Monday, September 30, 2013

05. Comparing ALTERNATIVES

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 8
Ilham Budi Sriutomo, Mia Galina, Muhammad Azzinar Faizien, 
Rahmawati Agustin, R.apip Miptahudin


Studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil-hasil ekonominya kemudian digunakan dalam bentuk keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih alternatif yang merupakan pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan. Satu atau lebih alternatif ini akan dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik, dimana masing-masing alternatif memiliki nilai (value) yang berbeda.

Pengertian

Dalam Ekonomi Teknik, comparing alternatives bertujuan membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis dalam jangka panjang, dana (modal) yang ada harus diberikan kepada alternatif yang secara ekonomi paling bisa dipertanggung-jawabkan

Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan penentuan terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Dalam mengevaluasi beberapa alternatif yang tersedia, ekonomi teknik biasanya mempertimbangkan:
nilai uang terhadap waktu, estimasi pendapatan dan biaya, strategi keuangan, inflasi, depresiasi, ketidakpastian, pajak, undang-undang kebijakan, periode perencanaan, tingkat bunga modal, perhitungan nilai dan harga, hingga rate of return.

Jenis Alternatif

Alternatif dapat dibedakan menjadi dua jenis:
  1. Alternatif investasi :
    adalah alternatif dengan investasi modal awal yang menghasilkan aliran kas positif dari peningkatan pendapatan, penghematan melalui pengurangan biaya, atau keduanya.
  2. Alternatif biaya :
    adalah alternatif dengan semua aliran kas negatif kecuali nilai sisa aset pada akhir umur proyek (Situasi ini terjadi jika suatu organisasi harus melakukan suatu tindakan dan keputusan yang melibatkan cara paling ekonomis dalam melakukan kegiatannya).

Periode Analisis

Dalam proses membandingkan alternatif ini, dibutuhkan study (analysis) period atau Periode Analisis

Periode Analisis adalah waktu yang dipilih untuk membandingkan alternatif yang saling meniadakan (mutually exclusive). Umur manfaat alternatif yang dibandingkan, relatif terhadap periode analisis yang dipilih.

Ini melibatkan dua situasi yang berbeda:
  1. Kasus Pertama :
    umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan periode analisis.
  2. Kasus Kedua :
    umur manfaat antar alternatif berbeda dan sekurang-kurangnya umur manfaat dari satu alternatif tidak sama dengan periode analisis . 
Periode analisis yang sama harus diterapkan untuk dapat membandingkan alternatif. Dalam kasus tidak sama digunakan dua assumption yaitu repeatability assumption dan coterminated assumption.

Repeatability assumption

Repeatability assumption melibatkan dua kondisi utama:
  1. Periode analisis dianggap tak berhingga atau sama dengan kelipatan persekutuan dari umur manfaat alternatif.
  2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada alternatif di awal periode analisis juga terjadi sepanjang periode.

Coterminated assumption

Coterminated assumption menggunakan periode studi (analisis) terbatas dan identik untuk semua alternatif. 

Untuk itu dilakukan perkiraan aliran kas untuk alternatif yang memiliki umur manfaat yang berbeda dengan periode analisis. 

Dalam hal kaitan umur manfaat terhadap periode analisis , dapat dijumpai dalam dua kondisi yang berbeda yaitu :
  1. Umur Manfaat sama dengan Periode Analisis,
    dengan menggunakan Metode Nilai Ekivalen dan Metode Tingkat Pengembalian (ROR)
  2. Umur Manfaat Antar Alternatif Berbeda :
    karena analisis perbandingan alternatif harus dilakukan dalam periode analisis yang sama, jika alternatif yang mutually exclusive mempunyai umur manfaat berbeda, analisis dilakukan dengan memberlakukan asumsi asumsi, yaitu repeatability assumption dan coterminated assumption.

Bahan Diskusi

  1. Apakah tujuan melakukan comparing alternatives dalam suatu proyek / investasi ?
  2. Alternatif-alternatif harus dibandingkan sejauh mungkin apabila alternatif-alternatif ini memberikan hasil yang sama, memberikan kegunaan yang sama atau menyelesaikan fungsi yang sama. Dalam membandingkannya, faktor apa saja yang harus diperhatikan sehingga kita dapat menyederhanakannya ke dalam suatu basis yang ekuivalen ?
  3. Untuk menganalisis nilai keuntungan ekonomi dari suatu alternatif investasi dapat digunakan berbagai cara. Oleh karena transaksi-traksaksi yang terjadi pada setiap alternatif investasi itu tidak selalu sama terutama karena pengaruh berjalannya waktu yang berdampak pada perbedaan nilai uang (time value of money). Bagaimana cara yang tepat untuk menganalisis alternative investasi tersebut ?
  4. Apakah yang dimaksud dengan metoda Capitalized Worth (CW) ?

Studi Kasus

Suatu perusahaan ingin menyumbang sebuah laboratorium proses pada sebuah universitas. Sumbangan pokok menghasilkan bunga rata-rata 8% per tahun, dan jumlahnya cukup untuk menutup semua pengeluaran selama pembangunan dan perawatan lab untuk periode waktu yang tak berhingga. 

Kebutuhan kas lab diperkirakan Rp 100 juta untuk pembangunan, dengan biaya operasional sebesar Rp 30 juta per tahun selama waktu yang tak berhingga, dan Rp 20 juta pada akhir setiap empat tahun untuk penggantian peralatan.
  1. Berapa tahun period analisis yang disebut sebagai ‘tak berhingga’?
  2. Berapa jumlah pinjaman pokok yang dibutuhkan untuk membangun lab dan menghasilkan cukup bunga untuk menunjang sisa kebutuhan kas dari lab ini selamanya? 

Sumber: 
Engineering Economy, 13th edition, William G. Sullivan et.al., Pearson International Edition, 2006

Sunday, September 29, 2013

Studi Kasus #10: PERBANKAN dan Layanan TELEKOMUNIKASI

Seri Kapita Selekta

oleh : Kelompok 2
Ayu Nova, Dewi Asri Tiara Putri, Putu Eka Suarjaya

Perbankan merupakan sebuah industri jasa yang perlu untuk difahami fungsi dan keberadaannya mengingat peran pentingnya di dalam pembangunan. Saat ini semakin banyak bidang ilmu yang terlibat di industri perbankan ini termasuk diantaranya telekomunikasi dan informasi. Layanan keduanya telah lama dimanfaatkan oleh perbankan secara simbiose mutualismeNamun ke depan situasinya mungkin bisa berubah. Favorable atau unfavorable. Bagaimana hal itu bisa terjadi?


sumber: http://prntscr.com/1tpr1i

Apa itu Bank? 

Semua orang mungkin sudah tahu apa itu bank dan bagaimana fungsi dari bank itu sendiri. Secara singkat yang kita ketahui tentang pengertian bank adalah ‘tempat menyimpan uang atau menabung dan tempat meminjam uang’. 

Menurut Undang–Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk–bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Fungsi bank selain sebagai penghimpun dana masyarakat melalui simpanan juga sebagai penyalur dana kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, pembelian surat–surat berharga, dan sebagainya. 

Bagaimana Canvas Model Bisnis Perbankan?

Lalu bagaimana posisi bank di masa sekarang ini? Bagaimana bisnis perbankan bergerak di era informasi yang berubah dengan sangat cepat ini? Mari kita lihat model bisnis perbankan berikut ini:
sumber: http://prntscr.com/1tpqtk (click to enlarge)

Coba perhatikan kotak Revenue Streams, Value Proposition, Customer Segments, Key Resources, dan Cost Structures. Padanya layanan telekomunikasi dan informasi memegang peran yang tidak sedikit.

Peran Teknologi Pada Inovasi dan Kreativitas Layanan Perbankan

Perkembangan teknologi saat ini mendorong inovasi dan kreativitas layanan di sektor perbankan. Ini membuat sektor perbankan dituntut untuk bisa reaktif terhadap perkembangan dan kondisi nasabah dengan tingkat mobilitas yang tinggi. 

Saat ini sektor perbankan ‘melirik’ layanan sektor telekomunikasi sebagai solusi efesiensi delivery layanan perbankan dengan jaringannya yang luas, akses yang mudah, dan harga yang relatif murah.

Sebagai contoh adalah layanan SMS banking, mobile banking, dan telephone banking . Hal ini didukung juga dengan semakin murah dan banyaknya perangkat handphone dan smartphone yang beredar di pasar. 

Apa yang menarik?

Hal yang menarik adalah bisnis perbankan mulai meninggalkan konsep lamanya dan menawarkan layanan dengan konsep baru yang lebih efisien

Diantara layanan perbankan yang belakangan banyak dibicarakan dalam kolaborasinya dengan layanan sektor industri telekomunikasi adalah “Branchless Banking” atau perbankan tanpa kantor cabang. Kita dapat membayangkan efisiensi yang terjadi. Lalu bagaiman perbankan melayani para konsumennya?

Secara umum ‘Branchless Banking’ merupakan kegiatan transaksi bank dengan kriteria sebagai berikut:
1. Tanpa melalui kantor cabang
2. Menggunakan agen yang bekerja sama dengan bank
3. Nasabah bisa melakukan transaksi sendiri atau melalui agen
4. Fitur transaksi yang lebih sederhana
5. Layanan yang lebih murah
6. Dapat ditunjukkan khususnya bagi masyarakat segmen bawah atau unbanked
Dari kriteria di atas dapat kita lihat bagaimana layanan perbankan memperluas segmen pelanggannya dengan merangkul masyarakat bawah melalui akses yang lebih mudah dan luas. Secara konsep ini dapat terjadi jika menggunakan layanan sektor telekomunikasi secara lebih intensif.

Dibandingkan transaksi dengan melalui layanan ATM (yang akan menjadi sangat mahal dan belum tentu ada di setiap desa) tentu akan lebih mudah jika dilakukan melalui ponsel. Apalagi sebagian masyarakat segmen bawah umumnya masih berada dalam kategori unbankable untuk layanan perbankan. Dengan harapan akses terhadap layanan perbankan yang lebih luas maka akan dapat meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejumlah Isu Hangat

Dari paparan di atas, dapat kita fahami kaitan antara perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berikut layanannya dengan perkembangan layanan bisnis perbankan. Walau dalam penerapannya nanti masih akan terbentur beberapa kendala serperti kendala regulasi, keamanan nasabah, dan edukasi nasabah mengenai layanan ini namun dengan tingkat persaingan yang tinggi diperkirakan bahwa ini hanyalah masalah waktu saja. 

Hal yang perlu diperhatikan bahwa penerapan sistem layanan perbankan dengan konsep yang baru ini sebaiknya menguntungkan kedua belah pihak yaitu pelaku bisnis perbankan dan pelaku bisnis telekomunikasi itu sendiri.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi, maka akan terjadi perubahan dalam penyampaian layanan perbankan ke depannya. Apakah karakteristik jasa bank mengalami perubahan ketika dikembangkan layanan baru.

Benarkah dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, pelaku perbankan akan melakukan perubahan besar dalam pemilihan lokasinya. 

Mari kita diskusikan bersama lebih lanjut dampak terhadap sektor teknologi informasi dari perubahan konsep layanan perbankan di atas  untuk masa depan dan mendeteksi berbagai peluang maupun ancaman bagi sektor telekomunikasi terkait perubahan konsep layanan perbankan tersebut. 

Bagaimana pengaruh dari perubahan konsep layanan perbankan ini terhadap peningkatan kinerja keuangan operator seluler Indonesia?

Monday, September 23, 2013

04. APPLICATION of Time-Money Relationships

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 6
Rininta, Catur J, Wildan M, Indrawan N, Arif 

Uang dan waktu memiliki korelasi yang sangat erat. Suatu bisnis sangat memerlukan suatu perencanaan dimana dua komponen dasar tersebut menjadi hal yang paling krusial untuk meraih keberhasilan. Untuk memahami aplikasi hubungan antara uang dan waktu, perlu kita pelajari suatu metode penilaian investasi, dimnadiantaranya adalah penetapan atas tingkat minimum pengembalian (MARR; Minimum Attractive Rate of Return).


Pengertian

Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan dengan baik. 

Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul pertanyaan, 
Apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis?
Apakah kita bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? 
Pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan usaha. Rencana usaha tidaklah semata mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai hal yang perlu dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan bukan sebaliknya menyebabkan kerugian.

Oleh karena itu, rencana usaha harus dikaji secara mendalam melalui studi kelayakan usaha dimana hasil dari studi tersebut akan membantu Anda apakah rencana uasaha layak atau tidak untuk dilaksanakan. 

Usaha yang diteliti bisa bersklala besar atau kecil, seperti usaha pembangunan tenaga nuklir, sampai dengan usaha jasa fotocopy. 

Tentu saja semakin besar program yang dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis maupun sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial (social cost and social benefit). 

Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan usaha akan menyangkut 3 aspek, yaitu :
  1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha itu dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko usaha tersebut.
  2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara. Sering juga disebut manfaat ekonomi nasional, yang menunjukkan usaha tersebut bermanfaat bagi ekonomi makro suatu Negara.
  3. Manfaat sosial usaha bagi masyarakat sekitar, ini merupakan studi yang paling sulit dilakukan.
Studi kelayakan bisnis sering disebut sebagai feasibility study. Studi ini merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, apakah menerima/menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan. Suatu usaha yang diusulkan/direncanakan dikatakan layak jika dalam pelaksanaannya dapat memberikan manfaat finansial maupun sosial.

Bahan Diskusi:

  1. Sebutkan metode lain yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha?
  2. Bagaimana cara mengetahui layak atau tidaknya investasi tersebut?

Studi Kasus

Suatu usaha pengolahan pangan membutuhkan investasi sebesar Rp. 20 juta dengan lama waktu investasi 10 tahun. Selama kurun waktu tersebut diperlukan biaya rutin per tahun untuk perawatan dan perbaikan sebesar Rp. 2,5 juta dan biaya pendukung usaha pada tahun ke 5 dan 8 masing masing sebesar Rp. 2 juta dan Rp. 3 juta. 

Usaha tersebut memberikan pendapatan operasi yang berfluktuasi sesuai dengan permintaan, masing masing Rp. 8,5 juta pada tahun ke 1 hingga tahun ke 5, kemudian Rp. 10 juta pada tahun ke 6 hingga tahun ke 8. Pada tahun ke 9 dan ke 10 masing masing Rp 9 juta dan Rp. 5 juta. 

Dengan MARR sebesar 5% per tahun dan nilai sisa mesin mesin yang digunakan adalah sebesar Rp. 10 juta.. Apakah usaha tersebut layak secara ekonomi dilihat dari NPV dan IRR nya?

Saturday, September 21, 2013

Studi Kasus #9: PERUBAHAN Teknologi, Layanan, Regulasi dan PERUBAHAN Berikutnya

Seri Kapita Selekta

oleh: Kelompok 1

Ilmu pengetahuan adalah hal yang tak pernah berhenti tumbuh dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai inovasi dan penemuan baru dalam teknologi telekomunikasi menjadi jembatan bagi kemudahan mengakses informasi untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Perubahan tersebut dapat menimbulkan peluang baru bagi para pelaku bisnis telekomunikasi dalam memberikan layanan terdepan sekaligus dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan usahanya.

Pendahuluan

Suatu layanan bisa melibatkan dua atau lebih pihak sehingga dibutuhkan regulasi yang dapat mengimbangi perubahan layanan dan teknologi tersebut. 

Perubahan teknologi dan layanan terjadi lebih pada umumnyacepat dibandingkn perubahan regulasi

Maka dari itu mau tidak mau badan regulasi harus memiliki “awareness” mengenai dampak perubahan teknologi dan layanan tersebut sebelumnya, saat ini maupun masa depan, sehingga dapat beradaptasi atau merestrukturusasi diri (jika perlu) dan memfasilitasi beberapa pihak yang berkepentingan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Menurut Wilbur Lang Schramm (1988), perkembangan yang dinamakan revolusi komunikasi dan sebagainya itu merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang telah berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia selama ini. 

Revolusi Komunikasi

Revolusi komunikasi adalah satu dari sekian revolusi yang terjadi di berbagai bidang kehidupan manusia, seperti revolusi politik, pendidikan, pertanian, dan industri. 

Layanan pada awal perkembangan telekomunikasi di Indonesia adalah telegram dan teleks yang berkembang menjadi layanan suara fixed line (PSTN). Beberapa lama setelah itu baru ditemukan layanan suara bergerak dan pengiriman data berupa pesan singkat yang disebut dengan SMS, hingga sekitar pada tahun 2000-an berbagai layanan baru di atas layanan data berbasis internet mulai tumbuh pesat hingga sekarang.

Teknologi Switching

Teknologi yang digunakan pada periode awal perkembangan tersebut adalah circuit switching (CS) dimana hanya mampu menghantarkan satu jenis layanan saja, namun seiring berkembangnya teknologi packet switching (PS) yang ditandai dengan hadirnya internet, maka lebih dari satu layanan dapat dihantarkan melalui teknologi tersebut dengan lebih efisien.

Teknologi Modulasi

Teknik modulasi yang digunakan pun mengalami perubahan, pada awal perkembangannya modulasi yang digunakan adalah modulasi analog (Amplitude, Frequency & Phase Modulation) dalam mentransmisikan sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain. Namun karena keterbatasan yang dimiliki (dalam hal ini bandwidth), modulasi digital (FSP, BPSK, QPSK, QAM, dan lain-lain) lebih berkembang karena dapat mentransmisikan sinyal informasi dengan bandwitdh yang lebih lebar sehingga semakin banyak layanan dapat ditangani.

Teknologi Transmisi

Selain dalam hal pengiriman data dan pengolahan sinyal, teknologi dalam hal media transmisi juga perlu kita perhatikan. Di awal perkembangannya media yang digunakan berupa kawat tembaga, lalu setelah ditemukan teknologi wireless maka udara menjadi media transmisinya. 

Namun karena rugi-rugi yang dihasilkan oleh kedua media transmisi tersebut dirasa kurang menfasilitasi tuntutan layanan yang ada, maka ditemukanlah media berupa fiber optik, yaitu sinyal informasi diubah menjadi sinyal cahaya. 

Media fiber optik ini digunakan sebagai link backbone karena kemampuan menghantarkan informasi dengan bandwidth yang jauh lebih lebar dengan rugi-rugi sinyal yang sangat minim.

Salah satu dampak dari perkembangan layanan dari teknologi tersebut antara lain : layanan suara dan gambar bisa dikirimkan dalam satu waktu yang bersamaan, dampaknya telepon fixed line dan televisi dapat digantikan oleh layanan video call / video conference, layanan ini membutuhkan akan bandwidth yang cukup lebar dari 256 kbps hingga 1 Mbps, sehingga suatu hal yang tidak mungkin pada awal era telekomunikasi yang hanya dapat melayani bandwidth maksimal 64 kbps.

Kecepatan dan kemudahan akses internet membuka berbagai peluang bisnis baru. Salah satunya adalah bisnis Cloud Computing, dimana semua data dan informasi disimpan ke dalam suatu data center yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui jaringan internet. Kebiasaan masyarakat yang selalu membawa memori yang berisi data pribadi kemanapun akan berubah karena yang dibutuhkan hanyalah kemudahan akses internet.

Perubahan Regulasi di Indonesia

Era munculnya regulasi untuk layanan telekomunikasi di Indonesia ditandai dengan disahkannya UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. (baca artikel dan diskusi tentang UU 36/1999 disini).

Melalui UU tersebut, telekomunikasi di Indonesia memasuki babak baru, yakni beralihnya era monopoli ke era kompetisi. Hubungan antara layanan, teknologi dan regulasi dapat digambarkan ke dalam bagan sebagai berikut :

Sumber: Menciptakan Lembaga Regulasi Yang Lebih Berdaya

Regulasi adalah seperangkat aturan/kebijakan yang bersumber dari Undang-undang untuk mengatur dan menciptakan ketertiban dalam rangka tetap terpenuhinya hak publik. 

Perbedaannya dengan undang-undang adalah :

Undang-Undang bersumber dari Konstitusi (UUD NKRI) Tahun 1945 :

  1. Bertujuan utk menciptakan ‘keadilan’ dan ‘kepastian hukum’
  2. Bersifat memaksa dan mengatur
  3. Sanksi Pidana selain sanksi administratif

Regulasi :

  1. Regulasi sebagai implementing legislation bersumber dari UU
  2. Bertujuan menciptakan ‘ketertiban’
  3. Bersifat mengatur
  4. Regulasi teknis untuk mendukung operasional teknis
  5. Regulasi Ekonomis utk mendukung industri dan pasar yang sehat
  6. Regulasi sosial utk menjaga tetap terpenuhinya hak publik

Selain itu diatur regulatory framework, yakni metodologi kerja regulasi, yakni:
  • Memastikan adanya transparansi/keterbukaan antara Operator
  • Memastikan independensi lembaga regulasi
  • Melindungi hak konsumen
  • Menangani resource terbatas yang dipunyai oleh negara seperti spektrum frekuensi, orbit satelit, universal service
  • Menerapkan aturan untuk memberikan lisensi bagi layanan baru/new services

Perubahan Ke Depan

Ada sejumlah studi kasus yang terkait dengan perubahan ini disini. Diantaranya adalah Operator Kita (2012), Regulasi Konvergensi (2012), Pokok-Pokok Pemikiran (2012), Faktor Eksternal dan Internal Telekomunikasi Kita (2013).

Penutup

Kondisi industri telekomunikasi telah banyak berubah sejak dikeluarkannya UU nomor 36 Tahun 1999. Kinerja para operator yang bertindak sebagai ujung tombak penyelenggaraan telekomunikasi Indonesia dalam tekanan (baca artikel: Halo-Halo Bandung).Transformasi Menuju Data (2012), 

Perubahan teknologi dan layanan harus diimbangi dengan perubahan regulasi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan teknologi dan layanan (pasar) lebih cepat daripada perubahan regulasi.

Adanya regulasi yang tepat dapat menyeimbangkan kepentingan berbagai pihk terhadap perubahan layanan dan teknologi yang terjadi termasuk regulator. Adaptasi atau restrukturisasi adalah pilihan.

Di era ekonomi berbasis informasi saat ini ,dampak luas dari sinergi ini adalah state competitiveness. Disamping itu memberi kepastian bagi pelaku bisnis dan melindungi konsumen.

+++

Friday, September 20, 2013

03. Time - Money RELATIONSHIPS

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 4
Azarya N. J. Siahaan, Chairy Wahyu Winanti, Marthin Rajagukguk, 
Nino Teguh Pamuji, Nuruhli Shaliha

Aset (Modal) adalah suatu kekayaan dalam bentuk uang atau properti yang dapat digunakan untuk menghasilkan dan mendapatkan kekayaan/keuntungan berikutnya.

Mengapa Perlu Mempertimbangkan Pengembalian Aset? 

Bagi manusia, aset dalam bentuk uang, mesin, material, energi, dan bentuk lainnya sangat dibutuhkan dalam kegiatan operasional suatu organisasi. Aset dapat diklasifikasikan ke dalam 2 bentuk kategori dasar:

1.Equity capital
Modal yang dimiliki oleh individu (perorangan) yang menginvestasikan uang dan properti yang mereka miliki dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

2. Debt capital
Sering juga disebut sebagai modal pinjaman adalah modal yang didapatkan atau dipinjamkan dari si pemilik modal untuk digunakan sebagai investasi dengan harapan si pemilik modal akan mendapatkan keuntungan dari si peminjam.

Alasan dasar mengapa pengembalian aset dalam bentuk bunga dan keuntungan merupakan bahan utama dalam studi engineering economy adalah sebagai berikut:

Pertama : 
modal dan profit (keuntungan) membuat para penyedia modal mengetahui kapan harus menggunakan modal yang dimilikinya. Pada faktanya adalah si penyedia modal/barang dan jasa menyadari kembalinya modal mereka sebagai bagian dari insentif (bonus) yang didapatkan dari menghemat dan menunda keperluan ataupun pengeluaran yang tidak terlalu penting dengan cara mengubahnya menjadi aset yang dapat digunakan ataupun dimanfaatkan untuk masa depan.
Kedua : 
modal dan profit (keuntungan) berfungsi sebagai jaminan dari risiko yang dihadapi oleh si pemilik modal (investor) dari pihak atau pun organisasi yang menggunakan/meminjam modal dari si pemilik modal tersebut.
Jadi, kesimpulannya adalah kapanpun modal itu dibutuhkan dalam proyek teknik dan bisnis serta usaha lainnya, sangat berkaitan erat dengan waktu dimana modal tersebut sedang/akan digunakan.

Jadi bab ini menjelaskan tentang seberapa pentingnya hubungan antar uang dan waktu, dimana mengajarkan para manajer dan teknisi serta para pengambil keputusan dalam mengerjakan dan menyelesaikan berbagai macam proyek pekerjaan guna mendapatkan hasil yang optimal dan maksimal serta menjamin keberlangsungan pengerjaan proyek tersebut.

Soal konsep:

  1. Jelaskan definisi sederhana dari Nilai uang terhadap waktu ini (TVM) dan hubungannya dengan nilai saat ini (present value) dan nilai di masa depan (future value) ? 
  2. Mengapa para engineer perlu memahami tentang hubungan nilai uang dan waktu ini ? 
  3. Bagaimana Pengaruh prinsip nilai uang terhadap waktu ini (TVM) terhadap pekerjaan seorang engineer
  4. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam hubungan nilai uang terhadap waktu ini ? 

Soal hitungan:

Beberapa vessel pembakaran fluizided-bed mempunyai biaya investasi sebesar 100,000 USD, waktu kerja 10 tahun, dan nilai pasar (saat penjualan kembali) diabaikan. Biaya tahunan dari material, pemeliharaan, dan daya listrik untuk vessel tersebut diperkirakan mencapai total 10,000USD. Sebuah pelapisan ulang major terhadap vessel pembakaran akan dilakukan pada tahun kelima dengan biaya sebesar 30,000 USD. Jika suku buka adalah 15% per tahun, berapakah biaya ekivalen lump sum proyek ini pada saat ini (present time)?

Sumber: 
Engineering Economy, 13th edition, William G. Sullivan et.al., Pearson International Edition, 2006

Saturday, September 14, 2013

02. Cost Concepts and Design Economics

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Kelompok 2
Irham,Argi,Difi,Marcel


Setiap orang sepakat akan pentingnya mempelajari engineering economics. Proyek sangat berkaitan dengan sebuah biaya. Sementara itu dalam ilmu engineering economics sering disebutkan berbagai macam jenis biaya seperti biaya tetap, biaya varabel, dan biaya biaya lain yang saling berkaiatan.


Secara sederhana dapat dikatakan biaya merupakan sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Di antara berbagai macam biaya yang telah kita pelajari terdapat biaya yang paling dasar yaitu biaya tetap dan biaya variable, kedua biaya ini merupakan jenis biaya yang hampir selalu ada dalam setiap komposisi biaya, namun perlu diketahui bahwa kedua jenis biaya itu memiliki kateristik yang berlawanan.

Apa itu Biaya Tetap ?

Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap kita keluarkan meskipun tidak melakukan aktivitas apapun atau bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak sekalipun. 

Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu kita bayarkan atau keluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang kita lakukan, baik ketika tidak berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal. 

Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang kita lakukan akan semakin kecil jumlahnya.

Apa itu Biaya Variabel?

Berkebalikan dengan biaya tetap, biaya variabel ini bersifat dinamis. Ia mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan. 

Pada biaya ini, jumlah yang akan kita keluarkan per unit atau per aktivitas justru berjumlah tetap sedangkan untuk biaya secara total jumlahnya akan menyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan. 

Jika biaya tetap memiliki hubungan terbalik dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan maka, secara total, biaya variabel sebanding dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan. Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan, maka akan semakin banyak biaya variabel yang kita keluarkan. 

Bagaimana Jika Biaya Tetap dan Biaya Variabel Digabungkan? 

Biaya tetap dan biaya variabel memang biasa disandingkan. 

Kedua hubungan biaya tersebut dapat terlihat pada break-even point (BEP), yang mana break-even point merupakan titik dimana total pendapatan dari penjualan sejumlah produk sama dengan total biaya tetap ditambah biaya variabel

Jadi, dapat disimpulkan bahwa profit atau keuntungan akan diperoleh saat penjualan produk dapat melebihi break-event point dan bila kurang dari break-event point maka loss atau kerugian yang dialami.

Referensi : Akuntanmuda.wordpress.com

++
Pertanyaan :

1. Ada berapakah macam biaya dalam cost terminology?
2. Seberapa penting biaya biaya tersebut dalam suatu proyek?
3. Bagaimana cara menentukan break event point?

Sumber : http://irnawt.wordpress.com

Tuesday, September 10, 2013

Studi Kasus 8: MODEL BISNIS

Seri Kapita Selekta

oleh: Djamhari Sirat dan Fajardhani

Mengapa mempelajari model bisnis? Dengannya kita dapat menemukan informasi berharga sejak jauh hari sebelum suatu kejadian benar-benar terjadi. Cukup banyak waktu untuk mengantisipasi suatu kerugian atau memaksimalkan sebuah peluang. Intinya adalah membangun keunggulan.


PEMBUKA

Ada yang janggal jika kita jeli memperhatikan pergerakan harga saham perusahaan operator telekomunikasi (lihat artikel Halo-Halo Bandung).

Di era informasi ini tidak ada industri atau perusahaan yang tidak memanfaatkan layanan operator telekomunikasi untuk kegiatan usahanya. Tetapi ada paradoks disitu. Industri yang memanfaatkan layanan tumbuh dengan baik sementara industri telekomunikasi kinerjanya justru tertinggal jauh.

Apa yang sebenarnya terjadi? Pasti akan ada banyak jawaban yang muncul.

Namun pada topik kapita selekta kali ini kita hanya tertarik pada kemungkinan terjadinya perubahan model bisnis.

Fenomera turunnya pendapatan dan profitabilitas mungkin telah terjadi pada industri lain saat industri telekomunikasi melakukan transformasi bisnis melalui perkembangan teknologi dan deregulasi industri. Dengan kasat mata kita bisa melihat layanan dan operasi di perbankan dan retail telah jauh berubah.

Kini perubahan itu “memukul balik” industri telekomunikasi bersamaan dengan munculnya era konvergensi. Mungkin saja M&A (merger and acquisition) tidak saja terjadi di tingkat perusahaan tetapi terjadi di tingkat industri. Ini berarti lanscape akan berubah drastis.

Model bisnis diharapkan dapat menguak informasi penting yang diperlukan.

Untuk itu kita perlu sebuah tool atau metode sebagai alat bantu. Alat bantu yang dipilih adalah seperti yang dijelaskan dalam buku Business Model Generation. Tentu ada banyak pertimbangan yang telah dilakukan sebelum memutuskannya.

PENDEKATAN

Kita akan mempelajari perubahan model bisnis sejumlah industri atau perusahaan-perusahaan yang menjadi pemimpin di industri tertentu. Sejalan dengan itu, kita juga akan memetakan perubahan model bisnis di industri telekomunikasi dari waktu ke waktu.

TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN BATASAN

Tujuannya adalah dalam lingkup akademik, membuat perkiraan model bisnis operator telekomunikasi di masa depan dengan ruang lingkup membangun pemahaman berbagai model bisnis terkait dan jenis layanan terkait tetapi tidak membentuk model bisnis yang lengkap dan siap untuk diimplementasikan.

TAHAPAN

Pertama, mengenal dan memahami model serta trend bisnis mainstream, teknologi, layanan, biaya, regulasi, dan lingkup usaha sektor telekomunikasi termasuk melakukan verifikasi kepada para nara sumber. Kedua, membangun rancangan operasi operator untuk jenis layanan, trend persaingan, harga, lingkup dan fokus usaha.

MANFAAT YANG DIHARAPKAN

Tema kuliah kapita selekta 2013 adalah “the future of telecommunication operators”. Tema ini dipicu oleh adanya “krisis” atau potensi krisis pada operasi berjalan saat ini dimana pertumbuhan usaha sudah semakin menurun. Atau dapat dikatakan bahwa pasar tidak bereaksi seperti apa yang diperkirakan oleh para operator.

Dari sini diharapkan kita dapat menemukan arah perubahan yang lebih jelas berdasarkan sejumalah kajian akademik.

SEKILAS TENTANG TOOL

Bermula dengan mengenal tool utama yaitu KANVAS yang diikuti dengan POLA, DESAIN, dan STRATEGI secara visual.

source: www.businessmodelgeneration.com
Know the customers [CS], value creation [VP] kepada customers, channel atau jalur untuk menyampaikan value [CH], customer relationships untuk membangun dan mempertahankan customer [CR], revenue stream [R$], key resources untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan VP, CH, CR, dan R$ kita [KR], key activities untuk mengetahui aktivitas utama yang diperlukan VP, CH, CR, dan R$ oleh KR kita [KA], key partnerships untuk mengetahui mitra utama [KP], dan cost structure untuk mengetahui biaya terpenting, sumberdaya paling mahal, aktivitas-aktivitas kunci paling penting yang ada dalam model bisnis [C$].

Selain itu perlu memperhatikan kinerja keuangan para pemain utama di dalam model bisnis melalui laporan keuangan.

Sumber: Business Model Generation, Osterwalder & Pigneur, Gramedia, 2012
+++

Mari kita diskusikan lebih lanjut dan membangun kanvas masing-masing.
Model bisnis operator selular di awal pertumbuhannya
Model bisnis operator fixed line sebelum deregulasi industri telekomunikasi
Model bisnis operator fixed line setelah deregulasi industri telekomunikasi hingga saat ini
Model bisnis operator selular plus layanan data saat ini
Model bisnis regulator sebelum deregulasi
Model bisnis regulator paska deregulasi hingga saat ini

Friday, September 6, 2013

01. Introduction to ENGINEERING ECONOMICS

Seri Ekonomi Teknik (Engineering Economy )

oleh: Fajardhani

Pemikiran

Di bumi ini barangkali manusia adalah satu-satunya makhluk istimewa yang dapat menciptakan berbagai alat bantu agar ia dapat lebih menikmati hidup, mengatasi persoalan, menjawab tantangan, membuat perubahan yang diinginkan, merubah gaya hidup, menghadirkan sebuah keinginan, dan membuat kehidupannya lebih mudah serta lebih baik dari waktu ke waktu.


sumber: http://images.shiksha.com

Namun untuk itu ada harga yang harus dibayar. Berapa besar? Itu tergantung pada besarnya benefit atau value yang dihasilkan atau diciptakan.

Peran Penting Sains dan Engineering

Sains dan pengetahuan di bidang engineering memegang yang peranan sangat penting dan menentukan bagi terciptanya perubahan demi perubahan yang telah dan yang akan terjadi. Bidang tersebut hanya bisa dikuasai oleh kalangan tertentu yang memiliki kemampuan khusus. Tanpa keberadaan mereka rasanya perubahan-perubahan itu akan sulit terjadi.

Era keterbukaan informasi menyebabkan keduanya berkembang sangat pesat dibandingkan dengan era-era sebelumnya dalam periode yang sama. Pilihan atau alternatif sekarang menjadi tidak terbatas dengan terus berkembangnya variasi di tingkat sistem, sub-sistem, komponen, produk ataupun layanan dengan tingkat harga yang juga sangat bervariasi.

Lalu, bagaimana membuat keputusan atas pilihan-pilihan yang ada?

Pentingnya Keputusan Yang Tepat

Keputusan yang dibuat membawa sejumlah konsekuensi tertentu bagi pembuat keputusan. Di era ini ruang untuk membuat kesalahan sudah semakin sempit. Untuk itulah seorang engineer perlu menguasai bidang engineering economics yang dahulu dikenal sebagai engineering economy. Ada prinsip-prinsip yang harus diketahui dan dikuasai para engineer.

Ekonomi teknik adalah bagian dari bidang ekonomi untuk aplikasi pada proyek-proyek engineering (rekayasa). Kemudian para engineer akan dapat mengkomunikasikan rancangannya secara lebih baik kepada para eksekutif puncak dengan sudut pandang yang sama.

Pada saat sebuah keputusan tentang proyek engineering diambil, manajemen akan mengalokasikan sejumlah sumberdaya terbatas yang dimilikinya untuk merealisasikannya. Sumberdaya yang dialokasikan jumlahnya bisa sangat besar dengan harapan dapat memperoleh tingkat pengembalian yang menguntungkan. Tingkat pengembalian ini menjadi sangat penting bagi semua stakeholder.

Ini berlaku di tingkat makro (negara atau industri) maupun mikro (perusahaan atau individu).


Kesalahan memilih alternatif atau waktu yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak risiko yang kecil hingga fatal (catastrophic / disastrous).

+++

Mari kita diskusikan topik ini lebih lanjut. Ada sejumlah pertanyaan sebagai bahan diskusi yang perlu dicarikan jawabannya dan juga dipersilahkan untuk menambahkan pertanyaan untuk memahami topik ini dengan lebih baik.

Sumber: 
Engineering Economy, 13th edition, William G. Sullivan et.al., Pearson International Edition, 2006

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger