Thursday, October 25, 2012

STUDI KASUS #4: Transformasi Menuju DATA

TRANSFORMASI MENUJU DATA

oleh : Hasnul Suhaimi

Perilaku masyarakat dalam berkomunikasi mengalami perubahan yang radikal dengan kehadiran generasi baru perangkat komunikasi yang mengedepankan layanan Data. Dampaknya pangsa pasar layanan voice dan SMS yang menjadi andalan operator telekomunikasi semakin menunjukkan tanda-tanda kejenuhan.

Dalam kecepatan yang hampir sama para operator telekomunikasi berlomba untuk menyediakan berbagai layanan baru yang berbasis Data guna melengkapi produk dan layanan telekomunikasi konvensional yang sudah ada. Tampaknya hal ini merupakan dampak dari perubahan dinamis yang dipicu oleh permintaan pelanggan terhadap Data yang terus tumbuh untuk mendukung gaya hidup mereka
Gambar 1. Perkembangan Kontribusi Pendapatan sebuah Operator Telekomunikasi Indonesia

Sebuah operator mencatatkan kontribusi pendapatan dari segmen Data yang meningkat tajam di tahun 2011 kemudian mengalokasikan belanja modal sebesar 60% pada tahun 2012 untuk Data atau jaringa 3G miliknya.

Sementara itu menurut sebuah laporan menyebutkan secara industri “the key engines for growth – mobile cellular telephony and emerging markets expansion - have begun to stall”.



Gambar 2. Pertumbuhan Pendapatan Negatif

Dan laporan tersebut juga menyebutkan “the cost of delivering data however is not matched by revenues as revenue and traffic volumes are decoupled in a data-dominant world”.

Gambar 3. Pertumbuhan Revenue tidak mengimbangi pertumbuhan Traffic dan Cost

Gambar 3 di atas menggambarkan situasi yang sangat serius.. Juga mengindikasikan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan para operator telekomunikasi untuk menurunkan biaya delivery dan meningkatkan pendapatan Data pada saat bersamaan. Pada saat ini operator telekomunikasi merasa wajib untuk tetap menyelenggarakan layanan Data di tengah kondisi yang tidak menguntungkan tersebut.

Latihan Bersama

Daftarkan pendapat jitu Anda tentang:
  1. Data apa saja yang diperlukan untuk keperluan analisis di studi kasus ini
  2. Penyebab tingginya cost of delivering data dan rendahnya revenues operator saat ini
  3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan operator telekomunikasi untuk menurun cost of delivering data dan meningkatkan revenues. Berilah sedikit penjelasan tentang hal itu.
  4. Hal yang Anda ketahui tentang metode analisis yang tepat digunakan dalam kasus ini.

Mari kita selesaikan bersama. Bersama kita bisa !!!

Thursday, October 11, 2012

STUDI KASUS #2: NOKIA (kelompok 5)



Cause of Failure Nokia (web version)

KELOMPOK 5


Sekilas NOKIA

Nokia Corporation adalah perusahaan terbatas terbuka yang tercatat di bursa saham Helsinki, Frankfurt, dan New York, memainkan peran yang sangat besar dalam perekonomian Finlandia dan sejauh ini merupakan perusahaan terbesar Finlandia, terhitung sekitar sepertiga dari kapitalisasi pasar dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007.
Bergerak dalam bidang perangkat mobile, konvergen internet dan industri komunikasi. Memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara, penjualan di lebih dari 150 negara dan pendapatan tahunan global lebih dari € 42 milyar dan laba usaha sebesar € 2.000.000.000 di tahun 2010, menawarkan layanan internet seperti aplikasi, games, musik, peta, media dan pesan melalui platform OVI nya. jaringan telekomunikasi peralatan melalui Nokia Siemens Networks, dan informasi peta gratis melalui Navteq, anak perusahaannya.


Logo NOKIA dari waktu ke waktu

Latar Belakang Masalah 

Dilansir dari Reuters, Sabtu (28/7/2012), Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di sana. Lebih lanjut diwartakan bahwa produksi di Salo telah berhenti dan selama sisa tahun ini, 780 orang akan dirumahkan.
Meski sudah berhenti berproduksi, namun secara resmi penutupan pabrik di Salo akan dilakukan pada September tahun ini. Persaingan dengan Apple, Samsung dan Google tak pelak menjadi alasan lesunya bisnis yang dijalankan Nokia.

Penyebab Kegagalan Nokia

Identifikasi Faktor Eksternal sebagai penyebab

  1. Perkembangan OS Android yang pesat didukung oleh berbagai developer content dari berbagai negara dan menjadi daya tarik utama handphone versi Android.
  2. Harga jual handset ber OS Android cenderung lebih murah dengan spesifikasi yang sama dibandingkan handset Nokia.
  3. Kegagalan Lumia 900 di Amerika menjadi dasar gugatan atas Nokia. Lumia 900 LTE tidak menarik minat masyarakat Amerika, yang lebih tertarik pada Android dan iPhone tentunya.
  4. Robbins Geller Rudman & Dowd, sebuah lembaga bantuan hukum, secara resmi melayangkan gugatan class action pada Nokia. karena Nokia telah melakukan pernyataan menyesatkan pada para investor dengan janjinya bahwa Windows Phone OS akan mampu mengembalikan kejayaan Nokia dan menguasai pasar smartphone di Amerika, tapi tidak terbukti, dianggap sebagai pernyataan menipu.
  5. Dikutip detikINET dari ZDNetAsia, Kamis (8/9/2011), Gary menilai kegagalan WebOS adalah karena platform tersebut tidak terlalu mendukung para developer dalam menghasilkan uang

Identifikasi Faktor Internal sebagai penyebab

  1. Kurangnya penguasaan dua bidang sekaligus yaitu hardware design dan software.
  2. Terlena dengan keberhasilan sebagai pemimpin perusahaan ponsel
  3. Kurang berinovasi dan tidak belajar dari kegagalan brand sebelumnya seperti Siemens dan Sony Ericsson.
  4. Nokia sangat lamban merespon pergerakan para kompetitornya.. 
  5. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk maupun membentuk standar baru dalam pasar.
  6. Nokia terlalu memaksakan bertahan dalam OS Windows nya sementara user lebih senang menggunakan Android dengan berbagai aplikasinya yang free. Dari segi handset, handset keluaran Nokia relatif sama yang berbasis Android.
  7. Dalam menjalankan strategi bertahannya Nokia kurang dan lamban berinovasi dan tidak belajar dari kegagalan brand sebelumnya seperti Siemens dan Sony Ericsson.
  8. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur canggih bukan ponsel yang tergabung dengan kemewahan maupun kamera.
  9. Melakukan benchmarking ke dalam, Windows Phone versi terbaru dengan Windows Phone versi sebelumnya. Seharusnya benchmarking juga dilakukan ke luar yaitu dengan OS Android.

Strategi Nokia 

Di masanya

  1. Mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Dengan menjalankan strategi multi product for multi market segment maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke semua lapiran pasar ponsel.
  2. Desain produk yang memang menarik dan elegan.
  3. Produk Nokia juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.
  4. Nokia juga memperkenalkan ragam produk yang menyasar pada kebutuhan gaya hidup, misal ponsel music, ponsel khusus untuk chating, ataupun ponsel yang memiliki mutu kamera yang bagus.

Ke depan

  1. Melakukan Perombakan manajemen dilakukan untuk meningkatkan model operasi serta mendukung pertumbuhan penjualan ponsel.
  2. Melakukan peningkatan pada layanan berbasis lokasi,  investasi pada layanan berbasis lokasi pada area kompetitif untuk produk Nokia dan memperluas platform berbasis lokasi untuk industri yang baru
  3. Menginvestasikan secara kuat dalam produk dan pengalaman yang menjadikan smartphone Lumia berjaya serta tersedia untuk konsumen yang luas
  4. Meningkatkan daya saing dan profitabilitas pada bisnis fitur ponsel.

Analisis

Faktor Dominan sebagai Penyebab

Matriks Analisis

Competitiveness:

Matrik Kompetitif
Menurut http://www.networkworld.com/news/ 2011/021411-smartphone-survey.html bahwa 3 pertimbangan utama orang membeli handphone adalah kualitas network, operating system dan aplikasi.

Data Pendukung
Di Negeri Cina, Nokia mengalami penurunan dalam penguasaan market dan terlihat bahwa user di Cina mengalami pergeseran dari pengguna Nokia menjadi pengguna Android.

Dari data yang kami peroleh dari www.gsmarena.com ditemukenali bahwa Lumia900 terlambat diluncurkan (Februari 201) dibandingkan Iphone 4S (Oktober 2011). Nokia kembali mengulangi kesalahan ini terhadap Nokia Lumia 920 (September 2012) sementara para pesaing sudah memasuki teknologi Quad Core lebih awal.

Rasio Keuangan

Quick Ratio: 1.75 merupakan salah satu yang terbesar di industri telekom
Average Collection Ratio: terjadi penurunan menjadi 68.31 hari (tahun 2010 sebesar 65.43 hari)
Inventory Turnover: tidak mengalami perubahan yang berarti dan masih lebih tinggi dibanding rata – rata industri
Total Assets Turnover: mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu 3.6 tapi tetap masih lebih kecil dibanding ratio industri sebesar 4.13
Debt to Asset Ratio: mengalami peningkatan yaitu sebesar 61.6 % dibanding tahun sebelumnya dengan nilai 58.5 %.
Kerugian: mengalami kerugian yang disebabkan oleh adanya Non Recurring Cost sebesar $ 1,415,000,000.

Catatan:

Dari semua data – data tersebut dapat dilihat bahwa secara umum perusahaan masih cukup bagus dengan nilai Quick Ratio yang bagus. Tinggal bagaimana memanfaatkan sumber dana tersebut untuk dapat lebih meningkatkan competitiveness perusahaan

Prediksi the Company will Follow (data , fakta, analisis)

Berdasarkan analsis dan data dapat diprediksikan perusahaan yang akan menyusul adalah Blacberry.
Blackberry amat lamban merespon dinamika yang ada. Terlalu banyak analisa. Terlalu lamban mengambil decision. Dan ketika keputusan diambil semuanya sudah terlambat. RIM produsen Blackberry juga membentangkan berita kelam : mereka juga akan mem-PHK 5000 karyawannya. Penjualan mereka anjlok 50 % dibanding tahun lalu.

Kesimpulan dan Saran

Innovation Lesson # 1 : Core Competencies will Win. Inovasi akan selalu dimenangkan oleh mereka yang menguasai core competency dalam industrinya. Dalam kasus industri gadget, core competencies itu adalah pada penguasaan dua bidang sekaligus : hardware design dan software.
Innovation Lesson # 2 : Collaborative Innovation. Kalau kita tidak menguasai core competencies yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis, tak ada salahnya kita melakukan kolaborasi dengan mereka yang memilikinya.
Innovation Lesson # 3 : Speed. Speed. Speed. Dalam derap perubahan yang melaju dengan kencang, respon yang lamban (atau apalagi penuh birokrasi) akan membuat perusahaan tewas dilibas pesaing.

Catatan:

Nokia dan Blackberry amat lamban merespon dinamika itu. Terlalu banyak analisa. Terlalu lamban mengambil decision. Dan ketika keputusan diambil semuanya sudah terlambat. Selanjutnya adalah sebagai berikut:
  1. Hanya mereka yang menguasai aspek software dan hardware sekaligus yang akan menguasai dunia digital masa depan.
  2. Apabila ingin berhasil harus selalu berinovasi, bergerak cepat dan berkolaborasi dengan perusahaan lain
  3. Untuk menyempurnakan strategi harus berkolaborasi dengan perusahaan lain.
  4. Sumbangsih GDP Nokia terhadap Finlandia menurun sehingga hanya 2.9 % pada tahun 2011.
  5. Dari hasil analisa kompetitif yang meliputi Inovasi, Aplikasi, Efektivitas dan Efisiensi, Interest Nokia terhadap dua pesaingnya yaitu Apple dan Samsung maka Nokia berada di posisi terbawah.
  6. Dari sisi analisa keuangan, kondisi Nokia masih menarik untuk para investor. Dapat dilihat bahwa secara umum perusahaan masih cukup bagus dengan nilai Quick Ratio yang bagus. Tinggal bagaimana memanfaatkan sumber dana tersebut untuk dapat lebih meningkatkan competitiveness perusahaan
  7. Dari hasil analisa perusahaan yang akan menyusul maka kemungkinan hal yang serupa akan terjadi pada blackberry.

Referensi

  1. http://www.kaskus.co.id/showthread.php?p=743710212
  2. http://inet.detik.com/read/2012/07/28/153042/1977367/319/nokia-tutup-pabrik-di-kandang-sendiri?i991102105
  3. http://inet.detik.com/read/2011/09/08/130842/1718171/317/kembangkan-windows-phone-nokia-pelajari-kegagalan-webos
  4. http://strategimanajemen.net/2012/07/02/kenapa-nokia-dan-blackberry-di-ambang-kehancuran/
  5. http://padanggurungersang.wordpress.com/
  6. http://www.deplu.go.id/helsinki/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=1&IDP2=3&l=id
  7. http://rajapresentasi.com/2009/08/strategi-pemasaran-ponsel-nokia/
  8. http://indobikermags.com/2012/07/04/blackberry-nokia-hingga-iphone-serta-kegagalan-yang-sama/
  9. http://techno.okezone.com/read/2012/06/15/57/647965/redirect
  10. http://strategimanajemen.net/2012/07/02/kenapa-nokia-dan-blackberry-di-ambang-kehancuran/
  11. http://inet.detik.com/read/2012/06/30/145820/1954705/319/perusahaan-memburuk-bos-nokia-malah-dipuji?id771108bcj
  12. http://wisnudewobroto.com/nokia-strategi-bisnis-dan-strategi-it/
  13. http://www.teknoup.com/news/10481/penjualan-smartphone-apple-2011-diprediksi-ungguli-nokia-dan-samsung/
  14. http://www.google.co.id/imgres?start=40&num=10&um=1&hl=id&biw=1920&bih=989&tbm=isch&tbnid=3zaMN4RGMP3muM:&imgrefurl=http://mynokiablog.com/2012/01/11/morganstanley-estimates-20m-q4-sales-for-nokia-1m-lumia-40m-symbian-37m-wp-2012-64m-2013/&docid=xMYuo5UxbnoQLM&imgurl=http://mynokiablog.com/wp-content/uploads/2012/01/research-estimates.png&w=572&h=468&ei=g-VbUMDyHYf5rQe_jIHICw&zoom=1&iact=hc&vpx=709&vpy=555&dur=8612&hovh=203&hovw=248&tx=138&ty=110&sig=104397114412542664453&page=2&tbnh=147&tbnw=176&ndsp=50&ved=1t:429,r:11,s:40,i:116
  15. http://technode.com/2011/11/15/android-rules-58-of-china%E2%80%99s-smartphone-market/
  16. http://www.newsflaps.com/2011/02/20/nokia-ovi-store-apple-app-store-google-android-market-blackberry-app-world-revenue-comparison/
  17. http://seekingalpha.com/article/641771-nokia-it-is-time-to-buy-this-severely-undervalued-stock
  18. http://ringoflife.wordpress.com/2011/11/15/rasio-aktivitas/
  19. http://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasio-keuangan-perusahaan/
  20. http://hp-handphone.com/berita/perbandingan-samsung-galaxy-s-iii-iphone-4s-htc-one-x-dan-nokia-lumia-900.html
  21. http://conversations.nokia.com/2009/08/12/nokia-and-microsoft-partnership-delivers-innovation-and-symbian-delight/
  22. http://www.ponsel.org/perang-nokia-n8-vs-iphone-4-siapa-lebih-unggul/
  23. http://beta.fool.com/danielsparks/2012/09/03/apple-2012-50-growth/10776/
  24. http://www.bgr.com/2011/07/29/apples-iphone-accounted-for-66-of-q2-smartphone-profit-among-top-vendors/
  25. www.gsmarena.com
  26. http://technode.com/2011/11/15/android-rules-58-of-china%E2%80%99s-smartphone-market/
  27. http://www.thehindubusinessline.com/opinion/columns/vidya-ram/article3415284.ece

STUDI KASUS #2: NOKIA (kelompok 3)


NOKIA IN TROUBLE (web version)

KELOMPOK 3

1. LATAR BELAKANG MASALAH 

Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu, namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung.
Sangat miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh gempuran competitor, dimana letak kesalahan strategi Nokia?

2. ISSUE/PERMASALAHAN YANG INGIN DIJAWAB

  • Apakah penyebab perusahaan besar seperti NOKIA dapat mengalami kesulitan besar seperti ini (5 faktor eksternal dan 5 faktor internal) ?
  • Apakah strategi yang dijalankan dan temukan 3 penyebab yang paling dominan, yang menjadi penyebab utama kesulitan ini ?
  • Berapa besar kontribusi NOKIA terhadap perekonomian Finlandia dan apa strategi NOKIA ke depan ?
  • Apakah ada perusahaan lain yang akan menyusul?

3. DASAR TEORI

Ada tiga aktivitas dasar dalam mengevaluasi strategi yang pertama adalah memeriksa dasar/latar belakang dari dibuatnya strategi organisasi, membandingkan antara kejadian aktual dengan yang diharapkan oleh organisasi, dan Identifikasi aksi-aksi perbaikan yang terjadi untuk memastikan bahwa performansi yang diperoleh sesuai dengan rencana semula. Dasar teori selengkapnya dapat dilihat di CASE # 2 - NOKIA in Trouble (Laporan Akhir) - Kelompok 3 - Versi Lengkap.doc halaman 2 – 4.

4. VARIABLE PENGUKURAN UNTUK ANALISIS

  1. Margin Laba
  2. Pangsa Pasar
  3. Pertumbuhan Aset
  4. Pertumbuhan Penjualan
  5. Laba per saham
  6. Delphi survey

5. PENYEBAB KEGAGALAN NOKIA 

Internal 

  1. Absennya produk yang popular terlalu lama, sehingga menurunkan pamor Nokia dan tergantikan oleh pesaingnya.
  2. Nokia terlalu fokus mengembangkan symbian tanpa memberikan inovasi yang berarti. 
  3. Nokia tidak fokus pada pengembangan hardware (phone) saja, usaha Nokia untuk mengambangkan software (Symbian, Megoo) malah membuat Nokia tidak fokus. 
  4. Strategi mengganti symbian dengan Windows 8 (Microsoft) tidak berhasil, dan membuang hasil R&D symbian yang telah memakan banyak biaya. 
  5. Keputusan Board CEO lamban dalam menyikapi tren terbaru. Birokrasi yang kompleks dan divisi yang gemuk menyebabkan pengambilan keputusan yang relative lama. 
  6. Selain vendor ponsel, Nokia juga merupakan vendor penyedia jaringan infrastruktur (lewat NSN-Nokia Siemens network), kadangkala ponsel yang dihasilkan mengikuti produk teknologi yang diciptakannya, namun kurang mengakomodasi dari produk teknologi vendor jaringan infrastruktur yang berbeda.
  7. Nokia seringkali menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek masa depan yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia terbaru adalah fitur yang siap, namun tidak siap di masa depan.
  8. Salah satu produknya yakni Lumia 900 yang merupakan smartphone berbasis Windows Phone 7 tidak diberi opsi upgrade ke Windows Phone 8, dimana ada perbedaan arsitektur yang sangat mendasar antara Windows Phone 7 dan Windows Phone 8.

Eksternal 

  1. iPhone & Android smart phone (Samsung, HTC, LG, dll) dan RIM berhasil mengambil market - Nokia gagal mengambil momentum Smart Phone Booming.
  2. Ketidakunikan Nokia dibanding mobile phone competitor. Smartphone yang berbasis Apple punya keunikan (user experience, high lifestyle), atau smartphone berbasis Android (kaya akan applikasi dan game gratis), demikian pula Smartphone Blackberry (push email, messaging, BBM dan social media). Dan keunikan itu merupakan kekuatan yang menyebabkan mereka dilirik oleh pasar dan akhirnya mampu menggeser Nokia sebagai raja. Nokia yang menyediakan produk produk untuk melayani semua segmen pasar menjadi tidak unik dan ditinggalkan customer/pembeli.
  3. Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG) mengeluarkan smart phone low cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara berkembang.
  4. Smartphone Ecosystem, Banyaknya Application developer di iPhone dan Android, sehingga user dapat meng-customize aplikasi sesuai kebutuhan. Hal ini tidak ada di Nokia symbian / windows 8. OVistore (kini Nokia Store) tidak mampu menarik para developer untuk menciptakan aplikasi dan game terbaiknya disana.
  5. Transisi customer dari mobile phone ke smart phone sangat cepat.
  6. Persaingan bebas, membuat semua perusahaan termasuk Nokia harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Yang tercepat, termurah dan terbaiklah yang akan menang.
  7. Telat melakukan antisipasi menghadapi gempuran vendor ponsel China dalam penyediaan low cost dual sim card phone. Nokia merilis sejumlah ponsel dual sim card murah seperti Nokia X1-01, C2-01 atau Asha 200 dengan harga terjangkau namun hal tsb dilakukan ketika penetrasi market dual sim card sudah saturasi, dan image ponsel China dengan dual sim card (bahkan dengan fitur lain, misalnya tivi) sudah mengakar kuat di benak konsumen.
  8. Tidak adanya Collaborative Innovation yang kuat di Nokia (meskipun akhirnya menggandeng Microsoft), tidak seperti Samsung yang sedari awal sadar ia tak akan mampu melawan kompetensi software Apple. Karena itu ia segera melakukan kolaborasi dengan software Android milik Google.

6. STRATEGI YANG DIJALANKAN SEBELUMNYA

  1. Fokus pada pengembangan symbian
  2. Berkolaborasi dengan Microsoft (namun telat, karena iPone dan Android telah menguasai pasar)
  3. Inovasi di smartphone gadget vendor lain sangat tinggi, sedangkan Nokia tidak banyak perubahan. Di Q1/2012 menjadi kuartal pertama Samsung mengalahkan Nokia dalam total jumlah pengiriman ponsel, namun Samsung sudah menyalip Nokia dalam volume penjualan dan profitabilitas sejak tahun 2010.

7. KONTRIBUSI NOKIA TERHADAP FINLAND 

NOKIA contribution to Finland economy
Nokia menyumbang 1,6 % GDP Finland dan 14% total export Finland. Hal ini membuktikan bahwa peran Nokia terhadap negara Finlandia sangat significant.

8. STRATEGI BARU NOKIA 

  1. Perampingan Divisi, Nokia menghapus divisi penjualan.
  2. Memutuskan untuk fokus pada customer.
  3. Meningkatkan transparansi dan memotong cost.
  4. Nokia Lumina – Berkolaborasi dengan Microsoft – 
  5. Connecting another billion, merambah market baru (Nokia.com).
  6. Melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing.

9. PERUSAHAAN LAIN YANG AKAN MENYUSUL

Kinerja Perusahaan lain
Berdasarkan nilai saham, Research In Motion (RIM) dan mungkin HTC sepertinya mengalami hal serupa, sedangkan Apple Inc. sedang Berjaya.

10. DATA PENDUKUNG ANALISIS DAN SUMBER DATA

a. Data penjualan Nokia quarter pertama tahun 2012 menurun 26 %

Data Penjualan Nokia
Financial Position
Total Q1 cash burn lebih dari €700 million dan penjualan smartphones & mobile phone secara keseluruhan anjlok

b. Mapping penjulan Nokia mengikuti/hampir sama dengan vendor serupa yang gagal beberapa tahun lalu.

Selected player performance

c. Nokia marketshare going down 

Nokia market share menurun disemua negara.

d. Delphi Survey

Delphi survey merupakan interactive forecasting method (peramalan metode interaktif) yang bergantung pada sebuah panel tenaga ahli di bidangnya.
Reuters meminta pendapat dari 30 ahli analisa keuangan. Lumia 900 mendapat pasar yang baik, tetapi belum tentu menyelamatkan Nokia dari krisis keuangan.

e. Litigasi Paten

Nokia melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa menjiplak teknologi Nokia, berupa desain panel, dual function antenna, power management dan radio multimode radio.
Nokia menggugat HTC, RIM dan Viewsonic (vendor Android) untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.

11. ANALISA POSISI NOKIA DALAM VENDOR PONSEL DUNIA

Matrix IFE 

IFE matrix
Skor bobot untuk matriks IFE bernilai 1,6 ini mengindikasikan posisi internal perusahaan Nokia sangat lemah.

Matrik EFE

EFE matrix
Skor bobot untuk matriks EFE bernilai 2.0 mengindikasikan organisasi belum berhasil memanfaatkan peluang eksternal yang ada dan belum berhasil menghadapi ancaman eksernal.

Kedua bobot skor Matrik IFE dan EFE yang diperoleh kemudian di petakan ke matriks IE
IFE vs. EFE map
Jenis strategi yang sesuai sesuai kuadran IX untuk NOKIA adalah Harvest atau Divest

Matrix Profile Competitive

Profile Competitive
Dengan menggunakan Matriks Profil Kompetitif, posisi Nokia terlihat kurang baik dengan poin 2.15 berada di posisi kedua dari bawah setelah vendor ponsel lokal di Indonesia, Nexian

Matrix SWOT 

Analisa lengkap matrix SWOT dapat dilihat di file: halaman 8
CASE 2 - NOKIA_in_Trouble_(Laporan_Akhir)_-_Kelompok_3_-_revised.doc

12. DIAGRAM TULANG IKAN

Diagram Tulang Ikan untuk permasalahan NOKIA
Diagram di atas menggambarkan sumber permasalahan Nokia yang jika tidak dilakukan kegiatan korektif tentu akan berujung kepada kebangkrutan.

13. KESIMPULAN DAN SARAN 

  1. Nokia management dalam masalah, penjualan terus menurun dan kerugian perusahaan bertambah besar.
  2. Dengan menggunakan Matriks Profil Kompetitif, Nokia dibandingkan dengan vendor mobile phone yang lain. Posisi Nokia sangat jelek, dengan poin 2.15 berada di posisi kedua dari bawah setelah vendor ponsel lokal di Indonesia, Nexian.
  3. Dengan Menggunakan Matrix IFE-EFE, Internal Nokia lemah, belum berhasil memanfaatkan peluang eksternal dan gagal menghadapi ancaman eksternal.
  4. Nokia harus memberikan/memaksimalkan inovasi-inovasi terbaru dan tercanggih terhadap permintaan masyarakat yang tinggi akan gengsi produk terbaru untuk dapat terus bertahan di bisnis ini.
  5. Strategi lain yang dapat dilakukan oleh Nokia adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasar terhadap pemakaian  produk yang kualitas tinggi agar meminimalkan penguasaan pasar oleh produk dari Cina yang murah. 
  6. Kompetisi dengan China dapat dimenangkan salah satunya dengan cara meminimalkan harga agar produk-produk murah dari Cina tidak sepenuhnya menguasai pasar. 
  7. Usaha yang lain adalah Litigasi Paten, dimana Nokia melayangkan gugatan penyalahgunaan hak paten atas produk pesaing yang dirasa menjiplak teknologi Nokia, seperti HTC, RIM dan Viewsonic untuk pelanggaran 45 paten di AS dan Jerman.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger