususnya , semua produk terkait telco saat ini hanya menjadi barang komoditi, artinya baik itu bank , manufaktur dan mungkin pemakai produk telco hanya melihat dari sisi harga. Dengan kondisi ini maka industri pemakai telco akan melakukan offering terhadap jasa telco yang mereka gunakan , yag ujung-ujungnya adalah operator telco akan banting2an harga untuk produk yang dijual kepada industri2 tersebut. Inilah yang menyebabkan operator telco dalam tanda kutip hanya menjadi pelengkap bukan sebagai pathner bagi industri diluar telco.
Mari kita cari solusi dan jawaban atas kondisi ini..
salam
mencoba mengomentari, terkait perang harga (price war) pada industri telekomunikasi ini sesuai dengan struktur pasar industri yang bersifat oligopoli yang menurut teori, mempunyai ketergantungan yang tinggi antar perusahaan, apabila salah satu menurunkan harga maka perusahaan yang lain pun akan bereaksi. Adapun perang harga adalah yang terjadi adalah di tingkat retail yaitu produk yang langsung digunakan oleh konsumen, menurut saya dilihat dari ulasan sebelumnya bahwa saat ini telekomunikasi sangat berperan dalam industri lainnya, mestinya industri telekomunikasi diposisikan sebagai sebagai partner pada model bisnis dan mempunyai daya tawar yang lebih baik, karena pola pemasarannya adalah kolaborasi dengan produk perbankan misalnya sebelum dijual pada pelanggan (b2b)
DeleteIkut mengomentari, untuk perang tarif yang terjadi pada dunia telekomunikasi, mungkin disebabkan juga karena terlalu banyaknya operator di Indonesia, sehingga saling berlomba untuk menarik customer dengan cara memberikan harga yang terendah, yang bahkan tidak bisa mengakomodir biaya produksi dan operasionalnya, sehingga sebagai konsekuensinya, kualitas yang dikorbankan. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu adanya campur tangan regulator yang mengatur penetapan harga terendah yang boleh diberikan oleh suatu operator kepada customernya, agar porses produksi dan operasional bisa ditutupi dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga kualitas yang diberikan kepada customernya juga bisa terjaga.
DeleteSaya ingin bertanya mengenai batasan industri manufaktur itu sendiri. Karena jika menekankan pada pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi, maka definisi ini relevan juga dengan "industri rumahan". Jika industri rumahan sanggup untuk mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi yang laku dijual, apakah industri rumahan ini bisa kita sebut juga industri manufaktur? mohon masukannya.
ReplyDeletePertanyaan yang bagus dari Pak Apip Miptahudin, saya mencoba menjelaskan lebih jauh lagi mengenai pengertian industri manufaktur dan batasan yang dimaksud :
DeleteMendengar kata perusahaan maka yang terbayang sebuah kawasan pabrik yang besar. Perusahaan juga melakukan suatu produksi yang besar-besaran dengan tenaga kerja yang sangat banyak. Perusahaan manufaktur memang lebih terfokus pada produksi barang sehingga tidak jarang masyarakat beranggapan industri manufaktur hanya bergerak dalam proses produksi saja. Perusahaan manufaktur tidak hanya bergerak dalam bidang produksi saja, namun juga melakukan proses marketing dan penjualan sehingga memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi daripada perusahaan dagang yang tidak memproduksi sendiri barang yang dijualnya.
Manufaktur dapat di definisikan dari dua sisi yaitu Teknologi dan Ekonomi :
Dari sisi Teknologi
manufaktur merupakan aplikasi dari proses fisika dan kimia untuk mengubah geometri, property dan/atau tampilan material awal menjadi part atau produk, manufaktur termasuk juga perakitan beberapa part menjadi produk.
Dari sisi Ekonomi
manufaktur merupakan transformasi material menjadi item yang mempunyai penambahan nilai (value) melalui suatu proses dan/atau perakitan. Misalkan pasir di ubah menjadi kaca (glass).
Industri manufaktur di klasifikasikan menjadi 3 :
Primary Industries, pengolahan atau exploitasi sumber daya alam seperti agrikultur dan pertambangan.
Secondary Industries, mengambil output dari Primary Industries dan mengolahnya untuk konsumen seperti fabrikasi logam, elektronik dan otomotif.
Tertiary Industries, servis sektor ekonomi seperti perhotelan dan entertainment.
Dari range output produksi Industri Manufaktur ada 3 kategori :
Low, output produksi 1-100 unit / tahun
Medium, output produksi 100-10.000 unit / tahun
High, output produksi lebih dari 10.000 unit / tahun
Dari informasi tersebut walaupun produk yang dihasilkan tersebut berasal dari "industri rumahan" yang memiliki skala produksi dan penjualan yang lebih kecul dari perusahaan besar pada umumnya, jika industri tersebut melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi melalui proses produksi tertentu (ekstratif / fabrikasi / sintetik / analitik / perakitan atau assembling) dan juga melakukan marketing produknya, maka industri tersebut dapat dikategorikan ke dalam industri manufaktur.
Sekian tambahan dari saya, jika ada yang kurang silakan kita diskusikan bersama.
- Rinto Hariwijaya, Kelompok 1 -
Industri rumahan atau UKM dapat disebut sebagai industri manufaktur apabila menggolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang bernilai jual dan siap digunakan oleh masyarakat, contohnya : industri kerajinan tangan, mebel dll. Astra sendiri membina UKM untuk dapat mensuplay ke pabrik-pabrik Astra, jadi tidak mesti bayangan perusahaan manufaktur mempunyai pabrik besar, yang penting ada fungsi produksi (mesin, peralatan) yang mebedakan dengan perusahaan perdagangan.
DeleteTerimakasih atas pertanyaan dari Pak Apip
DeletePertanyaan menarik tentang industri rumahan atau UKM dan inustri manufaktur. Menurut padangan saya, industri manufaktur sendiri dimulai dari UKM, seperti definis yang telah disampaikan, awalnya industri manufaktur dimulai dengan menggunakan tenaga manusia, dan awalnya dalam skala kecil. Seiring dengan tuntutan pasar yang membutuhkan jumlah produk yang lewbih besar, maka teknologi pun masuk untuk meningkatkan produktifitas. Dari sini saya melihat UKM akan berkembang dari industri rumahan menjadi industri yang menggunakan pabrik di dalamnya. Sehingga menurut saya UKM juga termasuk industri manufaktur, hanya saja skalanya lebih kecil dibanding industri manufaktur yang sudah mneggunakan pabrik.
Sekian pandangan saya, apabila ada yang ingin menambahkan atau memperbaiki mari kita diskusikan lagi.
Regards
Wendhy Munthe
Kelompok 3
Manufaktur sendiri berasal dari kata manufacture yang artinya membuat dengan tangan secara manual ataupun memanfaatkan mesin, sehingga membuahkan sesuatu barang. Untuk menghasilkan barang dengan tangan ataupun mesin, maka dibutuhkan barang atau bahan lainnya yang mendukung.
DeleteDengan berdasarkan pengertian di atas, manufaktur juga bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang memproses pengolahan input menjadi output yang memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan manufaktur bisa dikerjakan oleh perorangan ataupun oleh perusahaan.
Sementara itu yang dimaksud industri manufaktur merupakan sekelompok perusahaan yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih besar. Contoh dari industri manufaktur antara lain industri obat, tekstil, industri semen, dan lain sebagainya. Industri rumahan dalam hal ini rumah tangga bisa disebut industri manufaktur jika memang ada proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku / produk yang siap dipasarkan. Namun menurut saya industri rumah tangga lebih diklasifikasikan ke dalam jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja. Dimana biasanya jumlah tenaga kerja industri rumahan antara 1 - 4 orang.
Salam,
eka - Kelompok 2
UKM merupakan industri yang saat ini membutuhkan pemanfaatan ICT dalam menjalankan strategi bisnisnya.
DeleteDan sebaliknya, bagi operator Telekomunikasi, UKM merupakan salah satu Customer Segmen dalam model bisnisnya. Hal ini megingat jumlah UKM Indonesia yang cukup besar, yaitu pada tahun 2012 sesuai data Kementrian Koperasi & UKM, tercatat ada sekitar 55 juta UMKM, dengan UKM sekitar 700ribu.
Contoh Value Preposition yang disediakan Operator Telekomunikasi bagi UKM, adalah menyediakan tarif khusus bagi kelompok UKM (Contoh: Indosat melalui paket Closed User Group), serta berbagai layanan bisnis digital yang diperuntukkan bagi UKM (Contoh: digital advertising dan layanan email, document sharing, situs yang berbasis cloud)
BR
Dear All,
ReplyDeleteKira-kira bagaimanakah keterkaitan antara industri manufaktur dan industri telekomunikasi jika dilihat dari sisi bisnis teknologi M2M (Machine to Machine)? Apakah bisnis M2M ini akan menjadi masa depan model bisnis yang menghubungkan kedua jenis industri? dan kira-kira bagaimanakah caranya agar dalam bisnis ini posisi industri telekomunikasi dapat memiliki daya tawar yang lebih baik sehingga tidak hanya sebagai industri utilites yang menyediakan jaringan/konektivitas seperti yang terjadi dalam bisnis perbankan..
Terima kasih
-Dewi Asri Klp.2-
M2M dimasa yang akan datang akan menjadi model bisnis baru dan penting untuk suatu perusahaan, karena bukan hanya mengikuti teknologi yang sedang berkembang saja, tetapi juga merupakan suatu pemenuhan kebutuhan akan kinerja perusahaan yang optimal dan butuh efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
DeleteM2M, memungkinkan adanya komunikasi yang terjadi antara mesin ke mesin, dimana komunikasi tersebut memiliki banyak manfaat yang dapat diambil oleh perusahaan. Aplikasi dari M2M sangat luas, mulai dari pelacakan, pengendalian dan pemantauan jarak jauh, pembayaran digital, otomasi perkantoran, dan lainnya.
Kembali kepada perusahaan manufaktur, perusahaan tersebut pun dalam menjalankan bisnisnya tidak sebatas hanya kegiatan produksi dengan menggunakan mesin produksi saja, melainkan distribusi hasil produksi maupun supply bahan produksi dengan menggunakan aset bergerak milik perusahaan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Salah satu manfaat aplikasi M2M secara internal, perusahaan dapat lebih mengawasi mobilisasi aset bergeraknya, mulai dari start-to-stop, rute perjalanan, time delivery, kemudian dari kegiatan tersebut dapat dilihat log-data performance-nya, sehingga perusahaan dapat melakukan analisa dan hasilnya dapat digunakan untuk improvement kinerja perusahaan secara lebih menyeluruh.
Sementara, posisi industri telekomunikasi juga harus ekstra presisi dalam mengembangkan bisnis ini agar kemudian tidak lagi menjadi dump-pipe. Beberapa alternatif penawaran yang dapat dilakukan antara lain yaitu memberikan dukungan atas penyediaan all-in-one solution (bundling) dengan melakukan kerjasama dengan trusted-principal, berupa kerjasama R&D, pengembangan produk, hingga kerjasama pendidikan maupun pelatihan terhadap pengembangan kompetensi M2M.
.R.
Dear Dewi,
DeleteMenarik mengikuti perkembangan bisnis M2M yang mulai dirintis oleh ketiga operator di Indonesia saat ini.
Sejauh pengamatan saya, typical produk M2M yang ditawarkan baru sekedar Automatic Meter Reader, Tracker, Mobile Solution, Mobile Surveillance dan EDC.
Akan jauh lebih baik jika Telco Operator mencoba menyediakan solusi terintegrasi untuk sebuah startup company dalam bentuk platform sederhana yang mudah untuk diimplementasikan oleh berbaagai perusahaan, termasuk industri mannufaktur.
- Fadli. Kelompok 5
Dear Mas Fadli,
DeleteSetau saya operator telco juga sudah mulai merintis usaha ke arah tersebut yaitu menawarkan solusi M2M bukan hanya sebagai end product tapi juga dalam bentuk platform M2M yang masih bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang akan menggunakan, terima kasih
Salam,
Dewi Klp.2
Dear rekan2,
DeleteMenambahkan tentang bisnis M2M antara industri manufaktur dan telekomunikasi, posisi operator telco seharusnya menjadi 'solution provider' yang dapat membantu keseluruhan bisnis proses yang ada dalam siklus industri manufaktur, yaitu :
- Proses R&D
- Proses Produksi
- Proses Distribusi
- Proses Promosi
- dan satu yg paling penting adalah Proses 'Aftermarket Sales'
Dimana operator telco bisa menawarkan beberapa solusi dan terhindar sebagai penyedia koneksi & kartu SIM saja.
Beberapa contoh solusi yang bisa ditawarkan kepada industri manufaktur adalah sebagai berikut :
- menyediakan data center (infrastruktur dan aplikasi) secara cloud, yang dapat mengurangi Capex & Opex
- teknologi M2M diterapkan pada mesin-mesin industri, yang dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi mesin
- teknologi M2M pada barang produksi (contoh M2M pada automotive) sebagai peningkatan 'aftermarket sales' dengan memberikan layanan reminder service mobil
- Big Data Analytic, sehingga perusahaan manufaktur bisa fokus kepada siklus produksi dan optimalisasi bisnis prosesnya
Namun dalam bisnis M2M ini, operator telco harus menggandeng beberapa partner seperti penyedia device M2M dan pembuat aplikasi (developer community) agar solusi yang diberikan kepada manufaktur tepat dan cepat diintegrasikan.
Salam,
Liberty
MT 2013
Dear Kelompok 3,
ReplyDeleteSaya tertarik dengan bahasan tentang Logistic Information System yang dijelaskan diatas, pertanyaan saya apakah Logistic Information System ini bisa dimasukkan ke dalam salah satu blok dalam model kanvas diatas, misalnya ke dalam Key Activities.
Regards,
eka-kelompok 2
Mencoba menjawab pertanyaan dari Mas Eka, Logistic Information System (LIS) merupakan teknik baru yang menggabungkan antara logistik dan sistem informasi dimana logistik berfungsi untuk melakukan desain dan implementasi aliran barang atau informasi yang efisien dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan sistem informasi adalah bidang studi untuk menyelesaikan masalah mengenai desain, pembangunan, implementasi, dan aplikasi dari sistem informasi.
DeleteSalah satu contoh LIS yang kita temui adalah SAP. Dalam database SAP termuat segala informasi mengenai penjualan, pembelian, inventori, planning, proyek, dll sehingga dengan informasi yang ada perusahaan dapat melakukan forecast mengenai produk yang akan diproduksi ke depan. Karena LIS ini merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau value untuk pelanggan, maka LIS ini bisa dimasukkan ke dalam blok Key Activities pada Canvas Business Model.
- Rinto Hariwijaya -
Berikut model bisnis dari sisi operator dengan pelanggan perusahaan manufaktur yang dijabarkan beberapa departemen sebagai customer segmen :
ReplyDelete[im]http://i1289.photobucket.com/albums/b503/rhariwijaya/ModelBisnisManufaktur2_zps19c648ca.jpg[/im]
CS : dibagi menjadi beberapa segmen yaitu departemen QC yang berfungsi sebagai penetapan standard kualitas produk, R&D untuk peningkatan kualitas produk, plants / pabrikasi yang berfungsi dalam proses produksi, dan distribusi yang berfungsi mendistribusi barang hingga sampai ke konsumen.
VP : dalam hal ini dipilih value yang dapat mendukung perusahaan manufaktur dalam bisnisnya yaitu berupa lease line (clear channel, metro-e, ipvpn, dll), aplikasi, internet, interkoneksi dengan operator lain, dan data server.
Channels : VP tersebut sampai kepada CS melalui jaringan fiber optik, atau bisa melalui jaringan wireless (2G, 3G, WiFi, dll) dan data center sebagai channel dari data server.
$RS : Hubungan VP - CR menghasilkan revenue berupa sewa lease line per bandwidth, biaya sewa lokasi penempatan data server, license untuk tiap aplikasi yang ditetapkan dalam periode tertentu, dan biaya penggunaan internet.
CR : untuk menjalin hubungan yg baik dengan customer, CR-nya adalah Customer Loyalty atau bisa juga Customer Account untuk pengaduan atau keluhan layanan.
Key Activities : berupa provisioning untuk instalasi layanan atau jaringan baru, perluasan jaringan, operasional, monitoring dan perbaikan gangguan. Semua kegiatan tersebut untuk menghasilkan VP yang sesuai dengan kebutuhan customer.
Key Resources : Fiber optik, BTS, Perangkat PDH / SDH / Router, SDM berupa engineer & staff yang dibutuhkan.
Key Partners : penyedia jaringan pihak ketiga untuk interkoneksi jaringan, regulator sebagai penentu kebijakan yang mempengaruhi standard layanan telekomunikasi yang diberikan, vendor perangkat sebagai supplier key resources berupa perangkat / modul / bantuan teknisi, auditor yang mengaudit apakah standard manajemen perusahaan sudah sesuai, dan perusahaan outsourcing yang menyediakan tenaga kerja tambahan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Cost Structure : berupa sewa jaringan ke pihak ketiga, biaya operation & maintenance, biaya instalasi, biaya marketing, biaya ke perusahaan outsourcing.
Mohon masukan dari rekan-rekan agar model bisnis ini bisa lebih tepat dan akurat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Terima kasih.
- Rinto Hariwijaya -