Studi Kasus #2 : NOKIA

Studi Kasus #2 : NOKIA

NOKIA sebuah perusahaan telekomunikasi raksasa dari Finlandia mengalami kesulitan yang serius. Sebagai gambaran tentang sulitnya situasi yang sedang dihadapi perusahaan ini, kunjungi URL: http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/08/antara-nokia-dan-research-in-motion.html

Pertanyaan :

1. Temukan 10 fakta yang menyebabkan perusahaan besar seperti NOKIA dapat mengalami kesulitan besar seperti ini (5 faktor eksternal dan 5 faktor internal)
2. Diskusikan strategi yang dijalankan dan temukan 3 penyebab yang paling dominan, menurut Anda, yang menjadi penyebab utama kesulitan ini.
3. Berapa besar kontribusi NOKIA terhadap perekonomian Finlandia dan apa strategi NOKIA ke depan
4. Apakah ada perusahaan lain yang akan menyusul. Sebutkan data, fakta, dan analisisnya.

Berikut beberapa ulasannya :

Kelompok 1 (management Nokia)
Nokia adalah perusahaan asal Finlandia yang selama 14 tahun bertengger sebagai penguasa penjualan telefon genggam di dunia. Pada era kejayaannya, Nokia banyak mengeluarkan model-model baru dalam waktu yang tidak terlalu jauh & langsung laris dipasaran. Namun kedigjayaan raksasa telekomunikasi ini sudah mulai pudar, tahta Nokia sebagai raja penjualan telefon genggam sudah direbut oleh perusahaan lain. Kerjasama Nokia dengan Microsoft untuk kembali merebut tahtanya yang hilang, belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Ada apa dengan Nokia?

Kelompok 2 (management Nokia)
Nokia merupakan merk handphone yang sangat diminati oleh masyarakat dunia sejak akhir tahun 90-an, termasuk di Indonesia. Setelah bercokol selama belasan tahun sebagai produsen handphone nomor 1 di dunia (low end market, mid end market, dan smartphone), pada Q1 2012 data menunjukan bahwa Nokia telah disalib oleh Samsung (Samsung telah menjual 88 Juta unit Handset dan Nokia hanya 85 Juta unit Handphone). Awal penurunan perfomansi Nokia dimulai ketika CEO yang baru Stephen Elop memulai program “the burning platform memo” pada awal 2011. Dimana memo tersebutlah yang ditenggarai membuat penurunan pasar Nokia, karena dengan memo tersebut menjadikan Nokia tetap terfokus dan yakin pada Symbian sebagai Operating System di handset Nokia, padahal competitor sedang berkembang dengan OS Android, Windows, iOS.

Kelompok 8 (user Nokia)
Saat ini industri telepon bergerak dengan cepat menjadi pusat untuk komunikasi pribadi. Ini ditandai oleh pertumbuhan yang sangat besar pada pasar telepon seluler dunia dan juga ditandai dengan perubahan teknologinya. Semuanya dapat terjadi karena dimungkinkan oleh deregulasi telekomunikasi dan kemajuan mendasar dalam teknologi nirkabel. Dan sebagai hasilnya terjadi peningkatan penetrasi telepon seluler di seluruh dunia serta pengembangan produk baru dan jasa untuk pasar berkembang. Salah satu perkembangan yang paling penting dalam industri telepon seluler adalah evolusi telepon seluler dari telepon seluler berpusat pada suara menjadi penambahan komunikasi data pribadi yang dapat mengakses konten dan layanan nirkabel, termasuk Internet.

Kelompok 6 (Finland Goverment)
NOKIA sebuah perusahaan telekomunikasi raksasa dari Finlandia mengalami kesulitan yang serius. Selama bertahun-tahun Nokia menjadi primadona gadget jutaan manusia di dunia. Dari waktu ke waktu Nokia aktif berinovasi yang ditandai dengan munculnya model-model terbaru yang berganti dalam jangka waktu yang tidak lama. Namun apa yang terjadi saat ini? Perusahaan ini mengalami kesulitan serius.  Pergerakan harga saham Nokia berbanding terbalik dengan pasar. Nokia mulai menutup beberapa perusahaannya di beberapa negara dan bahkan terpaksa menutup perusahaan pembuat handsetnya yang ada di negaranya sendiri yaitu Finlandia. Perusahaan yang telah merajai pasaran hingga lebih satu dekade ini pun tidak lagi bias menyandang predikat “Made in Finland”. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya  situasi seperti ini, strategi apa yang sedang dijalankan Nokia saat ini, seberapa besar kontribusinya dalam perekonomian Finlandia dan strategi baru apa yang perlu dirumuskan agar tetap dapat bertahan, dan mengidentifikasi dan menganalisis apakah ada perusahaan lain yang mengalami kondisi serupa dengan Nokia.

Kelompok 5 (Investor)
Perkembangan politik dan perekonomian Finlandia memaksa nokia menjadi perusahaan multinasional. Oleh karena itu Kari Kairamo, CEO Nokia periode 1980-an, melakukan kebijakan strategis seperti melakukan akuisisi banyak perusahaan di eropa dan mengembangkan unit usaha ke bidang consumer electronics. Namun seiring keberjalanannya, nokia ambruk. Kebijakan strategis yang dilakukan tidak sebanding dengan upaya internal perusahaan. Kisah berakhir tragis dengan bangkrutnya nokia dan bunuh diri yang dilakukan CEO Nokia Kari Kairamo.

Kelompok 4 (User Nokia)
Kejayaan Nokia dulu begitu terasa saat produknya mendominasi etalase sejumlah pertokoan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Namun kini popularitas Nokia semakin tergerus dan mulai dikudeta vendor Smartphone seperti Samsung dan Apple.
Nokia pun disarankan terus membuat produk yang populer agar bisa bertahan. Jika tidak, Nokia pun akan kehilangan pasarnya baik negara berkembang maupun di dunia.

Kelompok 7 (Investor)
NOKIA yang merupakan merek telepon genggam asal Finlandia ini sangat booming di awal tahun 2000-an. Bahkan gadget yang bergerak dengan teknologi GSM dan CDMA ini sempat dijuluki “handphone sejuta umat”. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 1 yang mencerminkan peningkatan revenue NOKIA yang dari tahun 1995 hingga tahun 2007. Namun di tahun 2008, NOKIA mengalami penurunan revenue secara kesinambungan.

Kelompok 3 (Findland Goverment)
Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu, namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung.

==============