Tuesday, February 22, 2011


PT. LEN INDUSTRI (PERSERO), CRACKER BUMN TEKNOLOGI


Tak sengaja saya menemukan situs Lembaga Elektronika Nasional,  sebuah BUMN yang bergerak di bidang industri teknologi. Tadinya saya bermaksud membuat tulisan tentang kebangkitan industri Telekomunikasi Indonesia dengan mencari data di berbagai situs. Dalam benak saya sebelumnya, LEN tak lain hanyalah industri strategis milik negara yang tak beda dengan industrI pelat merah lainnya yang sedang dalam kondisi mati segan hidup tak mau. Tak lama anggapan saya mulai memudar, ketika saya mulai membuka  halaman produk navigasi dan Telekomunikasi, ternyata LEN masih memproduksi beberapa produk yang diantaranya adalah berupa sistem meteorologi, Asset Tracking dan E-learning system, Broadcasting, sistem Navigasi dan Telekomunikasi. Makin penasaran,  saya membuka halaman telekomunikasi dan benarlah harap-harap cemas saya ternyata LEN telah memiliki produk broadband Wimax pada band 3.3MHz  dengan nama produk LenMAXd.

                Pada halaman download dan menemukan laporan tahunan LEN (kini telah berubah nama menjadi PT. Len Industri (persero)) untuk Tahun 2009. Dari laporan tahunan tersebut saya menemukan hal-hal menarik untuk pembelajaran.

                Lembaga Elektronika Nasional (LEN) pada awalnya merupakan salah satu unit penelitian dan pengembangan di lingkungan LIPI, yang mencakup bidang-bidang elektronika, tenaga listrik, telekomunikasi dan komponen. Berdasarkan PP No. 16 Tahun 1991, setelah sebelumnya sempat berubah status menjadi Unit produksi LEN-BPIS, LEN berubah manjadi perusahaan perseroan yaitu PT. Len Industri (persero).  Pada tahun 1998, dengan PP No. 35 Tahun 1998, PT. Len Industri sempat diubah menjadi anak perusahaan PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (PT. BPIS). Seiring dengan dibubarkannya PT. BPIS, PT. Len Industri kembali menjadi perusahaan persero pada tahun 2002.

                PT. Len Industri (persero) saat ini dipimpin oleh Ir. Wahyuddin Bagenda, pria kelahiran tahun 1961 ini telah menjadi Direktur Utama sejak tahun 2007.  Memulai karir pada tahun 1987 di puslitbang TELKOMA – LIPI yang merupakan salah satu cikal bakal PT. LEN Industri. Pada tahun 2008. LEN melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka mengakomodai transformasi bisnis dari perusahaan kontraktor menjadi perusahaan manufaktur setelah sebelumnya pada tahun 2006 mengambil alih 75% saham PT. Eltran Indonesia dari koperasi karyawan dan pensiunan Len. Selanjutnya pada tahun 2009, Len mengakuisisi PT. Surya Energi Indotama dan PT. Interlokindo Utama agar dapat mengambil alaih peran Len sebagai kontraktor utama di bidang renewable energy dan kontraktor persinyalan. Di sisi internal pada tahun 2009 dibentuk Divisi Pengembangan untuk memperkuat inovasi produk unggulan Len.

                Pada tahun 2009 dengan jumlah karyawan hanya 383 orang, PT. Len Industri (persero) telah membukukan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah Len. Len berhasil membukunan pendapatan sebesar Rp. 893,64 Milyar atau 146,07% dari target atau 178.3% dari tahun sebelumnya (2008). Dengan laba bersih Rp. 15.96 Milyar yang meningkat 134.8% dari laba bersih tahun 2008 sebesar Rp. 11.84Milyar. Selain itu pada tahun 2009 pun, Len telah berhasil memperoleh kontrak baru konsolidasi sebesar Rp. 766,6 milyar atau meningkat 23,86% jika dibandingkan tahun 2008.

Pendapatan dan Laba PT. Len Industri (persero) 2005 – 2009 (Annual Report 2009)

                Peningkatan pendapat dan laba PT. Len industri (persero) dengan tren seperti diatas telah menunjukan bahwa transformasi LEN telah bergerak menuju kearah yang benar. Saya mencoba mengnalisa faktor-faktor yang  mendukung kesuksesan tranformasi Len, yaitu : 

1.     Visi dan Misi yang sederhana namun “membumi”, ditambah dengan pernyataan peran strategis perusahaan telah membentuk arah dan tujuan perusahaan menjadi sangat jelas yaitu perusahaan elektronika yang selalu berinovasi untuk manjaga kedaulatan Negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertahanan dan keamanan Negara.

Visi, Misi dan Peran Strategis PT. Len Industri (persero) 

2.       Melakukan evaluasi dan langkah-langkah terhadap kemampuan internal: 
a.       Membuat bidang usaha berdasarkan kompetensi perusahaan : 
  • Sistem Pengendalian & Pertahanan 
  • Energi Terbarukan 
  • Navigasi dan Telekomunikasi
  • Sistem Transportasi 
  • Membuka lini-lini bisnis lain sebagai pembuka jalan ke arah pasar baru 
b.    Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
  • Pengembangan Database pemetaan karyawan terkait dengan kompetensi, formasi, reposisi dan recruitment
  • Penilaian/evaluasi performansi karyawan
  • Implementasi sasaran kerja individu dan Job Card
  • Mengembangkan kompetensi karyawan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (internel, ekternal, dalam negeri, luar negeri, dll) 
c.       Membentuk dan menjalankan internal auditor
d.      Manjalankan program pengawasan dengan pembentukan komite-komite
  • Komite Audit
  • Komite Remunerasi
  • Komite Asuransi dan Resiko Usaha
3.       Melaksanakan evaluasi dan langkah terhadap perkembangan bisnis ekternal, diantaranya adalah menangkap peluang dari:
a.       Bisnis Renewable energy, khususnya energi berbasis tenaga surya
b.      Bisnis persinyalan kereta api
c.       Bisnis e-learning dan simulator
d.      Kebijakan TKDN pemerintah
4.    Menetapkan tujuan jangka panjang dari transformasi yaitu merubah perusahaan kontraktor menjadi perusahaan manufaktur dengan fokus kegiatan pada produk manufaktur di bidang renewable energy dan Persinyalan.
 
Komposisi Pendapatan PT. Len Industri (persero) tahun 2009  (Annual Report 2009)

5.       Menciptakan dan dan memilih strategi perusahaan yang harus dievaluasi oleh dewan komisaris
6.       Mejalankan Strategi perusahaan yaitu
a.       Membentuk Divisi Pengembangan untuk memperkuat produk inovasi unggulan Len
b.      Mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan
c.       Menetapkan anggaran pendapatan per-bidang usaha sebagai target tahunan dan bahan evaluasi di akhir tahun.
7.       Melakukan evaluasi kinerja perusahaan secara berkala:
a.       Evaluasi kinerja bulanan
b.      Evaluasi dan rapat dengan agenda khusus: SDM, Strategi Keuangan dan Pendanaan proyek, dan evaluasi jabatan fungsional.
c.       Evaluasi terhadap calon direksi anak perusahaan
d.      Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Kembali ke bidang Telekomunikasi, sangat disayangkan menurut laporan tahunan tersebut bidang broadcasting dan telekomunikasi hanya membukukan pendapatan sebesar 0.489 % dari total pendapatan PT. Len Industri (persero), yaitu hanya sebesar Rp. 4,35 Milyar. Padahal jika dilihat prestasinya saat ini, Len telah dapat memproduksi pemancar TV digital dan dua jenis WiMAX, yakni fixed WiMAX 802.16d maupun mobile WiMAX 802.16e. Wimax Len bahkan menjadi favorit dalam workshop WiMAX dan jaringan Wireless di Asian Institute of Technology (AIT) Thailand pada oktober 2009. Menurut Wahyudin Bagenda dalam wawancaranya dengan salah satu penulis, perkembangan industri telekomunikasi Len saat ini masih terhambat oleh dukungan pemerintah yang masih setengah-setengah. Dimana di satu sisi peraturan pemerintah telah mendukung peran industri nasional dengan TKDN, namun di sisi pelaksanaan masih banyak wakil pemerintah yang justru mempermudah dan bahkan mendukung produk luar untuk tetap masuk kedalam proyek-proyek telekomunikasi nasional.

Sebagai penutup, saya hanya ingin berharap bahwa cracker seperti Wahyuddin Bagenda dapat menjadi salah seorang pelopor bagi kebangkitan industri manufaktur nasional sehingga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, atau paling tidak menjadi inspirasi bagi kami untuk tetap menjaga idealisme kebangkitan industri nasional.


Ditulis berdasarkan sumber laporan tahunan PT. Len industri (persero) tahun 2009 dan beberapa sumber lain dengan referensi buku Managemen Strategis, Konsep edisi ke 12 karya  Fred R. Davids.

Yovi Manova

Artikel Terkait

0 comments:

Post a Comment

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger