oleh: Erfin Budi Sulistyanto (Mantel 2011)
Infocomm Development Authority of
Singapore (IDA) adalah badan regulator Singapura yang menentukan persyaratan teknis minimum (standar)
peralatan telekomunikasi di Singapura dan mengatur dan memantau Quality of
Service (QoS) kinerja layanan telekomunikasi dasar dan layanan akses
internet yang ditawarkan oleh operator.
Dalam website resmi IDA disebutkan “IDA aims to grow Singapore into a dynamic global infocomm hub and
to leverage infocomm for Singapore ’s
economic and social development”.
Outdoor Service Coverage @September 2012 |
IDA secara
independen melakukan Drive Test untuk mengukur
dan melakukan evaluasi performansi masing masing operator dan hasilnya
dipublikasikan secara terbuka dan online setiap quarter. Drive test dilakukan di secara
nasional di semua area termasuk perumahan, gedung, outdoor, dan jaringan MRT bawah tanah.
Berikut ini
publiksi IDA tentang QoS Singapura pada September 2012.
Data tersebut
menunjukkan ketiga operator seluler pada Q3 2012 ini tidak bisa memenuhi coverage
outdoor sebesar > 99% sehingga didenda sebesar $10.000 seperti dikutip
dari artikel
ini.
Publikasi secara
online seperti yang dilakukan oleh IDA ini diyakini memberikan
dampak positif. Calon pengguna (user)
dapat memilih operator dengan jelas dan sebagai sarana beauty contest para operator yang mendorong persaingan positif
untuk meningkatkan kualitas layanan.
Monitoring QoS
yang dilakukan IDA antara lain meliputi 3G services, 2G services, broadband
access services, dan basic telelecommunication services. Untuk hasil monitoring
selengkapnya dapat dilihat pada link
ini.
Mengingat manfaatnya yang besar, secara teknis mungkinkah citizen melakukan pengukuran?
Pengamatan yang menarik pak Erfin,
ReplyDeleteSebenarnya untuk masing-masing operator (seluler) sudah melaporkan QoS layanan telekomunikasi yang dapat diakses secara umum, dari penelusuran saya data ini dapat diakses masyarakat melalui link berikut (3 operator besar seluler):
1. Telkomsel:
http://www.telkomsel.com/about/investor-relations/9272-Laporan-Quality-Of-Service-----QoS-Q3-2012.html
2. Indosat:
http://www.indosat.com/Public_Relations/Press_Release_Photo_Gallery/Laporan_QoS_Indosat_2012
3. XL:
http://www.xl.co.id/about-us/QualityofService
Kemudian yang menjadi masalah disini adalah lembaga independen yang melakukan pembanding dan menjadi acuan penilaian pemerintah dalam menetapkan sangsi yang mungkin diperlukan untuk mengecek kebenaran dari hasil test tersebut yang dikeluarkan oleh masing-masing operator.
Sama-sama kita tau daerah Singapura jika kita bandingkan dengan Indonesia tidaklah dapat dibandingkan secara langsung karena perbedaan luas wilayah yang cukup besar dan kondisi geografis yang kompleks. Sehingga perlu effort yang lebih dari regulator Indonesia untuk dapat melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh regulator di Singapura
Dan jikapun itu dapat diwujudkan (memberikan data pembanding), maka perlu disepakati rute Drive Test yang sama dan waktu pengujian yang sama.
Sebagai contoh pengujian jaringan 3G di siang hari dan malam hari akan berbeda hasilnya akibat efek network breathing, akan menjadi kendala jika regulator melakukan pengetesan disiang hari (coverage menyusut akibat traffik yang tinggi) dan operator melakukan uji di malam hari (coverage mengembang karena load rendah).
Kemudian juga komitmen operator yang berbeda-beda (Operator incumben harus membangun jaringan di daerah terpencil, sedang Operator swasta bebas membangun di daerah yang potensial), sehingga penetapan standar pengujian ini dirasakan perlu untuk keadilan.
Namun demikian ide ini sangat menarik, saya mengharapkan pak Erfin bisa memaparkannya lebih jelas lagi, saya rasa masyarakat Indonesia tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut.
@pak Efrin,
ReplyDeleteArtikel yang menarik. Disini kita dapat merasakan bagaimana keterbukaan informasi bekerja. Makasih untuk artikel yang menarik ini. Saya menambahkan info QoS untuk broadband access service Singapura