Ulasan Studi Kasus #3, Oleh Kelompok 2

1. Isu permasalahan

Saat ini pengguna telepon seluler di Indonesia dilihat secara kasat mata telah tumbuh berkembang dengan pesatnya  bahkan telah menyamai jumlah penduduk di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan adanya persaingan antar operator untuk mendapatkan jumlah customer bagi keuntungan perusahaan mereka untuk dapat bersaing di industry telekomunikasi. Melihat perkembangan itu, kami mencoba melihat dari sisi regulator seberapa besar perkembangan industry telekomunikasi di Indonesia dapat berkembang dengan regulasi-regulasi yang ada sekarang untuk dapat berkembang. Karena sebenarnya dilihat dari jumlah perkembangan pelanggan di Indonesia seharusnya para operator di Indonesia mempunyai kinerja yang baik. Tetapi pada kenyataannya dari 3 operator besar yaitu PT. Telkomsel, PT. Indosat dan PT XL axiata hanya satu yang punya kinerja yang baik. Padahal mereka beroperasi dengan kondisi persaingan yang sama.
Tiga operator tersebut dilihat dari penetrasi pasar menguasai lebih dari 50% pasar GSM di Indonesia. Tapi hal itu juga berdampak pada operasional mereka dimana mereka juga membutuhkan biaya yang banyak untuk menjalankan operasional mereka.

Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Komunikasi & Informatika dan BRTI sebagai regulator yang melakukan pengawasan dan manata sistem telekomunikasi Indonesia harus melakukan suatu perubahan pada sisi regulasi telekomunikasi di Indonesia untuk dapat menjamin bisnis pertelekomunikasian dapat berjalan dengan baik dan benar.
Faktor Eksternal :
a. Marketing strategi.
b. Perang tarif antar operator karena tidak adanya aturan yang jelas
c. Tingkat persaingan yang tinggi, dimana terlalu banyaknya operator telekomunikasi.
d. Kurangnya alokasi frekuensi yang dirasakan oleh operator
e. Terlambatnya regulasi baru yang keluar dari regulator untuk mengatur perkembangan teknologi telekomunikasi.
f. Biaya perizinan frekuensi yang mahal
g. Bertambahnya pemain baru dalam industri telekomunikasi

Faktor Internal :
a. Regulator terlambat dalam membuat regulasi telekomunikasi
b. UU No. 36 thn 1999 sudah terlalu lama
c. Realisasi pelelangan blok 11 & 13 pada 3G belum terlaksana
d. Target pemerintah akan PNBP dari kemenkominfo
e. Kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah
2. Sumber data dan analysis tool yang digunakan
a. Data pertumbuhan pelanggan
b. Data pendapatan operator
c. Lambatnya proses pembuatan UU telekomunikasi yang baru
3. Saran saran
a. Peran pemerintah diperlukan dalam menata bisnis telekomunikasi di Indonesia supaya dapat bertahan dalam krisis di dunia yang terjadi saat ini
b. UU telekomunikasi yang baru diharapkan dapat mengatur perkembangan teknologi telekomunikasi yang terjadi saat ini dan perkembangan teknologinya sehingga diharapkan UU tersebut tidak langsung ketinggalan jaman
c. Regulator diharapkan dapat membuat roadmap telekomunikasi yang jelas, sehingga tidak terjadi tumpang tindih kebijakan pada sector telekomunikasi

Sumber :
http://komudata.blogspot.com/2011/06/mengamati-pertarungan-operator-seluler.html
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/36407335346.pdf
http://difershindo.wordpress.com/2008/07/22/peran-mayarakat-dunia-usaha-dan-pemerintah-dalam-perkembangan-telekomunikasi/

5 comments:

  1. Awal yang baik. Sudut pandang yang jelas sehingga diakhir tulisan akan ada saran untuk memperbaiki keadaan dari sudut pandang yang dipilih.

    Namun dugaan awal belum disampaikan. Selain itu, disarankan agar saat ini faktor-faktor eksternal dan internal diidentifikasi berdasarkan teori yang telah diperlajari terlebih dahulu.

    Selamat bekerja ... :)

    ReplyDelete
  2. Coba kunjungi ini:
    http://www.informatandm.com/wtfb/

    ReplyDelete
  3. Assalam dan selamat siang,
    Tulisan yg menarik, namun kami dari kelompok Operator punya beberapa pertanyaan :
    1. Sebagai Regulator, saran apa yg sebaiknya dilakukan agar yg tertinggal dapat menyusul dan yg unggul dapat bertahan ?
    2. Bagaimana perencanaan regulasi kedepannya, melihat perkembangan teknologi yg semakin cepat, contohnya LTE
    3. Sesuai link yg diberikan pak Fajar, dr sudut pandang regulator, advice apa saja yg dapat diberikan kepada kami(operator):
    a. Peran apa yg harus dilakukan dalam ekosistem layanan berbasis baru dan bagaimana untuk pindah ke a smart pipe business model
    b. Bagimana Menilai model penentuan harga yang paling efektif untuk tetap kompetitif, tetapi pada saat yang sama mengelola tingkat lalu lintas pada waktu peak
    c. Kapankah dan seberapa cepatkah kita untuk harus berinvestasi dalam new network technologies
    d. Bagaimana mengembangkan successful wholesale dan strategi MVNO di kedua pasar konsumen dan perusahaan
    e. Mengidentifikasi kemitraan yang berbeda di seluruh jaringan bisnis , perangkat, konsumen dan perusahaan
    f. Bagaimana melacak pertumbuhan pasar telekomunikasi global dan mengidentifikasi negara-negara dan wilayah yang menawarkan potensi pertumbuhan yang paling bagus.

    Demikian dan terima kasi
    Kelompok 1 (Operator)

    ReplyDelete
  4. Dalam kondisi yang krisis sudah seharusnya ada langkah penangan yang segera diambil regulator dalam mengelola kompetisi dan pertumbuhan industri telekomunikasi secara keseluruhan. Ada permasalahan strategi pengelolaan bisnis operator yang berasal dari efisiensi Capex dan Opex seperti yang ditunjukkan pertumbuhan positif dari satu operator dalam kinerja nilai saham tiga operator telco utama di Indonesia.

    Namun demikian secara umum pertumbuhan pendapatan operator dalam kondisi menurun. Maka yang perlu dilihat adalah, apakah sudah terjadi kejenuhan dalam pangsa pasar telekomunikasi di Indonesia. Jika tidak maka kemudian perlu diambil langkah untuk menyusun rencana model pengelolaan bisnis telekomunikasi yang baru dengan mempertimbangkan antara lain faktor-faktor:
    - kompetisi yang sehat
    - untung rugi penerapan teknologi baru
    - perubahan paradigma dari komunikasi suara ke data
    - efisiensi penggunaan spektrum
    - kemampuan ekonomi masyarakat terkait pemerataan ekonomi di seluruh wilayah tanah air
    - model usaha, investasi dan kemitraan yang terkait dengan efisiensi pengelolaan sumber daya seperti SDM
    - pengembangan bisnis konten
    - pengembangan riset teknologi telekomunikasi

    Dengan analisis hal-hal tersebut di atas mungkin akan dapat disusun model yang tepat dalam pengelolaan bisnis telekomunikasi di Indonesia agar bangkit dari keterpurukan.

    ReplyDelete
  5. Semakin banyaknya operator yang ada di Indonesia mengakibatkan persaingan antar operator semakin ketat.Perang antar operator seluler bisa dimenangkan dengan tetap menjaga kepuasan pelanggan.Untuk sukses dalam persaingan bisnis operator, kuncinya adalah kelancaran jaringan serta layanan paripurna dari operator itu sendiri.Kekuatan operator seluler adalah terletak pada kuat nya sistem jaringan mereka. Selain harga murah, makin kuatnya sinyal menjadi penentu keberhasilan sebuah operator seluler dalam melakukan penetrasi pasar. Makin ke depan, persaingan operator pun dipastikan akan semakin ketat. Sejumlah operator seluler yang ada pun tengah berlomba memperluas jaringan mereka dengan menggarap lokasi-lokasi terpencil yang belum terjangkau jaringan seluler.Untuk itu pemerintah dalam hal ini regulator hendaknya menbuat melakukan suatu perubahan regulasi telekomunikasi di Indonesia yang sejalan dan selaras dengan teknologi telekomunikasi saat ini .Tentu saja hal ini perlu mempertimbangkan aspek-aspek lain ,seperti :
    1. Dirangkulnya lembaga riset dan teknologi untuk menghindari tumpang tindihnya riset dan teknologi dalam bidang telekomunikasi sehingga dalam hal in pihak swasta (operator) dan pemerintah bisa berjalan beriring tanpa saling mendahului dan hal ini berpengaruh pada anggaran negara yang bisa dihemat.
    2. Melihat pola konsumtif masyarakat dimana dengan berkembangnya teknologi saat ini mengakibatkan pola masyarakat yang cenderung konsumtif hal ini merupakan awal perubahan kebiasaan dan budaya asli Indonesia.Tak bisa dipungkiri bahwa pola pergeseran pola konsumtif masyarakat yang lebih nyaman,akan menciptakan ketidakseimbangan kesejahteraan masyarakat kecil,visi kebijakan yang pro investasi pasar bebas seharusnya tidak serta merta mengabaikan kesejahteraan masyarakat kecil yang, Misi kebijakan pembangunan teknologi telekomunikasi yang hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi sejatinya tidak mengorbankan hakikat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

    _ DINI FRONITASARI_
    KELOMPOK 5



    ReplyDelete

Membuat Link Pada Komentar Anda
Agar pembaca bisa langsung klik link address, ketik:
<a href="link address">keyword </a>
Contoh:
Info terkini klik <a href="www.manajementelekomunikasi.org"> disini. </a>
Hasilnya:
Info terkini klik disini.

Menambahkan Gambar Pada Komentar
Anda bisa menambahkan gambar pada komentar, dengan menggunakan NCode berikut:

[ i m ] URL gambar [ / i m ]

Gambar disarankan memiliki lebar tidak lebih dari 500 pixels, agar tidak melebihi kolom komentar.

---

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger